Anda di halaman 1dari 9

TAFSIR, TAKWIL DAN TARJAMAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Studi Al-Quran


Dosen Pengampu :
Haidatun nihayah M.Th I

Di susun oleh:

Mujiarto (220101247)
Khoirin nafi’ nisfi nadhifah (220101298)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke kehadirat Allah SWT. karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai >Tafsir, Ta?wil dan Terjemahnya?.
Selama penyusunan makalah ini, penulis menghadapi banyak tantangan dan hambatan,
namun dengan bantuan berbagai pihak, tantangan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan artikel ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal kepada Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, baik dari segi bentuk
maupun materi. Kritik yang membangun dari para pembaca sangat dinantikan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata, saya berharap semoga dokumen ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bojonegoro 2023
Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………..……………………………….…..…....... i


Kata Pengantar …………………………………………………….…………..…........ ii
Daftar Isi ……………………………......................................……………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. ………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………… …………………………...………… 2
C. Tujuan Masalah ……………………………………………………………...………. 2
BAB II PEMBAHASAN
TAFSIR, TA’WIL DAN TARJAMAH
A. Pengertian Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah …………………………….……...……...... 3
B. Perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah ………………………………..…………..... 6
C. Klasifikasi Tafsir Bi Al - Ma’tsur, Bi Al - Ra’yi dan Bi
ALIsyari ......................................................................................................................................
..... 8
D. Macam-Macam Metode dan Macam-Macam Corak Tafsir………………………… . 12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………….……………….. 16
DAFTAR PUSTAKA ………………………….……………………………………… 18

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-qur’an adalah wahyu islam dan islam adalah agama Allah yang di
fardlukan. Pengetahuan tentang pokok-pokok dan dasar-dasar islam tidak akan
tercapai jika al- qur’an itu dipahami dengan bahasanya. Maka harus penaklukan
islam pun mengembang kepada bahasa- bahasa lain non arab, sehingga bahasabahasa
itu diarabkan dengan islam. Adalah suatu kewajiban bagi setiap orang bagi
setiap orang yang masuk ke dalam naungan agama baru ini, untuk menyambutnya
dalam bahasa kitabnya secara lahir dan batin sehingga ia dapat menjalankan
kewajiban- kewajibanya, dan terjemahan qur’an tidak diperlukan lagi baginya
selama qur’an itu telah diterjemahkan bahasa dan kearabannya menjadi keimanan
dan keislaman
Qur’anul karim adalah sumber tasyri’ pertama bagi umat Muhammad. Dan
kebahagian mereka tergantung pada pemahaman ma’nanya, pengetahuan
rahasiarahasianya dan pengalaman apa yang terkandung di dalamnya. Kemampuan
setiap orang dalam memahami lafadz dan ungkapan qur’an tidaklah sama, padahal
penjelasannya sedemikian gamblang dan ayat- ayatnya pun sedemikian rinci.
Maka tidaklah mengherankan jika Qur’an mendapatkan perhatian besar dari
umatnya melalui pengkajian intensif terutama dalam rangka menafsirkan kata-kata
ٌ ( ‫غَ ِ رْيب‬aneh,ganjil ) atau mentakwilkan ٌ ( ‫تَ ْ ركِ يْ ب‬susunan kalimat ).
Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa hal yang erat
kaitannya untuk memahami Al-Qur’an. Yaitu kami akan memaparkan mengenai
Tafsir, Ta’wil dan Terjemah.

B. Rumusan Masalah

4
1. Apa pengertian Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah ?
2. Apa perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah ?
3. Apa klasifikasi Tafsir bi al - Ma’tsur, bi al - Ra’yi dan bi a l- Isyari ?
4. Apa macam-macam metode dan macam-macam corak tafsir ?
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah


2. Untuk mengetahui perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah
3. Untuk mengetahui klasifikasi Tafsir bi al - Ma’tsur, bi al - Ra’yi dan bi a lIsyari
4. Untuk mengetahui macam-macam metode dan macam-macam corak tafsir

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tafsir, Ta’wil, Dan Tarjamah
1. Pengertian Tafsir
Secara etimologi perkataan tafsir biasa diartikan menyingkap ( ) ‫الكشف‬dan menjelaskan(
‫)البيان‬.
Ianya diambil dari perkataan ‫الفسر‬atau ‫التفسرة‬yang berarti memeriksa pesakit melalui air
kencingnya2. Kata tafsir sendiri disebutkan di dalam surat al-Furqa>n ayat 33 : ‫َت ْف ِس ْيًر اَو اَل‬
‫َي ْأُتْو َن َك ِبَم َث ٍل ِااَّل ِج ْئ ٰن َك ِباْلَح ِّق َو َاْح َس َن‬

Artinya: “Dan mereka tidak membawa kepadamu sesuatu kata-kata yang ganjil (untuk
menentangmu) melainkan Kami bawakan kepadamu kebenaran dan penjelasan yang sebaik-
baiknya (untuk menangkis segala yang mereka katakan itu).
Secara terminologi, tafsir merujuk kepada ilmu untuk memahami Kitab Allah
yang diturunkan kepada Rasul Allah s.a.w, penjelasan mengenai makna-makna Kitab Allah
dan mengeluarkan hukum-hakam dan hikmah-hikmahnya.3 Definisi terminology tafsir para
ulama tafsir terdahulu hampir semuanya mendekati dengan apa yang disebutkan oleh al-
Zarkasyi> tadi, separti yang ditakrifkan oleh al-As}bahan>i>4ataupun Abu> Hayyan
Menurut istilah, Tafsir berarti Ilmu untuk mengetahui kitab Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammas Saw. dan penjelasan maknanya serta
pengambilan hukum dan makna-maknanya. Tafsir adalah Ilmu yang membahas entang Al-
Quranul Kariem dari segi pengertiannya terhadap maksud Allah sesuai
dengan kemampuan manusia.Adapun tentang pengertian tafsir berdasarkan istilah, para
ulama banyak
memberikan komentar antara lain sebagai berikut :
a) Menurut Al-Kilabi: Tafsir adalah penjelasan Al-Qur’an dengan
menerangkan makna dari tujuan (isyarat).

b) Menurut Syekh Al-Jazari: Tafsir adalah hakekatnya menjelaskan lafazh


yang sukar difahami dengan jalan mengemukakan salah satu lafazh yang
bersinonim (mendekati) dengan lafazh tersebut1

c) Menurut abu Hayyan: Tafsir adalah ilmu yang mengenai cara pengucapan
lafazh Al-Qur’an serta cara mengungkapkan petunjuk kandungan hukum
dan makna yang terkandung didalamnya.

d) Menurut Az-Zarkasyi: Tafsir adalah ilmu yang digunakan untuk


memahami dan menjelaskan makna-makna Al-Qur’an yang diturunkan
pada pada nabi Muhammad SAW, serta mengumpulkan kandungan dan

1
Muhammad Ali al-Shabuniy, al-Tibyan fi ‘ulumul al-Qur’an (Beirut: Dar al-Irsyad,
1970), hlm. 74

6
hukum dan hikmahnya.Berdasarkan beberapa rumusan tafsir yang dikemukakan para ulama
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tafsir adalah suatu hasil yang tanggapan
dan penalaran manusia untuk menyikapi nilai-nilai samawi yang terdapt di dalam
Al-Qur’an.
2.PengertianTa’wil
Secara laughwi (etimologis) ta’wil berasal dari kata al-awl(‫ يؤّول‬- ‫) أّول‬, artinya kembali; atau
dari kata al ma’al artinya tempat kembali; al- iyalah yang berarti al –siyasah yang berarti
mengatur. Muhammad husaya al-dzahabi , mengemukakan bahwa dalam pandangan ulama
salaf (klasik), ta’wil memilki dua pengertian :Pertama : penafsirkan suatu pembicaraan teks
dan menerangkan maknanya, tanpa mempersoalkan apakah penafsiran dan keterangan itu
sesuai dengan apa yang tersurat atau tidak.Kedua : ta’wil adalah substansi yang dimaksud
dari sebuah pembicaraan itu sendiri (nafs al- murad bi al-kalam). Jika pembicaraan itu
berupa tuntutan , maka tak’wilnya adalah perbuatan yang dituntut itu sendiri. Dan jika
pembicaraan itu berbentuk berita. Maka yang dimaksud adalah substansi dari suatu yang di
informasikan.Sedangkan pengertian Ta’wil, menurut sebagian ulama, sama dengan Tafsir.
Namun ulama yang lain membedakannya, bahwa ta’wil adalah mengalihkan makna sebuah
lafazh ayat ke makna lain yang lebih sesuai karena alasan yang dapat diterima oleh akal [As-
Suyuthi, 1979: I, 173]. Sehubungan dengan itu, Asy-Syathibi [t.t.: 100] mengharuskan
adanya dua syarat untuk melakukan penta’wilan, yaitu:Makna yang dipilih sesuai dengan
hakekat kebenaran yang diakui oleh para ahli dalam bidangnya [tidak bertentangan dengan
syara’/akal sehat],Makna yang dipilih sudah dikenal di kalangan masyarakat Arab klasik
pada saat turunnya Alquran].Secara Terminologi, Ulama Salaf mendefinisikan takwil
sebagai berikut:
a.Imam Al-Ghazali dalam Kitab Al-Mutashfa’Sesungguhnya takwil itu dalah ungkapan
tentang pengambilan makna dari lafazh yang bersifat probabilitas yang didukung oleh dalil
dan menjadikan arti yang lebih kuat dari makna yang ditujukan oleh lafazh zahir.”
b.Imam Al-Amudi dalam kitab Al-Mustasfa:“Membawa makna lafazh zohir yang memunyai
ihtimal (probabilitas) kepada makna lain yang didukung dalil”.Kaum muhadditsin
mendefinisikan takwil, sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh ulama ushul fiqh,
yaitu:Menurut Wahab Khalaf takwil yaitu “memalingkan lafazh dari zahirnya, karena
adanya dalil.”Menurut Abu Zahra takwil adalah mengeluarkan lafazh dari artinya yang zahir
kepada makna yang lain, tetapi bukan zahirnyaDari pengertian kedua istilah ini dapat
disimpulkan, bahwa Tafsir adalah penjelasan terhadap makna lahiriah dari ayat Alquran
yang penegrtiannya secara tegas menyatakan maksud yang dikehendaki oleh Allah;
sedangkan ta’wil adalah pengertian yang tersirat yang diistimbathkan dari ayat Alquran
berdasarkan alasan-alasan tertentu.
3. Pengertian Tarjamah
Arti tarjamah menurut bahasa adalah salinan dari suatu bahasa kebahasa 2
lain atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa
lain. Menurut muhammad husayn al-Dzahabi, salah seorang pakar dan ahli ilmu
al-Qur’an dari Universitas Azhar, Kairo, Mesir, kata tarjamah lazim digunakan
untuk dua macam pengertian, yaitu:
2
Manna Khalil al-Qattan, mudzakir, Studi Ilmi-Ilmu Qur’an (Bogor: Pustaka Litera
Antarnusa, Cetakan kedua belas, 2009), hlm. 443

7
a) Mengalihkan atau memindahkan suatu pembicaraan dari suatu bahasa kebahasa lainnya
tanpa menerangkan makna dari bahasa asal yangditerjemahkan.
b) Menafsirkan suatu pembicaraan dengan menerangkan maksud yang
terkandung di dalamnya dengan menggunakan bahasa yang lain.
Arti tarjamah menurut bahasa adalah susunan dari suatu bahasa kebahasa
atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa lain kesuatu
bahasa lain.
Secara terminologi kata ”tarjamah” dapat dipergunakan pada dua arti:
1) Terjemah harfiyah, yaitu mengalihkan lafaz-lafaz dari satu bahasa ke
dalam lafaz-lafaz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga
susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib bahasa
pertama
2) Terjemah tafsiriyah atau terjemah maknawiyah, yaitu menjelaskan makna
pembicaraan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan tertib kata-kata
bahasa asal atau memperhatikan susunan kalimatnya
B. Perbedaan Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah
1. Perbedaan Tafsir Dan Tarjamah
a) Bahasa tafsir dalam prakteknya selalu terdapat keterkaitan dengan bahasa
aslinya. Selain itu, dalam tafsir tidak terjadi peralihan bahasa, sebagaimana
lazimnya dalam terjemah. Pada terjemah yang terjadi atau dilakukan
adalah peralihan bahasa, yakni dari bahasa pertama atau yang asli ke
bahasa kedua atau terjemah b) Dalam tafsir yang diutamakan adalah menyampaikan
penjelasan dan pesandari bahasa aslinya yang pertama. Sedangkan pada terjemah tidak
terdapatistithrad, yakni memperluas uraian melebihi kadar mencari padanan kata.
Dalam terjemah terutama harfiah, makna yang diungkap tidak lebih dari
sekedar mengganti bahasa.
c) Dalam bahasa tafsir yang menjadi pokok perhatian adalah tercapainya penjelasan tepat
sasaran baik secara global maupun secara terinci. Tidak demikian halnya dengan
terjemah. Ia pada lazimnya mengandung tuntutan terpenuhinya semua makna yang
dikehendaki oleh bahasa pertama. Dengan memperhatikan pernyataan-pernyataan di
atas, maka dapat dikatakan bahwa antara tafsir dengan terjemah (baik tafsiriyah maupun
harfiyah) terdapat perbedaan yang cukup jelas. Khusus dalam hubungannya dengan
upaya pemahaman terhadap kandungan al-Qur’an, keterangan melalui terjemahnya tentu
tidak akan dapat memberikan kejelasan yang memadai

2. Perbedaan Tafsir Dengan Ta’wil


Mengenai perbedaan tafsir dan ta’wil tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

8
TAFSIR:
Pemakaiannya banyak terdapat pada lafal-lafal dan leksikologi
Jelas diterangkan dalam al-Qur’an dan hadits-hadits shohih
Banyak berhubungan dengan riwayat.
Digunakan dalam ayat-aya (jelas, terang).
Bersifat menerangkan petunjuk yang dikehendaki

Anda mungkin juga menyukai