Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU TAFSIR

Dosen Pengampu :
H. Ahmad Anshoruddin, M.A.

Disusun oleh :
1. Naila Nurisma (211310054)
2. Anisa Nur Rahmah (211310058)

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QURAN JAKARTA


TAHUN AKADEMIK 2021-2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT.
Sehingga atas rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pengertian dan Dasar-dasar Ilmu Tafsir” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Imu Tafsir.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada H. Ahmad Anshoruddin, M.A. selaku
dosen pengampu Ilmu Tafsir yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kami yang telah membaca
makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak .
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Jakarta, 11 Setember 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran Al-Karim adalah kitab Allah yang di turunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, menerangkan hal-hal secara terperinci, seperti yang berhubungan
dengan hukum perkawinan, hukum warisan, dan sebagai nya. Dan ada pula yang di
kemukakan secara umum dan garis besar nya saja. Yang di terangkan secara umum
dan garis-garis nya ini, ada yang diperinci dan di jelaskan hadits-hadits Nabi
Muhammad SAW dan ada yang di arahkan pada kaum muslimin sendiri yang di sebut
ijtihad.
Allah menurunkan Al-Qur’an untuk di baca dengan penuh penghayatan
(Tadabbur), meyakini kebenaran nya dan berusaha untuk mengamalkan nya. Allah
berfirman, “ maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalua kira nya
Al-Quran itu bukan dari sisi allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang
banyak di dalam nya.”
Oleh karena itu, agar kita bisa meweujudkan perintah allah tersebut, seseorang
harus bisa memahami makna dan kandungan nya. Ada beberapa langkah yang mampu
mengantarkan kita untuk memahami makna dan kandungan isi Al-Quran secara benar
dan tepat, yang antara lain ialah melalui terjemah, tafsir dan ta’wil. Dalam terjemah,
tafsir dan ta’wil sendiri mempunyai persamaan dan kesamaan, di dalam makalah ini
akan di bahas untuk mendapatkan kejelasan secara benar

B. Rumusan Masalah
1.Apa itu ilmu tafsir dan ulum al-quran ?
2.Apa itu Tafsir, Terjemah dan Ta’wil ?
3.Apa itu terjemah harfiah dan terjemah ma’nawiah?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1.Untuk mengetahui ilmu tafsir dan ulum al-quran
2.Untuk mengetahui tafsir, terjemah dan ta’wil
3.Untuk mengetahui terjemah harfiah dan ma’nawiah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ilmu Tafsir dan ulum Al-Qur’an


PengertianTafsir Tafsir menurut bahasa artinya menyingkap (membuka) dan
melahirkan. Adapun pengertian tafsir menurut para ulama yaitu sebagai berikut:
1 Menurut Al-Kilabi tafsir adalah menjelaskan Al-Qur’an, menerangkan maknanya dan
menjelaskan apa yang dikehendaki dengan nashnya atau dengan isyaratnya atau tujuannya.
Menurut Syekh Al-Jazairi tafsir pada hakikatnya adalah menjelaskan lafadz yang
sukardipahami olehpendengardenganmengemukakanlafadzsinonimnya atau makna yang
mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan salah satu dialah lafadz tersebut
.2 MenurutAz-Zakkasyi tafsiradalahilmu yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan
makna-makna kitab Allah yang diturunkan kepada Rasulullah serta menyimpulkan
kandungan-kandungan hukum dan hikmahnya.
SedangkanmenurutAbuHayyantafsiradalahilmumengenaicara pengucapan lafadz-lafadzAl-
Qur’ansertacara mengungkapkanpetunjuk, kandungan-kandungan hukum, dan makna yang
terkandung di dalamnya.
3 MenurutAl-Jurjani tafsirpadaasalnya,ialahmembukadanmelahirkan. Dalam istilah syara’,
ialah menjelaskan makna ayat, urusannya, kisahnya, dan sebab diturunkannya ayat, dengan
lafazh yang menunjukannya secara terang.

Pengerian ulumul qur’an berasal dari Bahasa arab “ulum” dan “al-qur’an” yang jika di
gabung kan memiliki arti ilmu-ilmu yang mempelajari al-qur’an. Adapun mengenai
pengertian yaitu ilmu yang berkaitan dengan al-qur’an baik tafsir atau hal yang berkaitan
penulisan-penulisan al-qur’an.
2. Tafsir Al-Qur’an : Tafsir, Ta’wil dan Terjemah

A. Pengertian Tafsir
Pengertian Tafsir Al-Quran Kata tafsir diambil dari kata fassara - yufassiru -
tafsiran yang berarti keterangan atau uraian,
Al-Jurjani bependapat bahwa kata tafsir menurut pengertian bahasa adalah al-
kasyf wa-izhar yang artinya menyingkap(membuka) dan melahirkan. Pada
dasarnya,pengertian tafsir berdasarkan bahasa tidak akan lepas dari kandungan
makna al-idhah (menjelaskan), al-bayan (menerangkan), al-kasyf
(mengungkapkan), al-izhar (menampakkan),dan al-ibanah (menjelaskan).
Adapun mengenai pengertian tafsir berdasarkan istilah, para
ulamamengemukakan dengan redaksi yang berbeda-beda. a. Menurut Al-Kitab dalam
At-Tashil Yang artinya: Tafsir adalah menjelaskan Al-Quran,
menerangkanmaknanya, dan menjelaskan apa yang di kehendaki nash. Isyarat
atau tujuan nya 1
Secara harfiah, kata tafsir yang berasal dari bahasa Arab dan merupakan
bentuk masdar dari kata fassara serta terdiri dari huruf fa, sin dan ra itu
berartikeadaan jelas (nyata dan terang) dan memberikan penjelasan. Banyak
ulama mengemukakan pengertian tafsir yang pada intinya bermakna menjelaskan hal-
hal yang masih samar yang dikandung dalam ayat Al-Quran sehingga dengan
mudahdapat di mengerti, mengeluarkan hukum yang terkandung di dalamnya
untuk di terapkan dalam kehidupan sebagai suatu ketentuan hukum.
Ahmad al-Syirbashi memaparkan ada dua makna tafsir dikalangan ulama,yakni:
1. keterangan atau penjelasan sesuatu yang tidak jelas dalam al-Quranyang dapat
menyampaikan pengertian yang dikehendaki,
2. merupakan bagiandari ilmu Badi' , yaitu salah satu cabang ilmu sastra Arab yang
mengutamakankeindahan makna dalam menyusun kalimat.

a.Macam-macam Tafsir terbagi 3 yaitu :


1. Tafsir Bil Ma’tsur Tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat-ayat al-
Qur’an yang bersumber dari nash-nash, baik nash al-Qur’an, sunnah Rasulullah saw,
pendapat (aqwal) sahabat,ataupun perkataan(aqwal) tabi’in.
2. Tafsir Bir Ra’i Yaitu penafsiran Al-Qur’an berdasarkan rasionalitas pikiran (ar-
ra’yu), dan pengetahuan empiris (ad-dirayah). Tafsir jenis ini mengandalkan
kemampuan “ijtihad” seorang mufassir, dan tidak berdasarkan pada kehadiran

1
Rosihon Anwar, ILMU TAFSIR, Bandung: CV Pustaka Setia, 2001, cet. 1, hlm 141.
riwayat-riwayat (ar-riwayat).Disamping aspek itu mufassirdi tuntut untuk memiliki
kemampuan tata bahasa,retorika,etimologi,konsep yurisprudensi, dan pengetahuan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan wahyu dan aspek-aspek lainnya menjadi
pertimbangan para mufassir.

3. Tafsir Bil Isyari Suatu penafsiran diamana menta`wilkan ayat tidak menurut
zahirnya namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang
tersembunyi.”

b. Metode Tafsir
Ulama selalu berusaha untuk memahami kandungan al-Quran sejak masa
ulama salaf sampai masa modern.Dari sekian lama perjalanan sejarah penafsiran al-
Quran,banyak ditemui beragam tafsir dengan metode dan corak yang berbeda-beda.
Dari sekian banyak macam-macam tafsir, ulama mencoba membuat
menglasifikasikan tafsir dengan sudut pandang yang berbeda-beda antara yang satu
dengan yang lainnya. Jika dilihat dari segi etnis atau cara bagaimana mufassir
menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur’an, maka tafsir itu dapat di kategorikan dalam
beberapa macam yaitu:
-Tahil
-Muqarran
-ijmali
-maudhu’i

B. Pengertian Ta’wil
Pengertian Ta’wil Menurut lughat takwil adalah menerangkan dan menjelaskan.
Adapun pengertian takwil menurut para ulama yaitu sebagai berikut:
 Menurut Al-Jurzani takwil adalah memalingkan satu lafazh dari makna
lahirnya terhadap makna yang di kandungnya, apabila makna alternatif yang
dipandangnya sesuai dengan ketentuan Al-kitab dan As-sunnah.

 Menuurut ulama khalaf takwil adalah mengalihkan suatu lafazh dari makna
yang rajih pada makna yang marjuh karena ada indikasi untuk itu.2

 Menurut Sebagian ulama lain takwil ialah menerangkan salah satu makna
yang dapat diterima oleh lafazh3

2
Rosihun Anwar,op.cit.,hlm.211
3
Hasbi Muhammad,ilmu al-qur’an dan tafsir,Pustaka rizki putra,semarang,1987,hlm.172
Aturan dalam Ta’wil
Aturan dalam Ta’wil Sebagian pendapat mengatakan bahwa jika dalam
penafsiran harus melalui perangkat tertentu, maka tidak demikian dengan takwil,
karena takwil tidak selamanya harus melalui piranti-piranti tafsir yang cukup ketat.
Dalam tafsir harus ada media yang menjadi titik tolak seorang mufassir untuk sampai
pada penyingkapan makna yang diinginkan.
Selain itu, takwil sebagai metode interpretasi teks tentunya memiliki kaidah-
kaidah yang harus terpenuhi sebelum melakukannya, di samping juga berfungsi
memblokade pentakwilan-pentakwilan liar terhadap kitab suci Al- Qur’an :
1. Takwil tidak bisa dilakukan kecuali ada qarinah yang mengharuskan kita
berpaling dari makna zhahir kata ke makna yang marjuh. Sebagaimana kita
ketahui dalam kaidah penafsiran bahwa seorang penafsir sebisa mungkin
mengarahkan teks ke makna zhahir sebelum ada qarinah atau dari makna majazi.
2. Kalimat teks harus mengandung makna yang dijadikan sebagai takwilnya baik
secar haqiqi ataupun majazi.
3. Harus sesuai dengan siyaq al-kalam (konteks pembicaraan) dan siyaq al-hal 11
(kondisi pengujaran).
4. Harus sesuai dengan prinsip-prinsip dasar agama islam, seperti yang dilakukan
para ulama khalaf pada ayat-ayat mutasyabihat.
5. 5. Seorang pentakwil harus kapabel, akseptabel artinya memenuhi syarat-syarat
seorang mufassir dan terpercaya.

C. Pengertian Terjemah
Pengertian Terjemah Arti terjemah menurut bahasa adalah salinan dari satu
bahasa ke bahasa lain, atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu
bahasa ke bahasa lain.
Sedangkan menurut istilah seperti yang dikemukakan oleh Ash-Shabuni:
Memindahkan bahasa Al-Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa ‘Arab dan
mencetak terjemah ini kebeberapa naskah agar dibaca orang yang tidak mengerti
bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWT dengan perantaraan
terjemahan
Pada dasar nya ada tiga corak penerjemahan yaitu:
1. Terjemah maknawiyyah tafsiriyyah, yaitu menerangkan makna atau kalimat dan
mensyarahkannya, tidak terikat oleh leterlek-nya, melainkan oleh makna dan tujuan
kalimat aslinya (sinonim dengan tafsir)
2. Terjamah harfiyah bi Al-mistli, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata dari bahasa
asli dengan kata sinonimnya(muradif) ke dalam bahasa baru dan terikat oleh bahasa
aslinya
3. Terjemah harfiyahbi dzuni Al-mistl, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata bahasa
asli kedalam bahasa lain dengan memperhatikan urutan makna dan segi sastranya.

D. Perbedaan tafsir, ta’wil dan tafsir


Perbedaan tafsir dan takwil di satu pihak dan terjemah di pihak lain adalah bahwa
berupaya menjelaskan makna-makna setiap kata di dalam Al-Qur’an dan mengalihkan
bahasa Al-Qur’an yang aslinya bahasa Arab ke bahasa non Arab.
Para mufassirin telah berselisih tentang makna tafsir dan takwil:
o Menurut Abu Ubaidah: “Tafsir dan takwil satu makna.” Pendapat ini di bantah
oleh para ulama yaitu di antaranya Abu Bakar Ibnu Habib an- Naisabury
o Menurut Al-Raghif Al-Ashfahani:“Tafsir itu lebih umum dan lebih banyak
dipakai mengenai kata-kata tunggal, sedangkan takwil lebih banyak dipakai
mengenai makna dan susunan kalimat.
o Menurut setengah ulama: “Tafsir menerangkan makna lafazh yang tidak
menerima selain dari satu arti. Sedangkan takwil menetapkan makna yang
dikehendaki oleh suatu lafazh yang dapat menerima banyak makna, karena
ada dalil-dalil yang menghendakinya.4

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan tafsir dan
takwil yaitu:

Tafsiritu lebih umum dari takwil karena dipakai dalam kitab Allah dan
lainnya, sedangkan takwil itu lebih banyak digunakan dalam kitab Allah.

Tafsir pada umumnya digunakan pada lafazh dan mufradat (kosakata),


sedangkan takwil pda umumnya digunakan untuk menunjukan makna dan kalimat.

Takwil diartikan juga sebagai memalingkan makna suatu lafazh dari makna
yang kuat(ar-rajih) ke makna yang kurang kuat (al-marjuh), karena disertai dalil yang
menunjukan demikian.Sedangkan tafsir menjelaskan makna suatu ayat berdasarkan
makna yang kuat. Para ulama ada juga yang berpendapat bahwa tafsir adalah
penjelasan yang berdasarkan riwayah, dan takwil berdasarkan dirayah.5

4
Hasbi Muhammad,op.cit,hlm.173
5
Kadar M.yusuf ,study Al-Qur’an,amzah, Jakarta.2010,hlm.133
BAB III
PENUTUP

E. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian-pengertian pendapat para ulama dapat disimpulkan bahwa:

“Tafsir” adalah suatu usaha tanggapan,penalaran,dan ijtihad manusia untuk


menyikapi nilai-nilai samawi yang terdapat didalam Al-Qur’an.

“Takwil” adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-


Qur’an melalui pendekatan memahami arti atau maksud sebagai kandungan dari
lafazh itu.

“Terjemah”adalah memindahkan Bahasa Al-Qur’an ke bahasa lain yang


bukan bahasa ‘Arabdan mencetak terjemah ini kebeberapa naskah agar dibaca orang
yang tidak mengerti bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWt,
dengan perantaraan terjemahan.

Terjemah,tafisr,danta`wil diperlukan dalam memahami isi kandungan ayat-


ayat al-Qur`an yang mulia.Pengertian terjemah lebih simple dan ringkas karena hanya
merubaharti dari bahasa yang satu ke bahasa yang lainnya. Sedangkan istilah tafsir
lebih luas dari kata terjemah dan ta’wil , dimana segala sesuatu yang berhubungan
dengan ayat,surat,asbaabunnuzul, dan lain sebagainya di bahas dalam tafsir yang
bertujuan untuk memberikan kepahaman isi ayat atau surat tersebut, sehingga
mengetahui maksud dan kehendak firman-firman Allah SWT tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Rosihun, Ulum Al-Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2012.

Ashiddieqy Hasbi, Sejarah dan Pengantar ilmu Al-Qur’an/Tafsir, Bulan bintang,


jakarta, 1989.

Hasbi Muhammad, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Pustaka Rizki Putra, Semarang,
1987.

M. Yusuf Kadar, study Al-Qur’an, Amzah, Jakarta, 2010.

Al-Hayy Abd, Metode tafsir Mawdhu’i, Raja Grafindo Persada, jakarta, 1994.

Syadali Ahmad, Rafi’i, Ulumul Qur’an II, Pustaka Setia, Bandung, 2000.

Anda mungkin juga menyukai