Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

”TAFSIR TA’WIL TARJAMAH AL-QUR’AN“

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Ulumul Qur’an


Dosen Pengampu : Drs. H . Fathul Amin, M.Pdi

Disusun Oleh :

1. A. Khanif Syarifuddin ( 2311095 )


2. Lina Fa’atin Munafa’ah ( 2311088 )
3. Muhammad khusain muslimin ( 2311030 )
4. Siti Nur Fariha Erna Hasan ( 2311023 )
5. Salsa Nikmatus Solekhah ( 2311086)
6. Binuri Khoirun Niawati ( 2311

KELAS PAI-A1
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA TUBAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar, serta dapat
menyelesaikan makalah sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami susun ini.
Tentunya masih banyak kekurangan. Maka kami mengharap saran dan kritik yang
membangun untuk masa mendatang. Penyusun pun berharap makalah yang
sederhana ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Tuban, 13 Desember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. .i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

PENDAHULUAN ................................................................................................... .1

A. Latar Belakang ............................................................................................... .1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... .1

C. Tujuan...............................................................................................................1

PEMBAHASAN ....................................................................................................... .2

A. Pengertian Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah .................................................... .2

B. Macam-Macam Tafsir................................................................................... .3

C. Perbedaan dan Persamaan Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah .......................... .6

PENUTUP................................................................................................................. 11

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak habis untuk kita gali. Mulai
dari ilmu tentang pemerintahan, ilmu kesehatan, ilmu hukum, keimanan, kisah-kisah, ilmu
tentang hal-hal ghaib seperti akhirat dan pembalasan hari akhir dan masih banyak lagi yang
terkandung dalam al-qur’an karena setiap ayatnya adalah ilmu. Al-qur’an adalah mu’jizat yang
sangat besar diturunkan kepada nabi Muhammad SAW tidak ada satu orang pun yang sanggup
menandinginya. Selain karena bahasa arab memiliki keistimewaan tersendiri juga bahasa dan
redaksi yang digunakan dalam al-qur’an bermakna luas dan penuh dengan ilmu. Terutama
kebahagiaan mereka yang mempelajari al-Qur’an bergantung pada pemahaman maknanya,
pengetahuan rahasia rahasianya. Kemampuan setiap orang dalam memahami lafadz dan
ungkapan qur’an tidaklah sama, padahal ayatnya sama dengan semua yang tersurat maka pada
makalah ini akan kami terangkan tentang metode dalam memahami al-qur’an, Tafsir, ta’wil,
dan tarjamah adalah pokok bahasan dalam makalah ini. Pada upaya penyingkapan tabir akan
rahasia-rahasia ayat dan makna maka pentingnya diketahui ilmu tafsir ataupun ta’wil.
Memahami al-Qur’an tidak hanya berdasarkan apa yang tertera pada terjemahan saja akan
tetapi pemahaman yang lebih dalam lagi yaitu dikaji berdasarkan ilmu tafsir Harus diakui,
sampai saat ini masih ada usaha gigih dan terus menerus dalam mengkaji berbagai hal tentang
ilmu tafsir. Ada yang dimotivasi karena keinginan untuk membuktikan kebenaran al-qur’an
ada juga yang beranggapan tentang misteri yang menyelimuti al-Qur’an
A. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah ?
2. Bagaimana macam-macam Tafsir ?
3. Apa perbedaan dan persamaan Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah !
2. Untuk mengetahui macam-macam Tafsir !
3. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan Tafsir, Ta’wil dan tarjamah !

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tafsir, Takwil dan Tarjamah


a. Pengertian Tafsir

Tafsir secara bahasa adalah al fasru yang berarti menjelaskan, dan mengungkapkan.
Menurut al-Kilbiy tafsir adalah penjelasan al-Qur’an dengan menerangkan makna dari
tujuannya atau isyaratnya.

Abu Hayyan juga berpendapat bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas cara
mengucapkan lafadz-lafadz al-Qur’an dan membahas petunjuk lafadz-lafadznya baik secara
ifrod maupun tarkib, membahas hukum-hukumnya dan kandungan maknanya yang termuat
dalam tarkib yang menjadi kesempurnaannya.

Jadi kesimpulannya tarfsir adalah usaha untuk menyingkap dan menjelaskan makna al-
Qur’an yang sukar dipahami oleh pendengar sehingga dapat diketehaui kandungan-
kandungan sesuai dengan maksud al-Qur’an yang sebenarnya.

Banyak ulama’-ulama’ muafassirin yang telah mengarang kitab tafsir di antaranya


Jalaluddin as-Suyuthi dan Jalaluddin al-Mahalli dengan kitab masyhur mereka Tafsir al-
Jalalain. Ibnu Katsir dengan kitabnya Tafsir ibnu Katsir, ada juga ulama’ Indonesia yang
mengarang kitab tafsir yaitu Muhammad Quraish Shihab dengan kitabnya Tafsir Al-Misbah
dan masih banyak lagi ulama’-ulama’ muafassirin lain yang mengarang kitab tafsir al-Qur’an.

b. Pengertian Ta’wil
Secara istilah Ta’wil berarti memalingkan suatu lafadz dari makna yang tidak zahir
yang juga dikandung oleh lafal tersebut,jika kemungkinan makna itu sesuai dengan al-kitab
dan sunnah takwil sendiri memiliki arti sebagai pemahaman atau penafsiran terhadap makna
ayat Al-Qur’an yang bersifat khusus dan dikhususkan untuk orang-orang tertentu. Takwil
biasanya dilakukan oleh para sufi atau ahli tasawuf dengan menggunakan ilmu laduni atau
ilmu yang diperoleh secara gaib.

2
c. Pengertian Tarjamah

Tarjamah menurut bahasa yaitu menyalin atau memindahkan suatu kalam atau bahasa
kedalam bahasa yang lain. Menurut syaikh Muhammad bin Shalih tarjamah adalah
“mengungkapkan perkataan atau kalimat dengan menggunakan bahasa lain.

Tarjamah ada dua macam yaitu; tarjamah harfiyah dan tarjamah tafsiriyah. Tarjamah
harfiah adalah memindahkan suatu kalam ke dalam bahasa lain tetapi terikat pada susunan
bahasa asli yang diterjemahkan. Tarjamah harfiyah tidak dapat menjelaskan al-Qur’an secara
utuh dan bahkan dapat menyimpang dari makna yang dikehendaki al-Qur’an itu sendiri.
Kedua tarjamah tafsiriyah, tarjamah ini adalah menjelaskan suatu kalam ke dalam bahasa lain
tanpa terikat susunan bahasa. al-Qur’an tarjamah yang banyak beredar saat ini termasuk
tarjamah tafsiriyah.

B. Macam-macam Tafsir
1. Tafsir Bil Ma’tsur (Tafsir Riwayah)
Ini adalah metode menafsirkan Alquran dengan Alquran, hadits, atau perkataan para
sahabat. Alasannya, para sahabat mendengar penjelasan langsung dari Rasulullah SAW dan
merupakan saksi atas turunnya ayat-ayat Alquran Sahabat yang paling ahli dalam bidang ini
sekaligus yang sering dijadikan rujukan adalah Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, dan
Abdullah bin Masud.Hukum Tafsir bil-ma'tsur adalah harus diikuti dan dijadikan pedoman,
karena merupakan jalan pengetahuan yang benar, serta merupakan cara paling aman untuk
menjaga diri dari tergelincir dan kesesatan dalam memahami Kitabullah
Beberapa yang termasuk ke dalam kitab-kitab Tafsir bil Ma’tsur adalah sebagai berikut :
a. Jami’ul Bayan fi Tafsiril Qur’an (Tafsir Ath-Thabary) karya Abu Ja’far Muhammad
bin Jarir bin Yajid bin Katsir ibnu Ghalib Ath-Thabari.
b. Ma’alimut Tanzil karya Abu Muhammad Al-Husain bin Mas’ud bin Muhammad al-
Farra’ Al-Baghawi.
d. Al Muharrir al Wajiz fi Tafsir Al Kitab Al ‘Aziz karya Abdul Haqq bin Ghalib bin Abdi
Rauf bin Tamam bin Abdillah bin Tamam bin Athiyyah Al-Andalusi Al-Gharnathi.
e. Tafsir Qur’anil Adzim karya Al-Hafizh Imaduddin Ismail bin Amr bin Katsir Al-
Quraisyi as-Dimasyqi.
f. Darul Mansur fi Tafsiri bil Ma’tsur karya Jalaluddin Abu Fadhli Abdurrahman bin Abu
Bakr A-Suyuty As-Syafi’i.
g. Bahrul ulum karya Abu Laits Nashr bin Muhammad bin Ibrahim As-Samarqandi

3
h. Tafsir Fatḥ al-Qadīr merupakan karya kitab tafsir yang disusun oleh imam al-Syaukāni,
yang memiliki nama lengkap Muhammad bin 'Alī bin Muhammad bin 'Abdullah bin al-
Ḥasan bin Muhammad bin Ṣalāḥ bin Ibrāhīm bin Muhammad al'afīf bin Muhammad bin
Rizq.
2. Tafsir Bi Ra’yi (Tafsir Dirayah)
Terbagi menjadi 2, yaitu:
Tafsir bir ra’yi al mahmud (diperbolehkan). Tafsir jenis ini merupakan metode penafsiran Al-
Qur’an dengan ijtihad berdasarkan ilmu ushul, dalam ilmu lughah, ilmu syar’i atau ulumul
qur’an.
Berikut ini kitab-kitab Tafsir bir ra’yi al mahmud:
a. Mafatihul ghaib
b. Al jami’ liahkami qur’an
c. Madarikut tanzil wa haqa’iqut ta’wil
d. Irsyad al aql as-salim ila’ majaya al-qur’anul karim
e. Al bahrul muhith
f. Al jalalain, Dll.
3. Tafsir al mazhmum (terlarang)

Merupakan metode penafsiran al-qur’an tidak berdasarkan ilmu atau hanya mengikuti
logika dan hawa nafsu pribadi berikut ini kitab-kitab Tafsir al mazhmum:

a. Mu’tazilah
b. Amaly syarif al murtadha
c. Al-kasyaf’an haqa’iq tanjil wa’uyun aqawil fi wujuh at-ta’wil.
d. Syiah
e. Hasan al-askari
f. Majmu’ul bayan li ulumil qur’an
g. Ash-shafi fi tafsiril qur’an, Dll.
h. Zayidiyah
i. Gharibul qur’an
j. Ismail bin ali al-busty al zayidi tahdzib, Dl

4
4. Tafsir Bil Isyarah (Tafsirul Isyari)

Merupakan metode penafsiran yang menggunakan isyarat suci dari riyadhah ruhiyah.
Tafsir ini biasa disebut dengan tafsir sufi atau tasawuf. Hukum tafsir ini adalah ikhtilaf, yaitu
ada yang melarang namun ada juga yang menerima.

Berikut ini kitab-kitab Tafsir Bil Isyarah:

a. Al-Qur’an al karim
b. Haqaiqut tafsir
c. Al kasf wal bayan
d. Ibnu ‘arabi
e. Ruhul ma’ani.

5. Tafsir Fuqaha

Tafsir ini merupakan metode penafsiran dengan menonjolkan tafsiran hukum dalam Al-
Qur’an. Tafsir ini ada yang diperbolehkan untuk dijadikan pedoman, ada juga yang
melarangnya.

Berikut ini kitab-kitab Tafsir Fuqaha:

a. Ahkamul qur’an
b. Ahkam al-qur’an
c. Al jami’ liahkamil qur’an
d. Ats-tsamratul yani’ah, Dll

6. Tafsir Kontemporer

Tafsir Kontemporer merupakan kumpulan kitab tafsir yang ditulis oleh ulama
kontemporer.

Berikut ini kitab-kitab Tafsir Kontemporer:

a. Jawahir fi tafsiril qur’an


b. Al-manar
c. Al-maraghy
d. Al munir fil aqidah, Dll.

5
7. Tafsir Maudhu’i
Tafsir Maudhu’I merupakan metode penafsiran dengan menyusun ayat Al-Qur’an
menjadi sebuah tema.Contoh kitab tafsir maudhu’i yaitu
a. Al- futuhat al rabbaniyyah fi
b. Al tafsir al mawdhu’i li
c. Al ayatal qur’aniyyah.

C. Perbedaan dan Persamaan Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah

Dalam Manaahilul Irfan Fii Ulumil Qur’an, diterangkan sebagai berikut:

Ta’wil dalam istilah para mufassirin, pengertiannya diperselisihkan. Ada yang berpendapat
Ta’wil itu sinonim Tafsir, karena dilihat dari segi tujuan keduanya tidak berbeda, yaitu
menjelaskan makna-makna ayat-ayat Al-Qur’an. Sebagian ulama melihat ada perbedaan-
perbedaan antara keduanya yaitu:

Tafsir berbeda dengan Ta’wil pada ayat-ayat yang menyangkut soal umum dan khusus.
Pengertian Tafsir lebih umum dari pada Ta’wil, karena Ta’wil berkenaan dengan ayat-ayat
yang khusus, misalnya ayat-ayat mutasyabihat. Jadi menta’wilkan ayat-ayat Al-Qur’an yang
mutasyabihat itu termasuk tafsir, tetapi tidak setiap menafsirkan ayat disebut ta’wil.

Bahwa Tafsir adalah penjelasan lebih lanjut bagi Ta’wil, dan dalam Tafsir, sejauh terdapat
dalil-dalil yang menguatkan penafsiran boleh dinyatakan: demikianlah yang dikehendaki oleh
Allah, sedangkan Ta’wil hanya menguatkan salah satu makna dari sejumlah kemungkinan
makna yang dipunyai ayat (lafazh) dan tidak boleh menyatakan: demikianlah yang dikehendaki
Allah SWT. Demikian antara lain pendapat Maturidi.

Tafsir menerangkan makna lafazh (ayat) melalui pendekatan riwayat, sedangkan Ta’wil
melalui pendekatan dirayah (kemampuan ilmu).

Tafsir menerangkan makna-makna yang diambil dari bentuk yang tersurat (ibarat),
sedangkan Ta’wil dari yang tersirat (bil Isyarah).

Tafsir berhubungan dengan makna-makna ayat atau lafazh yang biasa-biasa saja, sedangkan
Ta’wil berhubungan dengan makna-makna yang kudus.

6
Tafsir, mengenai penjelasan maknanya telah diberikan oleh Al-Qur’an sendiri, sedangkan
Tawil penjelasan maknanya diperoleh melalui istinbath (penggalian) dengan memanfaatkan
ilmu-ilmu alatnya.”

Terjemah, baik harfiah maupun tafsiriyah bukanlah tafsir. Terjemah tidak identik dengan
tafsir. Banyak orang mengira bahwa tarjamah tafsiriyah itu pada hakikatnya adalah tafsir yang
memakai bahasa non-Arab, atau tarjamah tafsiriyah itu adalah terjemahan dari tafsir yang
berbahasa Arab.

Antara keduanya jelas ada unsur persamaan, yaitu bahwa baik tafsir maupun terjemah
bertujuan untuk menjelaskan. Tafsir menjelaskan sesuatu maksud yang semula sulit dipahami,
sedangkan terjemah juga menjelaskan makna dari suatu bahasa yang tak dikuasai melalui
bahasa lain yang dikuasai. Ada unsur persamaan antara keduanya bukan berarti keduanya sama
secara mutlak. Perbedaan-perbedaan keduanya, antara lain:

Pada terjemah terjadi peralihan bahasa, dari bahasa pertama ke bahasa terjemah, tidak ada
lagi lafazh atau kosa kata bahasa pertama itu melekat pada bahasa terjemahnya. Bentuk
terjemah telah lepas sama sekali dari bahasa yang diterjemahkan. Tidak demikian halnya
dengan tafsir. Tasir selalu ada keterikatan dengan bahasa asalnya, dan dalam tafsir tidak terjadi
peralihan bahasa, sebagaimana lazimnya dalam terjemah. Yang terpenting dan menonjol dalam
tafsir ialah ada penjelasan, baik penjelasan kata-kata mufrad (kosa kata) maupun penjelasan
susunan kalimat.

Pada terjemah sekali-kali tidak boleh melakukan yakni penguraian meluas melebihi dari
sekedar mencari padanan kata, sedangkan dalam tafsir, pada kondisi tertentu, tidak hanya boleh
melakukan penguraian meluas itu, tetapi justru uraian luas itu wajib dilakukan, jika usaha
menjelaskan makna ayat Al-Qur’an yang dikehendaki baru dapat dicapai dengan mantap
melalui penguraian masalahnya secara luas. Lagi pula dalam terjemah (terutama harfiyah)
makna yang diungkap sebaiknya tidak lebih dan tidak kurang dari bahasa pertama, sehingga
sekiranya terjadi kesalahan dalam bahasa pertama, niscaya kesalahan itu akan terjadi pula pada
terjemahnya. Berbeda dengan tafsir, bahwa yang dituntut dari padanya ialah meyampaikan
penjelasan pesan dari bahasa asalnya. Terkadang penjelasan itu dapat dikembangkan kearah
pendapat yang beraneka ragam, melalui uraian meluas tersebut di atas. Itulah rahasianya,
mengapa kebanyakan kitab-kitab tafsir Al-Qur’an memuat uraian luas yang beraneka macam
pembahasannya, meliputi ilmu bahasa, akidah, ilmu fiqih, usul fiqih, asbabun nuzul, dan
sebagainya.

7
Terjemah pada lazimnya mengandung tuntutan di penuhi semua makna yang dikehendaki
oleh bahasa pertama, tidak demikian halnya dengan tafsir. Yang menjadi pokok perhatiannya
ialah tercapai penjelasan yang sebaik-baiknya, baik secara global maupun secara terinci, baik
mencakup keseluruhan makna saja, tergantung pada apa yang diperhatikan mufassir dan orang
yang menerima tafsir itu.

Terjemah pada lazimnya megandung tuntutan ada pengakuan, bahwa semua makna yang
dimaksud, yang telah dialih bahasakan oleh penterjemah adalah makna yang ditunjuk oleh
pembicaraan bahasa pertama dan memang itulah yang dikehendaki oleh penutur bahasa. Tidak
demikian halnya dengan tafsir. Dalam dunia tafsir soal pengakuan sangat relatif, tergantung
pada faktor kredibilitas mufassirnya. Mufassir akan mendapatkan pengakuan jika dalam
menafsir itu ia didukung oleh banyak dalil yang dikemukakannya, sebaliknya ia tidak akan
mendapatkan pengakuan ketika hasil tafsirannya itu tidak didukung oleh dalil-dalil.[11]

Contoh Perbedaan dan Persamaan Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah

Contoh Tafsir

Ayat yang hendak ditafsirkan (1) :

Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Fath ayat 10:

‫ّلل فَ ْوقَ أَ ْيدهي ههم‬


‫يَد ٱ َ ه‬

“Tangan Allah berada di atas tangan mereka.”

Penafsirannya:

‫ ويعلم ضمائرهم وظواهرهم‬،‫ ويرى مكانهم‬،‫ فهو معهم يسمع أقوالهم‬،‫يد هللا فوق أيديهم‬

“Tangan Allah berada di atas tangan mereka. Maka Allah selalu bersama mereka. Dia selalu
mendengarkan perkataan mereka. Dia selalu melihat tempat mereka. Dan Dia senantiasa
mengetahui isi hati dan keadaan yang nampak dari mereka.”

Ayat yang akan ditafsirkan (2):

Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 255:


8
َ ‫ت َوٱ ْْل َ ْر‬
‫ض‬ ‫س َٰ َم َٰ َو ه‬
َ ‫َو هس َع ك ْر هسيُّه ٱل‬

“Kursi-Nya seluas langit dan bumi.”

Tafsir ayat:

‫أن كرسيه لم يضق عن السماوات واْلرض لبسطته وسعته وما هو إال تصوير لعظمته وال كرسي ثمة وال قعود وال قاعد‬

‫ما روى أنه خلق كرسيا هو بين يدي العرش دونه السماوات واْلرض وهو إلى العرش كأصغر شيء‬

“Kursi Allah itu tidak menjadi sempit oleh langit dan bumi. Menunjukkan luasnya kursi
Allah. Menjelaskan keagungan Allah. Bukan menjelaskan kursi itu sendiri, maupun duduk-
Nya.

“Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Allah menciptakan kursi di hadapan singgasana,
yang di bawahnya adalah langit dan bumi. Kursi itu dibandingkan singgasana
adalah sangat kecil.”

“Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Allah menciptakan kursi di hadapan singgasana, yang
di bawahnya adalah langit dan bumi. Kursi itu dibandingkan singgasana adalah sangat kecil.”

Ayat yang akan ditakwilkan (1):

Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Fath ayat 10:

‫ّلل فَ ْوقَ أَ ْيدهي هه ْم‬


‫يَد ٱ َ ه‬

“Tangan Allah berada di atas tangan mereka.”

Takwil ayat:

9
Ayat di atas ditakwilkan oleh sebagian ulama dengan: nikmat atau kekuasaan.

‫ أو القدرة‬،‫النعمة‬

“Tangan Allah, artinya: nikmat dan kekuasaan Allah.”

10
BAB III
KESIMPULAN

Alquran sebagai hudan linnas dan hutan Lil Muttaqin maka untuk memahami
kandungan Alquran agar mudah diterapkan dalam pengamalan hidup sehari-hari memerlukan
pengetahuan dalam mengetahui arti atau makna takwil dan tafsirnya sesuai dengan yang
dicontohkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sehingga kehendak tujuan Alquran tersebut
tepat sasarannya,terjemah tafsir dan takwil diperlukan dalam memahami isi kandungan ayat-
ayat Alquran yang mulia,pengertian terjemah lebih simpel dan ringkas karena hanya merubah
arti dari bahasa yang satu dengan menurutbahasa yang lain sedangkan istilah tafsir lebih luas
arti kata terjemah dan takwil di mana segala sesuatu yang berhubungan dengan ayat surat
asbabun nuzul dan lain sebagainya dibahas dalam tafsir yang bertujuan untuk memberikan
kepahaman isi ayat dan surat tersebut sehingga mengetahui maksud dan kehendak firman Allah
menurut Zainudd Muhammad Ridwan tafsir takwil dan terjemah kaidah takwil yang dibuat
oleh para ulama dalam konsep pengalihan makna dalam takwil ini merupakan perbedaan yang
sangat mendasar antara takwil dan hermeneutika dalam matematika seseorang tidak terikat
dengan makna istilah-istilah syar'i tidak perlu menggunakan dalil-dalil syar'i tidak
memperhatikan apakah hasil penafsiran tersebut sesuai dengan makna syar'i yang lain atau
bertentangan dan tidak memperhatikan orang-orang yang melakukan apakah memiliki
kemampuan atau tidak dengan demikian hasil penafsiran dalam geomatika menjadi bias dan
relatif tergantung kepada orang yang melakukan penafsiran tafsir dan takwil dan terjemah
diperlukan dalam memahami isi kandungan ayat Quran yang mulia pengertian terjemah lebih
simpel dan ringkas karena hanya merubah arti dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain
sedangkan istilah tafsir lebih luas dari kata terjemah dan takwil dimana segala sesuatu yang
berhubungan dengan ayat surat as babun nuzul dan lain sebagainya dibahas dalam tafsir yang
bertujuan untuk memberikan kepahaman isi ayat surat tersebut sehingga mengetahui maksud
dan kehendak firman Allah subhanahu wa ta'ala.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://iqra.republika.co.id/berita/pozdun313/beda-tafsir-terjemah-dan-takwil

https://tafsiralquran.id/tafsir-takwil-dan-terjemah/

https://sanadmedia.com/post/macam-macam-tafsir-dan-penjelasannya

https://www.ahdabina.com/tafsir-dan-takwil-pengertian-contoh-dan-perbedaan/

https://sakura-ilmi.blogspot.com/2014/07/pengertian-tafsir-tawil-dan-terjemah.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai