Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU TAFSIR DAN TA’WIL

Dosen Pembimbing:
DrsH. M. Faishol Munif, M.hum.

OLEH:
MOCHAMMAD DHANY HARYONO (08020322055)
MOHAMMAD ASRORUR RIFA’ (08020322056)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
anugerahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Studi Al Qur,an “Ilmu Tafsir dan Ta’will”
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Pancasila, yang selanjutnya akan di diskusikan bersama. Pada kesempatan
ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaiankan penyusunan makalah ini.
Kami berharap, makalah dapat berguna dan bermanfaat bagi penyusun sendiri
maupun pembaca. Semoga setelah membaca makalah ini ilmu kita bertambah dan
kita semakin mengerti tentang konsep kejelasan berpikir yang akan dibahas di
makalah berikut.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
selaku penulis mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan, dan kami
senantiasa menerima kritik dan saran dari pembaca, agar kami bisa menyusun
karya ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.

Surabaya, 27 September 2022


DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.2 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Pengertian Tafsir....................................................................................................6
2.2 Pengertian Tafsir Menurut Para Ahli..................................................................7
2.3 Macam-macam Tafsir............................................................................................8
2.4 Pengertian Ta’wil...................................................................................................8
2.5 Macam-Macam Ta’wil.........................................................................................10
2.6 Pengertian Terjemah...........................................................................................10
2.8 Perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah............................................................11
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Al Qur`an adalah petunjuk bagi umat manusia. Dalam ayat dan surat yang sama,
diinformasikan juga bahwa al Qur`an berperan menjadi penjelasan (bayyinaat)
dari petunjuk tersebut sehingga kemudian mampu menjadi pembeda (furqaan)
antara yang baik (hak) dan yang buruk (batil). Di sinilah manusia mendapatkan
petunjuk dari al Qur`an. Manusia akan mengerjakan yang baik dan akan
meninggalkan yang buruk atas dasar pertimbangannya terhadap petunjuk al
Qur`an tersebut.
Karena Al-Qur’an itu berbahasa Arab tidak dipungkiri dari ayat-ayatnya masih
banyak yang besifat global. Sehingga tidak bisa dipahami secara tekstual, Untuk
mendapatkan pemahaman akan Al-Qur’an, dibutuhkan Ilmu Tafsir,Ta’wil dan
Terjemah.
Dalam menafsirkan ayat-ayat Allah Subhanahu Wata’ala yaitu Al-quran, tidak
boleh ditafsirkan sesuka hati, karena ada tata cara dan undang-undangnya dalam
menafsirkan Al-quran. Misalnya, dalam rangka menafsirkan kata- kata ‫ب ي ْر ِغ‬
.َaneh, ganjil ) atau mentakwilkan .‫( تَ ْر ِ ْكي‬susunan kalimat).
Al Qur`an merupakan kalaamullaah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
saw. dengan perantara malaikat Jibril as. Dalam kaidahnya sebagai petunjuk, al
Qur`an dijaga keasliannya oleh Allah swt. Salah satu hikmah dari penjagaan
keaslian dan kesucian al Qur`an tersebut adalah agar manusia mampu menjalani
kehidupan di dunia ini dengan benar menurut Sang Pencipta yaitu Allah ‘azza wa
jalla.
Keaslian dan kebenaran al Qur`an terdeterminasi dengan pertimbangan agar
manusia tidak tersesat dalam mengarungi kehidupannya ini dan selamat dunia
maupun akhirat. Kemampuan setiap orang dalam memahami lafald dan ungkapan
Al Qur’an tidaklah sama, padahal penjelasannya sedemikian gemilang dan ayat-
ayatnya pun sedemikian rinci.
Al Qur’an juga perlu diterjemahkan dalam berbagai bahasa agar mudah
dimengerti kaum muslim. Setiap kaum muslimin mengetahui sejarah pembukuan
Al Qur’an, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menyikapi sebuah ayat dari Al
Qur’an. Hal ini yang menjadi tujuan dari tulisan tentang terjemah Al Qur’an.
Al Qur’an Al Karim adalah wahyu ilahi yang diturunkan kepada penutup para
nabi, Muhammad bin Abdullah SAW baik secara lafadz, maupun gaya bahasa
yang ditulis dalam berbagai mushaf (kitab/buku lengkapnya), dan diriwayatkan
darinya secara Mutawatir. Al Qur’an merupakan sandaran Islam yang senantiasa
dinamis dan mukjizat abadi, yang mampu mengalihkan dan senantiasa dapat
mengalahkan kekuatan manusia manapun, sepanjang sejarah kehidupan umat
manusia ini merupakan aturan Islam yang mencakup dengan fitrah manusia dan
bersumber dari kedalaman hati nurani manusia.
Tafsir,Ta’wil dan Terjemah merupakan disiplin ilmu yang menjelaskan tentang
kandungan al-Qur’an. Tafsir lebih memfokuskan pada penjelasan lafalnya, Takwil
lebih menitikberatkan pada penjelasan kandungan makna al-Qur’an’ sedangkan
Terjemah lebih ke mengartikan sebuah Bahasa ke dalam Bahasa lain. Dari segi
sejarah, penafsiran al-Qur’an secara menyeluruh baru dilakukan pada awal abad
keempat. Setelah itu muncul tafsir-tafsir lain dengan berbagai pendekatan disiplin
ilmu. Namun belakangan ini, muncul pendapat dari beberapa ilmuan Muslim yang
mengusulkan perlunya penafsiran Al-Qur’an dengan pendekatan baru. Salah satu
ilmuan itu adalah Abdullah Saeed. Dalam kaitan ini Saeed melihat bahwa dewasa
ini telah terjadi perubahan yang signifikan dalam sejarah manusia. Sebab itu,
menurutnya perlu adanya upaya pendekatan kontekstual dalam menafsirkan al-
Qur’an.

1.2 Rumusan Masalah

Persumusan masalah dari makalah yang berjudul “Ilmu Tafsir dan Ta’wil”

adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari Tafsir,Ta’wil dan Terjemah ?

2. Apakah pengertan Tafsir dan Ta’wil menurut para ahli ?

3. Apa saja macam-macam Tafsir, Ta’wil dan Terjemah ?

4. Apa yang membedakan antara Tafsi, Ta’wil dan Terjemah ?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian Tafsir, Ta’wil dan Terjemah.

2. Memaparkan pengertian Tafsir dan Ta’wil menurut para ahli.

3. Menjelaskan macam-macam Tafsir, Ta’wil dan Terjemah.


4. Menjelaskan perbedaan antara Tafsir, Ta’wil dan Terjemah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tafsir

Menurut sebagian dari ahli tafsir menyatakan bahwa tafsir tidak termasuk ilmu
pengetahuan yang terbatas. Pemikiran ini berdasarkan alasan bahwa tafsir tidak
mempunyai kaidah dan batasan khusus, seperti yang terdapat pada ilmu sains
yang diciptakan oleh akal manusia.
Namun, sebagian ahli tafsir memasukan tafsir ke dalam kelompok ilmu
pengetahuan, Karena dalam tafsir terdapat topik tertentu yang membutuhkan
bantuan dari beberapa kaidah keilmuan yang digunakan sebagai dasar pijakan
dalam ilmu tafsir. Dengan adanya unsur-unsur inilah, maka tafsir dimasukkan
dalam katagori ilmu pengetahuan ilmiah.1
Tafsir secara etimologi mengikuti wazan taf’il, berasal dari kata fasr yang
berarti al-idah, al-sharh dan al-bayan (penjelasan atau keterangan). Ia juga berarti
al-ibanah (menerangkan), al-kashf (menyingkap) dan izhar al-ma’na al-ma’qu
(menampakkan makna yang rasional). Ada yang mengatakan bahwa tafsir berasal
dari safru (dengan menukar tempatnya sin dengan fa’) seperti kata orang Arab,
“asfara al-subh idha ada’a” artinya apabila shubuh itu telah bersinar. Ada pula
yang mengatakan ia berasal dari kata tafsirah, yaitu nama dari alat yang digunakan
oleh dokter untuk mengetahui keluhan pasien. Ibn Manzur dalam Lisan al-Arab
menjelaskan bahwa “fasr” adalah menyingkap sesuatu yang tertutup dan tafsir
adalah menyingkap makna yang dikehendaki dari lafadz yang musykil.2
kata tafsir dengan makna keterangan dan penjelasan terdapat dalam salah satu
ayat al-Qur’an yang berbunyi:

1
B A B Ii and A Pengertian Tafsir, “Pengertian Tafsir Pdf” (n.d.): 357–360.
2
Tasbih, “T a s b i h 107,” Jurnal Farabi 10 (2013): 107–118.
Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu membawa sesuatu yang ganjil

melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan yang paling baik

penjelasannya.

(QS. Al-Furqan [25] : 33).

Ibn ‘Abbas seperti dirunut oleh al-Fairuz Adi dalam Tanwir al-Miqbas min Tafsir
Ibn ‘Abbas menafsirkan kata “tafsir” pada ayat tersebut dengan “tibyanan”.
Demikian pula Muhammad Husain al-Hamsi dalam Qur’an Karim Tafsir wa
Bayan menafsirkannya dengan “bayanan wa tafsilan”. Berdasarkan penafsiran ini
para pakar Ulum al-Qur’an merumuskan pengertian tafsir menurut bahasa adalah
“penjelasan, keterangan dan penyingkapan”.3

2.2 Pengertian Tafsir Menurut Para Ahli

1. Menurut al-Jurjani, tafsir adalah menjelaskan makna ayat keadaannya,


kisahnya, dan sebab yang karenanya ayat diturunkan, dengan lafadz yang
menunjukkan kepadanya dengan jelas sekali.
2. Menurut az-Zarkazyi, tafsir ialah suatu pengetahuan yang dapat dipahamkan
kibullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, menjelaskan maksud
maksudnya, mengeluarkan hukum-hukumnya dan hikmahnya.
3. Menurut al-Kilbyi, tafsir ialah mensyarahkan al-qur’an, menerangkan
maknanya dan menjelaskan apa yang dikehendakinya dengan nashnya atau
dengan isyaratnya ataupun dengan najwahnya.
4. Menurut Syeikh Thorir, tafsir ialah mensyarahkan lafad yang sukar difahamkan
oleh pendengan dengan uraian yang menjelaskan maksud dengan menyebut

3
A Dardum, “Ta’Wil Ayat-Ayat Mutashabihat: Analisis Ta’Wil Istawa Dalam Al-Qur’an” 2 (2015):
16–32, http://digilib.uinsby.ac.id/4485/.
muradhifnya atau yang mendekatinya atau ia mempunyai petunjuk kepadanya
melaui suatu jalan.4

2.3 Macam-macam Tafsir

1. Tafsir Bil Ma’tsur adalah metode penafsiran dengan cara mengutip atau
mengambil rujukan pada Al-Qur’an, hadist nabi, kutipan sahabat serta tabi’in.5
2. Tafsir Bir Ra’i Yaitu penafsiran Al-Qur’an berdasarkan rasionalitas pikiran (ar-
ra’yu), dan pengetahuan empiris (ad-dirayah). Tafsir jenis ini mengandalkan
kemampuan “ijtihad” seorang mufassir, dan tidak berdasarkan pada kehadiran
riwayat-riwayat (ar-riwayat).
3. Tafsir Mahmud (Terpuji) Suatu penafsiran yang cocok dengan tujuan syar’i,
jauh dari kesalahan dan kesesatan, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab,
serta berpegang teguh pada ushlub-ushlubnya dalam memahami nash Al-Qur’an.
4.Tafsir Al-Bathil Al-Madzmum Suatu penafsiran berdasarkan hawa nafsu, yang
berdiri di atas kebodohan dan kesesatan. Manakala seseorang tidak faham dengan
kaidah-kaidah bahasa Arab, serta tujuan syara’, maka ia akan jatuh dalam
kesesatan, dan pendapatnya tidak bisa dijadikan acuan.
5. Tafsir Bil Isyari Suatu penafsiran diamana menta`wilkan ayat tidak menurut
zahirnya namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang
tersembunyi.6

2.4 Pengertian Ta’wil

Kata ta’wīl berasal dari kata al-awl, yang berarti kembali (ar-rujǔ’) atau dari
kata alma’ǎl yang artinya tempat kembali (al-mashīr) dan al-aqībah yang berarti
kesudahan. Ada yang menduga bahwa kata ini berasal dari kata al-iyǎlah yang
berarti mengatur (al-siyasah). Secara istilah, ta’wil berarti memalingkan suatu

4
Zainuddin and Muhammad Ridwan, “Tafsir,Ta’wil Dan Terjemah,” Al-Allam 1, no. 1 (2020): 1–
17.
5
Rizal Julmi, “Tafsir Bi Matsur Dan Bi Al-Ray,” Prodi Ilmu Hadits Fakultas Ushuludin dan Adab UIN
Sultan Maulana Hasanudin (2021): 1–10.
6
Zainuddin and Ridwan, “Tafsir,Ta’wil Dan Terjemah.”
lafal dari makna zahir kepada makna yang tidak zahir yang juga dikandung oleh
lafal tersebut, jika kemungkinan makna itu sesuai dengan al-kitab dan sunnah.7
Adapun secara istilah, menurut ulama salaf, ta'wil berarti tafsir. Maka ta'wil al-
Qur’an kadang diucapkan tafsir al-Qur’an dengan makna yang sama. Pengertian
inilah yang dimaksudkan Ibn Jarir al-Tabari dalam tafsirnya dengan kata-kata:
para ahli ta'wil berbeda pendapat tentang makna ayat itu dan pendapat tentang
ta'wil firman Allah ini . Yang dimaksud dengan kata ta'wil di sini adalah tafsir.
Pendapat ini juga merujuk kepada perkataan Mujahid, “Sesungguhnya para ulama
mengetahui ta'wil al-Qur’an”, maksudnya adalah tafsirnya.8
Ulama muta’akhkhirin mendefinisikan ta'wil dengan:

Memalingkan makna lafadz yang kuat (raih) kepada makna yang lemah (marjuh)
karena ada dalil yang menyertainya.9

Lebih jelasnya, ta'wil dapat dicirikan sebagai berikut:


1. Suatu lafadz yang tidak difahami secara literal atau dzahir.
2. Makna yang difahami dari lafadz tersebut adalah makna yang juga dimiliki oleh
lafadz itu sendiri.
3. Makna yang dimiliki lafadz tersebut tidak bertentangan dengan nas} al-Qur’an
dan hadis.
4. Pengalihan makna lafadz tersebut didasarkan kepada petunjuk yang ada (dalil).
Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh banyak pakar seperti alJuwaini, al-Ghazali,
Fakhruddin al-Razi, Ibn Hazm, Ibn Qudamah, al-Shaukani.10

2.5 Macam-Macam Ta’wil

7
Ibid.
8
Ibid.
9
Fakultas Syari and Iain Curup Email, “KONSEP TA’WIL USHULIYYIN DAN RELEVANSINYA DENGAN
PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM Syarial Dedi,” no. 01 (n.d.): 1–18.
10
Dardum, “Ta’Wil Ayat-Ayat Mutashabihat: Analisis Ta’Wil Istawa Dalam Al-Qur’an.”
1. Ta’wil yang jauh dari pemahaman, yakni ta’wil yang dalam penetapannya
tidak mempunyai dalil yang terendah sekalipun.
2. Ta’wil yang mempunyai relevasi, paling tidak memenuhi standar makna
terendah serta diduga sebagai makna yang benar.11

2.6 Pengertian Terjemah

Secara harfiah, terjemah berarti menyalin atau memindahkan suatu


pembicaraan dari suatu bahasa ke bahasa lain, atau singkatnya mengalih
bahasakan. Sedangkan terjemahan, berarti salinan bahasa, atau alih bahasa dari
suatu bahasa ke bahasa lain.
Secara etimologis, terjemah berarti menerangkan atau menjelaskan seperti
dalam ungkapan ,maksudnya (menerangkan suatu
pembicaraan dan menjelaskan maksudnya).
Jadi bisa dikatakan bahwa pengertian terjemah pada dasarnya adalah menyalin
atau mengalihbahasakan serangkaian pembicaraan dari suatu bahasa ke bahasa
yang lain, dengan maksud inti pembicaraan bahasa asal yang diterjemahkan bisa
dipahami oleh orang-orang yang tidak mampu memahami langsung bahasa asal.
Sebagai contoh, buku Arab atau Inggris-ke dalam bahasa Indonesia, begitu pula
sebaliknya, buku-buku bahasa Indonesia yang diterjemahkan atau dialih
bahasakan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa Arab dan lain-lain.12

2.7 Macam-macam Terjemah

Di Indonesia ada banyak macam jenis Al-Qur’an terjemah, salah satunya adalah
Al-Qur’an Terjemah Tafsiriyyah, terjemah versi ini dimiliki oleh Departemen
Agama, atau dikenal dengan Majlis Mujahidin Indoensia (MMI).13
Macam-macam terjemah ada dua yaitu, Terjemah Harfiyah (terjemah Lafzhiah)
dan Terjemah Tafsiriyah (terjemah Maknawiah).

1) Terjemah Harfiyah (terjemah Lafzhiah)


Terjemah harfiyah yang juga umum disebut dengan terjemah lafzhiah ialah
terjemah yang dilakukan dengan apa adanya, bergantung dengan susunan dan
11
Zainuddin and Ridwan, “Tafsir,Ta’wil Dan Terjemah.”
12
Juairiah Umar, “Kegunaan Terjemah Qur’an Bagi Ummat Muslim,” Al-Mu‘ashirah 14, no. 1
(2017): 31–38, https://jurnal.ar-raniry.ac.id.
13
Dalam Terjemah, Alqur An, and Jacques Berque, “Yogyakarta 2019” (2019).
struktur bahasa asal yang di terjemahkan.karnanya,bisa juga disebut dengan
terjemah leterlek.14

2) Terjemah Tafsiriyah (terjemah Maknawiah)


Terjemah Tafsiriyah yang juga lazim disebut dengan terjemah maknawiah,
ialah terjemahan yang dilakukan mutarjim dengan lebih mengedepankan
maksud atau isi kandungan yang terkandung dalam bahasa asal yang
diterjemahkan.15

2.8 Perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah

a) Tafsir : menjelaskan makna ayat yang kadang-kadang dengan panjang


lebar, lengkap
dengan penjelasan hokum-hukum dan hikmah yang dapat diambil dari ayat itu
dan seringkali disertai dengan kesimpulan kandungan ayat-ayat
tersebut.
b) Ta’wil : mengalihkan lafadz-lafadz ayat al-Qur’an dari arti yang lahir dan
rajih kepada
arti lain yang samar dan marjuh.
c) Terjemah : hanya mengubah kata-kata dari bahasa arab kedalam bahasa
lain tanpa
memberikan penjelasan arti kiandungan secara panjang lebar dan tidak
menyimpulkan dari isi kandungannya.16

14
Julmi, “Tafsir Bi Matsur Dan Bi Al-Ray.”
15
Bagian J U Z Amma, “Tarjamah Tafsiriyah Al- Qur ’ Ān Karya M . Thalib” (2017).
16
Al- Jurjani, Muhammad Husein Adz-dzahabi, and Dar Al-maktub Al-haditsah, “Pertemuan 6 : (”
(1976).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tafsir secara Bahasa mengikuti wazan taf’il, berasal dari akar kata al-fasr (f, s,
r) yang berati menjelaskan, menyingka, dan menerangkan, makna yanb abstrak.
Kata kerjanya mengikuti wazan daraba-yadribu-dan nasarah -yansuru. Dalam
lisanul arab dinyatakan: kata al-fasr berarti menyingkap maksud suatu lafaz yang
musykil, pelik. Secara istilah tafsir diartikan sebagai ilm yang membahas tentang
cara pengucapan lafaz-lafaz Al-Qur’an, indicator-indikatornya, masalah hukum-
hukumnya baik yang independent maupun yang berkaitan dengan yang lain, serta
tentang makna-maknanya yang beraitan dengan kondisi struktur lafaz yang
melengkapinya.
Sedangkan Ta’wil merupakan proses mengetahui makna-makna dari Al-
Qur’an tidak secara umum melain lebih khusus seperti makna tersirat, mengetahui
makna dari ayat-ayat mutasyabihat dan lebih melalui pendekatan dirayah.
Dan Terjemah adalah menyalin atau mengalihbahasakan serangkaian pembicaraan
dari suatu bahasa ke bahasa yang lain, dengan maksud inti pembicaraan bahasa
asal yang diterjemahkan bisa dipahami oleh orang-orang yang tidak mampu
memahami langsung bahasa asal.
Macam-macam tafsir meliputi: Tafsir Bil Ma’tsur, Tafsir Bir Ra’I, Tafsir
Mahmud (Terpuji),Tafsir Al-Bathil Al-Madzmum, Tafsir Bil Isyari. Dan ta’wil
meliputi: Ta’wil yang jauh dari pemahaman dan . Tafsir Bil Isyari. Sedangkan
Terjemah meliputi; Terjemah Harfiyah dan Terjemah Tafsiriyah.
Jika dilihat dari perbedaannya Tafsir lebih menejelaskan secara umum,
dsanTa’wil lebih berkenaan dengan makna tersirat atau lebih khusus, di sisi lain
terjemah lebih pada peralihan Bahasa asal ke Bahasa lain.
DAFTAR PUSTAKA

Amma, Bagian J U Z. “Tarjamah Tafsiriyah Al- Qur ’ Ān Karya M .


Thalib” (2017).
Dardum, A. “Ta’Wil Ayat-Ayat Mutashabihat: Analisis Ta’Wil Istawa
Dalam Al-Qur’an” 2 (2015): 16–32.
http://digilib.uinsby.ac.id/4485/.
Ii, B A B, and A Pengertian Tafsir. “Pengertian Tafsir Pdf” (n.d.):
357–360.
Julmi, Rizal. “Tafsir Bi Matsur Dan Bi Al-Ray.” Prodi Ilmu Hadits
Fakultas Ushuludin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanudin
(2021): 1–10.
Jurjani, Al-, Muhammad Husein Adz-dzahabi, and Dar Al-maktub Al-
haditsah. “Pertemuan 6 : (” (1976).
Syari, Fakultas, and Iain Curup Email. “KONSEP TA’WIL
USHULIYYIN DAN RELEVANSINYA DENGAN
PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM Syarial Dedi,” no. 01 (n.d.):
1–18.
Tasbih. “T a s b i h 107.” Jurnal Farabi 10 (2013): 107–118.
Terjemah, Dalam, Alqur An, and Jacques Berque. “Yogyakarta 2019”
(2019).
Umar, Juairiah. “Kegunaan Terjemah Qur’an Bagi Ummat Muslim.”
Al-Mu‘ashirah 14, no. 1 (2017): 31–38. https://jurnal.ar-
raniry.ac.id.
Zainuddin, and Muhammad Ridwan. “Tafsir,Ta’wil Dan Terjemah.”
Al-Allam 1, no. 1 (2020): 1–17.

Anda mungkin juga menyukai