ULUMUL QUR’AN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
1. RAIHAN JAWAD (1219240170)
2. SABILATUSY S (1219240195)
3. SALMA AGUSTINA (1219240197)
4. SANI LUTFIA (1219240200)
KELAS 1E
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
Kata Pengantar
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB I ......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................ 3
ISI .............................................................................................................. 3
A. Tafsir ............................................................................................ 3
B. Takwil .......................................................................................... 8
C. Terjemahan................................................................................. 11
PENUTUP ................................................................................................ 18
A. Simpulan .................................................................................... 18
B. Saran .......................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril yang isinya berupa firman-firman Allah SWT yang
ditujukan kepada seluruh umat manusia untuk menjadikan pedoman
hidup.
Dalam hal ini, tentunya penganut Islam sekarang bukan hanya berasal
dari bahasa Arab. Banyak sekali penganut Islam yang secara dasar bahasa
sehari harinya tidak menggunakan bahasa Arab. Meskipun umat islam
diwajibkan agar bisa berbahasa Arab, minimal bisa membaca firman-
firman Allah dalam Al-qur’an. Namun tidak cukup dengan bisa membaca
saja, karena yang terpenting adalah kandungan makna dan pedoman Al-
Qu’an itu sendiri. Hal ini menjadikan dorongan bagi para umat muslim
yang tidak menggunkana bahasa Arab untuk menyamakan dengan bahasa
di wilayahnya.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang bisa ambil dari latar belakang
sebelumnya antara lain :
D. Manfaat Makalah
Makalah ini bermanfaat untuk para mahasiswa yang ingin
mempelajari tentang tafsir, takwil, dan terjemahan. Makalah ini juga bisa
menjadi referensi serta rujukan mengenai sejarah dan macam-macam dari
tafsir,takwil, dan terjemahan serta perbedaan dan persamaan antara tafsir,
takwil, dan terjemahan.
2
BAB II
ISI
A. Tafsir
1. Pengertian Tafsir
2. Sejarah Tafsir
3
Penafsiran Al-Quran yang dibangun RasulullahSAW adalah
menafsirkan Alquran dengan Al-Quran Dan menafsirkan Al-
Quran dengan pemahaman Beliau sendiri, yang kemudian populer
dengan sebutan Al-Sunnah dan Al-Hadits. Jika Alquran sifatnya
murni semata mata wahyu dari Allah SWT, maka Al-Sunnah dan
Al-Hadits pada hakikatnya merupakan hasil pemahaman Beliau
atas ayat ayat Al_Quran. Adapun mufassir pada masa Nabi
Muhammad saw, yaitu Rasulullah sendiri, karena Beliau adalah
musafir tunggal Periode ini.
b. Periode Mutaqoddimin
c. Periode Mutaakhirin
d. Periode Kontemporer
4
Muhammad Abduh, dan Muhammad Rsyid Ridha. Kedua
musfassir ini menghasilkan tafsir Al-Hakim/ Al-Manar, yang
menjadi inspirasi bagi tafsir Al-Qur’an yang lahir pada Abad-20,
seperti Tafsir A-Maraghi, Tafsir Al-Qosimi, dan Tafsir Al-
Jawahir.
3. Macam-Macam Tafsir.
a. Bedasarkan Sumber
b. Bedasarkan Metode
5
Ilmu Pengetahuan Umum, dan Tafsir Al-Adab Al-Ijtima bercorak
pendekatan pada masalah social masyarakat.
4. Klasifikasi Tafsir
a. Tafsir Al-Matsur
b. Tafsir Ar-Ra’yi
6
yang penjelasannya didasari oleh proses ijtihad dan ppemikiran
para mufassir.
a) Maqbul
7
seperti Mafatih Al-Ghaib, karya Fakhr Ar-Razi yang
menafsirkan surat Al-Mumazah ayat 6 – 7.
Dengan cara seperti itu, sesorang akan dibukakan ilmu tafsir yang
luas baginya, daya serap nalarnya menjadi kuat, pandangannya akan
penuh cahaya, dan tidak akan menemukan kesulitan dalam mengkaji
terhadap ayat-ayat Al-Qur’an.
B. Takwil
1. Pengertian dan Objek Takwil
Kajian dari takwil sendiri tidak merujuk pada Nash yang Qat’I,
baik secara khusus maupun secara umum. Takwil juga tidak
menyangkut pada hukum syara, juga tidak melibatkan peraturan
syariat yang bersifat umum. Ada kajian takwil kebanyakan adalah
Furu’, hal-hal yang jelas, dan Nash yang sudah ditafsirkan menurut
imam Asy-Syaukani.
8
2. Landasan dan Dalil mengenai Takwil
Pada awalnya takwil tidak bisa berdiri tanpa adanya dalil,
kemudian dari hal tersebut muncul beberapa masalah juz’I, seperti
kewajiaban untukmengamalkan setiap petunjuk yang berasal dari
Nash secara zahir dan semua dalil dianggap hujjah karena kejelasan
dan keberadaannya, ehingga lafazh mutlaq berlaku dengan dalil.
Maka landasan umum takwil adalah mengamalkan dalil sesuai
konteks bahasannya dan mengambil ketetapan hukumnya.
9
3) Kaidah umum syariat yang diambil dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah,
4) Kaidah fiqih yang menetapkan bahwa pembentuk syariat tetap
memperhatikan hal-hal yang bersifat juz’I tanpa batas, yang
dapat diterima dan diamalkan oleh para imam dan menjadi
dasar adanya perbedaan dalam berijtihad,
5) Hakikat kemashlahatan umum,
6) Adat yang diucapkan dan diamalkan
7) Hikmah syariat atau tujuan syariat itu sendiri, yang terkadang
berupa makan yang berelasi dengan masyarakat,
perekonomian, politik, dan akhlak,
8) Qiyas,
9) Akal yang merupakan sumber takwil qarib,
10) Kecenderungan memperlebar cangkupan hukum untuk
berbagai tujuan dan dasar umum dalam pembinaan syariat
yang bersifat ijtihad dengan ra’yu.
3. Syarat Takwil
10
4) Takwil tidak boleh bertentangan dengan Nash yang Qat’I,
karena Nash merupakan bagian dari hkum syara’ yang bersifat
umum,
5) Arti dari penakwilan Nash harus lebih kuat dari arti Zhahir,
yakni diperkuat dengan dalil,
4. Takwil Ba’id
C. Terjemahan
1. Pengertian Terjemahan
2. Sejarah Terjemahan
11
Pada saat Eropa belum mengalami fragmentasi politik, Eropa
mengggunakan bahasa Latin, maka terjemahan Al-Qur’an yang
ditemukan sebelum terpecahnya negara Eropa adalah terjemahan
dalam bahasa Latin. Terjemahan ini baru diselesaikan dan diterbitkan
oleh Robert of Ketton pada tahun 1543 edisi ini bersifat apologetik
dan polemik. Oleh Blibliander, dari terjemahan bahasa Latin,
kemudian Al-Qur’An diterjemahkan ke dalam bahasa Italia, Jerman
,dan Belanda.
12
Terjemahan ke dalam bahasa Inggris juga dilakukan oleh J.M
Rodwell pada tahun 1861, dan pada tahun 1880 Rodwell berusaha
untuk mengurutkan surat-surat Al-Qur’an dalam urutan yang
sebenarnya. Sekalipun beliau berusaha untuk memberikan ungkapan
secara jujur, tetapi latar belakangnya merupakan seorang pendeta
Kristen yang lebih mementingkan untuk memperlihatkan kekurangan-
kekurangan dalam Al-Qur’an. Kesulitan memahami bahasa Al-
Qur’an dengan sempurna didukung dengan niat yang tidak baik sangat
mempengaruhi nilai terjemahan Al-Qur’an.
13
3. Syarat-Syarat Terjemahan
14
5. Kunci dan Manfaat Terjemahan
1) Ilmu Nahwu,
2) Ilmu Sharaf,
3) Ilmu Manthiq,
4) Ilmu Ma’ani,
5) Ilmu Bayan,
6) Ilmu Badi’
7) Ilmu Tauhid,
8) Ilmu Tadwid,
9) Ilmu Ushul Fikih,
10) Bahasa-bahasa Asing
11) Penghayatan terhadap Terjemahan Al-Qur’an
15
6. Karya-Karya Terjemahan
a. Persamaan
1) Tafsir,Takwil, dan Terjemah, ketiganya sam-sama
menerangkan makna ayat-ayat al-Qur’an,
16
2) Tafsir,Takwil, dan Terjemah, ketiganya digunakan sebagai
sarana untuk memahami al-Qur’an,
3) Tafsir,Takwil, dan Terjemah memiliki fungsi yang sama, yaitu
menjelaskan isi kandungan Al-Qur’an.
b. Perbedaan
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Secara etimologi Tafsir adalah menjelaskan, menerangkan,
menampakkan, dan merinci. Secara terminologi Tafsir adalah rangakaian
penjelasan dari sesuatu tulisan yang berasal dari Al-Qur’an. Takwil secara
etimologi berasal dari kata al-awl artinya kembali, al-ma’al artinya
tempat kembali, dan al-aqibah arninyya kesudahan. Secara terminology
takwil adalah mengeluarkan lafazh dari artinya yang zhahir kepada makna
lain, tetapi bukan zhahirnya. Terjemahan secara etimologi adalah salinan,
memindahkan, dan menukil. Dan secara terminologi terjemahan adalah
proses mengubah suatu bahasa ke bahasa yang dimadsud.
18
terjemahan, yaitu terjemahan harfiyyah, dan terjemahan tafsiriyyah.
Dalam menerjemahkan Al-Qur’an, diperlukan kunci atau ilmu yang
mendukung dalam menerjemahkan Al-Qur’an. Karya terjemahan Al-
Qur’an khususnya kedalam bahasa Indonesia, menghasilkan karya yang
tak terhitung dengan jari. Selain terjemahan Al-Qur’andalam bahasa
Indonesia, ada pula karya terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa selain
bahasa Indonesia yang tidak kalah banyaknya.
B. Saran
Dengan makalah ini, penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca serta menjadi amalan ibadah baik bagi para pembaca,
maupun bagi penulis itu sendiri. Penulis juga berharap kepada para
pembaca agar bisa mengetahui serba-serbi mengenai pendalaman makna
ayat-ayat Al-Qur’an, berupa tafsir, takwil dan terjemahan. Makalah ini
bisa dijadikan referensi kepada para pembaca yang akan membahas
topik yang sejalan dengan segala hal mengenai ketiga metode
penggalian makna kandungan Al-Qur’an, yaitu Tafsir, takwil dan
terjemahan.
19
Daftar Pustaka
Maulana, E. S. A. U. S. Tafsir, Ta'wil, Terjemah dan Ruang Lingkup
Pembahasannya.
20