Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

”HADIST YANG BERKAITAN DENGAN UKHUWAH”

( Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah hadist )

Dosen Pengampu :

Afthon Yazid, S.Sy., M.H.

Disusum oleh:

1. Dira Wahyu Asriani 222141006


2. Muhammad Raka Abizard Rahman 222141030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS RADEN MAS SAID SURAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul
‘Hadits yang berkaitan dengan Ukhuwah’. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan
pengikutpengikutnya sampai hari penghabisan.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi tugas dari mata kuliah Hadits dan semoga segala yang tertuang dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun
khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan
dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT semata.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4

C. Tujuan ..................................................................................................................................... 5

BAB II ............................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

A. Pengertian Ukhuwah .............................................................................................................. 6

B. Dimensi Ukhuwah .................................................................................................................. 7

C. Upaya Mempererat Ukhuwah ................................................................................................ 9

BAB III ..........................................................................................................................................11

PENUTUP .....................................................................................................................................11

A. Kesimpulan .........................................................................................................................11

Daftar Pustaka............................................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuntunan Al-Qur’an tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan saja (
hablum minallah), akan tetapi Al-Qur’an juga mengatur hubungan manusia dengan
manusia (hablum minannas). Salah satu konsep hubungan antara manusia dengan manusia
yang ada dalam al-Qur’an adalah ukhuwah atau persaudaraan. Ukhuwan merupakan
anjuran Allah SWT dan Nabi-Nya untuk direalisasikan dalam membentuk persatuan.
Dengan adanya ukhuwah tersebut, maka akan terbina keluarga dan kelompok sosial dalam
bingkai yang Islami. Jika semua umat Islam memperhatikan ukhuwah tersebut lalu
mengikat ukhuwah itu melalui ikatan hati atau batin (qalbiyah), maka akan lahir suatu
pengaruh yang kokoh dalam perkembangan hubungan kemanusiaan dalam kelompok Islam
serta tercipta komunitas yang memiliki konsistensi kuat dalam kehidupannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian ukhuwah dalam konteks bahasa Arab dan Indonesia, serta
bagaimana konsep ukhuwah Islamiyah dalam masyarakat Muslim?
2. Apa saja dimensi ukhuwah yang tercermin dalam pandangan Quraish Shihab,
khususnya mengenai persaudaraan sesama manusia, nasab dan perkawinan, suku
dan bangsa, sesama pemeluk agama, serta seiman-seagama?
3. Bagaimana upaya mempererat ukhuwah yang diajarkan oleh Islam, seperti
konsep khalifah, toleransi antar pemeluk agama, menghindari sikap yang dapat
merusak hubungan, tolong-menolong dalam kebaikan, dan sikap berlapang dada?
C. Tujuan
a. Menganalisis konsep ukhuwah insaniyah sebagai persaudaraan sesama manusia
dalam kerangka kesetaraan di hadapan Allah.
b. Menggambarkan konsep ukhuwah sya'biyah wathaniyah yang menekankan
persaudaraan suku dan bangsa.
c. Menggambarkan konsep ukhuwah sya'biyah wathaniyah yang menekankan
persaudaraan suku dan bangsa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ukhuwah
Secara bahasa, dalam kamus Lisan Al-‘Arab kata َ ‫ أخ‬yang memiliki asal kata
akhwun bermakna saudara senasab atau saudara sekandung dan juga bermakna teman dekat
atau sahabat. 1 kkhuwah dalam bahasa Indonesia berarti persaudaraan, mengandung arti
orang yang seibu, seayah atau hanya seibu atau seayah saja, orang yang bertalian keluarga,
juga berarti orang yang segolongan (sepaham, seagama, sederajat dan sebagainya).2
Ukhuwah kata dasarnya adalah akh yang mengandung arti memperhatikan.
Pengertian ini berkembang, berarti persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik
persamaan keturunan, demikian pula persamaan dalam suku, agama, profesi, kasih sayang
dan yang lainnya. Jadi, ukhuwah adalah suatu hubungan yang dibina, dipelihara dan diikat
oleh sebuah ikatan persamaan untuk mewujudkan suatu kemaslahatan dan hubungan yang
harmonis.
Ketika berbicara mengenai Ukhuwah, masyarakat muslim secara umum sangat
akrab dengan istilah kkhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah bermakna persaudaraan
yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam. Jalinan persaudaraan di dalam Islam
didasarkan pada akidah dan akhlak. Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat: 10, yang
artinya: “sesungguhnya orang-orang yang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah
antar kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat.” (Q.S. Al-Hujurat:10)

1
Ibnu Manzur, Lisan Al-Arab, Jilid 1, (Bairut: Daru Sadir), Hal. 40.
2
Asfari, Khaerul. KONSEP kKHkWAH PERSPEKTIF AL-QkR’AN. Jurnal Al Wajid. Vol. 1 No. 2 Desember 2020.
Hlm. 217
B. Dimensi Ukhuwah
Menurut Quraish Shihab paling tidak kita dapat menemukan ukhuwah tercermin dalam
lima hal berikut:3
1. Persaudaraan sesama manusia (kkhuwah Insaniyah)

Hai manusia! Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan perempuan, dan
Kami jadikan kamu berbangsa dan bersuku-suku, supaya kamu sating mengenal
(bukan supaya saling membenci, bermusuhan). Sungguh, yang paling mulia di antara
kamu dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Allah Mahatahu, Maha
Mengenal. (QS Al-Hujurat/49:13).

Ukhuwah insaniyah, yaitu persaudaraan sesama umat manusia. Persaudaraan


sesama manusia dilandasi oleh kesamaan dan kesetaraan manusia di hadapan Allah
SWT. Manusia mempunyai motivasi dalam menciptakan iklim persaudaraan hakiki
yang berkembang atas dasar rasa kemanusiaan yang bersifat universal. Seluruh
manusia di dunia adalah bersaudara.

2. Persaudaraan nasab dan perkawinan/ semenda (kkhuwah Nasabiyah Shihriyah)


Persaudaraan nasab dan semenda memperoleh legitimasi dari Al-Quran dengan
kokoh sebagai berikut:
Dialah yang menciptakan manusia dari air, lalu dijadikan-Nya ia berkerabat dan
bersanak semenda, dan Tuhanmu Maha Kuasa (QS Al-Furqan/25:54).
Kehidupan keluarga adalah nikmat Allah SWT. Keluarga yang tersusun dari
pasangan suami isteri, anak-anak dan cucu dengan limpahan rezeki dari Allah yang
harus dikelola sebaik-baiknya. Orang-orang beriman diingatkan agar dengan saksama
memelihara bukan saja perilaku diri sendiri, tetapi juga perilaku keluarga, dan semua
mereka yang dekat karena habungan darah maupun karena hubungan semenda.4

3
Harahap, Wahyu. PEMAHAMAN KONSEP kKHkWAH DALAM AL-QkR'AN. 2020. Hlm. 25
4
Chirzin, Muhammad. kKHkWAH DAN KERkKkNAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM. 2007. Hlm. 4 5
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an. Hlm. 491
3. Persaudaraan suku dan bangsa (kkhuwah Sya'biyah Wathaniyah)
Islam sebagai agama yang universal juga memiliki konsep ukhuwah kebangsaan
yang disebut ukhuwah wathaniyyah, yakni saudara dalam arti sebangsa walaupun tidak
seagama. M. Quraish Shihab menjelaskan, guna memantapkan ukhuwah kebangsaan
walau tidak seagama, pertama kali Al-Qur’an menggarisbawahi bahwa perbedaan
adalah hukum yang berlaku dalam kehidupan ini. Selain perbedaan tersebut merupakan
kehendak Allah, juga demi kelestarian hidup, sekaligus demi mencapai tujuan
kehidupan makhluk di bumi.5 seorang muslim hendaknya memahami adanya
pandangan atau bahkan pendapat yang berbeda dengan pandangan agamanya, karena
semua itu tidak mungkin berada di luar kehendak Allah. Walaupun mereka berbeda
agama, tetapi karena mereka satu masyarakat, sebangsa dan setanah air maka ukhuwah
di antara mereka harus tetap ada.

4. Persaudaraan sesama pemeluk agama (kkhuwah Diniyah)


Katakanlah, "Hai omng-orang tak beriman! Aku tidak menyembnh apa yang knmu
sembah. Dan kamu pun tak akan menyembah apa ynng aku sembah. Dan aku tak akan
tnenyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tak akan menyembah apa yang
kusembah. Agamamu untuk kamu dan agamaku untukku. (Q.S. Al-Kafirun/109:1-6).
Pengakuan keberadaan agama-agama lain tidak berarti pengakuan bahwa
agamaagama lain itu benar, tetapi pengakuan hak setiap agama untuk eksis di dalam
suatu hubungan sosial yang toleran, saling menghargai, saling membantu dan
menghormati, dilandasi prinsip agree in disagreement, setuju dalam perbedaan,
persaudaraan dalam perbedaan dan keragaman. Ukhuwah sesama pemeluk agama ini
mendorong pemeluk agama untuk tidak sekadar ko-eksistensi, tetapi kooperasi,
kerjasama dalam program amaliyah yang lebih praksis, sejak dari tingkat negara,
sampai pada rakyat biasa.5
5. Persaudaraan seiman-seagama (kkhuwah Imaniyah)
Orang-orang mukmin sesunggulmya bersaudara, maka rukunkanlah kedua
saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat. (Q.S Al-Hujurat/49:10).

5
Chirzin, Muhammad. kKHkWAH DAN KERkKkNAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM. 2007. Hlm. 5
Persaudaraan mukmin yang satu dengan yang lain merupakan ketetapan syariat.
Persatuan, kesatuan dan hubungan harmonis antar anggota masyarakat kecil maupun
besar akan melahirkan limpahan rahmat bagi mereka semua. Sebaliknya, perpecahan
dan keretakan hubungan mengundang lahirnya bencana buat mereka. Ukhuwah
Imaniyah berorientasi pada maslahat keagamaan bersama dengan tolong-menolong
dalam kebajikan dan takwa, saling ingat mengingatkan, musyawarah, sikap proaktif,
toleransi, dan keteladanan. Maka setiap Mukmin bertanggung jawab mewujudkan
persaudaraan seiman dan seagama tersebut.

C. Upaya Mempererat Ukhuwah


Hal yang penting untuk memantapkan dan menjamin tercipta persaudaraan, Allah Swt.
memberikan beberapa petunjuk sesuai dengan jenis persaudaraan yang diperintahkan
adalah sebagai berikut:6
1. Persaudaraan pada arti yang umum, Islam memperkenalkan konsep khalifah.
Manusia diangkat oleh Allah sebagai khalifah, yang menuntut manusia untuk
memelihara, membimbing dan mengarahkan segala sesuatu agar mencapai maksud dan
tujuan penciptaannya.
2. Persaudaraan antar pemeluk agama, Islam memperkenalkan ajaran toleransi antara
umat beragama.
Jalinan persaudaraan antara seorang muslim dengan non muslim tidak dilarang
dalam Islam selama pihak lain menghormati hak-hak kaum muslim. Sebagaimana
firman Allah Swt dalam Q.S Al-Kafirun: 6 yang artinya “bagimu agamamu dan bagiku
agamaku”
3. Menghindari segala macam sikap lahir dan batin yang dapat mengeruhkan hubungan
sesama umat manusia.
Dalam firman-Nya Q.S Al-Hujurat:11 yang artinya “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,

6
Asfari, Khaerul. KONSEP kKHkWAH PERSPEKTIF AL-QkR’AN. Jurnal Al Wajid. Vol. 1 No. 2 Desember 2020.
Hlm. 226
boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih
baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah
orangorang yang zalim.”
4. Tolong-menolong dalam kebaikan dan menghindari permusuhan tanpa memilah latar
belakang sosial mereka
Dalam QS al-Ma’idah:2 yang artinya “…dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat
berat siksa-Nya.”
5. Sikap berlapang dada dan senang memaafkan orang lain
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pembahasan ini secara mendalam membahas konsep ukhuwah (persaudaraan)


dalam Islam yang meliputi beberapa dimensi penting. Ukhuwah tidak hanya mencakup
hubungan sesama manusia dalam berbagai konteks (insaniyah, nasabiyah, suku dan
bangsa, pemeluk agama, serta seiman-seagama), tetapi juga menekankan pentingnya
mempererat ikatan tersebut melalui berbagai upaya seperti memahami konsep khalifah,
mempraktikkan toleransi antar agama, menghindari konflik, tolong-menolong dalam
kebaikan, serta sikap lapang dada dan pemaaf.
Konsep ukhuwah Islamiyah didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan mencakup
hubungan yang dibangun berdasarkan akidah, akhlak, serta rasa kemanusiaan yang
universal. Ukhuwah tersebut diperkuat melalui pemahaman akan berbagai dimensi
persaudaraan, memperhatikan persamaan dan perbedaan baik dalam keluarga, suku,
agama, maupun dalam masyarakat secara umum.
Dari beberapa sumber yang didapat Pemakalah menegaskan bahwa mempererat
ukhuwah memerlukan usaha bersama untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan
saling mendukung antara sesama manusia tanpa memandang perbedaan yang ada. Ini
menegaskan pentingnya toleransi, kerja sama, menghormati perbedaan, dan sikap pemaaf
sebagai landasan dalam membangun hubungan yang kuat dan harmonis dalam masyarakat.
Daftar Pustaka

1258-3623-1-SM. (n.d.).
Chirzin, M. (n.d.). kKHkWAH DAN KERkKkNAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM.
Iryani, E., & Tersta, F. W. (2019). Ukhuwah Islamiyah dan Perananan Masyarakat Islam
dalam Mewujudkan Perdamaian: Studi Literatur. Jurnal Ilmiah kniversitas
Batanghari Jambi, 19(2), 401. https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i2.688
PEMAHAMAN KONSEP kKHkWAH DALAM AL-QkR’AN MENkRkT LEMBAGA
KEMANkSIAAN ACT. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai