Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat: Menjaga Silaturahim Merawat Perdamaian memperjuangkan agama ini adalah dengan cara menjaga hubungan antar

sesama umat Islam agar tetap terjalin dan tidak sampai terputus, atau yang
Khutbah I biasa disebut dengan silaturrahmi.

Jika hendak meninjau definisinya, Imam Nawawi dalam Syarh Muslim


، ‫ َو ِبِه َنْسَتِع ْيُن َع َلى ُأُم ْو ِر الُّد ْنَيا َو الِّدْيِن‬، ‫َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬
mengatakan bahwa silaturahim merupakan bersikap baik kepada kerabat/
karib yang dapat menghubungkan antara dua pihak. Berbuat baik di sini
terkadang berupa materi atau imateri seperti membantu, berkunjung,
‫ َنِبِّيَنا ُمَح َّمٍد‬، ‫َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َر ِف ْاَألْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن‬ memberikan salam, dan lain sebagainya.

‫َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه َو الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَع ُهْم‬ Adapun yang dimaksud dengan kerabat atau karib di sini bisa berwujud
sanak saudara (nasab), tetangga, teman, serta kolega. Dengan kata lain,
‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِإٰل َه ِإاَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‬، ‫ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َيْو ِم الِّدْيِن‬ tidak terbatas pada orang-orang yang hanya mempunyai hubungan darah
saja. Bahkan dalam cakupan yang lebih luas, kerabat atau karib di sini bisa
saja berwujud yang berbeda agama. Sebab dalam Islam, perbedaan agama
‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُمَح ـَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه صاِد ُق‬.‫اْلَم ِلُك اْلَح ُّق ْالُم ِبْين‬ bukan menjadi momok yang dapat membatasi interaksi antar sesama
manusia.
‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل‬. ‫ َأَّم ا َبْعُد َفَيا َأُّيَها اْلَح اِض ُرْو َن‬.‫اْلَو ْع ِد ْاَألِم ْين‬
Dengan demikian, silaturahim dalam ajaran Islam adalah ditujukan untuk
‫ َو َم ْن َّيَّتِق َهللا َيْج َع ْل َلُه‬: ‫ َفَقاَل ُهللا َتَع اَلى‬. ‫َتُم ْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬ menciptakan sebuah masyarakat yang rukun, guyub, dan akur. Interaksi di
antara sesama terjalin dengan baik sehingga praktik-praktik sosial yang
‫ َو َيْر ُز ْقُه ِم ْن َح ْيُث اَل َيْح َتِس ُب‬،‫َم ْخ َر ًجا‬. terjadi sangat tentram dan damai.

Namun bukan berarti Islam tidak menyadari perbedaan selaku sebuah


Hadirin shalat Jumat hafidzakumullah, keniscayaan, termasuk perbedaan pandangan. Dalam Al-Qur'an telah
Segala puji hanyalah milik Allah swt, Dzat yang telah menganugerahkan ditegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan keberagaman. Dalam
kita banyak sekali nikmat, baik materi maupun imateri. Bahkan dalam Al- surat Ar-Rum ayat 22 disebutkan:
Qur'an disebutkan bahwa bila kita hendak menghitung nikmat-Nya, maka
pastinya kita tidak akan mampu. Shalawat dan salam harus senantiasa kita ‫َو ِم ْن َآَياِتِه َخ ْلُق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َو اْخ ِتاَل ُف َأْلِس َنِتُك ْم َو َأْلَو اِنُك ْم ِإَّن ِفي َذ ِلَك‬
haturkan bagi Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya.
Atas perjuangan mereka, agama Islam bisa tegak pada hari ini hingga ‫َآَلَياٍت ِلْلَع اِلِم يَن‬
kiamat nanti.
Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan
Hadirin shalat Jumat hafidzakumullah, Salah satu kunci keberhasilan Nabi langit dan bumi, dan berlain-lainan bahasa dan warna kulit kalian.
Muhammad dan para sahabatnya dalam memperkenalkan dan
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda yang memutus silaturahim, terlebih hanya karena perbedaan pilihan politik
bagi orang-orang yang mengetahui". (QS. Ar-Rum: 22). yang sifatnya agenda lima tahunan. Hubungan yang sudah dirajut bertahun-
tahun menjadi tercerai-berai seketika yang diakibatkan oleh keadaan yang
Ayat ini memang tidak secara gamblang mengatakan mengenai perbedaan bersifat sementara.
pandangan. Namun perbedaan kedua aspek pada ayat tersebut menjadi
simbol dari perbedaan banyak aspek, termasuk soal pandangan yang Seandainya orang yang memutus silaturahim itu mendapatkan kompensasi
berbeda. Sebab setiap manusia pasti mempunyai wawasan, informasi, dan berupa jabatan, tapi tetap saja jabatan itu bersifat fana, hanya sebentar dan
faktor eksternal lainnya yang berbeda dengan manusia yang lain. sementara. Sedangkan hubungan dengan sanak saudara, tetangga, teman,
dan kolega mempunyai jangka waktu yang jauh lebih lama. Maka aneh
Begitu juga dalam pilihan politik, yang sarat dengan kepentingan yang bisa kiranya bila lebih memprioritaskan sesuatu yang sementara daripada yang
mengakibatkan jurang perbedaan semakin terlihat jelas. Maka sejatinya, lebih lama.
perbedaan dalam hal ini merupakan fenomena alamiah yang tidak perlu
dijadikan sebagai sebuah masalah. Justru perbedaan pilihan politik Mari kita renungkan bersama: kira-kira lebih intens manakah berinteraksi
dijadikan sebagai kekhasan sebuah masyarakat yang menganut sistem dengan sanak saudara dan tetangga atau orang-orang yang sama pilihan
demokrasi. politik? Dengan kultur dan karakter sosial orang Indonesia yang suka
berkumpul dan bersosialisasi, yang didukung oleh berbagai tradisi
Hadirin shalat Jumat hafidzakumullah, keagamaan dan kebudayaan, tentu saja berinteraksi lebih intens dengan
Dengan demikian, mengingat perbedaan pandangan merupakan fitrah keluarga dan tetangga.
manusia, maka tidak ada alasan lagi untuk memaksakan keinginan dan
merasa paling benar sehingga menuntut orang lain untuk mengikuti pilihan Hadirin shalat Jumat hafidzakumullah,
politiknya. Begitu juga sangat tidak bijak bila akibat keinginannya itu tidak Oleh karena itu, melalui mimbar khutbah ini, khatib hendak menegaskan
terwujud sampai memutus tali silaturahim, entah dengan saudara, tetangga, sekali lagi bahwa silaturahim tidak boleh sampai terputus hanya perbedaan
maupun teman. pilihan politik. Konsekuensi memutus silaturahim bukan hanya berdampak
pada pelakunya langsung, melainkan bisa juga kepada orang-orang
Nabi Muhammad dalam riwayat Bukhari dan Muslim pernah sekitarnya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari dalam al-Adab
mengultimatum bahwa orang yang memutus silaturahim tidak akan masuk al-Mufrad:
surga. Sabda beliau:

‫اَل َيْد ُخ ُل اْلَج َّنَة َقاِط ٌع‬ ‫ِإَّن الَّرْح َم َة اَل َتْنِزُل َع َلى َقْو ٍم ِفيِهْم َقاِط ُع الَّر ِح ِم‬
Artinya: “Sesungguhnya rahmat (Allah) tidak akan turun kepada suatu
Artinya: “Orang yang memutus (silaturahim) tidak akan masuk surga.” kaum yang di dalamnya terdapat pelaku memutus silaturrahim.”

Ancaman ini merupakan bentuk keseriusan baginda Nabi bahwa silaturahim Imam Ibnu Hajar al-Asqalani mengutip pendapat al-Thibi menjelaskan
merupakan ajaran agama yang harus dijaga. Maka umatnya tidak boleh ada bahwa maksud hadits tersebut bisa saja berupa suatu kaum yang kompak
‫‪untuk mendukung seseorang memutus silaturahim dan mereka tidak‬‬
‫‪mengingkari perbuatan orang tersebut. Akibatnya, kehidupan sosial kaum‬‬
‫ِئَك ِتِه اْلُمَس ِّبَح ِة ِبُقْد ِسِه‪َ ،‬و َأُّيَها اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِم ْن ِج ِّنِه َو ِإْنِس ِه‪،‬‬ ‫َو َثَّنى ِبَم اَل‬
‫َك ِرْيًم ا‪ِ :‬ﺇَّﻥ َﻪّٰﻠﻟﺍ َﻭ َﻣ َﻼِﺋَﻜَﺘُﻪ ُﻳَﺼ ُّﻠْﻮ َﻥ َﻋ َﻠﻰ ﺍﻟَّﻨِﺒِّﻲ ‪َ ،‬ﻳﺎ َﺃُّﻳﻬَﺎ ﺍَّﻟِﺬ ْﻳَﻦ‬
‫‪itu tidak tentram dan sejahtera, akan banyak masalah yang dialami kaum‬‬
‫‪tersebut.‬‬
‫َفَقاَل َقْو اًل‬
‫‪Tentu hal seperti ini tidak diharapkan terjadi di bumi kita, Indonesia. Masa-‬‬ ‫َﺀﺍَﻣ ُﻨْﻮ ﺍ َﺻ ُّﻠْﻮ ﺍ َﻋ َﻠْﻴِﻪ َﻭ َﺳ ِّﻠُﻤ ْﻮ ﺍ َﺗْﺴ ِﻠْﻴًﻤ ﺎ ‪َ.‬ﺍﻟَّﻠُﻬَّﻢ َﺻ ِّﻞ َﻋ َﻠﻰَس ِّيِد َنا ُﻣَﺤ َّﻤٍﺪ‬
‫‪masa politik saat ini harus disikapi dengan tenang dan bersukaria. Meskipun‬‬
‫‪banyak pandangan yang semakin memperjelas perbedaan itu, namun‬‬ ‫َﻭ َﻋ َﻠﻰ ﺁلِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِع ْين اللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت‬
‫‪kehidupan berbangsa dan bernegara harus tetap terpelihara dengan baik.‬‬
‫‪Silaturahim yang senantiasa terjalin di tengah-tengah perbedaan itu menjadi‬‬
‫‪perekat dalam merawat kerukunan dan perdamaian bersama.‬‬
‫َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت‪َ ،‬اَأْلْح ياِء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت‪ .‬الَّلُهَّم َأْص ِلْح َنا‬
‫َو َأْص ِلْح َأْح َو اَلَنا‪َ ،‬و َأْص ِلْح َم ْن ِفي َص اَل ِح ِهْم َص اَل ُح َنا َو َص اَل ُح‬
‫َباَر َك هللا ِلي َو َلُك ْم ِفي ْالُقْر آِن ْالَعِظ ْيِم َو َنَفَعِني َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن‬ ‫اْلُم ْس ِلِم ْيَن ‪َ ،‬و ْأْهِلْك َم ْن ِفي َهاَل ِكِهْم َص الُح َنا َو َص اَل ُح اْلُم ْس ِلِم ْيَن ‪ ،‬اللُهَّم‬
‫ْاآلَياِت َو ِذ ْك ِر اْلَح ِكْيِم ‪َ .‬أُقْو ُل َقْو ِلي َهَذ ا َفأْسَتْغ ِفُر َهللا الَعِظ ْيَم ِإَّنُه ُهَو‬ ‫َو ِّح ْد ُص ُفْو َف اْلُم ْس ِلِم ْيَن ‪َ ،‬و اْر ُز ْقَنا َو ِإَّياُهْم ِزَياَد َة الَّتْقَو ى َو اِإْل ْيَم اِن ‪،‬‬
‫‪.‬الَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيِم‬ ‫اللُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِزَل َو ْالِمَح َن َو ُسْو َء ْالِفَتِن‬
‫َو ْالِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِإْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ْالُبْلَد اِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن عاَّم ًة َيا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن الَّلُهَّم َأِرَنا اْلَح َّق َح ًّقا‬
‫َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َح ْم ًدا َك ِثْيًرا َك َم ا َاَم َر ‪َ ،‬اْش َهُد َاْن اَل ِاَلَه ِااَّل ُهّٰللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك‬
‫َو اْر ُز ْقَنا اِّتَباَعُه َو َأِرَنا اْلَباِطَل َباِط اًل َو اْر ُز ْقَنا اْج ِتَناَبُه‪َ .‬ر َّبَنا آِتنَا ِفى‬
‫َلُه ِاْر َغ اًم ا ِلَم ْن َج َح َد ِبِه َو َك َفَر ‪َ ،‬و َاْش َهُد َاَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬
‫الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‪َ .‬و َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب‬
‫َس ِّيُد اْلَخ ِاَلِئَق َو اْلَبَش ِر‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى َاِلِه‬
‫َو َاْص َح اِبِه َو َس َّلُم َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيرًا‪َ ۰‬اَّم اَبْعُد َفَياِعَباَد ﷲ‪ ...‬اَّتُقوا َهّٰللا َح َّق‬ ‫اْلٰع َلِم ْيَن ٍع َباَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإْيتاِء ِذ ي ْالُقْر بَى‬
‫َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شاِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪،‬‬
‫ُتٰق ىِتٖه َو اَل َتُم ْو ُتَّن ِااَّل َو َاْنُتْم ُّم ْس ِلُم ْو َن ‪ِ .‬إَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه‬
‫َو اْذ ُك ُروا َهللا ْالَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و اْشُك ُرْو ُه َع لَى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم ‪َ ،‬و َلِذ ْك ُر ِهللا‬
‫َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai