Anda di halaman 1dari 15

Kajian Q.

S Al-Hujurat/49: 10 dan
Hadits tentang Indahnya Persaudaraan (Ukhuwwah)

Bab III
Kelas X
Kajian Q.S Al-Hujurat/49: 10 tentang Persaudaraan

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang


mukmin itu bersaudara, karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu
(yang berselisih) dan bertaqwalah
kepada Allah agar kamu mendapat
rahmat”.
Asbabun Nuzul
Ayat ini terkait dengan ayat sebelumnya, yaitu ayat 9. Jadi
tidak ada asbabun nuzul khusus dari ayat 10 ini. Jika dikaitkan
dengan ayat 9, ada beberapa versi atau riwayat yang tepat
dijelaskan. Satu riwayat berkaitan dengan pertengkaran yang
menyebabkan perkelahian antara Suku Aus dan Khazraj.
Isi dan Kandungan Ayat

 Ayat ini merupakan rangkaian ayat akhlak yang harus menjadi landasan dalam menata keluarga dan
masyarakat.

 Sesungguhnya, tidak lain dan tidak bukan, antarsesama orang beriman itu bersaudara. Bukan hanya
disebabkan satu aqidah dan keimanan, namun juga satu keturunan (mesti tidak secara hakiki).

 Penggunaan kata ‫ن َّ َما‬8ِ‫ ا‬memberi isyarat yang jelas bahwa sebenarnya semua pihak telah mengetahui secara
pasti bahwa antarsesama muslim itu bersaudara, sehingga semua pihak tidak menginginkan terjadi hal-hal
yang dapat merusak persaudaraan yang telah dijalin dengan baik.

 Ukhuwwah islamiyyah ini harus dijalin secara kokoh dan kuat sehingga pihak
lain akan segan atau gentar menghadapi umat Islam.
 Ukhuwwah islamiyyah jangan sampai dimaknai secara sempit sehingga
dalam tata pergaulan internasional, umat Islam hanya mengutamakan
umatnya sendiri tanpa mau peduli kepada umat lain.

 Ukhuwwah islamiyyah bersanding erat dengan ukhuwwah wataniyyah,


yakni persaudaraan sesama bangsa atau negara dan ukhuwwah
basyariyyah, yaitu persaudaraan yang dijalin karena sama-sama sebagai
makhluk Allah SWT. Melalui tiga tali persaudaraan ini, umat Islam akan
mampu menebarkan kedamaian untuk semua.

 Penggunaan kata ukhuwwah (biasanya dipergunakan untuk persaudaraan bukan


sekandung) bukan ikhwanun memberikan isyarat jelas bahwa persaudaraan yang
terjalin antarsesama muslim bermakna ganda: pertama, didasari iman atau aqidah dan
kedua, yaitu persaudaraan satu keturunan meski bukan dalam makna hakiki. Melalui
pemahaman ini, antarsesama muslim harus menyatu lahir dan batin, senasib
sependeritaan, sedih dan gembira sama-sama dirasakan.
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Ayat
 Bersama-sama menjaga tali persaudaraan, sebaliknya tidak mengoyakkan atau membuat
persoalan baru sesudah jalinan persaudaraan semakin erat agar rahmat Allah SWT selalu
melimpahi kita semua.

 Memahami Islam secara utuh tentang bagian ajaran Islam yang masuk furu' dan usul atau mana
masalah prinsip dan cabang sehingga umat ini tidak rentan dengan masalah-masalah yang bukan
prinsip.

 Menjauhi sikap fanatisme sempit. Hanya karena masalah sepele dan kecil akhirnya persoalan
bisa menjadi besar dan meluas.
 Perlunya kesadaran setiap umat bahwa sikap dan perilaku buruk yang
dilakukan sebagian umat (oknum) menjadi citra atau iklan buruk terhadap
martabat dan kemuliaan Islam.

 Saat yang tepat di masa sekarang ini, umat Islam harus menunjukkan bahwa Islam itu indah,
damai, dan kompatibel dalam tata pergaulan bermasyarakat, berbangsa serta tahta hubungan
internasional.

 Cepat tanggap dalam mengatasi perselisihan yang masih kecil agar tidak meluas dalam skala
yang masif.

 Terus menumbuhkan persaudaraan internal umat Islam yang sejati antara umat Islam
dengan komunitas agama lain, dan antarsesama makhluk ciptaan Allah SWT.
Kajian Hadits tentang Persaudaraan
 Hadits Pertama

‫ْت‬ُ ‫ َس ِمع‬: ‫ال‬ َ ‫َع ْن َجا ِب ٍر ابْ ِن ُم ْط ِع ُم َر ِض َي الل ّ ٰ ُه َعن ْ ُه َق‬


َّ ْ ْ َ َ َ َ ِ َ ُ ‫صلَّى‬
ُ َّ ‫هّٰللا‬
‫اط ٌع‬
ِ َ ‫ق‬ َ ‫ة‬ ‫ن‬‫ج‬َ ‫ال‬ ‫ل‬
ُ ُ
‫خ‬ ‫د‬ْ َ ‫ي‬ ‫اَل‬ : ‫ل‬
ُ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ َ ‫النَّبِ ُّي‬
)‫(رواه البخاري‬
Diriwayatkan dari Jabir bin Mut'im R.A bahwa dia pernah mendengar Nabi SAW bersabda: “Orang
yang memutuskan hubungan (silaturahmi) tidak akan masuk surga.” (H.R Bukhari)
Makna dan maksud Hadits ini antara lain:

 Keharusan untuk menjalin hubungan (silaturahmi), baik dalam lingkup yang kecil
(pertemanan, kekeluargaan) maupun yang lebih besar (tatanan kemasyarakatan, negara
bahkan antarwarga dunia).

 Berperan aktif mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, bertengkar, atau berselisih.

 Berikhtiar semaksimal mungkin agar tidak menjadi pelaku atau biang


keonaran, persengketaan, atau perselisihan karena sanksinya sangat berat,
yaitu tidak akan dimasukkan ke dalam surga.
 Hadits Kedua

ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫ َع ِن النَّبِ ِّي‬: ‫ال‬ ُ ‫َع ْن َأ ِب ْي ُه َريْ َر َة َر ِض َي‬


َ ‫الله َعن ْ ُه َق‬
‫ َم ْن‬: ُ ‫ فَقَا َل هّٰللا‬،‫َّح َم ُشجْ نَةٌ ِم َن الرَّحْ ٰم ِن‬
ِ ‫ اِ َّن الر‬: ‫َعلَي ِه َو َسلَّ َم قا َ َل‬
)‫ط َعتُهُ (رواه البجاري‬ َ َ‫ط َع ِك ق‬َ َ‫ َو َم ْن ق‬،ُ‫صلَتُه‬
َ ‫صلَ ِك َو‬ َ ‫َو‬
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A Nabi SAW bersabda: “Kata 'rahim' berasal dari kata 'Ar-
Rahman' (salah satu Asma'ul Husna). Allah berfirman: Aku akan memelihara hubungan baik dengan
orang yang memelihara hubungan baik denganmu dan akan memutuskan hubungan dengan orang
yang memutuskan hubungan denganmu.” (H.R Bukhari)
Makna dan maksud Hadist ini antara lain:

 Adanya korelase positif bagi orang yang selalu memelihara hubungan


(silaturahmi/persaudaraan) dengan rahmat dan pertolongan Allah SWT.

 Larangan untuk tidak memutuskan hubungan (silaturahmi) yang berakibat bukan hanya
kehidupan menjadi susah (secara fisik/jasmani), namun juga hilangnya keberkahan hidup
(rohani/immateri).
ُ ‫ ) ُأ‬menurut arti bahasa adalah persamaan dan keserasian dalam banyak hal. Kata
Ukhuwwah (ٌ‫خ َّوة‬
dasarnya adalah akhun (‫خ‬ ٌ ‫( ) َأ‬dalam bentuk mufrad (ٌ‫)م ْف َرد‬
ُ atau tunggal dan ditemukan sebanyak
52 kali di dalam Al-Qur'an) yang berarti teman akrab atau sahabat.

َ ) atau plural dari ‫ اَ ٌخ‬ada dua bentuk, yaitu:


Bentuk jama' (ٌ8‫ج ْمع‬

ْ ‫ )ِإ‬yang biasanya dipergunakan dalam arti saudara bukan sekandung.


 Ikhawanun (‫ن‬8ٌ ‫خ َوا‬

ْ ‫( )ِإ‬terulang sebanyak tujuh kali) yang semuanya bermakna persaudaraan


 Ikhwah (ٌ‫خ َواة‬
seketurunan, kecuali Q.S Al-Hujurat/49: 10 ini.
Islam memaparkan empat macam arti dari
ْ 0ِ‫) ُأ ُخ َّوةٌ ا‬, yaitu:
ukhuwwah Islamiah (‫ساَل ِميَّ ٌة‬

ْ ‫ ى‬888‫ف‬8ِ 8ٌ‫) ُأ ُخ َّوة‬, yaitu: persaudaraan karena sama-sama


 Ukhuwwah fil 'ubudiyyah (‫ل ُعب ُْو ِدي َِّة‬88‫ا‬
memiliki perasaan sebagai hamba Allah (Q.S Al-An'am/6: 38 dan Q.S Al-Baqarah/2: 28).

َ ‫ِإْلْن‬88‫ىا‬888‫ف‬8ِ ٌ8‫) ُأ ُخ َّوة‬, yaitu: persaudaraan karena semua manusia berasal


 Ukhuwwah fil insaniyyah (‫سانِي َِّة‬
dari ibu dan bapak yang sama (Nabi Adam A.S dan Siti Hawa).

ْ ‫ى‬888‫ِف‬
(ِ ‫لنَّ َس‬88‫ل َوطَنِيَّة َوا‬88‫ا‬
 Ukhuwwah fil wataniyyah wan nasab ‫ب‬ ٌ‫) ُأ ُخ َّوة‬, yaitu: persaudaraan seketurunan
dan satu bangsa/negara.

 Ukhuwwah fiiddini wal Islam (8‫ِإل ْساَل ِم‬88‫ل ِّدي ِْن َو ا‬88‫ ىا‬888‫ف‬8ِ 8ٌ‫) ُأ ُخ َّوة‬, yaitu persaudaraan antarsesama
muslim (Q.S Al-Ahzab/33: 5).
Tersimpul dari penjelasan tersebut, bahwa ukhuwwah Islamiyyah menuntun seseorang
melakukan tiga hal:

 Saling mengenal (ta'aruf ) antara umat Islam yang satu dengan lainnya.

 Tafahum (saling memahami) menyebabkan seseorang tidak selalu ingin dipahami, melainkan
berusaha memahami orang lain. Ia juga melahirkan sikap ta'awun (saling tolong-menolong).

 Bila sikap saling memahami sudah lahir, maka timbullah rasa ta'awun. Ta'awun dapat dilakukan
dengan hati, yakni dengan saling mendoakan atau dengan pemikiran melalui proses diskusi dan
saling menasihati. Bisa juga dengan amal, yakni dengan sikap saling membantu.

 Jika ketiganya telah bisa dilaksanakan, maka akan tumbuh sikap takaful (saling menanggung dan
perasaan senasib).
Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai