Anda di halaman 1dari 2

UKHUWAH

A. Pengertian ​Ukhuwah

Ukhuwah​ bisa diartikan sebagai “persaudaraan”.


Ukhuwah diartikan sebagai “ setiap persamaan dan keserasian dengan pihak
lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun
dari segi persusuan “.
Secara majazi kata ​ukhuwah mencakup persamaan salah satu unsur seperi
suku, agama, profesi dan perasaan.
Dalam kamus-kamus bahasa arab ditemukan bahwa kata “​akh”​ yang
membentuk kata ​ukhuwah digunakan juga dengan arti “teman akrab atau
sahabat”.
B. ​Macam-macam Ukhuwah

1.​Ukhuwah ‘Ubudiyah​ atau saudara kesemakhlukan dan kesetundukan kepada


Allah SWT. Seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini bersaudara dalam arti
memiliki kesamaan dalam beribadah kepada Allah SWT. (Q.S Al-An’am [6] : 3)

2.​Ukhuwah Insaniyah (basyariyah)​ dalam arti seluruh ummat manusia adalah


bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. (Q.,S
Al-Hujurat [49] : 12)

3.​Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasb,​ yaitu persaudaraan dalam keturunan dan


kebangsaan. (Q.S Al-A’raf [7] : 65)

4.​Ukhuwah​ dalam agama islam, yaitu persaudaraan antara sesama muslim. (Q.S
Al-Ahzab [33] : 5)

C. Dalil Ukhuwah

‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ‬


‫ﻮن‬ ‫ْﻦ أَ َﺧ َﻮﯾ ُْﻜ ْﻢ َواﱠﺗُﻘﻮا ﱠ‬
َ ‫اﷲَ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ُﺗ ْﺮ َﺣ ُﻤ‬ ْ ‫ﻮن إِ ْﺧ َﻮ ٌة َﻓَﺄ‬
َ ‫ﺻﻠِ ُﺤﻮا َﺑﯿ‬ َ ‫إِﱠﻧ َﻤﺎ اﻟْ ُﻤ ْﺆ ِﻣُﻨ‬

“ Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah


(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap
Allah, supaya kamu mendapat rahmat.​ (Q.S Al-Hujurat [49] : 10)

Isi dan Kandungan Ayat


- Ayat ini merupakan rangkaian ayat akhlak yang harus menjadi landasan dalam
menata keluarga dan masyarakat
- Semua orang beriman itu bersaudara.
- Ukhuwah islamiyah harus dijalin secara kokoh dan kuat sehingga pihak lain
akan segan atau gentar menghadapi ummat islam
- Ukhuwah islamiyah tidak bersifat sempit, tapi luas tanpa ada batas negara
D. Hukum Tajwid

​ ​Rasulullah SAW bersabda

ِ ‫ﻻ َﯾ ْﺪ ُﺧ ُﻞ اﻟْ َﺠﻨﱠ َﺔ َﻗ‬


‫ﺎﻃ ٌﻊ‬ َ

“ Orang yang memutuskan hubungan (silaturahmi) tidak akan masuk surga “


(H.R Bukhari)

Kandungan hadits :

- ​Keharusan untuk menjalin hubungan silaturahmi dalam lingkup yang kecil atau
yang lebih besar

- Berperan aktif mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, bertengkar atau


berselisih

- Berikhtiar semaksimal mungkin agar tidak menjadi pelaku atau biang keonaran
atau perselisihan.

Anda mungkin juga menyukai