Anda di halaman 1dari 8

Ancaman Bagi Pemutus Tali Silaturrahim

‫قال رسول هللا صلى هللا‬ :‫ط ِع ٍم رضي هللا عنه قال‬ ْ ‫عن ُجبَي ِْر ب ِْن ُم‬
ِ َ‫ ((اَل يَ ْد ُخ ُل ْال َجنّةَ ق‬:‫عليه وسلّم‬
ِ َ‫يَ ْعنِي ق‬ ))ٌ‫اطع‬
‫متفق‬ .‫اط َع َر ِح ٍم‬
‫عليه‬
Jubair bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Tidak akan
masuk surga penutus tali silaturrahim” (Muttafaq ‘alaihi)

1. Hadits ini menunjukkan keharaman memutus tali


silaturrahim (kekeluargaan), dan bersikap buruk kepada
kerabat merupakan dosa besar. Keluarga (rahim) yang
diwajibkan untuk menyambungnya adalah mereka yang
yang termasuk mahram yang diharamkan untuk saling
menikahi. Adapula pendapat bahwa yang diwajibkan untuk
menyambung silaturrahim dengannya adalah keluarga yang
termasuk ahli waris. Ada pula yang berpendapat bahwa
yang dimaksud adalah kerabat secara mutlak.

2. Silaturrahim bertingkat-tingkat. Sebagiannya lebih tinggi


dari yang lainnya. Yang paling rendah adalah salam dan
kalam (saling sapa dan berbicara satu sama lain).
Pemutusan hubungan (qathi’ah) dapat terjadi bila seseorang
berlaku buruk kepada keluarganya dan meninggalkan sikap
ihsan (berbuat baik) kepada mereka.

3. Silaturrahim yang sempurna dan terpuji adalah


menyambung hubungan dengan yang (justru) memutuskan
hubungan denganmu. Dan interaksi manusia dengan
kerabatnya terdiri tiga tingkatan; washil (orang yang
berinisiatif memulai silaturahim atau penyambung tali
silaturrahim dengan orang yang memutuskan hubungan
dengannya), mukafi (membalas menyambung hubungan
dengan orang yang juga menyambung hubungan dengan
kita), dan qathi’ (pemutus tali silaturahim).

(Diterjemahkan oleh Syamsuddin Al-Munawiy dari Kitab Tuhfatul


Kiram Syarh Bulughil Maram, Kitabul Jami’ Bab Al-Birr was-Shilah,
halaman: 592-593, karya Syekh. DR. Muhammad Luqman As-
Salafi hafidzahullah, terbitan Darud Da’i Lin Nasyri Wat Tauzi’
Riyadh Bekerjasama dengan Pusat Studi Islam Al-Allamah Ibn Baz
India)

Sumber dari: https://wahdah.or.id/ancaman-bagi-pemutus-tali-silaturrahim/

Keajaiban Silaturahmi

Selain karena jarak yang mungkin jauh membentang, kesibukan pun menjadi salah
satu sebab tidak terbangunnya hubungan silaturrahim dengan baik. Ada setumpuk
arsip dan kertas-kertas kerja yang perlu segera diselesaikan.

Biasanya, orang seperti ini akan segera menelpon, “Aduh, maaf, saya tidak bisa
hadir…..” Dan segera menutup pembicaraan dengan sebuah permintaan yang dikiranya
cukup melegakan, “Salam saja buat semuanya!”

Yah, pekerjaan dan kesibukan adalah senjata utama yang dapat menghalangi Anda dari
keinginan untuk bersilaturrahmi.
Padahal, dengan selalu menjalin tali silaturrahim, Anda telah berinvestasi untuk
kebahagiaan Anda dunia dan akhirat.

Wasiat Penutup Para Rasul

Menyambung tali silaturrahim adalah wasiat penutup para rasul.  Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda,

 ‫صلُوْ ا َأرْ َحا َم ُك ْم‬


ِ ‫اِتَّقُوْ ا هللاَ َو‬

“Takutlah kepada Allah dan sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Baihaqi. Dinyatakan
shahih oleh Syaikh Al Albani).

Juga sabda beliau, “Sebarkan salam, sambunglah tali silaturrahim, shalatlah di malam
hari di saat manusia terlelap tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.”
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sabda beliau, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah
ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).

KEUTAMAAN MENYAMBUNG TALI SILATURRAHIM

A. Pahala di Dunia
Pahala yang akan dipetik oleh seseorang yang menyambung tali silaturrahim di dunia
adalah:
1. Dilapangkan rezekinya

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

ِ َ‫َم ْن َس َّرهُ َأ ْن يُ ْب َسطَ لَهُ ِر ْزقُهُ َأوْ يُ ْن َسَأ لَهُ فِي َأثَ ِر ِه فَ ْلي‬
ُ‫صلْ َر ِح َمه‬

“Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya,


maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).
Ternyata, melupakan silaturrahim dengan alasan sibuk mencari rezki, malah
menjadikan rezki kita sempit.

2. Orang yang menyambung tali silaturrahim biasanya tidak akan menemui masa sulit
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah sebuah keluarga yang gemar
menyambung tali silaturrahim kemudian mereka akan meminta-minta.” (HR. Ibnu
Hibban, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Perbanyaklah silaturrahim, maka Allah akan mencukupi Anda.

3. Dipanjangkan umurnya
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

َ ‫ َو‬، ‫َّح ِم ت َِز ْي ُد فِ ْي ْال ُع ْم ِر‬


ُ‫ص َدقَة‬ ِ ‫صلَةُ الر‬
ِ

ِّ‫ب الرَّب‬
َ ‫ض‬ ْ ُ‫ال ِّس َّر ت‬
َ ‫طفُِئ َغ‬

“Silaturrahim dapat menambah umur, sedangkan sedekah dengan sembunyi-semunyi


dapat meredam murka Allah.” (HR. Ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al Albani).

4. Akan diperbanyak anak keturunannya


Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya ketaatan yang akan
disegerakan pahalanya adalah menyambung tali silaturrahim, bahkan sekiranya sebuah
keluarga saling menyambung tali silaturrahim, meskipun mereka durhaka, akan
dilimpahkan harta benda mereka dan diperbanyak anak keturunan mereka.” (HR.
Ahmad dan Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Silaturrahim, rupanya bisa jadi tips bagi Anda yang ingin segera mendapatkan
keturunan. Selamat mencoba.

5. Dimakmurkan negerinya
Dalam sebuah sabdanya, baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan
kita tentang salah satu keutamaan menyambung tali silaturrahim, “Menyambung tali
silaturrahim adalah akhlak yang baik, dan berbuat baik kepada tetangga dapat
memakmurkan negeri dan menambah umur.” (HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al
Albani).

Barangkali, di antara penyebab mengapa negeri ini sering dilanda bencana adalah
karena penduduknya tak lagi menjalin tali silaturrahim. Sibuk dengan urusan pribadi,
menjadikan kita lupa saling sapa dan saling mengunjungi.

6. Allah akan menyambungnya


Barangsiapa yang disambungkan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala, maka tidak akan
terputus sama sekali. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,“Allah berfirman
kepada tali silaturrahim, “Tidakkah engkau ridha bila Aku sambung seseorang yang
menyambungmu?” (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Ketaatan yang akan disegerakan pahalanya


Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sambunglah tali silaturrahim kalian.
Sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang akan disegerakan (pemberiannya)
dibanding dengan pahala menyambung tali silaturrahim.” (Shahih at-Targhib no. 2516).

8. Menghindarkan sebab-sebab su’ul khatimah


Rasulullah ? bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan
rezekinya dan dihindarkan dari su’ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada
Allah dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan al
Albani).

B. Pahala di Akhirat
1. Menjadi benteng baginya di dalam kubur
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jenazah akan mendengar
suara terompah kalian ketika kalian pergi meninggalkannya. Apabila ia seorang
mukmin, maka (pahala) shalat berada di kepalanya, (pahala) zakat berada di sebelah
kanannya, (pahala) puasa berada di sebelah kirinya. Sedangkan (pahala) amalan-
amalan kebaikan berupa sedekah, silaturrahim, kemakrufan, dan berbuat baik kepada
manusia akan berada di kakinya. Ia akan didatangi (malaikat) melalui kepalanya, maka
shalat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi melalui sebelah
kanannya, maka zakat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi dari
sebelah kiri, maka puasa berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi
oleh kedua kakinya, maka amalan-amalan kebaikan berkata, “Tiada pintu masuk dari
arahku.” Kemudian dikatakan kepada si mayit, “Duduklah!” (HR. Ibnu Hibban,
dihasankan oleh Al Albani).

2. Sebab seseorang masuk surga


Menyambung silaturrahim adalah salah satu sebab dimasukkannya seseorang ke dalam
surga.
Dari Abu Ayyub al Anshari ? bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya (kepada
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam), “Beritahukanlah kepada tentang suatu amalan
yang dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda, “Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat dan
menyambung tali silaturrahim.” (HR. Al Bukhari).
3. Amalan yang paling dicintai Allah
    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

ِ ‫ى ع َِن ْال ُم ْنك‬


‫َر‬ ِ ْ‫َّح ِم ثُ َّم اَأْل ْم ُر بِ ْال َم ْعرُو‬
ُ ‫ف َوالنَّ ْه‬ ِ ‫أ َحبُّ اَأْل ْع َم‬
ِ ‫ال ِإل َى هللاِ ِإ ْي َمانٌ ِباهللِ ثُ َّم‬
ِ ‫صلَةُ الر‬

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada Allah, lalu menyambung
tali silaturrahim, lalu beramal makruf nahi munkar.” (HR. Abu Ya’la, dinyatakan shahih
oleh Al Albani).

Sambunglah Orang yang Memutus Silaturrahim Anda

Ini merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

َ ‫ك َوَأحْ ِس ْن ِإلَى َم ْن َأ َسا َء ِإلَ ْي‬


‫ك‬ َ ‫صلْ َم ْن قَطَ َع‬
ِ

“Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahmimu, dan berbuat baiklah kepada
orang yang berbuat buruk kepadamu.” (HR. Ibnu An-Najjar, dinyatakan shahih oleh Al
Albani).

Barangkali, aksi pertama yang kita  lakukan ketika menerima perlakuan buruk dari
orang lain adalah memberi balasan setimpal, bahkan pembalasan yang lebih kejam.
Namun ternyata, Nabi kita mewasiatkan sebaliknya, “Berbuat baiklah kepada orang
yang berbuat buruk kepadamu.” Apa sebab? Agar kita tetap mendapatkan keutamaan-
keutamaan dari bersilaturrahmi.
Wallahu  Waliyyut Taufiq

Bahan bacaan: ‘Ilajul Qathi’ah bi Shilatil Arham, karya Abdul Qadir Abu Thalib.
(Buletin Al Fikrah No. 13 Tahun X/22 Rabiul Akhir 1430 H)

Sumber dari: https://wahdah.or.id/keajaiban-silaturahmi/

Keajaiban Silaturahmi

Selain karena jarak yang mungkin jauh membentang, kesibukan pun menjadi salah
satu sebab tidak terbangunnya hubungan silaturrahim dengan baik. Ada setumpuk
arsip dan kertas-kertas kerja yang perlu segera diselesaikan.

Biasanya, orang seperti ini akan segera menelpon, “Aduh, maaf, saya tidak bisa
hadir…..” Dan segera menutup pembicaraan dengan sebuah permintaan yang dikiranya
cukup melegakan, “Salam saja buat semuanya!”

Yah, pekerjaan dan kesibukan adalah senjata utama yang dapat menghalangi Anda dari
keinginan untuk bersilaturrahmi.
Padahal, dengan selalu menjalin tali silaturrahim, Anda telah berinvestasi untuk
kebahagiaan Anda dunia dan akhirat.
Wasiat Penutup Para Rasul

Menyambung tali silaturrahim adalah wasiat penutup para rasul.  Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda,

 ‫صلُوْ ا َأرْ َحا َم ُك ْم‬


ِ ‫اِتَّقُوْ ا هللاَ َو‬

“Takutlah kepada Allah dan sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Baihaqi. Dinyatakan
shahih oleh Syaikh Al Albani).

Juga sabda beliau, “Sebarkan salam, sambunglah tali silaturrahim, shalatlah di malam
hari di saat manusia terlelap tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.”
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sabda beliau, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah
ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).

KEUTAMAAN MENYAMBUNG TALI SILATURRAHIM

A. Pahala di Dunia
Pahala yang akan dipetik oleh seseorang yang menyambung tali silaturrahim di dunia
adalah:
1. Dilapangkan rezekinya

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

ِ َ‫َم ْن َس َّرهُ َأ ْن يُ ْب َسطَ لَهُ ِر ْزقُهُ َأوْ يُ ْن َسَأ لَهُ فِي َأثَ ِر ِه فَ ْلي‬
ُ‫صلْ َر ِح َمه‬

“Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya,


maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).
Ternyata, melupakan silaturrahim dengan alasan sibuk mencari rezki, malah
menjadikan rezki kita sempit.

2. Orang yang menyambung tali silaturrahim biasanya tidak akan menemui masa sulit
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah sebuah keluarga yang gemar
menyambung tali silaturrahim kemudian mereka akan meminta-minta.” (HR. Ibnu
Hibban, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Perbanyaklah silaturrahim, maka Allah akan mencukupi Anda.

3. Dipanjangkan umurnya
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

َ ‫ َو‬، ‫َّح ِم ت َِز ْي ُد فِ ْي ْال ُع ْم ِر‬


ُ‫ص َدقَة‬ ِ ‫صلَةُ الر‬
ِ

ِّ‫ب الرَّب‬
َ ‫ض‬ ْ ُ‫ال ِّس َّر ت‬
َ ‫طفُِئ َغ‬
“Silaturrahim dapat menambah umur, sedangkan sedekah dengan sembunyi-semunyi
dapat meredam murka Allah.” (HR. Ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al Albani).

4. Akan diperbanyak anak keturunannya


Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya ketaatan yang akan
disegerakan pahalanya adalah menyambung tali silaturrahim, bahkan sekiranya sebuah
keluarga saling menyambung tali silaturrahim, meskipun mereka durhaka, akan
dilimpahkan harta benda mereka dan diperbanyak anak keturunan mereka.” (HR.
Ahmad dan Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Silaturrahim, rupanya bisa jadi tips bagi Anda yang ingin segera mendapatkan
keturunan. Selamat mencoba.

5. Dimakmurkan negerinya
Dalam sebuah sabdanya, baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan
kita tentang salah satu keutamaan menyambung tali silaturrahim, “Menyambung tali
silaturrahim adalah akhlak yang baik, dan berbuat baik kepada tetangga dapat
memakmurkan negeri dan menambah umur.” (HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al
Albani).

Barangkali, di antara penyebab mengapa negeri ini sering dilanda bencana adalah
karena penduduknya tak lagi menjalin tali silaturrahim. Sibuk dengan urusan pribadi,
menjadikan kita lupa saling sapa dan saling mengunjungi.

6. Allah akan menyambungnya


Barangsiapa yang disambungkan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala, maka tidak akan
terputus sama sekali. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,“Allah berfirman
kepada tali silaturrahim, “Tidakkah engkau ridha bila Aku sambung seseorang yang
menyambungmu?” (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Ketaatan yang akan disegerakan pahalanya


Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sambunglah tali silaturrahim kalian.
Sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang akan disegerakan (pemberiannya)
dibanding dengan pahala menyambung tali silaturrahim.” (Shahih at-Targhib no. 2516).

8. Menghindarkan sebab-sebab su’ul khatimah


Rasulullah ? bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan
rezekinya dan dihindarkan dari su’ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada
Allah dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan al
Albani).

B. Pahala di Akhirat
1. Menjadi benteng baginya di dalam kubur
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jenazah akan mendengar
suara terompah kalian ketika kalian pergi meninggalkannya. Apabila ia seorang
mukmin, maka (pahala) shalat berada di kepalanya, (pahala) zakat berada di sebelah
kanannya, (pahala) puasa berada di sebelah kirinya. Sedangkan (pahala) amalan-
amalan kebaikan berupa sedekah, silaturrahim, kemakrufan, dan berbuat baik kepada
manusia akan berada di kakinya. Ia akan didatangi (malaikat) melalui kepalanya, maka
shalat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi melalui sebelah
kanannya, maka zakat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi dari
sebelah kiri, maka puasa berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi
oleh kedua kakinya, maka amalan-amalan kebaikan berkata, “Tiada pintu masuk dari
arahku.” Kemudian dikatakan kepada si mayit, “Duduklah!” (HR. Ibnu Hibban,
dihasankan oleh Al Albani).

2. Sebab seseorang masuk surga


Menyambung silaturrahim adalah salah satu sebab dimasukkannya seseorang ke dalam
surga.
Dari Abu Ayyub al Anshari ? bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya (kepada
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam), “Beritahukanlah kepada tentang suatu amalan
yang dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda, “Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat dan
menyambung tali silaturrahim.” (HR. Al Bukhari).

3. Amalan yang paling dicintai Allah


    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

ِ ‫ى ع َِن ْال ُم ْنك‬


‫َر‬ ِ ْ‫َّح ِم ثُ َّم اَأْل ْم ُر بِ ْال َم ْعرُو‬
ُ ‫ف َوالنَّ ْه‬ ِ ‫أ َحبُّ اَأْل ْع َم‬
ِ ‫ال ِإل َى هللاِ ِإ ْي َمانٌ بِاهللِ ثُ َّم‬
ِ ‫صلَةُ الر‬

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada Allah, lalu menyambung
tali silaturrahim, lalu beramal makruf nahi munkar.” (HR. Abu Ya’la, dinyatakan shahih
oleh Al Albani).

Sambunglah Orang yang Memutus Silaturrahim Anda

Ini merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

َ ‫ك َوَأحْ ِس ْن ِإلَى َم ْن َأ َسا َء ِإلَ ْي‬


‫ك‬ َ ‫صلْ َم ْن قَطَ َع‬
ِ

“Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahmimu, dan berbuat baiklah kepada
orang yang berbuat buruk kepadamu.” (HR. Ibnu An-Najjar, dinyatakan shahih oleh Al
Albani).

Barangkali, aksi pertama yang kita  lakukan ketika menerima perlakuan buruk dari
orang lain adalah memberi balasan setimpal, bahkan pembalasan yang lebih kejam.
Namun ternyata, Nabi kita mewasiatkan sebaliknya, “Berbuat baiklah kepada orang
yang berbuat buruk kepadamu.” Apa sebab? Agar kita tetap mendapatkan keutamaan-
keutamaan dari bersilaturrahmi.
Wallahu  Waliyyut Taufiq

Bahan bacaan: ‘Ilajul Qathi’ah bi Shilatil Arham, karya Abdul Qadir Abu Thalib.
(Buletin Al Fikrah No. 13 Tahun X/22 Rabiul Akhir 1430 H)

Sumber dari: https://wahdah.or.id/keajaiban-silaturahmi/

Anda mungkin juga menyukai