Anda di halaman 1dari 3

MENYAMBUNG TALI KASIH SAYANG

Assalamualaikum waroh matullahi wabarokatuh.

Alhamduhillahi rabbil 'alamin, wa bihi nasta'inu 'alaa umuuriddunya waddiin, wash shalatu was
salamu 'alaa asyrafil anbiyai wal mursalin, wa 'ala aahihi wa ash-habihi ajma'in, amma ba'du:

Kepada yang terhormat bapak Nurbini yang saya muliakan, saudara, bapak, ibu hadirin dan
hadirat sekalian yang berbahagia

pertama-tama kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kepada kita atas nikmat dan rahmat-Nya sehingga kita semua yang hadir di ruangan ini diberikan
kesehatan oleh-Nya, sehingga kita semua dapat berkumpul dengan keadaan sehat wal’afiat.

Tak lupa pula shalawat serta salam kita berikan kepada junjungan kita Nabi Agung Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti.

Saudara-saudara, bapak, dan ibu

Menyambung tali kasih sayang (silaturahim) antara sesama muslim merupakan kewajiban setiap
umat islam. Ini karena dengan menyambung tali kasih sayang itu maka hubungan kekeluargaan,
persaudaraan, persahabatan, serta kesatuan dan kesatuan dapat dibina dengn baik. Segala
masalah yang terjadi diantara kita dapat diselesaikan dengan mudah, benang kusut dalam
keluarga, persaudaraan, persahabatan dapat ditata kembali, dan tali kasih sayang yang selama ini
putus dapat disambung kembali.

Mengingat pentingnya serta besarnya manfaat menyambung tali kasih (silaturahmi) maka dalam
islam seorang muslim dikatakan tidak sempurna imannya tidak menghubungkan tali kasih
sayang sesama muslim. Bahkan Allah mengancam tidak akan masuk surga bagi siapa yang
memutuskan tali silaturahmi. Rasulullah bersabda:

“tidak akan msuk surga orang yang memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Ahmad, al-Baihaqi,
dan yang lainnya).

Saudara-saudara, bapak, dan ibu

Silaturahim dalam kehidupan bermasyarakat sudah tidak asing lagi karena setiap muslim hampir
semuanya mengetahui akan kewajiban menyambung tali silaturahmi antarsesama muslim. Akan
tetapi, dalam kenyataan sehari-hari ternyata masih ada orang islam yang enggan melakukannya,
tidak mau menyambung tali persaudaraan yang putus, bahkan ada yang sengaja memutus tali
persaudaraan yang telah terjalin kokoh hanya karena harta dan keduniaan. Yang demikian dapat
kita lihat dalam kehidupan kita ini, ada saudara yang memang enggan bersilaturahmi dan
menutup diri dari saudaranya, ada juga yang dulunya senang bertandang untuk silaturahmi, tetapi
kini setelah kehidupannya meningkat tidak pernah sekali, bahkan seperti tidak saling mengenal.
Akibatnya tali persaudaraan akan putus tidak dapat disambung lagi. Bagai layang-layang yang
putus dan diterpa oleh angin kencang sehngga sulit dicari titik temunya. Rasa kasih sayang
sesama muslimpun semakin memudar dan semakin hilang.

Saudara-saudara, bapak, dan ibu

Hal semacam ini masih banyak terjadi yang disebabkan karena hal-hal berikut, Pertama,
seseorang merasa bahwa dirinya bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini dikarenakan
dia mengingkarai jasa atau bantuan orang lain dan ia belum pernah atau merasakan terbentur
dengan kejadian diluar kemampuannya, akhirnya ia sombong, merasa bisa hidup sendiri, tiak
perlu bantuan orang lain. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang butuh besosial dan
bermasayarakat, bersaudara, bersahabat. Allah SWT pun telah berfirman dalam surat al maidah
ayat 2.
ُ َ َ َ ‫َ ُ َ َ َّ َ َ َ َّ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َّ ْ َ ْ ر‬ َ ْ
‫ل َوت َع َاونوا‬
‫بع ى‬
‫ل ۖىوالتقوىى ال ِ ى‬
‫ل تعاونوا و ى‬
‫مع ى‬
‫ان ِاْلث ِ ى‬
‫ۖىاّلل واتقوا ۚىوالعدو ِ ى‬
‫ن ى‬ ‫اّلل ِإ ى‬
‫يد ى‬ ‫اب ش ِد ى‬
‫ال ِعق ِ ى‬

“dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-
menaolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran atau kemungkaran”.

Sebab kedua, karena ia tidak sadar bahwa jika ia meninggal dunia nanti maka saudara sesama
muslimlah yang akan merawat jenazahnya. Bayangkan saja bagaimana seandainya kita
meninggal dunia, lalu tak ada yang mau mengurus jenazah kita yang terbujur kaku itu, apakah
mungkin kita akan bisa memandikan tubuh kita sendiri, memakaikan kafan, mensholatkan, dan
menguburkannya?. Jika demikian keluarga kitalah yang menanggung malu bila tak ada
seorangpun yang takziah dan mengurus jenazah kita. Karena itu, marilah kita perkokoh tali
persaudaraan kita dan perdalam rasa kasih dan sayang sesama muslim.

Sebab ketiga, Karena ia tidak tahu bahwa dengan silaturhmi itu dosanya akan berkurang dan
keselamatannya akan lebih terjamin. Karena apa, saat kita silaturahmi sesama muslim saling
mengucapkan salam enatah itu waktu berkunjung dan setelah pamitan pulang secara tidak
langsung kita telah didoakan saudara kita keselamatan bagi kita. Karena salam dalam islam
mengandung permohonan kepada Allah SWT untuk keselamatan, rahmat, dan keberkahan bagi
hamba-Nya. Dalam hal salam Rasulullah SAW bersabda,

“sebarkanlah salam, kelak kamu akan selamat.” (HR Bukhari).


Saudara-saudara, bapak, dan ibu

Sebab keempat, karena ia tidak memahami bahwa dengan silaturahmi maka nikmat hidup akan
bertambah. Seseorang yang senang bersilaturahmi maka ia akan banyak kawan dan mendapat
banyak dukungan kesuksesan jasmani maupun rohaninya. Sungguh nikmat sekali orang yang
mencapai kesuksesan dalam hidupnya karena ia lebih banyak dan lebih lama merasakan karunia
Allah di dunia ini. Maka tepat sekali kalau rasulullah bersabda,

“Barang siapa ingin dipanjangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya (oleh Allah) maka
hubungkanlah tali kasih sayang (silaturahmi).” (HR Bukhari dan Muslim).

Sebab kelima, karena ia tidak tahu bahwa jika ingin masuk surga nanti maka ia harus
mencari teman sebanyak-banyaknya di dunia. Artinya mengajak orang menuju jalan Allah jalan
menuju surga. Sedangkan ajakan itu dilakukan lebih banyak dengan cara silaturahmi. Maka dari
itu, marilah kita pererat silaturahmi dan perbanyak teman yang seiman di dunia agar kita dapat
memasuki surga secara berombongan, sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Az-
Zumar ayat 73. Sungguh orang yang dapat memahami hakekat silaturahmi pastilah mereka akan
memperbanyak silaturahmi betapa pun sibuknya.

َ‫ت َجا ُءوهَا إِذَا َحتَّى ۖ ُز َم ًرا ْال َجنَّ ِة إِلَى َربَّ ُه ْم اتَّقَ ْوا الَّذِينَ َوسِيق‬
ْ ‫س َلم خَزَ نَت ُ َها لَ ُه ْم َوقَا َل أَب َْوابُ َها َوفُتِ َح‬
َ ‫خَا ِلدِين فَادْ ُخلُوهَا ِط ْبت ُ ْم َعلَ ْي ُك ْم‬

“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan
(pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan
berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu.
Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".

Saudara-saudara, bapak, dan ibu

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan: pertama, silaturahmi merupakan kewajiban bagi
setiap muslim yang manfaatnya besar sekali. Kedua, dengan silaturahmi insyaallah seseorang
akan dimudahkan dalam segala urusan hidupnya.

Sebagai penutup, marilah kita perbanyak teman, kita suburkan silaturahmi, dan kita
sebarkan salam, betapa pun sibuknya kita, di mana pun kita berada. Semoga Allah senantiasa
memanjangkan umur kita dan memudahkan urusan hidup kita amien.

Bilahitaufik walhidayah wa ridho wal inayah

Wassalamualaikum warah matullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai