Anda di halaman 1dari 3

Pidato Singkat Tentang Pentingnya Silaturahmi dalam Kehidupan

(Al kaizen.com)
[Gurupenyemangat.com]

Bismillah
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillah. Assalatu wassalamu ‘ala rasulillah, wa ‘ala alihi wasohbihi wa
mawwalah. Asyhadu ‘alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Yang kami
yang terhormat,
hormatiBapak/Ibu
bapak ibu Kepala….
sodara -saudara bani juremi
Yang terhormat, Bapak/Ibu Tamu undangan
Serta hadirin sekalian yang berbahagia

Pertama di atas segalanya, marilah kita bermunajat syukur kepada Allah SWT
karena berkat nikmat-Nya lah kita bisa bersua dan berkumpul di ruangan yang insya
Allah penuh barokah ini.
Shalawat berhias salam tiada lupa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga dengan seringnya bershalawat kita akan mendapatkan pertolongan beliau di
Hari Kiamat nanti.

Para hadirin yang berbahagia;


Sebagai makhluk sosial, kita tentu tidak bisa berdiri sendiri, mengurusi sesuatu
seorang diri, serta hidup sendiri.
Kita adalah orang-orang yang selalu membutuhkan bantuan orang lain, membutuhkan
kerja sama, serta saling bantu antara sesama.

Dari beragam kepentingan tersebut, alhasil kita tidak bisa terlepas dari silaturahmi.
Silaturahmi adalah menguatkan kembali tali persaudaraan dan tali persaudaraan
baik terhadap sesama umat muslim, sesama umat beragama, hingga hal-hal spesifik
seperti persahabatan dan persaudaraan.
Dengan bersilaturahmi, hubungan yang dulunya sempat retak, sempat terpisah oleh
kesalahpahaman hingga hubungan yang renggang karena terpisah oleh jarak dan
waktu bisa direkatkan kembali.
Para hadirin yang berbahagia;
Silaturahmi sesungguhnya sangatlah penting dalam kehidupan, baik itu di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, hingga negara pada umumnya.
Bahkan, Allah SWT melalui Al-Qur’an pula memerintahkan kita umat muslim untuk
senantiasa menjaga dan menguatkan silaturahmi sebagai ciri orang yang beriman.
Hal ini tertuang dalam Al-Qur’an Surah Al-Anfal ayat 1:
.‫ِي‬ ُ َ ‫ٱَّلل َو َر ُس‬
ُ ‫وَل ٓۥ إن ُك‬
َ ‫نتم ُّم ۡؤ ِمن‬ ُ ‫ِك ۡم َوأَط‬
َ َّ ْ ‫ِيعوا‬ ُ ۡ َ َ َ ْ ُ ۡ َ َ َ َّ ْ ُ َّ َ
‫فٱتقوا ٱَّلل وأصل ِحوا ذات بين‬
ِ ۡۖ
Bacaan Latin:
Fattaqullaaha wa-ashlihuu dzaata bainikum, wa-athii-‘ullaaha wa rasuulahuu inkuntum-
mukminiin.
Artinya:
Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu;
dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman.

Para hadirin yang berbahagia;


Dari ayat tadi, kita bisa petik makna bahwasannya silaturahmi memiliki peranan
penting terutama dalam meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT.
Artinya, kita dalam hidup tidaklah cukup hanya sekadar sholat, puasa, atau naik haji
saja, karena pada dasarnya hubungan antar sesama manusia itu juga menjadi wujud
dari ketakwaan.
Hamblum-minallah dan hablum-minan-nas. Jaga hubungan baik kepada Allah, dan juga
terhadap sesama manusia.

Para hadirin yang berbahagia;


Adapun manfaat berikutnya dari kegiatan bersilaturahmi adalah mengurangi stres
dan kecemasan. Sejatinya kita semua menyadari bahwa setiap orang itu punya
segudang masalah.
Ibu di rumah barangkali merasa stres dan lelah atas menumpuknya pekerjaan rumah,
piring kotor, pakaian kusut dan belum disetrika, hingga debu-debu yang menempel di
kaca.
Bapak sebagai kepala rumah tangga juga merasa pusing atas tantangan hidup yang
kian sulit. Meningkatnya harga sembako dan BBM serasa memaksanya untuk
meningkatkan jumlah penghasilan.
Dan tidak mau kalah, anak-anak pula demikian. Semakin menumpuk tugas sekolah dan
beban belajar, semakin mudah bosan dan cemaslah mereka.
Dari ragam kasus tersebut, silaturahmi laksana obat yang mujarab. Dengan berkumpul
bersama keluarga dan sanak-saudara, masalah kehidupan yang menumpuk sejenak bisa
dikesampingkan.
Terlebih lagi bila ditambah dengan canda tawa dan kisah-kisah yang seru, maka
perlahan rasa cemas dan stres akan beban hidup akan segera sirna.
Di samping itu pula, silaturahmi mampu mengakrabkan hubungan seseorang. Dengan
demikian, hubungan seseorang yang dulunya renggang karena kurang berkomunikasi
sekarang bisa teratasi dengan silaturahmi.

Para hadirin yang berbahagia;


Selain daripada ragam manfaat tadi, Nabi Muhammad SAW pula mengajarkan kepada
kita untuk senantiasa menjaga hubungan silaturahmi, karena barangsiapa memutuskan
tali silaturahmi, ia akan dijauhkan dari surga.
Rasulullah SAW bersabda:

‫اط ُع ارِحم‬
ِ ‫اَل ي ْدخل ا ْْلنَّةا قا‬
‫ا ُُ ا‬
Bacaan Latin:
Laa yadkhulul jannata qoothi’u rohim.
Artinya:
Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahmi. Hadis Riwayat
Muttafaqun ‘alaih.

Para hadirin yang berbahagia;


Dalam suasana yang berbahagia ini, marilah kita perkuat tali persaudaraan antar
sesama dan tinggalkanlah permusuhan.
Manusia adalah insan yang pasti punya salah. Maka dari itu, mari kita maafkan
kesalahan orang-orang yang pernah menyakiti kita, baik itu sengaja maupun tidak
disengaja.
Sejatinya bersilaturahmi tidak hanya terbatas pada saat lebaran alias hari raya
Idulfitri maupun Idul Adha semata, karena bersilaturahmi bahkan bisa kita lakukan
setiap hari baik di kala sempat maupun sempit.
Para hadirin yang berbahagia;
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Mohon maaf atas
segala khilaf dan salah. Saya akhiri’
Wabillahi taufiq wal hidayah;
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai