Anda di halaman 1dari 14

Pengertian al birr wa ash-shilah

Kandungan hadits yentang al birr wa ash-shilah

Urgensi berbuat baik pada oarang tua dan oarang lain

Urgensi menyambungkan

BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian al birr wa ash-shilah

: :


) (

Dari Abu Hurairah radhiyallhu anhu berkata: Rasulullh shallallhu alayhi wa


sallambersabda:Barangsiapasenang untuk dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya, maka
jalinlah tali silaturahim (hubungan antarkerabat).(HR.Bukhari)

KitamasukdalambabyangbaruyaitubabAl-Birr wa Ash-Shilah(berbuatkebaikan
dan menyambung silaturahmi)Sebelum kita membahas hadits-hadits yang berkaitan dengan
silaturahmi, ada yang perlu diingatkan.Banyak orang yang salah menggunakan istilah yaitu
menggantikan istilah ziarah dengan silaturahmi.

Seperti tatkala seorang hendak mengunjungi saudara, teman atau ustadznya, dia
mengatakan:Kitasilaturahmikepadaustadz,atau,Kitasilaturahmikerumahteman.Padahal
itu maknanya bukan silaturahmi.Karena Allh dan syariat membedakan antara silaturahmi
(menyambungkekerabatan)danziyratulikhwn(mengunjungiteman).
Antara silaturahmi dengan ziarah berbeda, pahalanya juga berbeda.Masing-masing
memiliki kedudukan, akan tetapi silaturahmi memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada
sekedar ziarah.Istilah ini yang sering beredar di tanah air kita yaitu mengganti istilah ziarah
dengan silaturahim, padahal ini adalah salah dan harus kita perbaiki.Silaturahim mendatangkan
pahala-pahala yang istimewa sebagaimana nanti dijelaskan.

Di antara pahala silaturahmi, firmanAllhSubhnahuwaTala:




Dan orang-orang yang menghubungkan (menyambungkan) apa-apa yang Allh perintahkan
supaya dihubungkan (disambung, yaitusilaturahim)(QS:Ar-Radu:21)

Setelah menyebutkan beberapa amalan,laluAllhmenyebutkan:




Bagimerekakesudahan(tempattinggal)yangterbaik.(QS: Ar-Radu:22)


(yaitu)surgaAdnyangmerekamasuk ke dalamnya bersama-sama.(QS:Ar-Radu:23)

Ini menunjukkan silaturahmi merupakan salah satu amalan yang luar biasa yang
meyebabkan seorang bisa masuk surga.Terlalu banyak hadits yang berkaitan dengan silaturahmi
yang menyebutkan keutamaan menyambung silaturahmi dengan ibu, ayah, bibi, dan kerabat-
kerabat lain secara umum.Oleh karenanya jangan disamakan antara silaturahmi dengan
ziyratulikhwnatauakhwt.

Kerabat bisa kita klasifikasikan menjadi tiga :

1. Kerabatdariazhr(keluargaistri).Misal:ipar,mertuadll.
2. Kerabat dari sepersusuan, misal saudara sepersusuan, kakak sepersusuan, ayah
sepersusuan dll.
3. Kerabat dari nasab, yaitu yang punya hubungan darah, misalnya saudara satu kakek dll.
Menyambung (berbuat baik) kepada kerabat istri tidak dinamakan silaturahim, tetapi kita
dianjurkan berbuat baik secara umum kepada manusia terlebih lagi yang punya hubungan dengan
kita, meskipun bukan hubungan rahim, seperti kakak istri, adik istri, mertua.Kita berbuat baik
kepada mertua atau ipar bukan berarti silaturahim, tapi silaturahim dari sisi istri kita (istri kita
yang bersilaturahim).

Kalau kita berbuat baik kepada mertua maka secara zatnya tidak dikatakan silaturahmi,
tetapi mudah-mudahan kita mendapat pahala silaturahmi karena kita membantu istri kita untuk
bersilaturahmi dengan ayah dan ibunya.Karena asalnya bukan dari rahim yang sama.Kemudian,
yang berkenaan dengan saudara sepersususan, Rasulullah shallallahualaihiwasallambersabda:






Diharamkandaripersusuanapa-apayangdiharamkandarinasab.(HR. Bukhari dan Muslim)

YangRasulullh shallallhualayhiwasallammaksudkandalamhaditsiniadalahyang
berkaitan dengan pernikahan.Yaitu, yang menjadi mahram karena nasab (hubungan darah),
demikian juga sepersusuan bisa menjadikan mahram.

AkantetapiRasulullhshallallhualayhi wa sallam TIDAK mengatakan,








Yang wajib berlaku pada nasab juga berlaku pada sepersusuan.

SeandainyaNabishallallhualayhiwasallamberkatademikian,berartikitawajibjuga
bersilaturahmi kepada saudara sepersusuan,akantetapiRasulullhshallallhualayhiwasallam
tidak mengatakan demikian.

Maka kembali kepada hukum umum yaitu kita berusaha berbuat baik kepada seluruh
manusia, terlebih lagi kepada orang-orang yang mempunyai hubungan sepersususan dengan kita,
namun dia bukan termasuk dari ayat dan hadits yang memerintahkan silaturahim Oleh karenanya,
yang dimaksud dengan silaturahim adalah menyambung hubungan karena nasab atau darah.
B. Kandungan hadits

Penjelasan hadits

: {_
} : "

: . : : :

. : " .

Firman Allah swt (dan kami telah mewasiatkan kepada manusia agar terhadap orang
tuanya berbakti (1).Dari Abdullah bin masud-ra-berkata,aku bertanya kepada nabi saw-amal
apakah yang lebih dicintai Allah Azza wa Jalla?Rosul menjawab:sholat tepat pada
waktunya,Abdullah bin masud bertanya lagi:kemudian apa?rosul menjawab :berbakti kepada
orang tua,Abdullah bin masud bertanya lagi:kemudian apa lagi?rosul menjawab,jihad dijalan
Alloh,berkata abdullah : telah menceritakan shahabat-shahabat kepadaku,seandainya engkau
memintatambahanamalpastiakanditambahkankepadaku.H.R.Bukhori.

1. adalah menjadikan akhlak agar mulia, atau menjadikan ucapan dan perbuatan
menjaditerpujiatauberpendirianyangdisertai dengan akhlak yang dipandang baik,oleh
karena itu:hormati orang diatas kamu dan sayangi orang di bawah kamu.Dan berbakti
kepada kedua orang tua serta sillaturrahmi hukumnya wajib.
2. : amal kebaikan yang mendorong pelakunya masuk ke surga. dan silaturrahim :
yang tertinggi saling menghormati satu dengan yang lain dan yang paling rendah tidak1.
Kandungan hadits.
3. berkunjung.Imam Qurtubi berkata : - : nama untuk semua kerabat dekat, tidak
dibedakan antara muhrim dengan bukan muhrim.

Dari Abdullloh bin masud-ra-: beliau adalah salah satu ahli fiqih dikalangan shahabat,dan
telahsyahiddiperangbadr,dansemuashahabatmenyaksikannya,AbdullohbinMasudberkata:
akubertanyakepadarasulsaw.makaakumengatakan:amalapayangpalingdicintai Allah-Azza
wa Jalla.nabi menjawab :(sholat pada waktunya), sholat di awal waktu itu lebih utama,ketika abu
daud,tirmidzi dan hakim dari ummu farwah ra meriwayatkan-bahwasannya rosulullah saw
bersabda (amal-mal yang paling utama adalah sholat pada waktunya),abdulloh berkata, aku
mengatakan:wahairosulullahkemudianamalapasetelahmengerjakansholatpadawaktunya-
yang lebih dicintai Allah Azza wa jalla? rasul menjawab :kemudian berbakti kepada kedua
orangtuadengancarayangbaikkepadakeduanya,berbuat baik kepada keduanya dan membuat
keduanya merasa senang.dan sungguh allah telah berfirman :

Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang ibu bapaknya.QS.al-
ankabut :8).

Imam ahmad,muslim,tirmidzi telah meriwayatkan-bahwasannya ummu saad bin abi


waqos,hamnah binti sufyan bin umayyah,beliau adalah anak paman abi sufyan bin umayyah-aku
bersumpah tidak berbicara kepada saad selamanya sampai dia kafir terhadap agamanya,hamnah
berkata kepada saad : aku menduga bahwasannya Alloh telah berwasiat agar berbakti kepada
kedua orang tua,maka saya ini adalah ibu kamu,dan aku menyuruh kamu dengan perintah
ini,maka turun ayat wawashoinal insana biwaliaihi husnamaksudnya,diperintahkan kepada
kami agar berbuat baik kepada kedua orang tua,

Dan sempurnanya ayat ini,dari QS.al-ankabut:8,danjikakeduanyamemaksamuuntuk


mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu,maka janganlah kamu
mengikuti keduanya.Hanya kepadakulah kembalimu,lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan.
Maka jelaslah ayat ini merupakan wasiat kepada kedua orang tua dan perintah
mentaatinya sekalipun keduanya kafir,kecuali apabila keduanya memerintahkan perbuatan
syirik,sepertiyangterjadikepadaibunyasaadkepadasaad,makawajibtdkmentaati pada yang
demikian itu.

Pada ayat ini-terdapat penjelasan,alangkah indahnya ayat selain dari pada itu,seperti
dalam hadits ttg bab perintah berbakti kepada kedua orang tua maka sesungguhnya bab itu
sifatnya umum yang dijelaskan pada ayat ini.

Telah meriwayatkan bukhori,muslim,abu daud,nasaI : dari Ali ra,sesungguhnya


Rasulullah saw.bersabda: tidak ada ketaatan bagi seseorang dalam masiat kepada
Allah,sesungguhnyataatitudalamkebaikan.

Dan imam ahmad,hakim,dari imron dan hakim bin umar al-ghifari,ra-sesungguhnya


rasulullah saw-bersabda;tidakadaketaatankepadamakhlukdalammasiatkepadakholikdan
dimasukkan dalam kategori,berbuat baik kepada orang tua-berbuat baik kepada teman-seperti
dalamkitabbukhorimuslim,danungkapansairdalamsastra arab :

mulyakanolehmutemanbapakmudimanasajakamubertemudengannya,dansungguhengkau
telahmenyakiti(durhaka)bapakmujikaengkautidakmelakukannya.


:
( ) : "

BerkataSufyanbinuyainah,dalamfirmanAllahswt:bersyukurlahkepadakudankedua
orang tuamu:barang siapa yang sholat lima waktu-maka sungguh telah bersyukur kepada
Allah,dan barangsiapa yang mengajak kepada kedua orang tua mengikuti sholat-maka telah
bersyukur kepada keduanya.

Abdullohberkata:akubertanya:kemudianapa?Rasulullahsawmenjawabjihad di jalan
Allah Azza wa Jalla.Dan diantara jihad di jalan Allah-jihad membela tanah air,dan menetapnya
seseorang hingga leluasa beribadah kepada Allah-dan dirinya, keluarganya, kehormatannya dan
hartanya merasa aman.dan mendahulukan berbakti kepada orang tua adalah jihad,karena orang
yang berbakti kepada orang tua adalah meminta izin kepada keduanya dalam jihad,karena ada
ketetapan larangan berjihad tanpa izin orang tua,dan demikian juga orang yang merawat orang
tua-dipandang berbuat baik kepadanya.

Abdullahberkata:rasulullahtelahmenceritakankepadakutentangfadhilah:dengan
memberikan jawaban sebanyak tiga yang terdapat dalam hadits,dan dalam ungkapan ini adalah
batasan,danpenguatterhadapjawabanini,danfaidahbahwasannyaAbdullahbinmasudradia
itu adalah orang yang menghibur dirinya dengan pertanyaan itu dan mendengarkan sendiri
jawaban dari rasulullah saw.

Abdullah berkata: seandainya aku meminta tambah kepada rasulullah saw.dari jenis
amalan ini.yaitu utamanya urutan-urutan amal atau secara mutlak masalah-masalah yang
dibutuhkan niscaya beliau akan menambahkan kepadaku.

Qostulani menyebutkan dalam sarah bukhori,bahwasannya bermaca-macam bentuk


terhadap apa yang telah datang dalam dalam kitab iman seperti memberikan makan adalah sebaik-
baiknya amal,dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus,dan
seperti juga dengan ungkapan di sini,sesungguhnya sebaik-baiknya amal dan paling dicintai
Allah adalah sholat pada waktunya.

Dan aku mengatakan,sesungguhnya jawaban itu berbeda tergantung situasi oran g yasng
bertanya,maka rasulullah saw mengatakan-setiap kelompok tergantung kepada apa yang mereka
butuhkan,atau terhadap apa yang mereka sukai,atau terhadap apa yang mereka anggap layak,atau
adanya perbedaan dengan bermacam-macam perbedaan waktu : agar amal yang ada pada waktu
itu lebih afdhol dari amal-amal yang lain,maka sungguh jihad itu pada awal islam adalah amalan
yang paling utama.dan sesungguhnya jihad merupakan sarana untuk menegakkannya dan
mungkin juga dalam melaksanakannya dan nas-nas telah membuat bahwa sholat itu lebih utama
daripada shodaqoh dan bersama itu di lain waktu sangat penting sekali dengan adanya shodaqoh
lebih utama,atau kata lebih utama bukanlah pada babnya,seperti bab pekerjaan yang
utama,bahkan yang dimaksud keutamaan secara mutlak,maka adapun yang dimaksud diantara
amal-amal yang utama maka itulah yang dimaksud.yang dimaksud amalan-amalan fisik maka
tidak bertentangan dengan hadits : dari abu khurairah ra.bahwasanya rasulullah saw-ditanya :
amal apa yang paling utama ? makarasulmenjawabimankepadaAllahdanrasulnya.ditanya
lagi kemudian apa ? beliau menjawab jihad di jalan Allah,ditanya lagi : kemudian apa ? beliau
menjawab haji mabrur.HR.Bukhori dalam shohihnya.

Faidah yang dapat diambil dari hadits ini sebagai berikut :

a. keutamaan melakukan sholat pada waktunya,dan awal waktu lebih utama dari waktu
mengiringinya.dan demikian juga tiap bagian dari waktu lebih utama dari pada yang
sesudahnya,begitulah sampai akhir waktu.
b. keutamaan berbuat baik kepada orang tua.dan salah satu faidahnya besarnya
pahala,karenanya di dahulukan dalam hadits daripada jihad.
c. Keutamaan jihad di jalan Allah.firman Allah swt.

C. Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Dan Pahalanya

1. Merupakan Amal Yang Paling Utama

AbdullahbinMasud radhiyallaahu anhuberkata.








:



: :


:



AkubertanyakepadaNabishallallaahualaihiwasallam,Amalapakahyangpalingutama?
Nabi shallallaahu alaihi wa sallam menjawab, Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain
disebutkan shalat di awal waktunya). Aku bertanya lagi, Kemudian apa? Nabi menjawab:
Berbaktikepadakeduaorangtua.Akubertanyalagi:Kemudianapa?Nabimenjawab,Jihad
dijalanAllah[2]

2. Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua

Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu alaihiwasallam,disebutkan:

Darii Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallaahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu
alaihiwasallambersabda:RidhaAllahbergantungkepadakeridhaanorangtuadanmurkaAllah
bergantungkepadakemurkaanorangtua[3]

3. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami

Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits riwayat dari
IbnuUmarradhiyallaahuanhumamengenaikisahtigaorangyangterjebakdalamgua,dansalah
seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.

Haditsnya sebagai berikut:





. :



.


:






.


.




Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan.
Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya,
tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada yang
lain: Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan.Kemudian mereka memohon kepada
Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan
tersebut.Salahsatudiantaramerekaberkata:YaAllah,sesung-guhnya aku mempunyai kedua
orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil.
Aku menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan
kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari
kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam dan aku dapati orang tuaku
sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku
pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku
merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak
akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua
orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun,
aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-
anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena mengharap wajah-
Mu, maka bukakanlah mulut gua ini. Maka batu yang menutupi pintu gua itu pun bergeser
sedikit..[4]
4. Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan Umur

SesuaisabdaNabishallallaahualaihiwasallam

Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan di-panjangkan umurnya, maka hendaklah ia
menyam-bungsilaturrahimnya.[5]

Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan adalah silaturahmi kepada orang tua sebelum kepada
yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya,
tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia
selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada
kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya -insya Allah- akan dimudahkan rizki dan
dipanjangkan umurnya.

5.AkanDimasukkanKeSurgaOlehAllahAzzawaJalla

Berbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju
Surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk
Surga. Dan di antara dosa-dosayangAllahAzzawaJallasegerakanadzabnyadiduniaadalah
berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik
kepada orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah
AzzawaJalla dan akan dimasukkan ke Surga.

Bentuk-bentuk durhaka kepada kedua orang tua:

a. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan atau pun
perbuatan yang mem-buat orang tua sedih atau sakit hati.
b. Berkataahataucisdantidakmemenuhi pang-gilan orang tua.
c. Membentak atau menghardik orang tua.
d. Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan
yang lain daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat
membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh
perhitungan.
e. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua,
mengatakanbodoh,kolot,danlain-lain.
f. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan.
Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah
tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan
kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus
berterima kasih dan membantu orang tua.
g. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama
baik orang tua.
h. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap
rokok, dan lain-lain.
i. Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang
tega mengusir ibunya demi menuruti kemauan isterinya.

Nas-alullaahassalaamahwalaafiyah

j. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan
orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan
lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk
kedurhakaan yang keji dan nista.

Bentuk-bentuk berbakti kepada orang tua:

a. Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi
shallallaahualaihiwasallamdisebutkanbahwamemberikegembiraan kepada
seseorang mukmin termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberi
kegembiraan kepada orang tua kita
b. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya
dibedakan adab ber-bicara antara kepada kedua orang tua dengan ke-pada anak,
teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada
kedua orang tua.
c. Tawadhu (rendah hati). Tidak boleh kibr (sombong) apabila sudah meraih
sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam
keadaan hina dan membutuhkan pertolongan, kita diberi makan, minum, dan
pakaian oleh orang tua.
d. Memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya
semua harta kita adalah milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu
kepada kedua orang tua, baik ketika mereka minta ataupun tidak.
e. Mendoakankeduaorangtua.Diantaranyadengandoaberikut:



Wahai Rabb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidikkusewaktukecil.

Seandainya orangtuamasihberbuatsyiriksertabidah,kitatetapharusberlaku
lemah lembut kepada keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada
Tauhid dan Sunnah. Bagaimana pun, syirik dan bidah adalah sebesar-besar
kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan dasar ilmu,
lemahlembutdankesabaran.Sambilterusberdoasiangdanmalamagarorang
tua kita diberi petunjuk ke jalan yang benar.

Apabila kedua orang tua telah meninggal maka yang harus kita lakukan adalah:

a. Meminta ampun kepada AllahAzzawaJalladengantaubatnashuha(jujur)bila


kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.
b. Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.
c. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya.
d. Membayarkan hutang-hutangnya.
e. Melaksanakanwasiatsesuaidengansyariat.
f. Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya juga pernah
menyambungnya.
Semoga dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam tersebut, kita dimudahkan oleh
AllahAzzawaJalladalammewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Aamiin.

Sumber: https://almanhaj.or.id/989-menggapai-ridha-allah-dengan-berbakti-kepada-orang-
tua.html

Anda mungkin juga menyukai