Anda di halaman 1dari 39

AKHLAQUL KARIMAH

1. Wa innaka la alaa khuluqin azhiim , Dan


sesungguhnya engkau ( Muhammad ) mempunyai akhlak
yang mulia. ( Al Qalam , 68 : 4 ) , Dan hamba-hamba
yang baik dari Tuhan Yang Maha Penyayang itu ( ialah )
orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati (
tidak sombong ) dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka , mereka mengucapkan kata-kata ( yang
mengandung ) keselamatan ( Al Forqan , 25 : 63 )
( TAWADHU ) ,
Maka janganlah kamu mengatakan ( memuji) diri kamu
suci (bersih) , Dialah yang lebih mengetahui orang yang
bertaqwa. ( An Najm , 53 : 32 ) ( Terus menerus
memperbaiki diri dan amalnya dan mensucikan hati)
2. Bahwasanya aku ( Muhammad ) diutus Allah untuk
menyempurnakan keluhuran Akhlak ( Budi Pekerti )
( H.R. Ahmad ) ( bagi hamba Allah yang beriman dan
berusaha untuk terus bertaqwa dan mengembangkannya
maka salah satu usahanya adalah terus memperbaiki dan
mengembangkan kwalitas akhlaqnya untuk menuju kepada
Akhlaq yang dimiliki Rasulullah saw. )
3. Ketika Siti Aisyah ra ditanya tentang Akhlak Rasulullah
Saw , maka ia menjawab , Akhlak-nya adalah Al Quran
( Abu Dawud & Muslim )

4. Siapakah diantara mereka hamba-hamba Allah ini


yang lebih dicintai oleh Allah ? Rasulullah menjawab,
Yaitu orang yang paling baik akhlak-nya (HR.Tabrani )
5. Siapakah diantara orang mukmin yang paling
sempurna imannya ? Rasulullah menjawab : yaitu orang
yang paling baik akhlak - nya ( HR.Tabrani )
6. Apakah sesuatu yang lebih baik yang diberikan kepada
manusia ? , Rasulullah menjawab , yaitu akhlak yang baik
( H.R. Ibnu Hibban )
7. Kemuliaan seorang mukmin itu adalah agamanya , harga
dirinya itu adalah akalnya , dan perhitungannya ( nanti di
hari kiamat ) itu adalah akhlak- nya. ( HR. Hakim )
8. Dari Abdullah bin Amir : Aku pernah mendengar
Rasulullah bersabda , Maukah kalian kuberitahu tentang
orang yang paling kucintai dan paling dekat duduknya
dengan aku nanti di hari kiamat ? Diulanginya perkataan
itu dua kali tiga kali. Mereka menjawab : Baiklah ya
Rasulullah , Beliau bersabda , Yaitu orang yang paling
baik akhlak nya ( HR.Ahmad )
9. Tidak ada sesuatu yang paling berat timbangannya
tentang orang mukmin nanti dihari kiamat , selain akhlak
yang baik. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
perbuatannya keji dan rendah , dan sesungguhnya orang
yang berakhlak luhur itu akan sampai ke derajat orang
yang puasa dan sholat (HR.Ahmad )

( Mumin - muslim yang benar sholat dan Puasanya


tentunya baik dan benar juga akhlaqnya , insyaallah atau
orang yang memiliki/pengamal akhlaq yang baik dia juga
memiliki /pengamal sholat dan puasa yang benar ,
masyaalllah ! / jika bisa seperti ini , Allahu Akbar ! / pen. )
10. Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlak-nya
yang baik akan dapat mencapai derajat orang yang berdiri (
sembahyang ) dimalam hari dan puasa di siang hari ( HR.
Abu Daud )
11. Sesungguhnya manusia dengan akhlaknya yang baik
akan bisa mencapai derajat yang tinggi di akhirat dan
tempat yang mulia , padahal ia lemah ibadahnya :
Sesunggunya dia dengan Akhlak- nya yang jelek itu akan
sampai kepada derajat yang paling rendah dineraka
jahanam. ( HR. Tabrani )
12. Aku mendengar Rasulullah bersabda : Sesungguhnya
seorang muslim yang terpimpin akan mencapai derajat
orang yang ahli puasa yang menegakan ayat-ayat Allah ,
lantaran akhlak-nya yang baik & watak - nya yang mulia
( HR.Ahmad )
13. Sungguh beruntung orang yang mengikhlaskan hatinya
kepada iman , menjadikan hatinya selamat , lidahnya
benar , jiwanya tentram dan Akhlak - nya lurus.( HR. Ibnu
Hibban)
14. Akhlak yang baik dapat menghapus kesalahan ,

bagaikan air yang menghancur kan tanah yang keras. Dan


akhlak yang jahat merusak amal , seperti cuka merusak
manisnya madu. ( H.R. Baihaqi ) ,
15. Rasulullah bersabda : Sesungguhnya Akhlah yang baik
melelehkan kesalahan sebagaimana matahari melelehkan es
( Al Hadits )
16. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang
dengan harta-mu tetapi dengan wajah yang menarik
( simpati ) dan dengan akhlak yang baik .( HR. Abu Yula
dan Al Baihaqi )
17. Seorang mumin menjadi mulia karena agamanya,
( mempunyai ) kepribadian karena akalnya , dan ( menjadi
terhormat ) karena akhlak - nya. ( HR. Al Hakim )
18. Diantara akhlak seorang mukmin adalah berbicara
dengan baik , bila mendengar -kan pembicaraan tekun , bila
berjumpa dengan orang dia menyambut dengan wajah ceria
dan bila berjanji ditepati. ( HR. Adailami )
19. Saya dapat menjamin satu rumah dibagian yang tinggi
disurga bagi orang yang baik Akhlak / budi pekertinya.
( HR. Abu Dawud )
20. Orang yang paling tinggi kedudukan disisi Allah pada
hari kiamat ialah yang paling banyak berkeliling dimuka
bumi dengan bernasehat kepada manusia (makhluk Allah)
( HR. Athahawi )

21. Rasulullah bersabda , Baguskanlah Akhlak-mu ! ,


Sabda Rasulullah saw. , Kebaikan itu adalah kebiasaan (
Al Hadits ) ,Akhlak yang baik membawa kebaikan untuk
kehidupan dunia dan akhirat. ( HR. Athabrani )
Beberapa Sikap Akhlaq Yang Baik.
1. Amanah.
2. Sidqu. ( benar/jujur )
3. Wafa . ( menepati janji )
4. Adil.
5. Ifafah. ( memelihara kesucian diri )
6. Haya. ( malu )
7. Arief / Bijaksana.
8. Syajayah. ( berani karena benar)
9. Sehat dan Kuat (Al-Quwwah.)
10. Sabar , Lemah lembut , Kasih-sayang.
11. Hemat.
12. Ikhlas.
13. Pemaaf.
14. Khusyuk.
15. Syakha. ( murah hati )
16. Berilmu.
17. Tawaddu. ( rendah hati )
18. Syukur Nikmat.
19. Tawakal Allah.
20.Zuhud. ( tidak diperbudak dunia / harta )
21. Dll
Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas

bumi dengan rendah hati (tidak sombong) dan apabila


orang-orang jahil menyapa mereka , mereka mengucapkan
kata-kata ( yang mengandung ) keselamatan ( Al Forqan ,
25 : 63-65 ) ,
Dan berilah peringatan kepada kerabat-mu , dan lemah
lembutlah terhadap orang-orang yang mengikuti-mu dari
orang orang mukmin ( Asysyuaraa , 26 : 215-223 ) ,
Dan bicaralah dengan dia ( firaun ) dengan lemah
lembut (bijaksana) , mudah-mudahan dia sadar atau takut
( Thaahaa , 20 : 44 ) ( dengan firaun saja halus lemahlembut apalagi kepada keluarga,saudara dll ) ,
Sesungguhnya Allah telah mewahyukan untuk
bertawadhu hingga tidak ada seorangpun yang
menyombongkan dirinya terhadap yang lainnya , dan tidak
seorangpun yang menganiaya terhadap yang lainnya. ( HR.
Muslim ) ,
Sedekah itu bukannya mengurangi harta, dan malah Allah
tidak akan menambah pemberian kepada seorang hamba
karena berlaku pemaaf kecuali akan dimuliakan , dan tiada
seorang yang tawadhu kepada Allah kecuali Allah akan
meninggikan derajat-nya. ( HR. Muslim )
Akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan
dunia dan akhirat. (HR.Athabrani ) , Ketahuilah bahwa
keramahan itu terpuji . Keramah tamahan itu merupakan
buah dari akhlak yang baik . Kebalikan dari keramah
tamahan adalah kata kata kasar , kotor , kebengisan dan

kekejaman. Rasulullah saw berkata kepada Siti Aisyah ,


Barang siapa yang diberikan kepada nya keramahan ,
maka telah diberikan baginya kebaikan dunia dan akhirat.
Barang siapa yang diharamkan bagi-nya keramahan , maka
telah diharamkan bagi-nya kebaikan dunia dan akhirat
( Al Hadits )
BERKASIH SAYANG DAN LEMAH LEMBUT ANTAR
SESAMA , KHUSUSNYA ANTAR SAUDARA SEIMAN.
1.. BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM ,
Dengan menyebut nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. ( Al Faatihah , 1 : 1 ) , Dan Allah sangat
Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. ( Ali Imran , 3 :
30 ) , Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasihan dan
suka kasih-sayang , lemah lembut dalam segala hal. ( HR.
Bukhari & Muslim ) , Walladziina aamanuu assyaddu
hubban lillaah = Dan Orang orang beriman itu sangat
cinta kepada Allah . ( Al baqarah , 2 : 165 , dibuktikannya
dengan mengikuti Rasululloh saw. baca Aliiimraan , 3 : 31 !
!)
2. Allah adalah sebaik-baik penjaga dan DIA adalah
Maha Penyayang diantara para penyayang . ( Yusuuf , 12 :
64 )
3. Sesungguhnya telah datang kepada-mu seorang Rasul
dari kaum-mu sendiri , berat terasa oleh-nya penderitaanmu , sangat menginginkan ( keimanan dan keselamatan )
bagi-mu , amat belas-kasihan lagi penyayang bagi orang-

orang mumin.
( At Taubah , 9 : 128 ) ,
Sesungguhnya Ibrahim adalah sangat lembut hatinya lagi
penyantun. ( At taubah , 9 : 114 ) ,
4. Kemudian termasuk golongan orang-orang yang
beriman dan nasehat menasehati ( supaya ) sabar dan
nasehat - menasehati supaya berkasih sayang.
( Al
Balad , 90 : 17 )
5. Katakanlah : Aku tidak meminta kepada-mu sesuatu
upahpun atas seruanku kecuali kasih-sayang dalam
kekeluargaan. ( Asy Syuura , 42 : 23 )
6. Sesungguhnya orang orang yang beriman dan
beramal soleh , Yang Maha Pengasih akan membuat kasih
sayang bagi mereka ( Maryam , 19 : 96 )
7. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hambaNya. ( Ali Imran , 3 : 30 ) ,
Dan Orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah ( Al Baqarah , 2 : 165 )
, Katakanlah , Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ,
ikutilah aku ( Muhammad ) , niscaya Allah mencintai-mu
dan mengampuni dosa-dosa-mu . ( Aali Imran , 3 : 31)
8. DAN SEDERHANAKANLAH DALAM BERJALAN
DAN LUNAKKAN SUARAMU SESUNGGUHNYA
SEBURUK BURUK SUARA ADALAH SUARA
KELEDAI. (Lukman , 31 : 19 )
9. Maka karena rahmat dari Allah , engkau bersikap
lemah lembut terhadap mereka , sekiranya engkau berlaku

keras dan berhati kasar , tentulah mereka menjauhkan diri


dari sekitar-mu. Maka maafkanlah mereka dan mohonkan
ampun bagi mereka , dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam suatu urusan. Maka apabila kamu telah
membulatkan tekad bertawakallah kepada Allah. Sesung
-guhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal.( Aali Imraan , 3 : 159 )
10. Dan berilah peringatan kepada kerabat-mu, dan lemah
lembutlah terhadap orang-orang yang mengikuti-mu dari
orang-orang mukmin. ( Asy Syuaraa , 26 : 214 217 )
11. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang
fardhu (wajib) ialah , memasukkan kesenangan kedalam
hati seorang muslim. ( Athabrani )
12. Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak
mengasihi dan menyayangi yang lebih muda , dan tidak
menghormati orang yang lebih tua , dan tidak beramar
makruf dan nahi- munkar.( HR. Attimidzi )
13. Barang siapa tidak mengasihi dan menyayangi
manusia maka dia tidak dikasihi dan tidak disayangi Allah
( HR. Al Bukhari )
14. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena
memandang usianya yang lanjut maka Allah mentakdirkan
baginya pada usia lanjut orang akan meng - hormati-nya.
( HR. Attirmidzi )
15. Diriwayatkan dari Abu Hamzah, Anas Bin Malik r.a.

Sabda Nabi Muhammad SAW : Tiada sempurna Iman


salah seorang dari kalian sehingga ia mencintai saudaranya
seperti cinta nya kepada dirinya sendiri. ( HR Bukhari &
Muslim )
16. Sungguh berbahagialah orang yang mampu bergaul
dengan orang-orang baik dan berilmu , serta memberikan
kasih-sayang kepada orang-orang yang hina dan miskin )
17. Berjamaah Menjaga dan memelihara Dunia / Alam
( keseimbangannya ) dan memanfaatkannya secara benar ,
Allah SWT. telah ciptakan dengan baik dan sempurna Alam
Dunia ini , dan wajjib dijaga dan dipelihara sebaik
mungkin , dijaga dari pengrusakan. Dll. ( Bekasih sayang
dengan Alam )
18. DLL.
WALLAHU TA'ALA A'LAM BISH SHAWAB.
mas iman
Catatan :
Akhlakul Karimah dan Pengertiannya
Pengertian Akhlak
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, akhlak diartikan
sebagai budi
pekerti atau kelakuan. Dalam Bahasa Arab kata akhlak
(akhlaq) di

artikan sebagai tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan agama.


Meskipun
kata akhlak berasal dari Bahasa Arab, tetapi kata akhlak
tidak
terdapat di dalam Al Qur'an. Kebanyakan kata akhlak
dijumpai dalam
hadis. Satu-satunya kata yang ditemukan semakna akhlak
dalam al
Qur'an adalah bentuk tunggal, yaitu khuluq, tercantum
dalam surat al
Qalam ayat 4: Wa innaka la'ala khuluqin 'adzim, yang
artinya:
Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi
pekerti yang
agung. Sedangkan hadis yang sangat populer menyebut
akhlak adalah
hadis riwayat Malik, Innama bu'itstu liutammima
makarima al akhlagi,
yang artinya: Bahwasanya aku (Muhammad) diutus
menjadi Rasul tak lain
adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia.
Perjalanan keilmuan selanjutnya kemudian mengenal
istilah-istilah
adab (tatakrama), etika, moral, karakter disamping kata
akhlak itu
sendiri, dan masing-masing mempunyai definisi yang
berbeda.
Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat
batin dimana

dari sana lahir perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan


tanpa
dihitung resikonya (al khuluqu haiatun rasikhotun tashduru
'anha al
afal bi suhulatin wa yusrin min ghoiri hqjatin act_ fikrin wa
ruwiyyatin. Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang
berbicara tentang
baik dan buruk dari suatu perbuatan. Dari definisi itu maka
dapat
difahami bahwa istilah 17
akhlak adalah netral, artinya ada akhlak yang terpuji (al
akhlaq al
mahmudah) dan ada akhlak yang tercela (al akhlaq al
mazmumah). Ketika
berbicara tentang nilai baik buruk maka muncullah
persoalan tentang
konsep baik buruk. Dari sinilah kemudian terjadi
perbedaan konsep
antara akhlak dengan etika.
Etika (ethica) juga berbicara tentang baik buruk, tetapi
konsep baik
buruk dalam ethika bersumber kepada kebudayaan,
sementara konsep baik
buruk dalam ilmu akhlak bertumpu kepada konsep wahyu,
meskipun akal
juga mempunyai kontribusi dalam menentukannya. Dari
segi ini maka
dalam ethica dikenal ada ethica Barat, ethika Timur dan
sebagainya,

sementara al akhlaq al karimah tidak mengenal konsep


regional,
meskipun perbedaan pendapat juga tak dapat dihindarkan.
Etika juga
sering diartikan sebagai norma-norma kepantasan (etiket),
yakni apa
yang dalam bahasa Arab disebut adab atau tatakrama.
Sedangkan kata moral meski sering digunakan juga untuk
menyebut
akhlak, atau etika tetapi tekanannya pada sikap seseorang
terhadap
nilai, sehingga moral sering dihubungkan dengan kesusilaan
atau
perilaku susila. Jika etika itu masih ada dalam tataran
konsep maka
moral sudah ada pada tataran terapan.Melihat akhlak, etika
atau moral
seseorang, harus dibedakan antara perbuatan yang bersifat
tempe
ramental dengan perbuatan yang bersumber dari karakter
kepriba
diannya. Temperamen merupakan corak reaksi seseorang
terhadap
berbagai rangsang yang berasal dari lingkungan dan dari
dalam diri
sendiri.
Temperamen berhubungan erat dengan kondisi biopsikologi
seseorang, oleh karena itu sulit untuk berubah. Sedangkan
karakter

berkaitan erat dengan penilaian baik buruknya tingkahlaku


seseorang
didasari oleh bermacam-macam tolok ukur yang dianut
masyarakat.
Karakter seseorang terbentuk melalui perjalanan hidupnya,
oleh karena
itu ia bisa berubah. dan pengendalinya adalah ber
AKHALQUL KARIMAH
karena ALLAH
PENTING NYA AKHLAKUL KARIMAH
Oleh Hannani, M. Ag
Mengamalkan akhlaqul karimah merupakan bagian dari
ibadah kepada Allah secara horizontal kepada sesama
manusia, lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara
Ibadah ghoiru mahdloh).

I. Pengertian Akhlaqul Karimah


Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab (
)(dalam bentuk jama, sedang mufradnya adalah
khuluq ( ) , yang dalam Kamus Munjid berarti budi
pekerti atau perangai atau tingkah laku. Akhlak bersinonim
dengan etika dan moral. Etika dan moral berasal dari
bahasa latin, yakni etos dan mores yang memiliki arti sama:
kebiasaan. Sedang budi pekerti dalam bahasa Indonesia
merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Kata
budi berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti yang
sadar, pekerti berasal dari bahasa Indonesia sendiri yang

berarti kelakuan (Djatnika, t.t.: 25). Secara terminologis,


budi pekerti merupakan perilaku manusia yang didasari
oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati
dan selaras dengan pertimbangan akal.
Dari pengertian di atas timbul pertanyaan, siapakah objek
akhlaqul karimah? Yang menjadi objek aklaqul karimah
adalah seluruh lapisan masyarakat baik kelembagaan
maupun peorangan, pejabat maupun masyarakat biasa,
keluarga maupun bukan keluarga, kalangan muslim
maupun non muslim, lingkungan, alam semesta dan semua
yang berinteraksi sosial dengan kita.
Melakukan akhlaqul karimah tidak hanya mengikuti agama
aturan agama, tapi juga menetapi aturan perundangan dan
norma etika yang berlaku dalam masyarakat.
Substansi misi Rasulullah itu sendiri adalah untuk
menyempurnakan akhlak seluruh umat manusia agar dapat
mencapai akhlak yang mulia. Yang menjadi persoalan di sini
adalah bagaimana substansi akhlak Rasulullah itu. Dalam
hal ini, para sahabat pernah bertanya kepada isteri
Rasulullah, yakni Aisyah r.a. yang dipandang lebih
mengetahui akhlak rasul dalam kehidupan sehari-hari,
maka Aisyah menjawab:



Artinya: Akhlak Rasulullah itu adalah al-quran
II. Tujuan

Tujuan akhlak adalah mencapai kebahagiaan hidup umat


manusia dalam kehidupannya, baik di dunia maupun
akhirat. Jika seseorang dapat menjaga kualitas muamalah
maallah ( Hubungan dengan Allah) dan muamallah
maannas ( Hubungan dengan sesame manusia) , insya Allah
akan memperoleh rida-Nya. Orang yang mendapat rida
Allah niscaya akan memperoleh jaminan kebahagiaan hidup
baik duniawi maupun ukhrawi.
III. Akhlakul Karimah dalam kehidupan modern
Saat ini kita berada di tengah pusaran hegemoni media,
revolusi iptek tidak hanya mampu menghadirkan sejumlah
kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia modern,
melainkan juga mengundang serentetan permasalahan dan
kekhawatiran. Teknologi multimedia misalnya, yang
berubah begitu cepat sehingga mampu membuat informasi
cepat didapat, kaya isi, tak terbatas ragamnya, serta lebih
mudah dan enak untuk dinikmati. Namun, di balik semua
itu, sangat potensial untuk mengubah cara hidup seseorang,
bahkan dengan mudah dapat merambah ke bilik-bilik
keluarga yang semula sarat dengan norma susila .
Urgensi akhlak semakin terasa jika dikaitkan dengan
maraknya aksi perampokan, penjambretan, penodongan,
korupsi, manipulasi, dan berbagai upaya untuk cepat kaya
tanpa kerja keras. Untuk mengatasi semua kenyataan
tersebut tidak cukup hanya dilakukan tindakan represif
akan tetapi harus melalui penanaman akhlakul karimah.
Tanpa upaya prefentif, segala bentuk upaya represif tidak

akan mampu menyelesaikan masalah, karena semua pelaku


kejahatan selalu patah tumbuh hilang berganti.
Di dalam menyongsong kemajuan zaman, bangsa Indonesia
harus memiliki moral kualitas unggul. Bangsa yang unggul
dalam perspektif Islam adalah bangsa yang berakhlakul
karimah. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah:

Artinya: Sesungguhnya yang paling unggul di antara kamu
adalah orang yang paling baik akhlaknya (H.R. Bukhari).
IV. Akhlaqul Karimah Sebagai Ajaran Agama Islam.
Seiring dengan kemajuan zaman, khususnya terkait dengan
globalisasi telah terjadi pergeseran nilai-nilai budi pekerti di
masyarakat. Sesuatu sikap/perbuatan yang tadinya
dipandang tabu seperti berpakaian seronok(sexy), karena
dampak globalisasi telah menjadi sesuatu yang biasa, yang
tadinya dipandang sebagai hal yang memalukan seperti
kawin di luar nikah, karena iblis pandainya mengemas
godaannya sekarang telah menjadi hal yang biasa, dll. Akan
tetapi kita sebagai orang iman harus memahami bahwa
akhlaqul karimah, bukanlah kultur yang bisa berubah
karena kondisi, waktu dan tempat. Akhlaqul karimah harus
dipandang dan difahami sebagai ibadah yang menjadi
perintah Allah dan Rasulullah, saw. Firman Allah:
()

Terjemahnya:
Sesungguhnya engkau (Muhammad) niscaya di atas budi
pekerti yang agung /Akhlaqul karimah (QS: Alqolam:4)
V. Penerapan Akhlaqul karimah pada Lingkungan Keluarga
Beberapa contoh akhlaqul karimah anak kepada kedua
orang tua:
1. Bertutur kata dengan bahasa yang halus.
2. Mohon ijin ketika akan bepergian dan pamitan dengan
mencium tangan sewrta memohon doa mereka.
3. Bila disuruh segera melaksanakan, selama tidak maksiat.
4. Bila dinasehati, anak mendengarkan dengan baik dan
tidak memotong pembicaraan.
5. Bila berbicara supaya dengan nada yang rendah dari
orang tua/ tidak membentak, atau mengeluarkan kalimat
yang kasar.
6. Senang membantu pekerjaan orang tua di rumah
7. Mendahulukan kepentingan/ perintah orang tuanya dari
pada kepentingan diri sendiri.
8. Apabila makan bersama orang tuanya / keluarga orang
tua diutamakan/didahulukan atau orang tuanya diambilkan
dulu dan tidak meninggalkan tempat sebelum orang tuanya
selesai makan.
9. Jujur dan amanah, tidak bohong dan tidak berkhianat
kepada orang tua.
10. Apabila berselisih pendapat dengan orang tuanya anak
tetap menghargai pendapat orang tuanya.
11. Selalu mendoakan baik kepada orang tuanya.
12. Merawat orang tuanya ketika sedang sakit.

13. Meramut orang tuanya, utamanya ketika sudah tua.


14. Bila dipanggil segera memenuhi panggilannya sambil
mendekat.
VI. Penerapan Akhlaqul karimah pada Lingkungan
Masyarakat
Berikut beberapa contoh akhlaqul karimah dalam
masyarakat:
1. Apabila bertemu dengan tetangga menyapanya.
2. Apabila melewati sekelompok masyarakat menyapa
dengan sopan dan permisi.
3. Apabila naik kendaraan di dalam kampung dengan
kecepatan rendah dan tidak menggeberkan gasnya atau
melepas sarangan knalpotnya.
4. Melayar warga yang meninggal dan memberikan
sumbangan.
5. Membantu dan menjenguk warga yang sakit.
6. Memberikan sumbangan untuk pembangunan/ perbaikan
rumah ibadah, pos kamling, jalan, jembatan dll yang
bersifat kepentingan umum.
7. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong/ kerja bakti.
8. Membantu warga yang terkena musibah.
9. Mengikuti pertemua RT dan aktif memberikan ide-ide
yang baik.
10. Menjaga keamanan lingkungan misalnya ronda.
11. Minta ijin apabila tidak dapat mendatangi undangan
pada acara yang sudah rutin.
12. Berusaha menjadi penengah dalam masyarakat dan
tidak memihak.

13. Apabila memiliki rezki yang lebih memberikan santunan


kepada tetangga yang memerlukan.
14. Menyadari kekurangan kita dan mudah memaafkan
orang lain.
AKHLAQUL KARIMAH/AKHLAQUL
Bismillahirrohamanirrohiim,
Allah telah mengangkat derajat seseorang manusia, yang
mana mereka itu suka mengendalikanHAWA NAFSU,
sehingga Nabi pun memandang orang itu orang-orang yang
melakukan"Jihadul Akbar" perang besar, hal ini
disabdakan oleh Nabi dikala perang di
TabukArtinya:"Marilah kita kembali dari perang kecil
menuju perang besar, yaitu perang dengan nafsu
yang benar-benar musuhmu, yang selalu terisi didalam
dadamu"Adapun maksudnya supaya umat-umat
berAkhlaqul Karimah/Budi yang
mulia/AkhlaqulMahmudah/Alhlaq yang terpuji hingga
menyingkirkan Akhlaq Madzmumah, ya'ni akhlaq
yangtercela dan bina. Orang-orang cerdik pandai
berpendapat, terutama Ulama Ulama sufi,
sungguhmulia manusia yang selalu boleh mengendalikan
hawa nafsunya. Sebab manusia yang demikian benar-benar
tangguh, kuat iamnnya,.Ulet menghadapi musuhnya yang
jadi penyakit didalam hatinya, dimana Allah swt.
Berfirman:Artinya: Adapun manusia yang diisi
penyakitpenyakit batin (hati) ya ni bujukan nafsu,
godaansyetan sepertui takabur, iri, dengki, jahat dendam,

serakah, memfitnah dsb, Berakibat amal lakuyang kotor


(yang dapat menimbulkan bencana kepada keluarga dan
masyarakat) begitulahmemuncak menjadi amal laku yang
keji (dapat menimbulkan mala petaka terhadap
masyarakatdan Negara) bahkan huru hara kepada
seluruhummat manusia.
Mereka itu matinya tergolong orang-orang kafir"Begitulah
gambaran yang telah dijelaskan Al Quran Kalam Qodim
Allah swt. Yang tidak bolehdirubah dan diragukan lagi.
Demikianlah terjadinya peperangan fisik yang membunuh
ribuan jiwa, sehingga kehidupan manusia menjadi sengsara,
ini dikarnakan tidak dapat mengendalikanhawa nafsu, juga
kezaliman kecuranganpun akibat manusia yang dijajah oleh
hawa nafsunyaatau penyakit hati. Seandainya keadaan
penyakit batin (hati) itu dibiarkan berjalan
dan berkembang terus, maka pembangunan umat manusia,
khususnya pembangunan Bangsa kita pasti akanterganggu
bahkan mungkin akan gagal, terutama tujuan
pembangunan bangsa kita adalah untuk mencapai
kesejahteraan hidup yang seimbang antara kemakmuran
dazhiriyah dan kebahagiaan batinniyah, alias dengan kata
lain sifat pembangunan Negara kita adalah pembangunan
yangseimbang antara jasmani dan rohani, antara kehidupan
dunia dan akhirat. Tentu saja disampingitupun boleh
merembet terhadap para remaja sendiri sebagai calon
penerus kita, sehingga bagimereka merasa hari depannya
kabur, kacau, suram, kadang-kadang mereka ingin juga
mengatasi
perasaan yang tidak menyenangkan itu dengan jalan

berbahaya dipandang Agama dan Negara, berbuat yang


menyesatkan yang akibatnyamerugikan Bangsa dan Negara,
disebabkan orang-orang tuanya, seperti halnya Nabi
kitamenjelaskanArtinya: "Setiap manusia yang dilahirkan
adalah fitrah suci, akan tetapi ayah bundanya(pemimpin)
yang mewarnai anak itu, hingga jadi Yahudi atau Nasrani
dan Majusi. Dengan katalain ayah bunda (pemimpin) itu
yang membawa dan memberi contoh baik buruknya sang
putra.Oleh kerana itu kita arahkan dengan ajaran agama
yang tepat boleh meluruskan arah batin yangtelah rusak
itu.Kerana agama itu merupakan fitrah yang sudah melekat
pada manusia semenjak ia dilahirkan,dan telah berurat
berakar yang sangat dalam pada jiwanya; sebagaimana
firman Allah swt.:Artinya: "Hadapkanlah dirimu dengan
keadaan lurus kepada Agama Allah swt. Atas
kesucianAgama Allah yang telah mewujudkan manusia
menurut Fitrah itu".Jadi agama Islam itu (Fitrah)
merupakan pedoman Illahi bagi umat manusia untuk
membinatentanghidup dan kehidupannya didunia dan
diakhirat; bahkan dimana aqal fikiran dan
perasaanseseorang bebas dari segala macam khurufat dan
tahayal-tahayul (penyakit batin), juga kehendak dan
kegiatan tiap pribadi terlepas dari segala belenggu nafsu,
dan dari rintangan godaan syetan. Maka daripada itu ia
menjadi manusia yangtidak mau menggantangkan dirinya
kepada yang lain, kecuali hanya kepada Allag swt.
Yangdengan istilah sekarang disebut "WIRASWASTA",
yaitu orang yang percaya terhadap diri sendiri yang penuh
rasa tanggung jawab atas memanfaatkansegala anugerah
Illahi, yang serba lengkap bagi kepentingan sesame manusia

dan alamsekitarnya.Di bumi ini ada tanda-tanda,


sebagaimana digamabarkan Allah dalam Al Quran surat
Adz-Dzariyat:Artinya: "Kebesaran Allah swt. Yang serba
lengkap bagi orang-orang yang yakin, dan begitu juga
didalam diri kamu sendiri, kenapakah kamu tidak mau
memperhatikan.
Padahal segala anggota dan amal laku yang dianugerahkan
Allah swt. Akan meminta pertanggung jawabnya:firman
Allah swt. :Artinya: Sesungguhnya pendengaran dan
penglihatan hati begitu juga pandangan
perasaannya,semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.Seseorang yang berani bertanggung jawab, baik
kepada Allah Khooliqul Alam maupun kepadasesame
manusia, itu dikarenakan kuat imannya teguh tauhidnya.
Iman inilah yang telahmensucikan jiwa-jiwa para muminin,
bersih dari sifat-sifat dengki, iri hati,
sombong,membanggakan diri, maksiat, kekejaman,
kezaliman dan lain sebagainya. Dan iman inilah yangtelahy
mensucikan jiwa-jiwa para muminin, bersih dari sifat-sifat
dengki, iri hati, sombong, membanggakan diri, maksiat,
kekejaman, kedholiman dan lain sebagainya. Dan imanini
pulalah yang telah mempertinggi cita-cita manusia sehingga
dapat memperbaiki kehidupanyang akan membawa
kemakmuran, kebahagiaan,kebajikan dan kemajuan zahir
batin serta keadilan yang merata dan juga dapat
memberikenikmatan dan kebahagiaan kepada seseorang
sebagai pribadi khususnya dan kepadamasyarakat
padaumumnya; sebagai Firman Allah swt.
Dalam Al Quran surat Al-Maidah ayat 2 :-Artinya: "Kamu

orang-orang yang beriman harus menjadi manusia yang


saling tolong menolongdiatas kebenaran dan ketaqwaan.
"Firman Allah swt. Dalam Al Quran surat Al Imran ayat
134 :-Artinya: Mereka orang-orang beriman yang
memberikan harta bendanya (menolong) baik diwaktu
lapang maupun diwaktu sempit dan kuat menahan amarah
juga suka memaafkankesalahan orang lain, bahwa Allah
kasih kepada orang yang berbuat baik.
Firman Allah swt. Dalam surat Al-Khafi :-Artinya:
Adapun orang-orang beriman dan mengerjakan amal
saleh, maka ia akan mendapat pembalasan yang baik. Dan
kami akan sampaikan kepadanya segala sesuatu dengan
mudahdaripada urusan kami ini.Unsur-unsur yang
menjadi syarat bagi kemajuan lahir batin dunia dan akhirat
hanya bolehdidapat dibawah naungan hati yang tenteram,
tenang, yang dijiwai oleh iman kepada Allah swt.Yang
murni, dimana manusia-manusianya mendapat Inayah dan
karunianya, boleh mencapaitingkat kesempurnaan lahir
batin yang dicitacitakan,. Jadi hati timan itulah yang kita
harus pupuk benar-benar jangan sekali-kali disusupi sikap
keragu-raguan, kemunafikan, kesombongan yang jadi
pokok utama merajalelanya penyakit hati: baik dalam
mengatur rumah tangganya, maupundalam mengatur
masyarakatnya/umatnya. Alhamdulillah bagaimanapun
besarnya dosadosadan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
manusia yang hatinya berpenyakit namun TuhanMaha
Pemurah,pengampun telah menjadikan obat yang mustajab
untuk menyembuhkan penyakithati itu,

sebagaimana Sabda Nabi Muhammad saw.:-Artinya:


Ingat kepada Allah itu menjadi obat yang mustajab guna
menyembuhkan segala penyakit hati.Dan disediakan pula
resep untuk membersihkannya, seperti sabda Rasulullah
saw. :
Artinya: Sesungguhnya untuk segala perkara itu ada alat
pencucinya, sedangkan pencuci hati ituadalah zikir kepada
Allah swt.Jelaslah bahwa sebab dari segala penyakit hati
itu adalah Ghaflatun Iallah atau lupa kepadaAllah, lupa
hati, lupa ingatannya kepada Tuhan, sebab hati dan
ingatannya telah ditimbunimelulu oleh yang lain selain
Allah. Hati dan ingatannya terisi oleh pamrih lainnya
seperti hartakekayaan, kemuliaan, pengkat serta
jabatan/kedudukan, pujian sanjungan dan lain-lain
Sepintas lalu ini merupakan perintah-perintah sederhana
dan remeh. Namun pada hakikatnyamempunyai tujuan
yang jauh, berpengaruh sangat kuat dan nyata, yang dapat
dirinci sbb:
1. Tujuan pemberian peringatan agar siapapun yang
menyalahi keridhoan Allah di dunia inidiberi perngiatan
tentang akibatnya yang pedih di kemudian hari, dan yang
pasti akanmendatangkan kegelisahan dan ketakutan di
dalam hatinya.
2. Tujuan mengagung kan rob, agar siapapun yang
menyombongkan diri di dunia tidak dibiarkan begitu saja

melainkan kekuatannya akan dipunahkan dan keadaannya


akan dibalik total, sehinggatidak ada kebesaran yang
menyisa di dunia selain kebesaran Allah.
3. Tujuan membersihkan pakaian dan meninggalkan
perbuatan dosa, agar perbuatan lahir dan batin benar-benar
tercapai, begitu pula dalam membersihkan jiwa dari segala
noda dan kotoran bisa mencapai titik kesempurnaan agar
jiwa manusia berada di bawah lindungan rahmat
Allah, penjagaan, pemeliharaan, hidayah dan cahaya Nya,
sehingga ia menjadi sosok ideal di tengahmasyarakat
manusia, mengundang pesona semua hati dan decak
kekaguman.
4. Tujuan larangan mengharap yang lebih banyak dari apa
yang diberikan, agar seseorang tidak mengangap perbuatan
dan usahanya sesuatu yang besar lagi hebat, agar dioa
senantiasa berbuatdan berbuat, lebih banyak berusaha dan
berkorban, lalu melupakannya. Bahkan
dengan perasaannya di hadapan Allah, dia tidak merasa
telah berbuat dan berkorban.
5. dalam ayat yang terakhir terdapat isyarat tentang
gangguan, siksaan, ejekan dan olok-olok yng bakal
dilancarkan orang-orang orang yang menentang, dan
bahkan mereka akan berusahamembunuh beliau dan
membunuh para sahabat serta menekan setiap orang yang
beriman disekitar beliau. Allah memerintahkan agar beliau
bersabar dalam menghadapi semua itu, denganmodal
kekuatan dan ketabahan hati, bukan dengan tujuan untuk
kepentingan pribadi, tapi karenakeridhoan Allah semata.

d. Hubungan dakwah Rosul SAW dalam pembentukan


akhlaqul karimah
Setelah membaca dari awal tulisan ini, kita bisa
menyimpulkan bahwa tujuan diutusnya RosulSAW adalah
menjadikan manusia bertauhid. Bertauhid artinya ia
mengesakan Allah dalamsegala bentuk ibadah.Allah Taala
berfirman:(( Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah
kamu mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.(AnNisaa: 36)Sementara ibadah adalah segala macam
perbuatan yang dicintai Allah SWT meliputi
Islam(Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji), Iman,
Ihsan, Doa, Khauf (takut), Raja(pengharapan), Tawakkal,
Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas), Khusyu
(tunduk),Khasyyah (takut), Inabah (kembali kepada Allah),
Istianah (memohon pertolongan), Istiadzah(meminta
perlindungan), Istighatsah (meminta pertolongan untuk
dimenangkan atau diselamatkan), Dzabh (penyembelihan),
Nadzar dan macam-macam ibadah lainnya
yangdiperintahkan.Seluruh bentuk ibadah itu kaitannya
adalah dengan Allah SWT dan manusia seluruhnya.
Maka barang siapa memiliki tauhid yang paling lurus maka
dialah yang paling bertaqwa.
Barangsiapayang paling bertaqwa maka dialah yang paling
baik akhlaqnya. Insan yang berakhlaq mulia(Akhlaqul
Karimah) adalah ia yang memiliki pakaian taqwa. Jika
taqwa itu adalah mematuhi perintah Allah SWT dan
menjauhi larangannya, maka manusia yang paling bertaqwa
adalah iayang paling memiliki kemuliaan akhlaq. Allah

SWT berfirman: Sesungguhnya orang yang paling mulia di


antara kamu di sisi Allah ialah orang yang palingtaqwa di
antara kamu (Qs. Al Hujuroot: 13)Rasululloh SAW ditanya
tentang sesuatu yang paling banyak memasukan orang ke
syurga, maka beliau SAW bersabda, Bertakwa kepada
Allah dan Akhlak yang baik (Diriwayatkan At Tirmidzi
yang menshahihkannya).Islam yang dibawa oleh Rosul SAW
adalah peraturan yang membina akhlaq. Atau dengan
katalain pembinaan akhlaqul karimah adalah tujuan
diutusnya Rosul SAW di atas muka ini. Iniadalah inti dari
pada seruan dakwah Rosul SAW.Karena hanya Islamlah
yang akan menuntun manusia dan jin sehingga menjadi
makhluk yangmulia dan pantas ditinggikan derajatnya. Dia,
manusia itu, akan menjadi sesosok figur yangmampu
mempertanggung-jawabkan hak dan kewajiban dirinya
sendiri kepada Allah, dalamkeluarga dan bahkan dalam
tatanan masyarakat yang lebih luas. Sebab figur akhlaq
tertinggiadalah dia, manusia mulia, pilihan sang Rabb
pemilik langit dan bumi beserta segala yang ada diantara
keduaannya, sebagai mana firman Allah yang ditujukan
kepada nabi Dan sesungguhnyakamu
Muhammad SAW: benar-benar berbudi pekerti yang
agung. Qs. Al Qolam: 04Realisasi dari semua ini adalah
ittibaur Rosul SAW, sebaik baik suri tauladan bagi
umatnya,figur akhlaq paling ideal, dan idola paling mulia di
kolong langit ini.Mengikuti Rosul SAW berarti mengikuti
pula seluruh jalan para shahabatnya, para manusia
yang berakhlaq mulia dan generasi terbaik yang kemudian
diikuti oleh para tabiiinya. Mereka adalahgenerasi-generasi

awal Islam yang berhasil merubah kebrobrokan aqidah,


kebejadan akhlaq,kekotoran muammalah dan hinanya masa
manusia jahiliyah menjadi masyarakat muslim
yang berkibar peradabannya denagn aqidah lurus dan
akhlaq yang luhur.Walhasil, akhlaq bangsa ini bisa
diselamatkan hanya jika kita mengikuti pola dakwah
generasigenerasi awal terdahulu, generasi-generasi yang
shalih, yang sulit dicari tandingannya.Maka satu-satunya
jalan untuk mengembalikan kemuliaan kaum muslimin
adalah dengan meniti jalan yang telah di tempuh oleh para
pendahulunya.
Berkata Imam Malik dalam kitabnya, Al Muwattho:
Tidak akan menjadi baik urusan ummat ini kecuali dengan
apa-apa yang telah membuaturusan ummat ini baik pada
awal mulanyaFenomena wahn, lemah dan kebobrokan
akhlaq manusia terutama generasi muda di masyarakatkita
pada saat ini, terutama realita kehidupan keseharian
mereka, maka hal itu disebabkan karena jauhnya mereka
dari cahaya Islam.Melesatnya era globalisasi dan kemajuan
tekhnologi telah membuat manusia tidak
mengimbangidengan percepatan tatanan moral yang
semakin tinggi dan luhur. Namun akhlaq sebaliknya,
semakin melesat mundur dengan cepatnya.
Dan kaum muslimin sesungguhnya telah kalah danakan
hancur eksistensinya kecuali mereka kembali kepada ajaran
Islam, kembali mengikuti fitrohmereka, kembali kepada
ajaran tauhid yang bersih dari syirik.Adapun metode
dakwah yang tepat pada saat ini adalah pola dakwah yang
mengikuti pola RosulSAW. Dan jalan dakwah Rosul

sesunguhnya berada di atas pola tasfiyah (pembersihan


dan pemurnian) ummat dari akhlaq jahiliyah berupa
kemusryikan, kebathilan dan kejahilan,kemudian di bina
dan di tarbiyahnya ummat itu dengan ahkhlaq Islam berupa
tauhid.Harapan penulis, semoga risalah kecil ini dapat
bermanfaat bagi bagi kita semua, menjadi pelengkap
perpustakaan Islam, dan menjadi amal sholih bagi penulis
kelak.Akhirnya, segala kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT semata, segala cacat dan kekuranganitu hanyalah ada
pada diri manusia, dan dikarenakan tiada gading yang
retak, penulis sangatmenyadari akan banyaknya
kekurangan dalam penulisan dan pembuatan paper ini,
karenanyakami membuka pintu selebar-lebarnya bagi
sidang pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang
membangun guna perbaikan dan muhasabah bagi penulis di
masa yang akan datang.Antara Garut Karawang, Awal
Muharrom 1425 H
Referensi:
1.Al Hilay, Abu Usamah Salim Ied 2002 Mengapa Memilih
Manhaj Salaf, Solo, PustakaImam Bukhary
2.Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir 2003 Ensiklopedi Muslim,
Jakarta, Darul Falah
3.Al Mubarrokfuri, Abdurrohman Tt Sieroh Nabawiyah,
Jakarta, Download Al Sofwah
4.Al Mubarrokfuri, Abdurrohman 1997 Sieroh Nabawiyah,
Jakarta, Pustaka Al Kautsar
5.Al Utsaimin, Muhammad 2002 Panduan Kebangkitan
Islam, Jakarta, Darul Haq
6.At Tamimy, Syaikh Muhammad 2002 Kitab Tauhid,

Jakarta, Darul Haq


7.At Tamimy, Syaikh Muhammad 2002 Tiga Landasan
Utama, Solo, At Tibyan
8.Ashr, Syaikh Ibrohim Ismail 2003 Manhaj Ibnu Taimiyah
Beramar Maruf NahiMunkar, Jakarta, Darul Haq
9.Daeroby, Ahmad Drs, H., M. Ag 2001, Kesempurnaan
Akhlaq, Majalah Risalah,Bandung
10.Poerwadarminta, W.J.S 2002 Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka
11.Yaqub, Hamzah, Dr. H. 2002 Etika Islam Bandung, cv.
Diponegoro
12.Zaidalah, Alwisral Imam, Drs 2002 Strategi Dakwah
dalam membentuk dai dan khotib professional, Jakarta,
Kalam Mulia
PENGERTIAN , PERSAMAAN , DAN PERBEDA
ANANTARA AKHLAQ, ETIKA , MORAL, DAN
SUSILA

1. A. PENGERTIAN AKHLAQ, ETIKA, MORAL, DAN


SUSILA1.
1.Akhlaq
Akhlaq secara etimologi merupakan bentuk jamak dari
khulq artinya perangai, tabiat, pekerti. Sedang secara
terminologi akhlak adalah kemampuan /kondisi jiwa yang
merupakan sumber dari segala kegiatanmanusia yang
dilakukan secara spontan tanpa pemikiran. Akhlaq
terbentuk dari latihan dan praktek berulang (pembiasaan).
Sehingga jika sudahmenjadi akhlaq tidak mudah dihapus.
Akhlaq memiliki kedudukan utama,bahkan menjadi puncak
kesempurnaan manusia.Ibn Miskawaih mengatakan bahwa
akhlaq adalah sifat yangtertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatantanpa
memerluka pemikiran dan pertimbangan.Imam Al Ghazali
mendefinisikan akhlaq sebagai sifat yangtertanam dalam
jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan
dengangampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan.Mujam al Wasith, Ibrahim Anis
mengatakan bahwa akhlaq adalahsifat yang tertanam dalam
jiwa manusia yang dengannya lahirlah macam-macam
perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan.
Dalam kitab Dairatul Maarif secara singkat akhlaq
diartikan sifat-sifat manusia yang terdidik.Akhlaq memiliki
cakupan yang luas, yaitu mencakup hubungankepada Sang

Pencipta (Allah), sesama manusia, terhadap diri


sendiri,maupun dengan lingkungan atau sesama makhluk
Tuhan yang lain.Akhlaq dalam Islam tidak lepas dan terkait
erat dengan aqidah dan syariah,ia merupakan buah dan
sekaligus puncak dari keduanya. Akhlaqmenekankan
keutamaan, nilai-nilai, kemulian dan kesucian (hati dan
perilaku), Akhlaq Islami harus diupayakan agar menjadi
sistem nilai(etika/moral) yang mendasari budaya
masyarakat.Akhlaq yang baik berpangkal dari ketaqwaan
kepada Allah dimanapun berada. Selain itu akhlaq yang
baik merupakan manifestasi darikemampuan menahan
hawa nafsu dan adanya rasa malu. Agar kitasenantiasa
berakhlaq baik maka harus selalu menimbang
perbuatandengan hati nurani yang bersih. Salah satu tanda
atau ciri akhlaq yang baik yaitu mendatangkan ketenangan
jiwa dan kebahagiaan pelakunya. Tapisebaliknya jika
mendatangkan keraguan, kecemasan dan ingin
tidak diketahui orang lain merupakan isyarat akhlaq yang
buruk. Banyak sekali akhlaq mulia (akhlaqul karimah) yang
harus menjadi hiasan seorangmuslim, demikian juga
banyak akhlaq buruk (akhlaqul madzmumah) yangharus
dihindari.
2.Etika
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos
yangberarti watak kesusilaan atau adat. Dalam KBBI etika
diartikan ilmupengetahuan tentang asas-asas akhlaq
(moral).Secara terminologi, etika mempunyai banyak
ungkapan yangsemuanya itu tergantung pada sudut
pandang masing-masing ahli.Ahmad Amin mengartikan

etika sebagai ilmu yang menjelaskanarti baik dan buruk,


menerangkan apa yang seharusnya dilakukan olehmanusia
di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.Soegarda
Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat
nilai,kesusilaan tentang baik-buruk, serta berusaha
mempelajari nilai-nilai danmerupakan juga nilai-nilai itu
sendiri Ki Hajar Dewantara menjelaskan etika merupakan
ilmu yangmempelajari soal kebaikan (dan keburukan) di
dalam hidup manusiasemuanya, teristimewa yang mengenai
gerak gerik pikiran dan rasa yangdapat merupakan
pertimbangan dan perasaan sdampai mengenai tujuanyang
dapat merupakan perbuatan.Austin Fogothey (seperti yang
dikutip Ahmad Charris Zubair)mengatakan bahwa etika
berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuantentang
manusia dan masyarakat sebagi antropologi, psikologi,
sosiologi,ekonomi, ilmu politik dan hukum.
Frankena (seperti juga dikutip Ahmad Charris Zubair)
menyatakanbahwa etika sebagi cabang filsafat, yaitu filsafat
moral atau pemikiranfilsafat tentang moralitas, problem
moral, dan pertimbangan moral.Dalam Encyclopedia
Britanica , etika dinyatakan sebagai filsafatmoral, yaitu
studi yang sistematik mengenai sifat dasar dan konsepkonsepnilai baik, buruk, harus, benar, salah dan
sebagainya.Dari beberapa definisi tersebut, etika
berhubungan erat dengan empat hal:
a.Dilihat dari obyek formal (pembahasannya), etika
berupaya membahasperbuatan yang dilakukan manusia.
Dan sebagai obyek materialnyaadalah manusia.

b.Dilihat dari sumbernya, etika bersumber pada akal


pikiran atau filsafat.Sebagai hasil pemikiran maka etika
tidak bersifat mutlak, absolut, danuniversa. Akan tetapi
terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan,kelebihan,
dan sebagainya.
c.Dilihat dari fungsinya, etika berfungsi sebagi penilai,
penentu danpenetap terhadap suatu perbuatan yang
dilakukan manusia, yaituapakah perbuatan itu akan dinilai
baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. dengan
demikian etika lebih berperan sebagikonseptor terhadap
sejumlah perilaku yang dilakukan manusia.
d.Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni dapat
berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.Dengan ciricirinya yang demikian itu, etika lebih merupakan
ilmupengetahuan yang berhubungan dengan upaya
menentukan perbuatan yangdilakukan manusia untuk
dikatakan baik atau buruk.
Berbagai pemikiranyang dilakukan para filsof barat
mengenai perbuatan yang baik atau buruk dapat
dikelompokkan kepada pemikiran etika, karena berasal dari
hasilberpikir. Dengan demikian etika bersifat humanistis
dan anthropocentris,yakni berdasarkan pada pemikiran
manusia dan diarahkan pada manusia.Dengan kata lain
etika adalah aturan atau pola tingkah laku yangdihasilkan
oleh akal manusia.
3.Moral

Dari segi bahasa moral berasal dari bahasa Latin, mores


(jamak dari kata mos) yang berarti adat kebiasaan. Dalam
KBBI dikatakan bahwamoral adalah penentuan baik-buruk
terhadap perbuatan dan kelakuan.Secara istilah moral
merupakan istilah yang digunakan uantuk menentukan
batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat
atauperbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar,
salah, baik, atauburuk.Di dalam buku The Advanced
Leaner's Dictionary of Current English moral mengandung
pengertian:
a.Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah,
baik danburuk.
b.Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar
dan salah.
c.Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik
Berdasarkan kutipan tersebut, dapat dipahami bahwa
moral adalahistilah yang digunakan untuk memberikan
batasan terhadap aktivitasmanusia dengan nilai (ketentuan)
baik atau buruk, benar atau salah. Jikadalam kehidupan
sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut bermoral,maka
yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah
lakunyabaik.
4.Susila

Secara bahasa kesusilaan berasal dari bahasa Sansekerta


yaitu sudan sila yang mendapat tambahan ke-an. Su berarti
baik, bagus dan silaberarti dasar, prinsip, peraturan hidup
atau norma. Susila juga dapat berartisopan beradab, baik
budi bahasanya. Sehingga kesusilaan berartikesopanan.
Dengan demikian kesusilaan lebih mengacu pada
upayamembimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan
danmemasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma
atau nilai-nilai yangberlaku dalam masyarakat. Kesusilaan
menggambarkan keadaan di mana orang selalu menerapkan
nilai-nilai yang dipandang baik.
B.PERSAMAAN-PERSAMAAN
Diantara akhlaq, etika, moral, dan susila memiliki obyek
yang sama,yaitu sebagai obyek materialnya adalah manusia
dan sebagai obyek formalnyaadalah perbuatan manusia
yang kemudian ditentukan posisinya apakah baik atau
buruk.Dari segi fungsinya sama dalam menentukan hukum
atau nilai darisuatu perbuatan yang dilakukan manusia
untuk ditentukan baik-buruknya.5
Dari segi tujuannya sama-sama menghendaki terciptanya
keadaanmasyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan
tenteram sehingga sejahterabatiniah dan lahiriah.
C.PERBEDAAN-PERBEDAAN
Dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia
baik atauburuk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau
rasio, sedangkan dalammoral dan susila menggunakan tolok
ukur norma-norma yang tumbuh danberkembang dan

berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat), dan


dalamakhlaq menggunakan ukuran Al Quran dan Al Hadis
untuk menentukan baik-buruknya. Dalam hal ini etika lebih
bersifat pemikiran filosofis dan beradadalam dataran
konsep-konsep (bersifat teoretis), sedangkan moral
beradadalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah
laku yang berkembang dimasyarakat (bersifat
praktis).Etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang
ada, sedangkan moral dipakai untuk perbuatan yang sedang
dinilai.Etika memandang tingkah laku manusia secara
umum, tapi moral dansusila lebih bersifat local dan
individual.
Akhlaq yang berdasarkan pada Al Quran dan Al Hadis
maka akhlaq bersifat mutlak, absolut, dan tidak dapat
diubah. Sementara etika, moral, dansusila berdasar pada
sesuatu yang berasal dari manusia maka lebih bersifat
terbatas dan dapat berubah sesuai tuntutan zaman.

DEFINISI

Anda mungkin juga menyukai