Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN SHALAT

Shalat secara bahasa: doa


Shalat secara istilah: ucapan-ucapan dan
gerakan-gerakan yang diawali dengan
takbiratul ihrom dan diakhiri ucapan salam
dengan syarat-syarat tertentu.
Kewajiban shalat bagi umat Islam tersurat
dalam ayat-ayat al-Quran, di antaranya :
Sesungguhnya shalat bagi orang-orang
mukmin adalah kewajiban yang sudah
ditentukan waktunya.(QS.An-Nisa : 103).
SEJARAH PENYARIATAN SHALAT

Pertama, perintah shalat turun ketika Nabi


Muhammad saw sedang dirundung duka (amul
huzni/tahun duka cita).
Kedua, perintah sholat tidak seperti perintah terhadap
kewajiban-kewajiban lain, seperti puasa, zakat haji dan
lain-lain yang disampaikan melalui malaikat jibril.
Ketiga, secara syariat, perintah shalat sangat husus
yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw bahwa,
shalat adalah tiang agama Islam. Siapa yang
mendirikannya, maka ia menegakkan agama Islam.
Siapa yang meninggalkannya, maka ia menghancurkan
agama Islam.
Shalat diwajibkan pada malam Isra Miraj, satu tahun
sebelum Hijrah.
SYARAT WAJIB SHALAT

Islam
Balig
Berakal
Suci dari haid dan nifas
Telah sampai padanya dakwah Islamiyyah.
SYARAT SAH SHALAT

Islam
Tamyiz (berakal dan balig)
Menutup aurat
Menghadap kiblat
Mengetahui masuknya shalat
Suci dari najis,baik badan, pakaian maupun
tempatnya.
Suci dari hadats kecil maupun besar
mengetahui tata cara shalat.
RUKUN SHALAT

Niat
Berdiri bagi yang mampu
Takbiratul ihram
Membaca al-fatihah
Rukuk
Tumaninah saat rukuk
Itidal (bangun dari rukuk dan tegap)
Tumaninah saat itidal
Sujud dua kali di tiap-tiap rakaat
Tumaninah saat sujud
Duduk di antara dua sujud pada tiap-tiap rakaat
RUKUN SHALAT

Tumaninah saat duduk di antara dua sujud


Duduk saat tasyahud ahir
Membaca tasyahud Ahir
Membaca shalawat saat tasyahud ahir
Mengucapkan salam pertama
Tertib.
PERKARA YANG MEMBATALKAN SHALAT

Hadats
Terkena najis yang tidak dimafu
Terbuka aurat secara sengaja
Bergerak yang banyak dan terus-menerus
Berbicara
Makan
Minum
Tertawa
Berubahnya niat (niat keluar dari sholat)
Membelakangi kiblat
Murtad
MACAM-MACAM SHALAT WAJIB DAN WAKTUNYA

Shalat Dhuhur
Awal waktu : setelah bergesernya matahari ke arah
Barat dan yang dianggap adalah bayang-bayang suatu
benda yang suadah bergeser ke arah Timur (bukan
hanya terpaku pada pergeseran matahari di atas).
Karena kebanyakan pergeseran matahari yang terjadi
belum tentu akan menimbulkan suatu bayangan.
Akhir waktu: ketika bayangan suatu benda menyamai
ukuran bendanya, ditambah bayangan yang tampak
ketika waktu Istiwa (waktu di mana letak matahari
tepat di atas suatu benda). Bayangan pada waktu
Istiwa ini kebanyakan ditemukan dibelahan dunia.
Shalat Asar
Awal waktu: setelah berakhirnya waktu
Dhuhur di atas (tidak ada pemisah ahir
waktu Dhuhur dengan awal waktu Asar
begitu juga waktu shalat yang lain selain
Subuh dan Dhuhur).
Akhir waktu : ketika terbenamnya
matahari secara sempurna.
Shalat Magrib
Awal waktu: ketika semua bulatan matahari sudah
terbenam walaupun masih menyisakan cahaya
sinarnya.
Akhir waktu: ketika terbenamnya mega merah
secara sempurna.
Sholat Isya
Awal waktu: ketika berakhirnya waktu Magrib
(terbenamnya mega merah secara sempurna).
Akhir waktu: ketika mulai terbitnya fajar Shodiq
(fajar yang sinarnya menyebar dan melintang dari
Utara ke Selatan di ufuk sebelah Timur) walaupun
sebagian fajar saja.
Shalat Shubuh
Awal waktu: ketika mulai terbit fajar
Shodiq.
Akhir waktu: ketika mulai terbitnya
matahari sekalipun hanya sebagian bulatan
matahari saja.
HIKMAH DAN FILOSOFI SHALAT

Hikmah dan manfaat shalat:


Mencegah perbuatan buruk dan mungkar
Shalat dapat menghapus dosa
Shalat adalah cahaya
Berkumpul dengan Nabi Muhammad saw di surga
Mendatangkan ketenangan hati
Menambah kecintaan di antara umat Islam dan
memperkokoh tali persaudaraan.
Mendatangkan kesalihan individu dan sosial.
Gerakan-gerakan sholat memberikan pengaruh
positif pada kesehatan.
FILOSOFI SHALAT

Lidikrillah (untuk mengingat Allah SWT)


Dari semua gerakan sholat dan bacaannya, bahwa sholat
merupakan wujud ketundukan dan penghambaan manusia
kepada Allah.
Sholat diawali dengan takbiratul ihram (Allahu Akbar),
pengakuan akan keagungan Allah dengan segenap
kemahakuasaan-Nya. Diakhri dengan salam, sebagai isyarat
agar setelah shalat, seseorang selalu melakukan perbuatan
yang menyelematkan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Di antara takbir dan salam terdapat serangkaian dzikir dan
perbuatan yang jika dilakukan dengan penuh penghayatan
akan menjadi kontrol diri dan cahaya dalam kehidupan
seorang muslim.
Dari pribadi yang diterangi cahaya shalat, maka akan terwujud
kesalihan individu dan sosial. Wa ALLAHU Alamu bi Shawab.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad bin Qasim al-Ghazi, fathul Qorib.
M. Sholeh Qosim, A. Afif Amrullah, 2015,
Tuntunan Shalat untuk Warga NU dan Dalil-
Dalilnya, Jakarta: Lembaga Takmir Masjid-
PBNU.
MA. Sahal Mahfudh, 2010, Dialog Problematika
Umat,Surabaya: Khalista.
Muhyiddin Abdusshomad, 2011, Shalatlah
seperti Rasulullah saw, Dalil Keshahihan Shalat
ala Aswaja, Surabaya:Khalista Suraabaya.
Team Kajian Ilmiah Ahla_Shuffah 103, 2014,
Kamus Fiqih, Lirboyo: LIRBOYO Press.

Anda mungkin juga menyukai