Anda di halaman 1dari 5

HADIS IBADAH DAN MUAMALAH

(WUDHU)

Dosen Pembimbing : Dr. Tasmin Tangngareng, M. Ag

OLEH :

KELOMPOK I
 NAMA : HILMI MS ADIGUNA
NIM : 30300117015
 NAMA : NUR HIDAYATI NASIR
NIM : 30300117023
 NAMA : SRI WAHYUNI. S
NIM : 30300117017

JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang serta segala puji dan syukur kepada-Nya yang telah memberikan

rahmat,taufik, dan hidayah-Nya. Tak lupa pula shalawat serta salam kami ucapkan

kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat sahabat, dan

para pengikut beliau hingga akhir zaman, sehingga penyusun mampuh

menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Wudhu” guna memenuhi tugas

mata kuliah Hadis Ibadah dan Muamalah.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini

masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam menulis, menyampaikan

kepustakaan yang sekiranya perlu perbaikan dari pembaca. Oleh karna itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan makalah ini mendatang baik dari pembaca maupun dosen

pembimbing.

Akhirnya, semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan

menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi para pembacanya, sekian dan terima

kasih atas perhatian para pembaca.

Gowa, 04 April 2018

Kelompok I
HADIS DAN TERJEMAHNYA

َ ْ‫ضأ َ فَاَح‬
َ‫سن‬ َّ ‫ َم ْن تَ َو‬: ‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫هللا‬ ‫صلَى‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ع ْنهُ قَا َل‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ َ ‫َوع َْن اُثْ َمانَ ب ِْن‬
َ ُ‫عفَّانَ َر ِض َي هللا‬

ْ ‫ َر َواهُ ُم‬، ‫ت ا َ ْظفَ ِار ِه‬


‫س ِلم‬ ُ ‫ا ْل ُوض ُْو َء َخ َر َجتْ َخ َطايَاهُ َحتَّى تَ ْخ ُر‬
ِ ْ‫ج ِم ْن تَح‬

Dari ‘Utsman bin ‘Affan ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda:

“Barangsiapa yang wudhu dan menyempurnakan wudhunya maka dosa-dosanya

akan keluar sehingga keluar dari bawah kuku-kukunya”. (Riwayat Muslim).

ASBABUL WURUD DAN SYARA’

Menurut riwayat, hadits ini muncul ketika suatu hari ketika hendak sholat

Nabi berwudhu bersama sahabat. Ketika itu ada salah seorang sahabat yang ketika

berwudhu, dia sangat cepat selesai. Ketika Nabi selesai berwudhu Nabi

menasehatinya bahwasanya kita harus isbagul wudhu (menyempurnakan wudhu),

maka keluarlah hadits tersebut.

Hadits ini membahas tentang bagaimana Nabi menjelaskan keutamaan

berwudhu. Nabi memerintahkan kita untuk menyempurnakan wudhu kita, karena

setiap tetes dari air wudhu itu akan menjadi sebab dihapusnya dosa kita.

Sebagaimana hadits Nabi tersebut.

Dalam kesepakatan para Ulama Fiqih, sempurnanya wudhu membasuh

setiap bagian sebanyak tiga kali. Akan tetapi, ada juga ulama yang berpendapat

bahwa hanya satu kali setiap bagian. Hal ini diambil dari riwayat menurut hadits,

sahabat pernah melihat Nabi saw melakukan wudhu kemudian hanya membasuh

satu kali saja setiap bagian, akan tetapi melihat asbabul wurud bahwa ketika itu

keadaan atau situasinya dalam keadaan air kurang. Maka Ulama modern

mengambil ijma’ bahwasanya yang satu kali basuh itu wajibnya dan tiga kali
basuh itu sunnah dan sangat dianjurkan untuk membasuh satu kali saja apabila

dalam

basuh tersebut itu sunnah dan sangat dianjurkan untuk membasuh satu kali

saja apabila dalam kondisi kekurangan air atau musim kering.

Hadits ini juga adalah sebagai bantahan kaum rafidhah syi’ah, bahwasanya

mereka mengatakan ketika kita berwudhu cukup membasuh muka saja.

MAKNA DAN KANDUNGAN HADIS

Kita sangat dianjurkan untuk menyempurnakan wudhu. Jangan tergesa-

gesa agar hakikat dari wudhu tersebut betul-betul didapatkan.


DAFTAR PUSTAKA

Shabir, Muslich. 1981. Terjemah Riyadhus Shalihin II. Semarang: Karya

Toha Putra Semarang

Anda mungkin juga menyukai