Oleh :
Nama : MUHAMAD ZUHRI
NPM : 19510241
PENDAHULUAN
mempunyai perencanaan yang baik
3. Manfaat supervise masih kurang karena
dasar?
supervise cenderung berupa administrasi 2.Adakah pengaruh motivasi
saja tanpa adanya tindak lanjut. kerja guru terhadap mutu
4. kehadiran guru ke sekolah maupun ke
kelas sering terlambat dan meninggalkan
sekolah dasar?
kelas mendahului waktu berakhirnya 3.Adakah pengaruh supervisi
pelajaran. akademik kepala sekolah
5. 90% guru-guru di Kecamatan Reban tidak
membuat persiapan mengajar.
dan motivasi kerja guru
6. Prosentase kehadiran guru dalam kegiatan secara bersama-sama
KKG hanya pada kisaran 60%-70%. terhadap mutu sekolah
7. Keinginan guru untuk mencapai tingkat
prestasi kerja dan pengembangan diri
dasar?
cenderung rendah.
D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis dari penelitian ini
1. Besarnya pengaruh supervisi diharapkan dapat berkontribusi di
akademik kepala sekolah bidang manajemen pendidikan
terhadap mutu sekolah dasar. khususnya pada supervisi akademik
kepala sekolah, motivasi kerja guru
2. Besarnya pengaruh motivasi dan mutu sekolah
kerja guru terhadap mutu sekolah
dasar. Secara Praktis
1. Sebagai stimulan untuk
menumbuhkembangkan
3. Besarnya pengaruh supervisi kebiasaan guru untuk melakukan
akademik kepala sekolah dan penelitian.
motivasi kerja guru secara 2. Menambah wawasan dalam
bersama-sama terhadap mutu meningkatkan motivasi kerja guru.
sekolah. 3. Menambah wawasan dan
pengalaman dalam meningkatkan
mutu sekolah.
PENDAHULUAN
A. Pengertian Mutu
Pengertian mutu menurut Deming ialah kesesuaian dengan kebutuhan.
Sedangkan menurut Juran, mutu ialah kecocokan dengan kebutuhan.
Karsidi (2001: 1) menjelaskan: “yang dimaksud mutu dalam pendidikan
KAJIAN adalah suatu keberhasilan proses belajar mengajar yang menyenangkan
dan memberikan kenikmatan bagi orang tua dan siswa sebagai pengguna
TEORI jasa layanan pendidikan”.
Sallis dalam Soegito (2010: 56) mengemukakan bahwa mutu merupakan
suatu ide yang dinamis, konsep yang secara bersama-sama absolut dan
relatif.
Menurut Crosby (dalam Prihantoro, 2012: 2) mutu berarti kesesuaian
terhadap persyaratan-persyaratan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mutu sekolah
adalah kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-
sumber pendidikan, dan derajat keunggulan dalam pengelolaan
pendidikan secara efektif dan efisien melalui upaya bimbingan pengajaran
dan pelatihan.
B. Pengertian Supervisi Akademik
Secara etimologi supervisi berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung
arti melihat dan meninjau dari atas atau menilai dari atas yang dilkakukan oleh
KAJIAN pihak atasan terhadap aktivitas, kreatifitas, dan kinerja bawahan (Mulyasa 2013:
239).
TEORI Berdasarkan uraian tentang supervisi akademik kepala sekolah dapat disimpulkan
bahwa supervisi akademik kepala sekolah adalah serangkaian usaha bantuan
secara menyeluruh kepada guru dalam mengembangkan potensi dirinya untuk
meningkatkan kemampuannya dalam mengelola dan mencapai tujuan
pembelajaran
C. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Martoyo (2015: 183) bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang
KAJIAN menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain
pendorong semangat kerja
TEORI
Robbins (2015: 127) menyatakan bahwa motivasi sebagai proses yang
menjelaskan mengenai kekuatan, arah, dan ketekunan seseorang dalam
upaya untuk mencapai tujuan.
Ghozali, Imam dan Umiarso. 2010. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. Yogyakarta: Diva Pres.
Hoy, K. Wayne & Miskel, Cecil G. 2014. Administrasi Pendidikan (Teori, Riset dan Praktik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Karsidi, Ravik. 2001. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Bahan Ceramah di Pondok Assalam. Surakarta: 19
Februari.
Karwati, Euis dan Priansa, Juni, Donni. 2013. Keinerja Dan Profesionalismc Kepala Sekolah, Membangun Sekolah Yang
Bermutu. Bandung: Alfabeta.
Kharis, Ahmad. 2017 “Pengaruh Budaya Sekolah dan Motivasi Berprestasi Terhadap Mutu Sekolah Dasar Negeri di UPTD Pendidikan Kecamatan
Brebes Kabupaten Brebes.” Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas PGRI Semarang.
Kompri. 2015. Manajemen Sekolah “Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah”. Bandung: Pustaka Pelajar.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Masaong, A.Kadim. 2013. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru. Bandung: Alfabeta.
Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah; Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
________. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
DAFTAR PUSTAKA
Mutohar, Masrokhan, Prim. 2013. Manajemen Mutu Sekolah: Strategi Peningkatan Mutu
dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam. Tulungagung: Ar-Ruzz Media.
M. Senge, Peter. (2006). The fifth discipline, the art and practice of the learning
organization. Random house: Doubleday,
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas.
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007. Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta:
Depdiknas.
Priansa, Dooni Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung: Alfabeta.
Robbins, Stephen P. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
____________. 2013. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sallis, Edward, 2006. Total Quality Management in Education. London: Kogam Page.
Sari. 2013. “Kontribusi Gaya Supervisi akademik kepala sekolah dan Motivasi
Berprestasi Guru terhadap Mutu Pendidikan di Gugus Rama 2 UPTD Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara”. Tesis. Semarang:
Program Pascasarjana Universitas PGRI Semarang.
Seyfart, John T. 2002. Human Resourch Management for Effective School. Boston: Allyn
& Bacon.
Soegito, A.T. 2010. Kepemimpinan Manajemen Berbasis Sekolah. Semarang: UPT
Terima Kasih………