Anda di halaman 1dari 4

PASCAL ADVENTRA TANDIABANG

N111 18 001

TUGAS KESEHATAN IBU DAN ANAK


Skenario Kasus

Nama : Ny. M
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Golongan darah :B
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP

Sorang pasien hamil berusia 16 tahun diantar ke Puskesmas Birobuli oleh


suaminya karena mengeluh mual dan muntah sejak 1 minggu ini. Riwayat demam (-),
riwayat nyeri perut (-), riwayat buang air besar normal. Dua hari sebelumnya, pasien
sudah berobat ke Pustu dengan keluhan yang sama dan diberikan hanya vitamin, obat-obat
yang lain tidak ada. Pasien sudah menikah 6 bulan ini dan sudah 2 bulan tidak dapat haid.
Menurut suaminya pasien tidak memiliki riwayat penyakit dan keluhan yang sama, selain
yang dialami saat ini.

Pada hasil pemeriksaan didapatkan


KU : Lemah
Kesadaran : Apatis (GCS =E3V4M6)
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 98x/menit, kuat angkat
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 37.4oC
Plano tes : (+) Positif

Management kasus pada pasien ini adalah sebagai berikut :


1) Timbang berat badan dan mengukur tinggi badan pasien, didapatkan BB: 56kg
dan Tinggi badan 155 cm
2) Melakukan Pemeriksaan Tekanan darah pada pasien dan didapatkan TD : 100/60
mmHg.
3) Pada pasien ini belum dapat dilakukan Pemeriksaan Tinggi fundus uteri karena
usia kehamilan baru 2 bulan dan setelah dicoba lakukan, TFU tidak didapatkan.
4) Penentuaan presentasi janin dan denyut jantung janin belum dapat dilakukan.
5) Kemudian pasien diberikan imunisasi TT1 (tetanus toksoid), dimana tindakan ini
sudah tepat karena TT1 sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kunjungan
pertama ibu.

6) Memberikan Tablet zat besi kepada ibu sebanyak 30 tablet untuk diminum
selama trimester pertama, Karena kebutuhan Fe pada Trimester I adalah ±1
mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan
janin dan sel darah merah.
7) Menentukan status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
(ukuran lingkar lengan atas yang 24 cm biasanya kadar lemak dalam tubuhnya
normal, bahkan bisa lebih pada ukuran tertentu)
8) Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV) (Rutin dan Khusus)
9) Tatalaksana kasus.
 Memantau KU dan obs TTV
 IV line NaCl 0.9% mengembalikan kehilangan elektrolit akibat vomitus dan
dehidrasi. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat ditambah kalium
dan vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat
diberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak
muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat
laun makanan yang tidak cair.
 Doksilamin 10mg + Vitamin B6 (piridoksin) 10mg 1 – 1 – 2
 Antiemetik seperti proklorperazin, prometazin, klorpromazin dapat
menyembuhkan mual dan muntah dengan menghambat postsynaptic
mesolimbic dopamine receptors melalui efek antikolinergik dan penekanan
reticular activating system. Prometazin (2-3 kali 25 mg/hari/oral) atau
proklorperazin (3 kali/hari/oral) atau klorpromazin ( 25-50 mg/hari).
 Melakukan pemeriksaan USG
10) Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan paska persalinan.
Kehamilan pada ibu ini baru memasuki trimester pertama, dan merupakan
kunjungan pertama, maka perlu dilakukan pembuatan buku KIA, dan edukasi
mengenai suntikan TT yang selanjutnya juga Kunjungan Kehamilan berikutnya.
KARTU SKOR POEDJI ROCHJATI
I II III IV
Triwulan
KEL Masalah / Faktor Resiko Skor
NO I II III.1 III.2
F.R
Skor Awal Ibu Hamil 2 2
I 1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4 4
2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4
Terlalu lambat hamil I kawin ≥4
4
Tahun
Terlalu lama hamil lagi ≥10
3 4
Tahun
Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2
4 4
Tahun
Terlalu banyak anak, 4 atau
5 4
lebih
6 Terlalu tua umur ≥ 35 Tahun 4
7 Terlalu pendek ≥145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
Pernah melahirkan dengan
4
a.terikan tang/vakum
9 b. uri dirogoh 4
c. diberi infus/transfuse 4
10 Pernah operasi sesar 8
II Penyakit pada ibu hamil
4
         Kurang Darah      b. Malaria,
         TBC Paru            d. Payah
11 4
Jantung
         Kencing Manis (Diabetes) 4
         Penyakit Menular Seksual 4
Bengkak pada muka / tungkai
12 4
dan tekanan darah tinggi.
13 Hamil kembar 4
14 Hydramnion 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
6
Apa yang dilakukan kepada keluarganya?
 Edukasi kepada keluarga untuk membantu ibu agar disendirikan dalam kamar yang
tenang, tetapi cerah, dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu
hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk.
Tidak diberikan makanan per oral selama 24 jam. Kadang-kadang isolasi dapat
mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.
 Berikan pengertian kepada keluarga dan ibu bahwa kehamilan adalah suatu hal yang
wajar, normal, dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Yakinkan penderita
bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya
dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

Apa yang bisa disampaikan kepada masyarakat berdasarkan kasus ini?


Yang perlu diketahui oleh masyarakat bahwa prinsip pencegahan adalah mengobati
emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum. Pencegahan terhadap hiperemesis
gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan
persalinan sebagai suatu proses yang fisiologi. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
1) Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik
pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan.
2) Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam
jumlah kecil tetapi sering.
3) Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
4) Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak.
5) Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu
dingin.
6) Usahakan defekasi teratur.
7) Menghindari kekurangan karbohidrat.

Anda mungkin juga menyukai