Anda di halaman 1dari 23

Laporan Pendahuluan

Hiperemesis Gravidarum
12 Agustus 2020

Oleh:
Kelompok II
1. Aprilina Awing
2. Debora J.
Sumangando
3. Mario A. Kaunang
4. Grildiane A. Mona
5. Kartika C. Suyito

Fakultas Ilmu Keperawatan


Program Studi Ners
Universitas Klabat
A. Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester satu. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul
setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

B. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti
bahwa penyakit ini disebabkan karena toksik, juga tidak ditemukan kelainan secara
kimia.

Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis
sebagai berikut :

1. Faktor predisposisi yang sering ditemukan adalah primigravida mola hidatidosa


dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan
ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memgang peranan, karenan
pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili korialis dalam sirkulasi material dan perubahan metabolik akibat
hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini
merupakan faktor oeganik
3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut
sebagai salah satu faktor organik.
4. Faktor psikologi memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga
yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang
dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar sebagai
keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
5. Zat Fe: efek samping Fe bisa menyebabkan mual atau muntah.

C. Patofisiologi

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang terjadi pada
trimester pertama. Hormon estrogen ini tidak jelas mungkin berasal dari sistem saraf
pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Wanita yang sebelum kehamilan sudah
menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual akan mengalami
emesis gravidarum yang lebih berat.

Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak


habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna,
terjadilah dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidrosi butirik dan aseton
dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah
menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium
dan klorida darah menurun, demikian pula khorida air kemih. Selain itu dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah kejaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan
tertimbunnya zat metabolic yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari
muntah dan bertambahnya ekresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntal-muntah
yang lebih banyak. Disamping dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit,
dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (sindrom Malorry
Weiss) dengan akibat perdarahan G.I. Pada umumnya robekan ini ringan dan
pendarahan dapat berhenti sendiri jarang sampai diperlakukan transfuse atau tindakan
operatif.

D. Manifestasi Klinis

Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis
gravidarum tidak ada.

Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam tiga
tingkat :

Tingkatan I

1. Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita


2. Ibu merasa lemas
3. Nafsu makan tidak ada
4. Berat badan menurun
5. Merasa nyeri dan epigastrium
6. Nadi meningkat sekitar 100 permenit
7. Tekanan darah sistolik menurun
8. Turgor kulit mengurang
9. Lidah mengering
10. Mata cekung

Tingkatan II

1. Penderita tampak lemah dan apatis


2. Turgor kulit lebih mengurang
3. Liddah mengering dan tampak kotor
4. Nadi kecil dan cepat
5. Suhu kadang-kadang naik
6. Mata sedikit ikteris
7. Berat badan turun
8. Mata menjadi cekung
9. Tensi turun
10. Hemokonsentrasi
11. Oliguria
12. Konstipasi
13. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan karena mempunyai aroma yang
khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing

Tingkatan III

1. Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti.


2. Kesadaran menurun dan somnolen sampai koma
3. Nadi kecil dan cepat
4. Suhu meningkat
5. Tensi menurun
6. Komplikasi terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati.

E. Penatalaksanaan

1. Pencegahan dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada


ibu-ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis, rasa takut juga diet tentang ibu
hamil. Makan jangan sekaligus banyak tetapi dalam porsi sedikit-sedikit namun
sering, jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi karena akan terasa goyang, mual
muntah. Defekasi hendaknya diusahakan teratur.
2. Terapi obat menggunakan sadative (luminal, stesolid) vitamin B1 dan B2 anti
muntah( mediamer, B6 drammamin, avomin, terocan antasida ddan anti mulas.

F. Komplikasi

Secara umum komplikasi hiperemesis gravidarum sebagai berikut

1. Dehidrasi berat
2. Takikardi
3. Ensefalopati wernicke dengan gejala nistagmus
4. Diplopia dan perubahan mental
5. Alkalosis
6. Ikterik

G. Pencegahan

Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar ridak terjadi hiperemesis gravidarum
dengan cara :

1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik.
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala
yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting, dianjurkan makanan
yang banyak mengandung gula (Wiknjosastro, 2005).
H. Asuhan Keperawatan

I. Demographic Data

Pt. Name : Ny. N


Room/ Bed # : IRDO
Medical Record# :
Age : 20 years 7 month(s) week(s) day(s)
Address :__-______________________________________________________________
Religion : _ -____________________
Medical Diagnosis :_Hiperemesis Gravidarum
Differential Diagnosis________________
Physician Name : dr.___-________________

II. COMPONENT OF HEALTH HISTORY


A. Chief Concern
Last menstrual period : 15 Maret 2020
Gestational Age : G1/21 Minggu
Estimating delivery : 22 Desember 2020
Estimated Fetal Weight : 1860 gram
Sign that occurs with early pregnancy: Tidak ada didata pasien
Any feeling discomfort with pregnancy: klien merasa cemas dengan keadaan bayinya

karena kondisinya yang sedang kurang sehat.


Any danger sign of pregnancy: Tidak ada didata pasien

B. History of past Illnesses

C. History of Family Illnesses

D. Gynecologic History

Menstruation History :
Age of menarche : Tidak ada didata pasien Years
Cycle Period
Interval :
Duration :
Amount of menstrual flow :
History of Irregularity :
Problem during Menstruation : ( ) Dismenorhea
( ) Menorrhagia
( ) Spoting
( ) Pre Menstrual Syndrome

Marital History :
Married at the Age : Years
Married : Times

Contraception History
Type of contraception :

Problem during using contraception :

III. OBSTETRIC HISTORY

No Year Abortus/prematur Normal/SC Healthy/Disabled/Died


/Aterm Child

IV. Assessment Findings

Questions *Theoretical Findings *Actual Findings

Woman’s or mother’s
reason in seeking for
health care

Current Health/Illness Status


Pasien mual dan muntah sejak 1
Symptom analysis of the minggu sebelum MRS, diagnose medis
chief complaint? G1P0A0 usia kehamilan 21 minggu
dengan hyperemesis gravidarum.

Other current or recurrent


illnesses or problem?

Any other health concern?

Current Medications
Used?

Past History
Pasien belum pernah melahirkan
Previous illnesses, injuries,
or surgeries? karena kehamilannya saat ini adalah
kehamilan pertamanya selama
menikah. Pasien belum mempunyai
pengalaman menyusui karena belum
mempunyai anak.Klien tidak ada
riwayat atau masalah ginekologi yang
pernah dialami. Klien juga belum
menggunakan program KB karena
belum memiliki seorang anak.

Allergies -

Immunization

Review of System
General : Overall Health Keadaan Umum pasien tampak Pasien dengan status kesehatan
Status sakit (sedang-berat), tergantung obstetric G1P0A0 usia kehamilan 21
a. Physical appearance derajat keparahan gejala yang minggu, keadaan umum tampak
b. Hygiene dirasakan pasien, kesadaran lemah, kesadaran komposmentis.
c. Behavior dapat mengalami penurunan,
hygiene terganggu karena ADL
tidak dapat dilakukan mandiri.
Vital Signs TTV dapat mengalami perubahan Tanda-tanda vital pasien
a. Temperature terutama saat terjadi syok akibat a). Suhu: 36,6°C
b. Pulse kekurangan cairan dan b). Nadi 94x/menit
c. Respirations ketidakseimbangan elektrolit c). Pernapasan 22x/menit
d. Blood Pressure dalam tubuh (nadi lemah, d). TD 120/80 mmHg
e. Height and Weight hipotensi, takikardi.,.), berat e). berat badan saat ini 50 kg, tinggi
badan dapat mengalami badan 145 cm.
penurunan
Skin, Hair and Nail Kulit dapat tampak pucat, kering
a. Inspect the skin atau bahkan lembab tergantung Rambut tidak rontok dan agak
b. Inspect and Palpate derajat keparahan gejala yang lembab.
hair (distribution and dirasakan pasien
characteristic)
c. Inspect and Palpate
nail (texture, shape,
color, condition)

Head and Neck bentuk kepala simetris, tidak ada


a. Inspect and Palpate benjolan.
the head (symmetry,
normal contour, leher terdapat hiperpigmentasi, tidak
tenderness) ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
b. Inspect and Palpate ada pembesaran vena jugularis.
the face (extra
pigmentation)
c. Inspect and Palpate
the neck (thyroid)
Mouth, Throat, Nose and
Sinuses
a. Inspect the mouth mulut bersih, tidak ada karies gigi,
(pay particular mukosa bibir kering.
attention to the teeth
and the gingival hidung tidak ada sinusitis, tidak ada
tissues, which may cairan.
normally appear
swollen and slightly
reddened), teeth
b. inspect the throat
c. Inspect nose and
sinuses (discharge,
tenderness,
turbinates, color and
swelling)
Eyes mata simteris, konjungtiva anemis,
a. Inspect external eye sklera mata anikterik, pupil isokor 2
b. Perform visual acuity mm
test
c. Perform extraocular
muscle test
Ears
a. Inspect external ears telinga tidak ada serumen,
b. Perform internal pendengaran baik, tidak ada
(otoscopic) pembekakan.
examination
c. Assess hearing acuity
Thorax and Lungs
a. Inspect shape of
Bentuk dada simetris,
thorax and respiratory
effort bunyi napas vesikuler, gerakan
b. Percuss the lungs
dinding dada simetris.
c. Ascultate for breath
sounds and
adventitious sounds
Breasts Payudara : simetris, tidak ada
a. Inspect and Palpate benjolan, terdapat hiperpigmentasi
breasts and nipple for pada ereola.
symmetry and colour
Putting susu : exverted

Peripheral Vascular
a. inspect face and Tidak ada didata pasien.
extremities (note
colour and edema)
b. Percuss deep tendon
reflexes
Cardiovascular/Heart Takikardi Irama jantung teratur, tidak ada bunyi
a. Inspect and Palpate
jantung tambahan.
precordium
b. Ascultate heart
sounds
Gastrointestinal/Abdomen Nyeri perut
a. Inspect the abdomen Abdomen : terdapat linea nigra, tidak
(note striae, scars, and terdapat striae gravidarum.
the shape, and size of
abdomen) bising usus 10x/menit.
b. Palpate the abdomen
(note organ and any
mases)
c. Palpate for fetal
movement after 24 wk

d. Palpate uterine Uterus : tinggi fundus 19 cm, tidak ada


contraction (note kontraksi
intensity, duration,
and frequency of
contractions)
e. Time the length of the
contractions from the
beginning to the end
(note the frequency of
the contractions,
timming from the
beginning of one leopold I bokong, leopold II punggung
contraction until the kanan, leopold III kepala dan
beginning of the next penurunan kepala belum terjadi.
f. Measure fundal height
g. Fetal position (using
leopolds maneuvers,
Palpate the fundus,
lateral aspects of the
abdomen, and the
lovwer pelvic area
h. Fetal Heart
(Determine the
location, rate and
rhytm of the fetal
heart)

Female Genitalia
a. Inspect external Perineum dan genital : pada vagina
genitalia (note hair, tidak terdapat varises, bersih, tidak
distribution, color of ada keputihan.
skin, varicosities, and
scars)
b. Palpate Bartholins and
skenes gland
c. Inspect vaginal
opening for cystocele
or rectocele
d. Inspect internal
genitalia (visualize the
cervix, noting position
and color
e. Perfom pelvic
examination
f. Palpate the left and
right adnexa
Anus
a. Inspect anus and tidak terdapat hemorrhoid.
rectum (note color,
varicosities, lesions,
tears or discharge
Musculoskeletal
a. Determine pelvic Ekstermitas : tidak terdapat edema
adequacy for a vaginal dan varises pada ekstermitas atas dan
delivery by estimating bawah, reflek patela positif (+2).
the angel of subpubic
arch
b. Determine the height
and inclination of the
symphysis pubis
c. Palpate the lateral
walls of the pelvis
d. palpate ischial spine
(sweep fingers
posterior from one
spine over to the
other spine)
e. Examine the sacrum
and coccyx (sweep
finger down the
sacrum, gently press
back on the coccyx to
determine mobiity)
Nutritional History
Determine the quantity Tidak ada didata pasien.
and the type of food or
formula ingested daily:
use 24-hour recall, food
diary for 3 day (2
weekdays and 1 weekend
day), or food frequency
record
Any problem with feeding Penurunan nafsu makan, mual, klien mengatakan tidak nafsu makan
muntah karena merasa mual, makan yang
dihabiskan 2 sampai 4 sendok. Dalam
sehari klien hanya menghabiskan 1 ½
botol air aqua sedang dan 2 gelas susu
ibu hamil masih dipaksakan minum,
karena dalam sehari klien muntah
sampai 5x
Any vitamin supplements Efek samping mengkonsumsi Tidak ada didata pasien.
used suplemen Zat besi dapat
menyebabkan terjadinya
hyperemesis gravidarum
On special diet . Tidak ada didata pasien.
Any cultural or religious Tidak ada didata pasien.
preferences on diet
Assess dieting behavior: Tidak ada didata pasien.
 Body image
 Type of diets
 Frequency of weighing
 Use of self-induced
vomiting, laxatives, and
diuretics

Sleep History
Sleeping Duration Tidak ada didata pasien.
Quality of sleep pasien mengatakan selama hamil
tidurnya sering terbangun setiap 2-3
jam tertidur di malam hari
Nap history Klien sangat jarang tidur siang
Sleep aids Klien mengeluh nyeri pada ulu hati
sperti ditusuktusuk, intensitas nyeri
sedang.

Psychososial History
Home : composition of Masalah pada psikologis dapat Tidak ada didata pasien.
family members, mempengaruhi terjadinya
accupations/education of hyperemesis gravidarum.
members, culture and
religion, communication
patterns,family roles and
relationships, financial
status
Woman typical daily Stres, dapat menjadi penyebab Tidak ada didata pasien.
activities hyperemesis gravidarum
Type of support system at Tidak ada didata pasien.
home, primary support
system
Substance use: amount, Tidak ada didata pasien.
frequency and
circumtances of use for
tobacco, alcohol, licit and
illicit drugs, steroid, and
substances such as
inhalants?
Violence: domestic Tidak ada didata pasien.
violence, self-abusive
behaviors, suicide ideation
and attempts, violence
perpetrated on other by
child/adolescent being
interviewed?

V.Diagnostic Tests

No. Kinds of Test Normal Values Patients’ result Interpretation*


1 Hemoglobin 12 – 16 g/dL 9.70 gr/dl 1) Penurunan nilai Hb dapat terjadi
pada anemia (terutama anemia karena
2 Hematokrit 35% - 45% 28,9 % kekurangan zat besi), sirosis,
3 Trombosit 170 – 380. 457.000 /ul hipertiroidisme, perdarahan,
peningkatan asupan cairan dan
109/L
+++ kehamilan.

2) Penurunan nilai Hct merupakan


indikator anemia (karena berbagai
sebab), reaksi hemolitik, leukemia,
sirosis, kehilangan banyak darah dan
hipertiroid. Penurunan Hct sebesar 30%
menunjukkan pasien mengalami
anemia sedang hingga parah.

3) Trombositosis berhubungan dengan


kanker, splenektomi, polisitemia vera,
trauma, sirosis, myelogeneus, stres dan
arthritis reumatoid.

Other Tests* (with interpretation)

*With references (use APA Style): Pedoman Interpretasi Data Klinik


(2011).Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

1. Analisa Data (Teoritis)

AnalisaData Etiologi Masalah Keperawatan


DS : Pasien merasa Proses penyakit Hipertermi
kedinginan
DO : suhu tubuh klien
lebih dari 37,5 C
DS: Pasien Pengeluaran nutrisi Gangguan pemenuhan
mengatakan tidak yang berlebihan
kebutuhan nutrisi
nafsu makan, mual dan
muntah. kurang dari kebutuhan
DO: BB turun, lemas
tubuh
dan Alkalosis
DS: - Ketidakseimbangan Resiko Syok b.d
DO: nadi cepat, lemah, Cairan tubuh hipovolemik
hipotensi, akral dingin
dan penurunan
kesadaran
DS : Pasien Intolenransi aktivitas
mengatakan mudah sehari - hari
lelah, merasa lemah berhubungan dengan
DO : Pasien tampak kelemahan tubuh
lemah, ADL dibantu
DS: Kehamilan Pertama Kurang pengetahuan
DO: G1A0P0,
b.d kurang familier
dengan sumber
informasi
DS: Hiperemesis Gangguan
DO: Penurunan
keseimbangan cairan
Kalium, Natrium dan
Klorida dan elektrolit b/d
kehilangan cairan

4. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan


atau masalah aktual atau resiko dalam rangka mengindentifikasi dan menentukan
intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah, masalah
kesehatan klien yang ada ada tanggung jawabnya. (Nanda, 2015)
Menurut Nanda 2015 diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:
a. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pengeluaran nutrisi yang
berlebihan
c. Resiko syok berhubungan dengan hipovolemik.
d. Intolenransi aktivitas sehari - hari berhubungan dengan kelemahan tubuh
e. Kurang pengetahuan b.d kurang familier dengan sumber informasi
f. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan

3. Intervensi keperawatan
a. Hipertermia b.d proses penyakitnya
Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
keperawatan kriteria hasil ( Nic )
( Nanda ) ( Noc )
Hipertermia Setelah dilakukan Fever Treatment :
berhubungan tindakan      Observasi tanda - Tanda - tanda vital
dengan keperawatan -tanda vital merupakan acuan
proses selama ... x 24 jam, tiap 3 jam. untuk mengetahui
penyakit. pasien akan : keadaan umum
       Menunjukkan      Beri kompres pasien.
suhu tubuh dalam hangat pada - Kompres hangat
rentang normal. bagian lipatan dapat
       TTV normal. tubuh ( Paha dan mengembalikan suhu
aksila ). normal
memperlancar
sirkulasi.
     Monitor intake - Untuk mengetahui
dan output adanya
ketidakseimbangan
cairan tubuh.
    Berikan obat anti - Dapat menurunkan
piretik. demam

  Temperature -  Peningkatan suhu


Regulation tubuh akan
     Beri banyak menyebabkan
minum ( ± 1-1,5 penguapan tubuh
liter/hari) sedikit meningkat sehingga
tapi sering perlu diimbangi
dengan asupan
cairan yang banyak.
     Ganti pakaian - Pakaian yang tipis
klien dengan menyerap keringat
bahan tipis dan membantu
menyerap mengurangi
keringat. penguapan tubuh
akibat dari
peningkatan suhu
dan dapat terjadi
kondusi
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
pengeluaran nutrisi yang berlebihan

Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawatan kriteria hasil ( Nic )
( Nanda ) ( Noc )
Gangguan Setelah dilakukan Nutrition
pemenuhan tindakan managemen - Memudahkan
kebutuhan keperawatan - Kaji untuk
nutrisi kurang selama ... x 24 jam, keadaan intervensi
dari kebutuhan pasien akan : umum selanjutnya
tubuh b.d proses       Menunjukkan pasien - Merangsang
penyakitnya kebutuhan nutrisi - Beri nafsu makan
terpenuhi. makanan klien sehingga
       Memperlihatkan sesuai klien mau
adanya selera kebutuhan makan.
makan tubuh - Makanan
pasien. dalam porsi
- Anjurkan kecil tapi
pasien untuk sering
makan memudahkan
makanan organ
sedikit tapi pencernaan
sering. dalam
- Anjurkan metabolisme.
Pasien untuk - Makanan
makan dengan
makanan komposisi
TKTP TKTP
dalam berfungsi
bentuk membantu
lunak mempercepat
proses
penyembuhan.
- Berat badan
merupakan
salah satu
Nutrition indikator
Monitoring pemenuhan
- Timbang nutrisi
berat badan berhasil.
klien tiap - Untuk
hari. mengetahui
- Monitor status nutrisi
mual dan klien.
muntah
klien

c. Resiko syok berhubungan dengan hipovolemik.

Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawatan kriteria hasil ( Nic )
( Nanda ) ( Noc )
Resiko syok Setelah dilakukan  Syok - Memantau
berhubungan tindakan prevention kondisi klien
dengan keperawatan - Monitor selama masa
hipovolemik. selama ... x 24 jam, keadaan perawatan
pasien akan : umum klien. terutama saat
       TTV dalam batas - Observasi terjadi perdarahan
normal tanda-tanda sehingga tanda
       Natrium serum, vital pra syok, syok
kalium serum, - Monitor input dapat ditangani.
kalsium serum, dan output - Tanda vital dalam
magnesium serum klien batas normal
dalam batas - Meminta menandakan
normal. keluarga keadaan umum
pasien klien baik
melaporkan - Mengetahui
jika ada balance cairan
dan elektrolit
tanda-tanda dalam
syok - Keterlibatan
keluarga untuk
segera
melaporkan jika
terjadi tanda syok
terhadap klien
sangat membantu
tim perawatan
Syok untuk segera
managemen melakukan
- Cek tindakan yang
hemoglobin, tepat
hematokrit, - Untuk acuan
trombosit melakukan tindak
- Monitor gas lanjut terhadap
darah dan perdarahan.
oksigenasi - Untuk
mengetahui
adanya asodosis
metabolik.

d. Intolenransi aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan tubuh.

Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawata kriteria hasil ( Nic )
n ( Noc )
( Nanda )
Intolenransi Setelah dilakukan Activity Therapy - Mengetahui tingkat
aktivitas tindakan - Kaji hal-hal yang ketergantungan
sehari-hari keperawatan mampu klien dalam
berhubungan selama ... x 24 dilakukan klien. memenuhi
dengan jam, pasien akan : - Bantu klien kebutuhannya.
kelemahan        Dapat memenuhi - Bantuan sangat
tubuh. berpartisipasi kebutuhan diperlukan klien
dalam aktivitas aktivitasnya pada saat
fisik sesuai dengan kondisinya lemah
       Dapat tingkat dalam pemenuhan
melakukan keterbatasan kebutuhan sehari-
aktivitas sehari- klien hari tanpa
hari - Beri penjelasan mengalami
       TTV normal tentang hal-hal ketergantungan
yang dapat pada orang lain.
membantu dan - Dengan penjelasan,
meningkatkan klien termotivasi
kekuatan fisik untuk kooperatif
klien. selama perawatan
-  Libatkan terutama terhadap
keluarga dalam tindakan yang
pemenuhan ADL dapat
klien meningkatkan
- Jelaskan pada kekuatan fisiknya.
keluarga dan - Keluarga
klien tentang merupakan orang
pentingnya terdekat dengan
bedrest ditempat klien
tidur. - Untuk mencegah
terjadinya keadaan
yang lebih parah

e. Kurang pengetahuan b.d kurang familier dengan sumber informasi

Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawatan kriteria hasil ( Nic )
( Nanda ) ( Noc )
Kurang Setelah Teaching: Disease
pengetahuan dilakukan Proses - Sebagai data fdasar
b.d kurang tindakan - Kaji tingkat pemberian
familier dengan keperawatan pengetahuan informasi
sumber selama ... x 24 klien/keluarga selanjutnya.
informasi jam, pasien akan tentang penyakit - Untuk memberikan
: DHF penjelasan sesuai
       Pasien dan - Kaji latar dengan tingkat
keluarga belakang pendidikan klien/
menyatakan pendidikan klien/ keluarga sehingga
pemahaman keluarga. dapat dipahami.
tentang penyakit - Jelaskan tentang - Agar informasi dapat
, kondisi , proses penyakit, diterima dengan
prognosisdan diet, perawatan mudah dan tepat
program dan obat-obatan sehingga tidak
pengobatan pada klien terjadi
     Mampu dengan bahasa kesalahpahaman.
melaksanakan dan kata-kata - Dengan mengetahui
yang dijelaskan yang mudah prosedur/tindakan
secara benar dimengerti. yang akan
- Jelaskan semua dilakukan dan
prosedur yang manfaatnya, klien
akan dilakukan akan kooperatif dan
dan manfaatnya kecemasannya
pada klien. menurun.
- Berikan - Mengurangi
kesempatan pada kecemasan dan
klien/ keluarga memotivasi klien
untuk untuk kooperatif.
menanyakan hal-
hal yang ingin
diketahui
sehubungan
dengan penyakit
yang diderita
klien.

f. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan

Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawatan kriteria hasil ( Nic )
( Nanda ) ( Noc )
Gangguan Setelah - Tentukan - Untuk
keseimbangan dilakukan frekwensi mengetahui
cairan dan tindakan beratnya mual keparahan
elektrolit b/d keperawatan muntah gejala yang
kehilangan selama ... x 24 - Tinjau ulang dialami pasien
cairan jam, pasien riwayat - Mencari
akan : kemungkinan penyebab dari
Derajat masalah medis muntah yang
dehidrasi lain (misalnya dialami
pasien akan ulkus pasien, apakah
menurun dari peptikum,gastritis, murni
derajat sedang- kolesistisis) hyperemesis
tinggi menjadi - Anjurkan pasien gravidarum
rendah mempertahankan ada penyakit
masukan penyerta.
/keluaran tes urin - Gejala
dan penurunan dehidarasi
berat badan setiap dapat dicegah
hari dengan
- Kaji suhu dan melakukan
turgor kulit, pemantauan
membrane input-output.
mukosa, tekanan - Melihat
darah , suhu derajat
masukan , dehidrasi dari
keluaran berat pemeriksaan.
jenis urine
timbang berat -
pasien dan
bandingkan
dengan standart

Referensi :

Arif.B. 2009. Buku Saku Maternitas Edisi 3. EGC. Jakarta

Damayanti D. 2013. Buku Pintar Perawat Profesional Teori dan Praktek Asuhan
Keperawatan, Jakarta
Fadlun, dkk. 2011.Asuhan  Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40.

Prawirohardjo. 2005.Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer.


Potter, Fundamentals of Nursing : Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7, Jakarta,
2010
Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Nanda & Nic Noc, Jakarta, 2015
Saifudin, Abdul Bari 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wiknjosastro, Hanifa 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai