Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

INTRANATAL

Disusun Oleh :
KELOMPOK VI ( 6 )
1. Aldona V Pandenaa
2. Cristoforus S Herang
3. Delia G Talinaung
4. Frenly W Assa
5. Kevvin T Tambuwun
6. Meggi M Luntungan
7. Nova G Oroh
8. Ramsia Abdjul
9. Stefanny M Rumokoy

Fakultas Ilmu Keperawatan


Program Studi Ners
Universitas Klabat

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


I. Demographic Data

Pt. Name : _Ny. Y.A________________________________________________________


Room/ Bed #: _________________________________________________________________
Medical Record# : _______________________
Age : 31 years month(s) week(s) day(s)
Address : _Lansa Jaga II_________________________________________________
Religion : _Kristen_____________________
Medical Diagnosis : _G2P1A0_____________________Differential Diagnosis________________
Physician Name : dr.___________________

II. COMPONENT OF HEALTH HISTORY


A. Chief Concern
Last menstrual period : 25 Juni 2019
Gestational Age :
Estimating delivery :
Estimated Fetal Weight :
Sign that occurs with early pregnancy: Pada tanggal 13-02-2020 jam 18:30 WITA mulai persalinan
(kontraksi), terjadi pengeluaran pervagina pada 14-02-2020 jam 04:31 WITA, kontraksi frekuensi 3x
dalam10 menit dan lamanya 50 – 55 kontraksi kuat, denyut jantung janin 135 x/m, kuat. irama teratur
Any feeling discomfort with pregnancy:
Any danger sign of pregnancy:
B. History of past Illnessescal

C. History of Family Illnesses

D. Gynecologic History

Menstruation History :
Age of menarche : Years
Cycle Period
Interval :
Duration :
Amount of menstrual flow :
History of Irregularity :
Problem during Menstruation : ( ) Dismenorhea
( ) Menorrhagia
( ) Spoting
( ) Pre Menstrual Syndrome
Marital History :
Married at the Age : Years
Married : Times

Contraception History

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 2


Type of contraception : Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan

Problem during using contraceptio :

III. OBSTETRIC HISTORY

No Year Abortus/prematur/Aterm Normal/SC Healthy/Disabled/Died


Child
Aterm Normal Healthy
Aterm Normal Healthy

IV. Assessment Findings


Questions *Theoretical Findings *Actual Findings

Memastikan persiapan persalinan


Woman’s or mother’s bersih, aman, dan dalam suasana yang
reason in seeking for menyenangkan.
health care

Current Health/Illness Status


Symptom analysis of the Tanda dan gejala menjelang
chief complaint? persalinan

a. Lightening

Lightening yang dimulai dirasa kira-


kira dua minggu sebelum persalinan
adalah penurunan bagian presentasi ke
dalam pelvis minor. Pada presentasi
sefalik, kepala bayi biasanya menancap
setelah lightening. Wanita sering
menyebut lightening sebagai “kepala
bayi sudah turun”. Hal-hal spesifik
berikutakan dialami ibu:
Ibu jadi sering berkemihkarena
kandung kemih ditekan sehingga ruang
yang terisisa untuk ekspansi berkurang.
Perasaan tidak nyaman akibat tekanan
panggul yang menyeluruh yang
membuat ibu merasa tidak enak dan
timbul sensasi terus-menerus bahwa
sesuatu perlu dikeluarkan atau iya
perlu di fekasi.
Kram pada tungkai yang disebabkan
oleh tekanan foramenischiadikum
mayor dan menuju ketungkai.
Peningkatan statis vena yang
menghasilkan edema dependen akibat

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 3


tekanan bagian presentasi pada pelvis
minor menghambat aliran balik darah
dari ekstremitas bawah.

b. Perubahan serviks

Pendekati persalinan seviks semakin


“matang”. Kalau tadinya selama masa
hamil, serviks dalam keadaan menutup,
panjang dan lunak, sekarang serviks
masih lunak dengan konsistensi seperti
puding, dan mengalami penipisan
(effacement) dan kemungkinan sedikit
dilatasi. Evaluasi kematangan serviks
akan tergantung pada individu wanita
dan paritasnya sebagai contoh pada
masa hamil.
Serviks ibu multipara secara normal
mengalami pembukaan 2 cm,
sedangkan pada primigravida dalam
kondisi norma serviks menutup.
Perubahan serviks diduga terjadi akibat
peningkatan istansi, kontraksi Braxton
Hicks. Serviks menjadi matang selama
periode

yang berbeda-beda sebelum


persalinan. Kematangan serviks
mengindikasikan kesiapannya untuk
persalinan.

c. Persalinan palsu

Persalinan palsu terdiri dari kontraksi


uterus yang sangat nyeri,yang
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap serviks. Kontraksi pada
persalinan palsu sebenarnya timbul
akibat kontraksi Braxton Hicks yang
tidak nyeri, yang telah terjadi sejak
sekitar 6 minggu kehamilan.
Bagaimanapu persalinan palsu juga
mengindikasikan bahwa persalinan
sudah dekat.

d. Ketuban pecah dini pada


kondisi normal

Ketuban pecah pada akhir kala I


persalianan. Apabila terjadi sebelum
waktu persalinan, kondisi itu disebut
Ketuban Pecah Dini (KPD). Hal ini
dialami oleh sekitar 12% wanita hamil.
Kurang lebih 80% wanita yang
Faculty of Nursing, Universitas Klabat 4
mendekati usia kehamilan cukup bulan
dan mengalami KPD mulai mengalami
persalinan spontan merekapada waktu
24 jam.

e. Bloody Show

Bloody show merupakan tanda


persalinan yang akan terjadi, biasanya
dalam 24 jam hingga 48 jam. Akan
tetapi bloody show merupakan tanda
persalinan yang bermakna jika
pemeriksaan vagina sudah dilakukan
48 jamsebelumnya karena rabas

lendir yang bercampur darah selama


waktu tersebut mungkin akibat trauma
kecil terhadap atau perusukan plak
lendir saat pemeriksaan tersebut
dilakukan.

f. Lonjakan energi

Terjadinya lonjakan energi ini belum


dapat dijelaskan selain bahwa hal
tersebut terjadi alamiah, yang
memungkinkan wanita memperoleh
energi yang diperlukan untuk
menjalani persalinan. Wanita harus
diinformasikan tentang kemungkinan
lonjakan energi iniuntuk menahan diri
menggunakannya dan justru
menghemat untuk persalinan.

g. Gangguan saluran cerna

Ketika tidak ada penjelan yang tepat


untuk diare, kesulitan mencerna, mual
dan mutah, diduga hal-hak tersebut
gejala menjlang persalinan walaupun
belum ada penjelasan untuk kali ini.
Beberapa wanita mengalami satu atau
beberapa gejala tersebut (Varney,
2007).

Other current or recurrent Pada kehamilan lanjut pelvis ginjal dan


illnesses or problem? ureter akan lebih berdilatasi disebelah
kana daripada sebelah kiri uterus yang
berat akan digeser ke kana oleh kolon
sigmoid. Oleh karena perubahan ini,
volume urine yang lebih besar dapat

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 5


ditahan dipelvis dan ureter serta laju
aliran urine menjadi lebih lambat dan
memiliki beberapa konsekuensi yaitu
terjadi jeda waktu urine dibentuk dan
saat urine sampai di kandung kemih,
urine yang stagna adalah media yang
baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme dan pada urine wanita
hamil mengandung lebih banyak
nutrisi termasuk glukosa sen=hingga
PH urine menjadi lebih basa dan dapat
membuat wanita hamil beresiko
terhadap infeksi saluran kemh.
Iritabilitas kandung kemih dapat
menybabkan peningkatan frekuensu
berkemih dan urgensi.

Any other health


concern?

Current Medications
Used

Past History
Previous illnesses,
injuries, or surgeries?

Allergies Penyebab alergi berasal dari dalam


tubuh (intrinsik) yaitu faktor genetik
dan penyebab dari luar tubuh
(ekstrinsik) yang terdiri atas
lingkungan dan gaya hidup termasuk
pola makanan dan hygiene. Pola
makan terdiri dari konsumsi alkohol
pada masa kehamilan, pola diet atau
komponen makanan ibu ketika masa
kehamilan dan menyusui, penggunaan
antibiotik pada ibu hamil, dan nutrisi
yang diperoleh bayi. Sedangkan
hygiene terdiri dari paparan asap rokok
dan hewan peliharaan. Metode
persalinan seksio sesarea, bayi lahir
premature (maturitas) dan berat badan
bayi lahir termasuk ke dalam faktor
risiko alergi pada bayi.

Jenis-jenis imunisasi yang dibutuhkan


ibu hamil adalah Tetanus (Tetanus

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 6


Immunization History Toksoid), Hepatitis B, Influenza
(Inaktif)

Family History

Communicable diseases

Psychiatric disorders

Bahaya Yang paling besar untuk


Substance abuse terjadinya efek pertumbuhan janin
terkait oba berlangsung dari saat
fertilisasi hingga trimester pertama
saat dimana wanita mungkin tidak
menyadari dirinya sedang hamil.
Penggunaaan semua obat-obatan
termasuk obat-obat yang dijual
bebas harus dibatasi teruatama
penggunaan obat terlarang.
Berbagai obat-obatan atau agen
lingkunagn yang memasuki aliran
darah wanita hamil berpotensi
melewati plasenta dan
membahayakan janin. Marijuana,
heroin, dan kokain merupakan
contoh-contoh zat terlarang yang
umum. Masalah penyalahgunaan
zat dalam kehamilan merupakan
permasalahan kesehatan masyarakat
yang utama, pelayanan
komprehensif pada wanita yang
ketergantungan obat dapat
meningkatkan keluaran janin dan
ibu.
Review of System
General : Overall Health Membari data keselurahan pasien
Status baik dari penampilan fisik, kebersihan
a. Physical appearance diri dan perilaku pasien tersebut.
b. Hygiene
c. Behavior
Vital Signs per 15 mins Time: Time: Time: Time: Time: Time: Time:
a. Temperature T: T: T: T: T: T: T:
b. Pulse P: P: P: P: P: P: P:
c. Respirations R: R: R: R: R: R: R:
d. Blood Pressure BP: BP: BP: BP: BP: BP: BP:
e. Height (only once) =
______ Time: Time: Time: Time: Time: Time: Time:
f. Weight (only once) = T: T: T: T: T: T: T:
______ P: P: P: P: P: P: P:

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 7


R: R: R: R: R: R: R:
BP: BP: BP: BP: BP: BP: BP:

Skin, Hair and Nail Ibu hamil sering mengalami perubahan


a. Inspect the skin pada kulit yaitu terjadi hiperpigmentasi
b. Inspect and Palpate atau warna kulit kelihatan lebih gelap.
hair (distribution and Hal ini disebabkan karena adanya
characteristic) peningkatan Melanosit Stimulating
c. Inspect and Palpate
nail (texture, shape, Hormon (MSH).
color, condition)
Head and Neck Kaji kesimetrisan kepala, rambut Lihat
a. Inspect and Palpate apakah ada benjolan pada kepala ibu,
the head (symmetry, apakah rambut ibu mudah dicabut.
normal contour, (praktikum keperawatan komunitas)
tenderness)
Leher (pembengkakan saluran limfe
b. Inspect and Palpate
the face (extra atau pembengkakan kelenjar tyroid).
pigmentation) (asuhan kebidanan ibu hamil)
c. Inspect and Palpate
the neck (thyroid)
Mouth, Throat, Nose and Hidung:
Sinuses Untuk mengatahui ada benjolan atau
a. Inspect the mouth tidak.
(pay particular Mulut dan gigi:
attention to the teeth Untuk mengathui bersih atau kotor, ada
and the gingival stomatistis atau tidak, ada caries gigi
tissues, which may
normally appear atau tidak.
swollen and slightly
reddened), teeth
b. inspect the throat
c. Inspect nose and
sinuses (discharge,
tenderness, turbinates,
color and swelling)
Eyes Untuk mengetahui konjungtiva
a. Inspect external eye kemerahan atau tidak, sclera berwarna
b. Perform visual acuity putih atau tidak.
test
c. Perform extraocular
muscle test
Ears Untuk mengetahui ada serumen atau
a. Inspect external ears tidak, simetreis atau tidak.
b. Perform internal
(otoscopic)
examination
c. Assess hearing acuity
Thorax and Lungs Wanita hamil sering mengeluh sesak
a. Inspect shape of napas yang biasanya terjadi pada umur
thorax and respiratory kehamilan 32 minggu lebih, hal ini
effort disebabkan oleh karena uterus yang
b. Percuss the lungs

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 8


c. Ascultate for breath semakin membesar sehingga menekan
sounds and usus dan mendorong keatas
adventitious sounds menyebabkan tinggi diafragma
bergeser 4 cm sehingga kurang leluasa
bergerak. Kebutuhan oksigen wanita
hamil meningkat sampai 20%,
sehingga untuk memenuhi kebutuhan
oksigen wanita hamil bernapas
dalam.Peningkatan hormon estrogen
pada kehamilan dapat mengakibatkan
peningkatan vaskularisasi pada saluran
 Asuhan Kebidanan Kehamilan 
29 pernapasan atas.Kapiler yang
membesar dapat mengakibatkan
edemadan hiperemia pada hidung,
faring, laring, trakhea dan bronkus.Hal
ini dapat menimbulkan sumbatan pada
hidung dan sinus, hidung berdarah
(epstaksis) dan perubahan suara pada
ibu hamil. Peningkatan vaskularisasi
dapat juga mengakibatkan membran
timpani dan tuba eustaki bengkak
sehingga menimbulkan gangguan
pendengaran, nyeri dan rasa penuh
pada telinga.

Breasts Akibat pengaruh hormon estrogen


a. Inspect and Palpate maka dapat memacu perkembangan
breasts and nipple for duktus (saluran) air susu pada
symmetry and colour payudara. sedangkan hormon
progesterone menambah sel-sel asinus
pada payudara. Hormon laktogenik
plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan
hipertrofi dan pertambahan sel-sel
asinus payudara, serta meningkatkan
produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak,
kolostrum. Pada ibu hamil payudara
membesar dan tegang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi
kelenjar Montgomery, terutama daerah
areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor, puting susu membesar dan
menonjol. Hypertropi kelenjar sabasea
(lemak) muncul pada aeola mamae
disebut tuberkel  Asuhan Kebidanan
Kehamilan  26 Montgomery yang

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 9


kelihatan di sekitar puting susu.
Kelenjar sebasea ini berfungsi sebagai
pelumas puting susu, kelembutan
puting susu terganggu apabila lemak
pelindung ini dicuci dengan sabun.
Puting susu akan mengeluarkan
kholostrum yaitu cairan sebelum
menjadi susu yang berwarna putih
kekuningan pada trimester ketiga.

Peripheral Vascular Penurunan tehanan vaskular prefier


a. inspect face and selama kehamilan terutama disebabkan
extremities (note karena relaksasi otot polos sebagai
colour and edema) akibat pengaruh hormon progesteron.
b. Percuss deep tendon Penurunan dalam peripheral vascular
reflexes resistance, mengakibatkan penurunan
darah delama trimester pertama
kehamilan

Cardiovascular/Heart Perubahan fisiologi pada kehamilan


a. Inspect and Palpate normal, yang terutama adalah
precordium perubahan maternal, meliputi: 1.
b. Ascultate heart sounds Retensi cairan, bertambahnya beban
volume dan curah jantung 2. Terjadi
hemodilusi sehingga menyebabkan
anemia relative, hemoglobin turun
sampai 10 %. 3. Akibat pengaruh
hormon, tahanan perifer vaskular
menurun 4. Tekanan darah sistolik
maupun diastolik padaibu hamil
trimester I turun 5 sampai 10 mm Hg,
hal ini kemungkinan disebabkan
karena terjadinya vasodilatasi perifer
akibat perubahan hormonal pada
kehamilan.Tekanan darah akan
kembali normal pada trimester III
kehamilan. 5. Curah jantung bertambah
30-50%, maksimal akhir trimester I,
menetap sampai akhir kehamilan 6.
Volume darah maternal keseluruhan
bertambah sampai 50% 7. Trimester
kedua denyut jantung meningkat 10-15
kali permenit, dapat juga timbul
palpitasi. 8. Volume plasma bertambah
lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan
sampai akhir kehamilan

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


0
Gastrointestinal/Abdome - Inspeksi
n Untuk mengetahui pembesaran
a. Inspect the abdomen perut, linea, striem bekas operasi,
(note striae, scars, and pelebaran vena, kelainan.
the shape, and size of - Palpasi
abdomen)
b. Palpate the abdomen Pemeriksaan dengan menggunakan
(note organ and any teknik peraba tangan dan jari untuk
mases) mengkaji kekuatan kontraksi, tinggi
c. Palpate for fetal fundus urteri, dan kandung kemih
movement after 24 berisi air atau tidak
weeks
d. Palpate uterine
Pada kala I : Ibu akan mengatakan
contraction (note
intensity, duration, nyeri perut disertai dengan pengeluaran
and frequency of lender dan darah.
contractions) Pada kala II: nyeri semakin bertambah,
e. Time the length of the muncul dorongan untuk mengedan
contractions from the Pada kala III: kontraksi uterus baik
beginning to the end teraba keras dan bundar, tinggu fundus
(note the frequency of
uteri teraba 1 jari di bwah pusat.
the contractions,
timming from the Pada kala IV: kala berlangsung krang
beginning of one lebih 15 menit, plasenta lahir lengkap,
contraction until the pernafasan 18-20x/mnt (reski, 2016).
beginning of the next
f. Measure fundal height
g. Fetal position (using
leopolds maneuvers,
Palpate the fundus,
lateral aspects of the
abdomen, and the
lovwer pelvic area
h. Fetal Heart
(Determine the
location, rate and
rhytm of the fetal
heart)
Female Genitalia - Vulva hygiene
a. Inspect external Mengalami penekanan serta
genitalia (note hair, peregangan yang sangat besar
distribution, color of selama proses persalinan dan
skin, varicosities, and
kembali secara bertahap dalam
scars
b. Palpate Bartholins and waktu 6 sampai 8 minggu setelah
skenes gland post partum.
c. Inspect vaginal - Keadaan perineum
opening for cystocele Untuk mengetahui adanya oedem,
or rectocele bekas luka episiotomy/robekan,
d. Inspect internal
heating atau tidak. Jika terjadi
genitalia (visualize the
cervix, noting position rupture perineum perlu dilakukan
and color observasi untuk mengetahui

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


1
e. Perfom pelvic tingkatan rupture perineum.
examination
f. Palpate the left and
right adnexa
Anus Untuk mengetahui adanya hemoroid
a. Inspect anus and atau tidak.
rectum (note color,
varicosities, lesions,
tears or discharge
Musculoskeletal untuk dapat melahirkan secara normal
a. Determine pelvic pasien harus memiliki ukuran panggul
adequacy for a vaginal yang besar
delivery by
estimating the angel
of subpubic arch
b. Determine the height kisaran normal tinggi fundus adalah
and inclination of the 30-34cm
symphysis pubis
c. Palpate the lateral
walls of the pelvis
d. palpate ischial spine
(sweep fingers
posterior from one
spine over to the other
spine)
e. Examine the sacrum
and coccyx (sweep
finger down the
sacrum, gently press
back on the coccyx to
determine mobiity)
Nutritional History

Determine the quantity Pada saat makan melakukan prinsip


and the type of food or makan sedikit tapi sering,
formula ingested daily: mengonsumsi vitamin dan suplemen,
use 24-hour recall, food untuk cairan dan mineral dalam sehari
diary for 3 day (2 paling sedikit 8 gelas, dan perbanyak
weekdays and 1 weekend makan buah dan sayur (Milda, 2016)
day), or food frequency
record

Ask if woman has any Untuk ibu yang terjadi hyperemesis


problem with feeding gravidium hindarkan makanan yang
berbau dan berminyak Karena hal itu
dapat menyebabkan peningkatan mual
dan muntah (Milda, 2016)

Ask if woman uses any Pada masa kehamilan dan menyusui


vitamin supplements diperlukan mengonsumsi vitamin atau
suplemen secara teratur atas
pengawasan dokter kandungan (Milda,

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


2
2016)

Ask if woman is on prinsip makan pada saat hamil dan


special diet menyusui yang terutama yaitu lebih
membutuhkan protein, kalori (untuk
energy), vitamin serta mineral untuk
perkembangan bayi dalam Rahim.
Terakhir menerapkan makan sedikit
tapi sering (Milda, 2016)

Ask if there are any Beberapa makan yang harus dihindari


cultural or religious yaitu daging mentah, alcohol, dan
preferences on diet kafein. Makan tersebut juga tidak
termasuk dalam diet dalam budaya
ataupun agama.

Assess dieting behavior: Berat badan yang terus meningkat pada


include body image, type saat hamil adalah hal yang normal.
of diets, frequency of Diet pada masa hamil dan menyusui
weighing, and use of self- dapat menyebabkan ibu kekurangan
indiced vomiting, vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya.
laxatives, and diuretics Mengonsumsi makanan dengan jumlah
yang banyak tapi terkontrol akan
membantu untu melahirkan bayi yang
sehat (Milda, 2016)

Sleep History

Time of sleep and Pada ibu hamil waktu tidur tidak dapat
awakens? diketahui karena pada saat hamil akan
terjadi penurunan waktu tidur dan
insomnia serta pada saat hamil ibu juga
terjadi sering kencing sehingga dapat
mengganggu tidur malam maupun
siang.

Quality of sleep Kualitas tidur juga terjadi penurunan


karena terjadi sering kencing. Dan
sering kencing tersebut adalah hal yang
normal bagi wanita hamil, tergantung
setiap respon ibu saat hamil.

Nap history Wanita hamil akan terjadi penurunan


waktu tidur dan kualitas tidur temasuk
tidur siang.

Sleep aids Tidak ada alat bantu ataupun obat


untuk wanita hamil tidur. Namun pada
saat wanita hamil lebih banyak tidur
dengan derajat semifowler

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


3
menggunakan bantal ataupun tempat
tidur yang bisa semifowler karena
nafasnya sesak

Psychososial History

Home : composition of Komunikasi dengan keluarga dengan


family members, mengucapkan membesarkan hati ibu
accupations/education of dan pujian kepada ibu dapat membantu
members, culture and dalam mengurangi kecemasan dalam
religion, communication proses persalinan (Sulisdian dkk, 2019)
patterns,family roles and
relationships, financial
status

Woman typical daily Pada saat intranatal ibu tidak


activiies memerlukan aktivitas, namun yang
diperlukan adalah kebutuhan dasar ibu
bersalin meliputi kebutuhan fisik:
cairan dan nutrisi serta eliminasi dan
kebutuhan psikologis yaitu dukungan
suami dan anggota keluarga atau orang
terdekat dari ibu (Legawati, 2018)

Type of support system at Dukungan yang diterima atau tidak


home, primary support diterima oleh seorng wanita di
system lingkungan tempatnya melahirkan,
termasuk dari mereka yang
mendampinginya, sangat
mempengengaruhi aspek psikologi
pada saat kondisinya sangat rentan
setiap kali kontraksi timbul. Dukungan
dan anjuran suami maupun keluarga
yang lain untuk mendampingi ibu
selama persalinan dan kelahiran.
Anjurkan mereka untuk berperan aktif
untuk mendukung dan mengenali
langkah-langkah yang mungkin akan
sangat membantu kenyamanan ibu
(Sulisdian dkk, 2019)

Substance use: amount, Pada masa kehamilan tidak dianjurkan


frequency and dalam penggunaan obat-obatan kecuali
circumtances of use for jika perlu atau di anjurkan oleh dokter.
tobacco, alcohol, licit and Karena obat-obatan dapat berpengaruh
illicit drugs, steroid, and pada janin terjadi cacat atau keguguran
substances such as sedangkan untuk alkhol dapat
inhalants? berpengaruh pada janin terjadi IUGR,
mengisap rokok dapat mengakibatkan

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


4
bayi BBLR (Jumiarni dkk, 2005)

Violence: domestic Respon ibu terhadap pada masa


violence, self-abusive persalinan dirasakan ada 2 yakni
behaviors, suicide senang dan sedih. Persaan yang senang
ideation and attempts, dan sedih sering dapat merusak
violence perpetrated on hubungan suami istri karena ibu
other by child/adolescent biasanya mengalami emosi yang labil.
being interviewed? Terkadang ide untuk bunuh dapat
terjadi terutama pada ibu yang tidak
ada dukungan dari keluarga (Atin,
2016)

Assesmentof the Stage of Labor


First stage labor Theory Practical
Expected date of birth Perkiraan lahir seorang bayi
normalnya adalah saat usia
kehamilan ibu berada di usia 9
bulan (37 minggu – 40
minggu).
Time of the contraction begins Otot Rahim atau myometrium
berkontraksi dan memendek
selama kala 1 persalinan.
Kontraksi ditandai dengan
perubahan serviks yang
progresif dan pembukaan
yang kengkap.
Terdapat 2 fase pada kala 1 :
1. Fase Laten : Periode
waktu dari awal
persalinan hingga ketitik
ketika pembukaan mulai
berjalan secara progresif,
yang umumnya dimulai
sejak kontraksi mulai
muncul hingga
pembukaan ke tiga sampai
empat sentimeteratau
permualaan fase aktif

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


5
berlangsung dalam 7-8
jam. Selama fase ini
presentasi mengalami
penurunan sedikit hingga
tidak sama sekali.
Fase aktif : Periode waktu dari
awal kemajuan aktif
pembukaan menjadi komplit
dan mencakup fase transisi,
pembukaan pada umumnya
dimualai dari 3-4 cm hingga
10 cm dan berlangsung
sampai 6 jam.
Amount and character of any blood Terdapat lendiri disertai darah
show dari jalan lahir. Dengan
pendataran dan pembukaan,
lendir dari canalis cervicalis
keluar disertai dengan sedikit
darah. Perdarahan yang
sedikit ini disebabkan karena
lepasnya janin pada bagian
bawah segmen bawah Rahim
hingga beberapa capiler darah
terputus.
Rupture of membrane Selaput ketuban (kantung air)
dapat pecah denga spontan
setiap saat selama persalinan
Position and presentation of Fetus Leopold I : untuk menentukan
tinggi fundus dan bagian janin
(Leopold Maneuvers)
yang terdapat di fundus
Leopold II : menentukan
bagian janin yang berada pada
kedua sisi uterus
Leopold III : untuk
menentukan apakah janin
sudah masuk pintu atas
panggul
Leopold IV : untuk
menentukan sejauh mana
presentase janin sudah masuk
Fetal Lie Untuk mengetahui posisi bayi
longitudinal atau transverasal
Fundal height Nomalnya tinggi fundus uteri
Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1
6
saat usia kehamilan 22-28
minggu adalah 24-25cm, 30
minggu adalah 29,5cm, 32
minggu adalah 30cm, 34
adalah 31cm dan usia
kehamilan 35 minggu akan
memiliki tinggi fundus uteri
sekitar 31-32 cm.
Fetal Heart Rate Normalnya adalah
Full Dilatation Multiparous Kala 1 biasanya berlangsung
Nuliparous 12 jam untuk primigravida dan
8 jam multigravida
Latent Phase Dilatation Dimulai sejak awal
Duration berkontraksi sampai penipisan
Interval dan pembukaan serviks secara
Intensity bertahap. Berlangsung hingga
serviks membuka <4 cm.
umumnya berlangsung
hampir/hingga 8 jam.
Active Phase Dilatation Frekuensi dan lama kontraksi
Duration uterus meningkat secara
Interval bertahap (kontraksi 3x dalam
Intensity 10 menit, selama 40 detik atau
lebih). Dari pembukaan 4-
10cm terjadi kecepatan rata-
rata 1cm/jam
(nulipara/primigravida) atau
>1-2cm (multipara). Terjadi
penurunan bagian terbawah
janin.
Transition PhaseDilatation Masa transisi dilatasi yaitu
Duration dari pembukaan 9 cm sampai
Interval 10 cm selama 1 jam
Intensity
Nursing care Asuhan Keperawatan yang
dapat diberikan pada ibu
bersalin kala 1 :
-bantu dengan manajemen
nyeri nonfamakologi seperti
penggunaan teknik relaksasi
Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1
7
(teknik pernapasan dalam)
-berikan rasa aman dan
nyaman selama dikamar
bersalin
-fasilitasi klien dengan
pendamping selama dikamar
bersalin
-kebutuhan dukungan Emosial,
sosial dan spritual

SECOND STAGE
Position for birth Pushing position
1. semi sitting / reclining
2. squatting
3. hands and knees
4. lying on side
Perineal Cleaning and Massage Kebersihan perineal ibu
berguna untuk mengurangi
rasa ketidaknyamanan dan
mencegah infeksi
Pijatan digunakan untuk
membantu relaksasi dan
menurunkan nyeri
melalui peningkatan aliran
darah pada daerah-daerah yang
terpengaruh,
merangsang reseptor-reseptor
raba kulit sehingga
merilekskan otot-otot,
mengubah suhu kulit dan
secara umum memberikan
perasaan nyaman yang
berhubungan dengan keeratan
hubungan manusia
Full Dilatation - Birth of fetus Persalinan kala 2 dimulai
Multiparous ketika pembukaan serviks
Nuliparous sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi
Phase one (latent) Station Persalinan dimulai sejak awal
Contraction kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan
servik secara bertahap,
pembukaan servik kurang dari
4cm, biasanya berlangsung
hingga dibawah 8 jam.

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


8
Phase Two (active) Station Fase akselerasi : dalam waktu
2jam pembukaan 3 cm
Contraction
menjadi 4 cm.
Fase dilatasi : dalam waktu 2
jam pembukaan pembukaan
berlangsung sangat cepat Fase
akselerasi : dalam waktu 2jam
pembukaan 3 cm menjadi 4
cm.
Fase dilatasi : dalam waktu 2
jam pembukaan pembukaan
berlangsung sangat cepat
Phase Three Station Fase Deselerasi: Pembukaan
Contraction menjadi lambat kembali,
dalam waktu 1 jam pembukaan
dari 9 cm menjadi lengkap
Cutting and Clamping the Cord Memotong tali pusat
-Klem tali pusat 3 cm dari
perut bayi
-Dari Klem pertam, pasang
klem kedua dengan jarak 2 cm
-Potong antara kedua klem
Introducing the Infant

Nursing care -berikan tindakan kenyamanan


seperti massage daerah
punggung
- ajarkan klien atau pasangan
untuk mengatur upaya
mengedan dengan spontan,
selama adanya kontraksi
- bantu klien memilih posisi
optimal
Third Stage
Duration Dimulai setelah lahirnya bayi
dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban.
Proses ini biasanya
memerlukan waktu 5-20 menit
pasca melahirkan bayi dan
melahirkan secara spontan
Inspect Placenta Size Pada kehamilan cukup bulan,
Weight berat plasenta sekitar 500-600

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 1


9
cord length gr (kira-kira1/6 berat badan
bayi), diameternya 15-20 cm
dengan tebal 2-3 cm
Height of Fundus Tinggi fundus bertambah,
biasanya diatas umbilikus,
dengan fundus yang
menyempit
Palpate Uterus Biasanya uterus membulat,
mengeras, meninggi, mobile
dan terasa melengking
Inspect Perineal Pemeriksaan perinium
dilakukan untuk melihat
adanya laserasi jalan lahir
Medication Pemberian suntikan oksitosin
dilakukan dalam 1 menit
pertama setelah bayi lahir.
Suntikan oksitosin dengan
dosis 10 unit diberikan secara
intramusculer (IM) pada
sepertiga bagian atas paha
bagian luar (aspektus lateralis).
Nursing care Pengkajian awal/segera
1. Palpasi uterus untuk
menentukan apakah
ada bayi ke dua
2. Kaji kondisi fisik BBL
untuk pelaksanaan
bonding attachment
3. Berikan informed
concent terhadap
keluarga dan ibu
tentang kesediaan
penerapan IMD.
Stage Four
Vital Sign 15 minutes Tekanan darah normal adalah
30 minutes <140/90mmHg dan
45 minutes >90/60mmHg, N : 60-
60 minutes 100x/menit
Fundal height, position and Rasakan apakah fundus uteri
consistency berkontraksi kuat dan berada
dibawah umbilicus. Periksa
fundus : 2-3x dalam 10 menit

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 2


0
pertama, setiap 15 menit pada
jam pertama setelah persalinan,
setelah 30 menit pada jam
kedua setelah persalinan,
massage fundus ( jka perlu )
untuk menimbulakn kontraksi
Lochia Kaji lochia setiap kali
memeriksa tinggi fundus uteri.
1. lihat pembalut yang
digunakan dan tentukan jumlah
lochia yang keluar sangat
sedikit : noda nada berukuran
2.5 sampai 5 cm (10ml), sedikit:
noda darah berukuran kurang
lebih 10cm (10-25ml) sedang :
noda darah lebih dari 15 cm
(25-50ml), banyak : pembalut
penuh (50-80ml)
2. banyaknya lochia pada
pembalut ditentukan setelah 1
jam
3. gumpalan kecil harus dicatat
dalam status klien dan
gumpalan besar dapat
mengganggu kontraksi uterus
dan harus dilakukan observasi
(10 g gumpalan = 10 ml
kehilangan darah)
Perineum Kaji perineum REEDA
(redness, edema, ecchymosis,
discharge, approximation)
dengan cara:
- Jelaskan prosedur
- Jaga privasi
- Buka pakaian dalam
- Kaji perineum

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 2


1
Nursing Care Berikan rasa nyaman dan jaga
agar tidak infeksi

Fetal Care a) Jenis kelamin pada bayi


terdiri dari jenis kelamin
a. Sex
laki-laki dan perempuan.
b. Vital sign Pemeriksaan yang
c. Weight and Height dilakukan adalah melihat
kelengkapan dan struktur
d. Head circumference kelamin bayi. Pada bayi
e. APGAR Score laki-laki, normalnya
memiliki dua skrotum
f. Fontanelle
diantara anus dan penis.
g. Anus Sedangkan pada bayi
perempuan terdapat labia
minora (di bagian dalam)
dan labia mayora (di
bagian luar)
b) RR normal (60-
40x/menit)
HR normal (120-
160x/menit)
TD normal (60-80/40-
50mmHg)
T normal (36,5-37C)
c) BB normal : 2,5kg-4 kg
PB normal : 48-52 cm
d) Lingkar Kepala : 32-37
cm
e) APGAR score ini
adalah pemeriksaan
untuk menentukan
kondisi bayi baru lahir
secara cepat.
Pemeriksaan ini
meliputi, warna kulit,
denyut jantung, reflek
bayi, tonus otot dan
sistem pernapasannya.
Yang dinilai dalam

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 2


2
pemeriksaan APGAR
 Warna kulit
Skor 0 = bayi sianosis
Skor 1 = kulit bayi
kemerahan namun tangan
dan kaki berwarna biru
Skor 2 = kulit berwarna
kemerahan atau merah
muda
 Pulse
Skor 0 = tidak ada
denyut jantung
Skor 1 = denyut jantung
<100x/menit
Skor 2 = denyut jantung
>100x/menit
 Reflek
Skor 0 = tidak ada
respon
Skor 1 = meringis atau
menangis lemah
Skor 2 = respon kuat.
 Tonus Otot
Skor 0 = tidak ada
gerakan
Skor 1 = gerakan lemah
Skor 2 = gerakan bayi
aktif
 Respirasi
Skor 0 = tidak bernafas
Skor 1 = nafas tidak
teratur
Skor 2 = nafas normal
dan teratur

Anus : pada bayi normal anus


berada di belakang kemaluan.
Disini juga perlu dilakukan
pemeriksaan apakah anus bayi
buntu atau tidak

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 2


3
Diagnostic Tests
No. Kinds of Test Normal Values Patients’ result Interpretation

Other Tests* (with interpretation)

*With references (use APA Style):

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 2


4
Data Analysis
“S” and “O” data Etiology Problem

Nursing Diagnosis According to Priority


1. ___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________
3. ___________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 2


5
DAFTAR PUSTAKA

Atin Karjatin. (2016). Keperawatan Maternitas, modul bahan ajar cetak Keperawatan: hal
46. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Ari, Kurniarum. (2016). Asuhan Kebidanan persalinan dan bayi baru lahir. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Bobak, Lowdermik dan Jansen, Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta, EGC
Jumiarni dkk. (2005). Asuhan keperawatan Perinatal: hal 6. Jakarta: EGC
Legawati. (2018). Asuhan persalinan dan bayi baru lahir: hal 38. Malang: Wineka Media
Michael & Mehmer. (2009). Having a baby: 182. New York: Free Press
Milda. Ini,. (2016). Nutrisi Pintar Ibu Hamil dan Menyusui: 26-29. Jakarta: Bhuana ilmu
Populer
Sulisdian dkk. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi baru Lahir: hal
39. Surakarta: CV Oase Group

Faculty of Nursing, Universitas Klabat 2


6

Anda mungkin juga menyukai