Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN GEMELLI

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

Pembimbing Akademik :

Hj. Ruslinawati Ns,.M.Kep

OLEH :

DHIAN AJI CANDRA

NIM : 2014901110018

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2020
A. KONSEP

1. Definisi 2. Etiologi
Kehamilan kembar (gemelli) adalah
Etiologi kehamilan kembar yaitu :
suatu kehamilan dengan dua janin atau
 Zigot yang mengalami
lebih yang ada di dalam kandungan
pembelahan
selama proses kehamilan. Bahaya bagi
 Bangsa
ibu tidak begitu besar, tetapi wanita
 Umur
dengan kehamilan kembar memerlukan
perhatian dan pengawasan khusus bila di  Jumlah kehamilan

inginkan hasil yang memuaskan bagi ibu  Keturunan

janin (Wiknjosastro, 2007).  Kelainan

4. Komplikasi

Komplikasi kehamilan kembar yaitu :

 Preeklamsia

3. Manifestasi Klinis Wanita yang hamil anak kembar

Manifestasi klinis kehamilan kembar berisiko lebih tinggi untuk


mengalami preeklampsia yang
yaitu :
ditandai dengan tekanan darah
 Memiliki ukuran perut yang lebih
tinggi dan adanya protein yang
besar dari kehamilan yang normal
tinggi di dalam urine setelah usia
 Mengalami kenaikan berat badan kehamilan lebih dari 20 minggu
yang spesifik
 Anemia
 Nilai HCG lebih tinggi dari
Hal ini karena saat hami, wanita
kehamilan normal
akan membutuhkan lebih banyak
 Pasien akan merasakan lelah yang zat besi. Saat hamil anak kembar,
berarti tentunya jumlah zat besi yang
dibutuhkan akan lebih banyak
sehingga risiko terjadinya anemia
semakin tinggi.
B. MEKANISME FISIOLOGIS

1 sel Sperma
Bangsa, umur, jumlah
membuahi 1 ovum ( 1
kehamilan, keturunan.
zigot )

Hambatan pada tingkat 2 zigote 2 ovum dibuahi sperma


blastula, zigot
mengalami pembelahan
Kehamilan Ganda Perubahan hormon

Mual, muntah, anoreksia


Mal presentasi Presentasi janin normal
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Persalinan pervaginam kebutuhan tubuh
Pembedahan SC

Ancaman kematian ibu Hambatan Mobilitas


& janin Fisik
Resiko Infeksi

Uterus membesar sesuai


Kebutuhan nutrisi Kurang Informasi umur kehamilan
meningkat

Ureter mengalami
Defisien Pengetahuan penekanan

Kesiapan meningkatan Inkontinensia


Nutrisi Urinarius Fungsional
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat persalinan sekarang
Merupakan gambaran dari pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan hingga
pemeriksaan medis.
b. Riwayat kehamilan sebelumnya
Merupakan penjabaran kehamilan pasien sebelumnya ( jika pasien sebelumnya
sudah pernah hamil)
c. Riwayat kehamilan ganda
Merupakan penjabaran apakah klien sebelumnya pernah mengalami kehamilan
ganda atau memiliki garis keturunan yang sebelumnya pernah mengalami kehamilan
ganda.
2. Pemeriksaan fisik
a. Anamnesa
 Perut lebih besar dari kehamilan tua yang biasanya
 Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu
 Uterus terasa lebih cepat membesar
 Pernah hamil kembar atau sejarah keturunan
b. Inspeksi & Palpasi
 Uterus lebih besar dan cepat membesar dari biasanya
 Teraba gerakan janin lebih banyak
 Banyak bagian-bagian kecil teraba
 Teraba 3 bagian besar janin
c. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan
perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit.
d. Rontgen foto abdomen
Tampak gambaran dua janin
e. Ultrasonografi
Tampak dua janin, dua jantung yang berdenyut yang sudah dapat ditentukan pada
triwulan I
f. Elektrokardiogram fetal
Diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1 Pemeriksaan HCG  Nilai normal ( < 5 mIU/ml ) Nilai HCG yang
 Nilai normal pada wanita terlampau tinggi dari
hamil ( > 25 mIU/ml ) nilai normal pada
wanita hamil dapat
menjadi indikasi
terjadinya kehamilan
ganda.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Diagnosa pertama : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
b. Batasan Karateristik
 Kram abdomen
 Nyeri abdomen
 Penurunan berat badan 20 % atau lebih dari berat badan ideal
 Enggan makan
 Bising usus hiperaktif
 Membran mukosa pucat
c. Faktor yang berhubungan
 Asupan diet yang kurang
 Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
 Ketidakmampuan mencerna makanan
 Gangguan psikososial
2. Diagnosa kedua : Inkontinensia urinarius fungsional
a. Definisi
Ketidakmampuan individu yang biasanya kontien untuk mencapai toilet tepat waktu
untuk berkemih ,sehingga mengalami pengeluaran urine yang tidak disengaja
b. Batasan Karateristik
 Sensasi ingin berkemih
 Inkontinensia urine dini hari
 Waktu untuk ke toilet memanjang setelah ada sensasi dorongan
 Berkemih sebelum mencapai toilet
 Mengosongkan kandung kemih dengan tuntas
c. Faktor yang berhubungan
 Faktor perubahan lingkungan
 Kelemahan struktur panggul

3. Diagnosa ketiga : Hambatan mobilitas fisik


a. Definisi
Keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan
terarah
b. Batasan Karateristik
 Gangguan sikap berjalan
 Penurunan rentang gerak
 Kesulitan membolak-balikan posisi
 Ketidaknyamanan
 Gerakan lambat
c. Faktor yang berhubungan
 Intolerasnsi aktivitas
 Penurunan kekuatan otot
 Penurunan massa otot
 Penurunan ketahanan tubuh
 Nyeri
 Fisik tidak bugar

4. Diagnosa keempat : Defisien pengetahuan


a. Definisi
Ketiadaan atau defisien informasi kognitif yang berkaitan dengan topic tertentu, atau
kemahiran
b. Batasan Karateristik
 Ketidakakuratan mengikuti perintah
 Ketidakakuratan melakukan tes
 Perilaku tidak tepat
 Kurang pengetahuan
c. Faktor yang berhubungan
 Kurang informasi
 Kurang minat untuk belajar
 Kurang sumber pengetahuan
 Keterangan yang salah dari orang lain
5. Diagnosa kelima : Resiko infeksi
a. Definisi
Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogenik yang dapat
mengganggu kesehatan
b. Kondisi terkait :
 Perubahan pH sekresi
 Penyakit kronis
 Penuruna hemoglobin
 Prosedur invasive
 Pecah ketuban dini
 Pecah ketuban lambat
 Supresi respons inflamasi
c. Faktor risiko
 Gangguan peristalsis
 Gangguan integritas kulit
 Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan pathogen
 Malnutrisi
 Obesitas
 Merokok
 Status cairan tubuh
6. Diagnosa Keenam : Kesiapan meningkatkan nutrisi
a. Definisi
Suatu pola asupan nutrisi yang dapat ditingkatkan
b. Batasan Karateristik
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan nutrisi
c. Faktor yang berhubungan
-

F. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa pertama : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. Tujuan dan Kriteria Hasil
 Menunjukan hasrat / ingin makan dalam rentang cukup terganggu, sedikit
terganggu atau tidak terganggu
 Menunjukan menyenangi makanan dalam rentang cukup terganggu, sedikit
terganggu atau tidak terganggu
b. Intervensi keperawatan
 Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan
gizi ( untuk mengetahui status nutrisi dan gizi pasien saat ini )
 Identifikasi alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien ( untuk
mengetahui adanya hambatan pasien dalam memenuhi kebutuhan makannya )
 Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi gizi
( untuk mengganti kalori dan nutrisi yang dibutuhkan sesuai dengan keadaan
status gizi pasien )
 Atur diet yang diperlukan ( untuk menyesuaikan nutrisi dan gizi yang
diperlukan pasien seperti menganjurkan makanan dengan protein tinggi dan
lainnya )
 Monitor kalori dan asupan makanan ( untuk menilai status gizi pasien )
 Anjurkan klien untuk makan – makanan favorit klien yang sesuai dengan
anjuran diet klien ( untuk meningkatkan nafsu makan klien )

2. Diagnosa kedua : Inkontinensia urinarius fungsional


a. Tujuan dan Kriteria Hasil
 Mengenali keinginan untuk berkemih dalam rentang sering menunjukan
 Menjaga pola berkemih yang teratur dalam rentang sering menunjukan
 Berkemih pada tempat yang tepat dalam rentang sering menunjukan
 Memulai dan menghentikan aliran urin dalam rentang sering menunjukan
b. Intervensi keperawatan
 Kaji kemampuan urgensi berkemih pasien ( untuk mengetahui masalah apa yang
muncul pada pola berkemih pasien )
 Intruksikan pasien untuk menahan otot sekitar uretra dan anus, kemudian
relaksasi, seolah-olah ingin menahan buang air kecil ( untuk melatih otot
pelvis )
 Informasikan kepada pasien bahwa latihan ini akan efektif jika dilakukan 6 -12
minggu ( agar pasien dapat mengetahui latihannya akan dapat membantu dalam
masalah berkemihnya dalam waktu yang sudah ditentukan )
 Ajarkan klien untuk memonitor keefektifan latihannya dengan mencoba
menahan BAK seminggu sekali ( untuk melihat apakah latihan yang dilakukan
pasien berhasil atau tidak )

3. Diagnosa ketiga : Hambatan mobilitas fisik


a. Tujuan dan Kriteria Hasil :
 Keseimbangan tubuh dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
 Cara berjalan dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
 Gerakan sendi dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
 Gerakan otot dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
 Berjalan dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
b. Intervensi keperawatan :
 Kaji status fisiologi pasien yang menyebabkan kelelahan ( untuk mengetahui
etiologi hambatan mobilitas fisik pada pasien )
 Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan oleh pasien ( untuk
menentukan aktivitas yang cocok dan dapat dilakukan oleh pasien sesuai
kemampuannya )
 Anjurkan olahraga yang sesuai dengan kemampuan pasien ( untuk membantu
mobilitas fisik pasien melalui olahraga namun masih sesuai kemampuan
pasien )
 Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas yang sudah ditentukan sebagai
latihan rutinnya ( untuk menunjang pergerakan mobilitas fisik agar tidak
terganggu )

4. Diagnosa keempat : Defisien pengetahuan


a. Tujuan dan kriteria hasil
 Pengetahuan pilihan untuk melahirkan dalam rentang pengetahuan banyak
 Tanda dan gejala persalinan dalam rentang pengetahuan banyak
 Tahapan persalianan dalam rentang pengetahuan banyak
 Komplikasi potensial persalinan dalam rentang pengetahuan banyak
b. Intervensi keperawatan
 Ajarkan ibu dan pasangan tentang fisiologi persalinan ( untuk mengurangi
defisien pasien tentang fisiologi persalian )
 Ajarkan ibu dan pasangan tentang tanda-tanda persalinan ( agar pasien dapat
mengerti tentang tanda persalinan )
 Ajarkan ibu dan pasangan tentang teknik pernafasan relaksasi saat persalinan
( untuk mengajarkan bagaimana teknik yang dapat digunakan untuk membantu
persalinan )

5. Diagnosa kelima : Resiko infeksi


a. Tujuan dan kriteria hasil
 Menunjukan kemerahan dalam rentang tidak ada
 Menunjukan demam dalam rentang tidak ada
 Menunjukan malaise dalam rentang tidak ada
 Menunjukan nafsu makan yang hilang dalam rentang tidak ada
b. Intervensi keperawatan
 Monitor adanya tanda dan gejala infeksi ( untuk mengetahui tanda tanda infeksi
sedini mungkin )
 Batasi jumlah pengunjung ( untuk meminimalkan infeksi yang mungkin terjadi )
 Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup ( untuk membantu meningkatkan daya
tahan tubuh )
 Anjurkan asupan cairan yang tepat (untuk membantu meningkatkan daya tahan
tubuh )
 Anjurkan istirahat yang cukup ( untuk membantu meningkatkan daya tahan
tubuh )

6. Diagnosa keenam : Kesiapan meningkatkan nutrisi


a. Tujuan dan kriteria hasil
 Memilih makanan dan cairan yang sesuai dengan diet yang ditentukan dalam
rentang sering menunjukan
 Memakan makanan yang sesuai dengan diet yang ditentukan
 Meminum minuman yang sesuai dengan diet yang ditentukan
b. Intervensi keperawatan
 Tentukan status gizi dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
dan gizi ( untuk mengetahui tindakan yang dapat dilakukan selanjutnya )
 Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan ( untuk meningkatkan
kebutuhan nutrisi yang sesuai )
 Kolaborasi dengan ahli gizi bila perlu ( untuk lebih menunjang kebutuhan
nutrisi pasien melalui makanan )
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L J. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Ahli Bahasa Monica Ester Edisi 10.
Jakarta : EGC Carpenito, L J. 2009
Asuhan Keperawatan Post Operasi.Yogyakarta : Nuha Medika Mitayani. 2009
Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta. : Salemba Medika Nugroho, T. 2010
NANDA NIC & NOC 2018-2020. Penerbit Buku Kedokteran : EGC
Banjarmasin, Desember 2020

Preseptor Akademik Ners Muda

Hj. Ruslinawati Ns,.M.Kep Dhian Aji Candra, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai