Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN POST OP GAMELI DI RUANG


ICU RSUD KOTA MATARAM

Oleh :
Hardianti
021STYJ23

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MATARAM
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian gameli (kehamilan kembar)
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan
tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat.
Kehamilan kemnbardapat memberikan risiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu.
Oleh karenna tu, dalam menghadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan
hamil yang lebih intensif (Ningsih, 2020).
1.2 Etiologi
Menurut (Mewengkang, 2016) Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi persalinan
pada kehamilan gangga atau gameli adalah :
a. Bangsa, umur, dan paritas sering mempengaruhi kehamilan 2 telur
b. Faktor obat induksi ovulasi profertil, domid dan hormon e gonadotropin dapat
menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua
c. Faktor keturunan
d. Faktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula
terbentuk menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion dan 2
plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik.
1.3 Jenis kehamilan gameli
Menurut (Mewengkang, 2016) Kehamilan kembar dibagi menjadi 3 macam,
a. Gameli dizigotik : kembar dua telur,heterolog, biovuler dan pratenal : kedua
telur berasal dari :
1) Ovarium dan ovum
2) Ovarium dan dari 1 folikel
3) Dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri
b. Gameli monozigotik : kembar satu telur, homolog, uniovuler, identik dapat
terjadi karena :
1) Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula
2) Hambatan pada tingkat segmentasi
3) Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum primitive
c. Conjoined twins, superfekkundasi 2 superfetasi conjoined twins atau kembar
siam adalah kembar dimana janin melekat dengan lainnya. Misalnya
torakopagus (dada dengan dada). Abdominopagus (pelengketan antara kedua
abdomen), kraniopagus (kedua kepala) dan sebagainya.
1.4 Tanda dan gejala kehamilan gameli
Menurut (Saffira A.N, 2020) Tanda dan gejala pada kehamilan kembar adalah sebagai
berikut:
a. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas
toleransinyadan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan semakin
pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar.
b. Mual dan muntah berat karena HCG meningkat
c. Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar
d. Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan berbeda
(nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit . kecurugaan meningkat jika keluarga
memiliki riwayat kehamilan kembar
e. Penggunaan stimulator ovulasi
f. Kebutuhan ibu akan zat – zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehinga
dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain.
g. Frekuensi hidramnion kira – kira 10 kali lebih besar pada kehamilan kembar dari
pada kehamilan tunggal
h. Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering pada kehamilan
kembar
i. Solusio plasenta dapat terjadi kemudian seperti sesak nafas, sering kencing, edema
dan varises pada tungkai bawa dan vulva
1.5 Patofisiologi
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewatibatas
toleransi dan sering kali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-
rata 260 hari, kembar tiga 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata
kehamilan kembar ± 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan
zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada
saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak dapat dipisahkan dengan
korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput amnion dipisahkan oleh
korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik. Pada
kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet
atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan
sakus amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat (Arsil, 2019).
Secara umum, derajat perubahan fisiologis ibu lebih besar pada kehamilan
kembar dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami
mual dan muntah yang melebihi yang dikarateriskan kehamilan tunggal. Perluasan
volume darah ibu normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar.
Pada kehamilan kembar yang disertai komplikasi hidramnion, fungsi ginjal ibu
dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari
uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta keluaran urin ibu dengan segera
kembali ke normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis
terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan
untuk memungkinkan kehamilan Berbagai macam stres kehamilan serta
kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi keibuan yang serius hampir
tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar. SC merupakan tindakan untuk
melahirkan bayi dengan berat di atas 500 gr dengan sayatan pada dinding rahim yang
masih utuh. Indikasi yang dilakukan tindakan ini yaitu distorsi kepala panggul,
disfungsi rahim, distorsi jaringan lunak, plasenta previa dil, untuk ibu.
Sedangkan untuk janin adalah gawat janin. Janin besar dan letak lintang
setelah dilakukan SC ibu akan mengalami adaptasi post partum baik dari aspek
kognitif berupa kurang pengetahuan. Akibat kurang informasi dan dari aspek
fisiologis yaitu produk oxsitosin yang tidak adekuat akan mengakibatkan ASI yang
keluar hanya sedikit, luka dari insisi akan menjadi post de entris bagi kuman. Oleh
karena itu perlu diberikan antibiotik dan perawatan luka dengan prinsip steril. Nyeri
adalah salah utama karena insisi yang mengakibatkan gangguan rasa nyaman.
Sebelum dilakukan operasi pasien perlu dilakukan anestesi bisa bersifat
regional dan umum. Namun anestesi umum lebih banyak pengaruhnya terhadap janin
maupun ibu anestesi janin sehingga kadang-kadang bayi lahir dalam keadaan upnoe
yang tidak dapat diatasi dengan mudah. Akibatnya janin bisa mati, sedangkan
pengaruhnya anestesi bagi ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa atonia uteri
sehingga darah banyak yang keluar. Untuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas
yang tidak efektif akibat sekret yan berlebihan karena kerja otot nafas silia yang
menutup. Anestesi ini juga mempengaruhi saluran pencernaan dengan menurunkan
mobilitas usus. Seperti yang telah diketahui setelah makanan masuk lambung akan
terjadi proses penghancuran dengan bantuan peristaltik usus. Kemudian diserap untuk
metabolisme sehingga tubuh memperoleh energi. Akibat dari mortilitas yang menurun
maka peristaltik juga menurun. Makanan yang ada di lambung akan menumpuk dan
karena reflek untuk batuk juga menurun. Maka pasien sangat beresiko terhadap
aspirasi sehingga perlu dipasang pipa endotracheal. Selain itu motilitas yang menurun
juga berakibat pada perubahan pola eliminasi yaitu konstipasi (Arsil, 2019).
1.6 Pathway

1.7 Manifestasi klinik


Manifestasi klinis sectio caesarea menurut (astuti, 2018) sebagai berikut :
a. Nyeri akibat ada luka pembedahan
b. Adanya luka insisi pada bagian abdomen
c. Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus
d. Aliran lokhea bebas dan bekuan yang berlebihan (lokhea tidak banyak)
e. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira – kira 600-800 ml
f. Terpasang kateter urine
g. Bising usus terdengar samar
1.8 Komplikasi
Komplikasi SC dengan indikasi gamely
a. Komplikasi pada bayi
1) Prematuritas
Sekitar 20% bayi dari kehamilan multiple merupakan bayi dengan berat lahir
rendah
2) HMD (Hyalin Membrane Disease)
HMD atau yang dikenal sebagai Respiratory Distres Syndrom (RDS)adalah
penyebab tersering dari gagal nafas pada bayi prematur. Bayi kembar yang
dilahirkan sebelum usia kehamilan 35 minggu dua kali lebih sering menderita
HMD dibandingkan dengan bayi tunggal yang dilahirkan pada usia kehamilan
yang sama.
b. Komplikasi pasca partus pada ibu
Kehamilan kembar menurut
1) Atonia uteri
2) Retensio plasenta
3) Plasenta rest
4) Pendarahan pasca partus pervagina
1.9 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan secara medis
1) Analgesik diberikan setian 3-4 jam atau bila diperlukan seperti asam
mefenamat, ketorolak, tramadol
2) Pemberian transfusi darah bila terjadi pendarahan partum yang hebat
3) Pemberian antibiotikseperti cefotaxim, ceftriaxon
4) Pemberian cairan parentalseperti Ringer laktatdan NaCl
b. Penatalaksanaan nonmedis
1) Periksa dan catat tanda – tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30
menit pada 4 jam kemudian
2) Pendarahan dan urin harus dipantau secara ketat
3) Mobilisasi pada hari pertama setelah operasi
1.10 Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:
a. USG
Ultrasonography untuk mengamati gerakan organ tubuh seperti jantung, hati,
empedu, limpa, pankreas, ginjal, kandung kemih, pembuluh darah, janin dan
embrio.
b. Uji laboratorium
1) Hitung darah lengkap mengevaluasi trombosit, leukosit dan hematocrit
2) Pemeriksaan elektrolit
3) Golongan darah.
4) Kultur urin
1.11 Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut
b. Gangguan mobilitas fisik
c. Risiko infeksi
1.12 Intervensi keperawatan
DIAGNOSA SLKI SIKI
Nyeri akut
Gangguan mobilitas fisik
Risiko infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Arsil, R. R. (2019). kembar siam (dichepalus parapagus dibrachius). Jurnal kesehatan andalas.

astuti, T. (2018). hubungan paritas dan kehamilan kembar terhadap kejadian letak sungsang di rskdia
siti fatimah makasar . Jurnal kesehatan delimania, 2(2):104-109.

Mewengkang, W. d. (2016). luaran persalinan gameli di rsup prof. dr. r. d. kandou. Jurnal E-clinic
(eCI). 4.(2).

Ningsih. (2020). Asuhan keperawatan pada Ny. i dengan diagnosa medis "post op secsuio caesarea
dengan indikasi gameli" diruang nifas rsud bangil pasuruan.

Saffira A.N, Y. T. (2020). Luaran manternal dan neonatal pada kehamilan gameli di rsup dr. kariadi
semarang . Diponegoro medical journal (jurnal kedokteran diponegoro), 9(2):140-147.

Anda mungkin juga menyukai