Dosen Pengampu:TIM
Disusun Oleh:
Dini Melinda
JNR0200102
2021
A. Konsep Penyakit
I. Definisi Penyakit
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum
kehamilan sebelum 20 minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram dan
II. Etiologi
1. Faktor fetal
60-75% kasus abortus spontan. Dan angka abortus yang disebabkan kelainan
(Hidayati, 2020)
(46 XY / XX) cenderung akan bertahan lebih lama daripada janin dengan
2. Faktor maternal
b. Infeksi
c. Penyakit metabolik
Abortus sering dihubungkan dengan adanya penyakit metabolic pada
bahwa pengaturan kadar gula darah pada pasien DM dalam waktu 21 hari
Anemia dapat mengurangi suplai oksigen pada metabolisme ibu dan janin
oksigen dalam darah. Hal ini dapat memberikan efek tidak langsung pada
ibu dan janin antara lain kematian janin, meningkatnya kerentanan ibu pada
yang melawan sel sendiri, dan alloimunitas – kekebalan melawan sel orang
adalah aspirin dan heparin (atau prednison dalam beberapa kasus tertentu)
(Smith, 2015).
V. Komplikasi
1. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena
perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.
2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
posisi hiperretrofleksi. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya
perforasi, laparatomi harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya
perlukaan pada uterus dan apakah ada perlukan alat-alat lain.
3. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan
karena infeksi berat.
4. Infeksi
Sebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang
merupakan flora normal. Khususnya pada genitalia eksterna yaitu
staphylococci, streptococci, Gram negatif enteric bacilli, Mycoplasma,
Treponema (selain T. paliidum), Leptospira, jamur, Trichomonas vaginalis,
sedangkan pada vagina ada lactobacili,streptococci, staphylococci, Gram
negatif enteric bacilli, Clostridium sp., Bacteroides sp, Listeria dan jamur.
Organisme-organisme yang paling sering bertanggung jawab terhadap infeksi
paska abortus adalah E.coli, Streptococcus non hemolitikus, Streptococci
anaerob, Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolitikus, dan Clostridium
perfringens. Bakteri lain yang kadang dijumpai adalah Neisseria gonorrhoeae,
Pneumococcus dan Clostridium tetani. Streptococcus pyogenes potensial
berbahaya oleh karena dapat membentuk gas
B. Pengkajian
I. Wawancara
masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien, adapun hal hal yang perlu dikaji
adalah:
2. Keluhan utama : kaji adanya mentruasi tidak lancar dan adanya perdarahan
pervaginam berulang
3. Riwayat penyakit yang pernah dialami : kaji adanya penyakit yang pernah
banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe, gejala serta
8. Pola aktivitas sehari hari : kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
1. Kepala leher
a. Kaji kebersihan dan distribusi kepala dan rambut - Kaji expresi wajah
c. Amati warna sklera mata ( ada tidaknya ikterik) dan konjungtiva mata
( anemis ada/tidak)
2. Thorak
a. Paru
Hitung frekuensi pernafasan, inspeksi irama pernafasan, inspeksi
jantung.
3. Payudara
4. Abdomen
e. amati apakah uterus tegang baik waktu his atau diluar his - ada tidaknya
nyeri tekan
5. Genetalia
6. Ekstremitas
Kaji ada tidaknya kelemahan, Capilerry revile time, Ada tidaknya oedema
7. Pemeriksaan obstetric
1. Bila janin masih hidup maka hasil plano test ( +) tetapi kalo janin sudah
2. Dopler untuk menemukan DJJ jiak janin masih hidup, DJJ (+)
No Dx Tujuan Intervensi
1 Hypovolemia b.d Setelah dilakukan 1. Managemen cairan (I.03098)
kehilangan cairan tindakan Observasi
aktif,perdarahan keperawatan -Monitor status hidrasi
(D.0023) diharapkan -Monitor status hemodinamik
hypovolemia -Monitor hasil pemeriksaan
menurun dengan laboratorium
kriteria : Terapeutik
- Tekanan darah -catat intake-output dan hitung
membaik, nadi balans cairan 24 jam
menurun, respirasi -berikan asupan cairan
menurun -berikan cairan intravena
- Kehagatan akral Kolaborasi
meningkat Kolaborasi pemberian diuretik
- Turgor kulit
meningkat
- CTR meningkat
- Kelembaban bibir
meningkat
2 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan 1. manajemen nyeri (I.08238)
pencedera fisiologi tindakan Observasi
(D.0077) keperawatan -identifikasi lokasi,
diharapkan nyeri karakteristik, durasi, frekuensi,
berkurang dengan kualitas
kriteria (L.08066): -identifikasi skala nyeri
-Keluhan nyeri -identifikasi respon nyeri
menurun nonverbal
-meringis menurun Terapeutik
-gelisah menurun -berikan teknik
Perineum terasa nonfarmakologis
tertekan menurun -kontrol lingkungan yang
-uterus teraba memberat nyeri
membulat menurun -fasilitas istirahat tidur
Edukasi
-jelaskan penyebab nyeri
Jelaskan strategi meredekan
nyeri
3 Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan 1. reduksi ansietas (I.09314)
situasional (D.0080) tindakan Observasi
keperawatan -identifikiasi tingkat ansietas
diharapkan ansietas -monitor tanda tanda ansietas
menurun dengan Terapeutik
kriteria (L.090893): -pahami situasi yang membuat
-verbalisasi ansietas
kebingunan menurun -dengarkan dengan penuh
-perilaku gelisah pengertian
menurun -motivasi mengidentifikasi
-pucat menurun situasi yang memicu
-tremor menurun kecemasan
Edukasi
-anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
-latih teknik relaksasi
4 Berduka b.d Setelah dilakukan 1. Dukungan proses berduka
kehilangan/kematian tindakan (I.09275)
janin (D.0081) keperawatan Observasi
diharapkan respon -Identifikiasi reaksi awal
psikologis terhadap kematian
kehilangan membaik Terapeutik
(L.09094) dengan -Diskusikan karakteristik
kriteria : berduka normal dan abnormal
-verbalisasi Edukasi
menerima -informasikan bentuk bayi
kehilangan beradasarkan lamanya kematian
meningkat 2. Dukungan emosional
-verbalisasi perasaan Observasi
sedih, besalah -identifikasi fungsi marah,
menurun frustasi, dan amuk bagi pasien
-imunitas tubuh Terapeutik
membaik -fasilitasi mengungkapkan
perasaan cemas, marah atau
sedih
-buat pernyataan supportif atau
empati selama fase berduka
-kurangi tuntutan berpikir saat
sakit atau lelah
Edukasi
-jelaskan konsekuensi tidak
menghadapi rasa bersalah dan
malu
-anjurkan mengungkapkan
perasaan yang dialami
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham. 2014. William Obstetrics (24th Edition ed.). United States: McGraw Hills.
Hidayati, Nurma. 2020. Gambaran Kejadian Abortus Inkomplit Di RSUD Jend.Ahmad Yani
Kota Metro Tahun 2019. Jurnal kesehatan akbid wira Buana
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: PT. Salemba Medika
Nugroho, Taufan. 2010. obsgyn obstetri dan ginekologi untuk kebidanan dan keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Puscheck, E. E. (2016, October 14). Early Pregnancy Loss. Retrieved Februari 24, 2021, from
Medscape: http://www.medscape.com
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Penerbit
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Penerbit Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Penerbit Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta