Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

ABORTUS IMMINENS

DISUSUN OLEH

Mutiara rahmah (191012114201020)

INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESMAS

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


A. Definisi
Abortus atau lebih dikenal dengan istilah keguguran adalah
pengeluaranhasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim. Janin
belum mampu hidupdi luar rahim, jika beratnya kurang dari 500 g, atau usia
kehamilan kurang dari 28minggu karena pada saat ini proses plasentasi belum
selesai. Pada bulan pertamakehamilan yang mengalami abortus, hampir selalu
didahului dengan matinya janindalam rahim.
Abortus imminens adalah perdarahan yang ditandai dengan
kemunculan flek kecokelatan (kadang ada gumpalan darah) dari vagina ketika
usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Kadang juga disertai nyeri di sekitar
perut dan punggung bawah akibat kontraksi rahim, padahal belum terjadi
pelebaran leher rahim.Dalam dunia medis, abortus imminens juga dikenal
dengan sebutan threatened miscarriage atau ancaman keguguran.

B. Etiologi
Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh
kematianmudigah. Sebaliknya, pada kehamilan lebih lanjut biasanya janin
dikeluarkandalam keadaan masih hidup. Hal-hal yang menyebabkan abortus
dapat dibagisebagai berikut.
a) Kelainan pertumbuhan hasil konsepsiKelainan pertumbuhan
hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin ataucacat.
Kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada
hamil mudah. Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam
pertumbuhan ialahsebagai berikut:
 Kelainan kromosom. Kelainan yang sering ditemukan
pada abortus spontanialah trisomi, poliploidi dan
kemungkinan pula kelainan kromosom seks.
 Lingkungan kurang sempurna. Bila lingkungan di
endometrium di sekitartempat implantasi kurang
sempurna sehingga pemberian zat-zat makanan pada
hasil konsepsi terganggu.
 Pengaruh dari luar. Radiasi, virus, obat-obat, dan
sebagainya dapatmempengaruhi baik hasil konsepsi
maupun lingkungan hidupnya dalamuterus. Pengaruh
ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen.
b) Kelainan pada plasentaEndarteritis dapat terjadi dalam villi
koriales dan menyebabkan
oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangg
uan pertumbuhan dankematian janin. Keadaan ini bisa terjadi
sejak kehamilan muda misalnya karenahipertensi menahun.
c) Penyakit ibuPenyakit mendadak, seperti pneumonia, tifus
abdominalis, pielonefritis,malaria, dan lain-lain dapat
menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus,
atau plasmodium dapat melalui plasenta masuk ke janin, sehin
gga menyebabkankematian janin, dan kemudian terjadilah
abortus. Anemia berat, keracunan,laparotomi, peritonitis
umum, dan penyakit menahun seperti
brusellosis,mononukleosis infeksiosa, toksoplasmosis juga
dapat menyebabkan abortuswalaupun lebih jarang.
d) Kelainan traktus genitalisRetroversio uteri, mioma uteri, atau
kelainan bawaan uterus dapatmenyebabkan abortus. Tetapi,
harus diingat bahwa hanya retroversio uterigravidi inkarserata
atau mioma submukosa yang memegang peranan
penting.Sebab lain abortus dalam trimester ke-2 ialah servik
inkompeten yang dapatdisebabkan oleh kelemahan bawaan
pada serviks, dilatasi serviks berlebihan,konisasi, amputasi,
atau robekan serviks luas yang tidak dijahit.
e) Kelainan endokrin (hyperthiroid, diabetes melitus, kekurangan
progesteran)
f) Trauma
g) Gangguan nutrisi
h) Stress psikologis

C. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis
kemudiandiikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya. Hal tersebut
menyebabkan hasilkonsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga
merupakan benda asingdalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus
berkontraksi untuk mengeluarkanisinya. Pada kehamilan kurang dari 8
minggu hasil konsepsi itu biasanyadikeluarkan seluruhnya karena villi
koriales belum menembus desidua secaramendalam. Pada kehamilan antara 8
sampai 14 minggu villi koriales menembusdesidua lebih dalam, sehingga
umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yangdapat menyebabkan
perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnyayang dikeluarkan
setelah ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa waktukemudian plasenta.
Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas denganlengkap.
Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur.

D. woc
E. Manifestasi klinik
Biasanya, tetapi tidak selalu, pertama-tama akan terjadi perdarahan,
yangsetelah beberapa jam sampai beberapa hari akan diikuti oleh kram
abdomen. Nyeri pada abortus dapat terletak di sebelah anterior dan berirama
seperti nyeri pada persalinan biasa; serangan nyeri tersebut bisa berupa nyeri
pinggang bawahyang persisten disertai perasan tekanan pada pangggul; atau
nyeri tersebut bisa berupa nyeri tumpul atau rasa pegal di garis tengah pada
daerah suprasimpisisyang disertai dengan nyeri tekan di daerah uterus.
Bagaimanapun bentuk nyeriyang terjadi, kelangsungan kehamilan dengan
perdarahan dan rasa nyerimemperlihatkan prognosis yang jelek. Meskipun
demikian, pada sebagian wanitayang menderita nyeri dan terancam
mengalami abortus, perdarahan bisa berhenti,rasa nyeri menghilang dan
kehamilan yang normal terjadi.
Pada mulanya perdarahan hanya sedikit kemudian berulang dan
bertambah banyak. Kadang-kadang perdarahan berulang dapat berlangsung
berhari-hari atau beberapa minggu bahkan berbulan lamanya. Warna darah
lebih banyak merahsegar, kecuali telah bercampur dengan darah tua sehingga
warnanya kecoklatan.Tanda-tanda kehamilan muda tetap ada. Rasa nyeri pada
suprasimfisis atau pinggang mulanya belum ada atau ringan saja.
Tanda dan gejala pada abortus Imminen:
1. Terdapat keterlambatan datang bulan2. Terdapat perdarahan, disertai
sakit perut atau mules3. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim
sama dengan umur kehamilan danterjadi kontraksi otot Rahim4. Hasil
periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan
kanalisservikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot
Rahim5. Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif.

Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil

A. Pengkajian
Data yang perlu dikaji oleh perawat adalah :
 Data dasar yang meliputi :
a) Aspek biologi
b) Aspek psikologis
c) Aspek sosial kultural
d) Aspek spiritual
 Data fokus yaitu :
 data yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini yangmeliputi :
 Riwayat kehamilan
 Riwayat sebelumnya, penggunaan kontrasepsi dan jenisnya,
riwayatkehamilan sebelumnya, lahir hidup atau lahir mati,
riwayat haid yangmeliputi siklus haid, lama haid dan akhir
hair
 Pengkajian fisik meliputi :
 Usia kehamilan saat ini, adanya tanda-tanda awal
kehamilan
 Perhatian pendarahan yang terjadi
 Adanya infeksi
 Rasa nyeri pada saat terjadi pendarahan
 Ada riwayat masalah pengobatan
 Aktivitas yang dilakukan selama kehamilan

B. Diagnosa keperawatan
Menurut Lowdermilk (2013) dan SDKI (2016) diagnosa keperawatan
yang mungkin muncul adalah sebagai berikut :

 Hipovolemia berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan


akibat keguguran, kehilangan cairan aktif.
 Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring,
kelemahan
C. Perencanaan Asuhan Keperawatan

N Diagnosa Luaran Intervensi


O
1. Hipovolemia Setelah dilakukan
berhubungan dengan intervensi keperawatan Managemen cairan
perdarahan yang selama ….x24 jam
berlebihan akibat diharapkan hipovolemia  Pertahankan terapi cairan
keguguran, kehilangan menurun , dengan sesuai instruksi
cairan aktif. kriteria sbb;  Tingkatkan in take cairan
 Tekanan darah peroral sesuai
meningkat, nadi kemampuan klien
menurun,  Motivasi keluarga untuk
respirasi menurun membantu meningkatkan
 Kehangatan Acral in take oral
meningkat
 Turgor kulit Monitor cairan
meningkat
 Ukur balans cairan
 CTR meningkat
 Monitor TTV dan
 Kelembaban bibir
kondisi acral, turgor
meningkat
kulit, CTR dan
kelembaban bibir

2. Nyeriakut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen nyeri


dengan kontraksi uterus intervensi keperawatan Observasi
selama ….x24 jam  Identifikasi lokasi,
diharapkan tingkat nyeri karakteristik, durasi,
menurun frekuensi, kuaiitas,
 kemampuan intensitas nyeri
menuntaskan  Identifikasi skala nyeri
aktivitas  Identifikasi respons nyeri
meningkat non verbal
 keluhan nyeri  Identifikasi faktor yang
menurun memperberat dan
 kesulitan tidur memperingan nyeri
menurun  Monitor efek samping
frekuensi nadi penggunaan analgetik
membaik
Terapeutik
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
kupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi Terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
 kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi Istirahat dan
tidur
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan (Terapi aktifitas)
berhubungan dengan intervensi keperawatan
tirah baring, kelemahan selama ….x24 jam Observasi
diharapkan diharapkan
 Identifikasi defisit
aktifitas pasien kembali
normal tingkat aktifitas
Kriteria hasil:  Identifikasi kemampuan
berpartisipasi
a. Kemudahan bernafas
 Identifikasi makna
ketika beraktifitas tidak
terganggu aktifitas rutin dan waktu
luang
b. kekuatan tubuh  Monitor respons
bagian atas tidak
emosional,fisik,social,da
terganggu
n spiritual terhadap
c. Kekuatan tubuh aktivitas
bagian bawah tidak
terganggu Terapeutik

d. Kemudahan dalam  Fasilitasi focus pada


melakukan aktifitas kemampuan
Hidup Harian/ADL  Koordinasi pemilihan
aktifitas sesuai usia
 Fasilitasi aktivitas
motoric untuk
merelaksasikan otot
 Libatkan keluarga dalam
aktivitas, jika perlu

Edukasi

 Jelaskan metode aktivitas


fisik sehari hari, jika
perlu
 Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
Anjurkan melakukan
D. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang diharapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan (Suarni, 2017).
E. Evaluasi keperawatan
Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya. Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan
(Suarni, 2017).
Daftar Pustaka

Darma, Gde Kiki Sanjaya. (2015). Laporan Kasus Abortus Imminens


Juni 2015 Faktor Resiko, Patogenesis dan Penatalaksanaan. Diambil pada 07
Mei 2019 pukul 19.17 WIB dari website https://isainsmedis.id
Diyah,Elisa. (2017). Faktor risiko kejadian abortus spontan. Diambil
pada 01 Mei 2019 pukul 17.07 WIB dari website
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
Handono, Budi et al. (2009). Abortus berulang. Bandung : PT Refika
Aditama
Hutahaean, Serri. (2009). Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas Dan
Ginekologi. Jakarta : TIM
Huliana, Mellyna. (2010). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat.
Jakarta : Puspa Swara.
Kusuma, Erika. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Ibu Abortus .
diambil pada 01 Mei 2019 pukul 19.19 WIB dari website
https://www.academia.edu/11316812/asuhan_keperawatan_pada_ibu_abortus
Kusmiyati, Yuni et al .(2009). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu
Hamil). Yogyakarta : Penerbit Fitramaya.
Leveno, Kenneth J. (2015). Manual komplikasi kehamilan Williams.
Jakarta : EGC.
Lowdermilk et al .(2013). Buku Keperawatan Maternitas Edisi 8.
Elservier (Singapura) : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai