ABORTUS IMMINENS
DISUSUN OLEH
PRODI S1 KEPERAWATAN
B. Etiologi
Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh
kematianmudigah. Sebaliknya, pada kehamilan lebih lanjut biasanya janin
dikeluarkandalam keadaan masih hidup. Hal-hal yang menyebabkan abortus
dapat dibagisebagai berikut.
a) Kelainan pertumbuhan hasil konsepsiKelainan pertumbuhan
hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin ataucacat.
Kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada
hamil mudah. Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam
pertumbuhan ialahsebagai berikut:
Kelainan kromosom. Kelainan yang sering ditemukan
pada abortus spontanialah trisomi, poliploidi dan
kemungkinan pula kelainan kromosom seks.
Lingkungan kurang sempurna. Bila lingkungan di
endometrium di sekitartempat implantasi kurang
sempurna sehingga pemberian zat-zat makanan pada
hasil konsepsi terganggu.
Pengaruh dari luar. Radiasi, virus, obat-obat, dan
sebagainya dapatmempengaruhi baik hasil konsepsi
maupun lingkungan hidupnya dalamuterus. Pengaruh
ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen.
b) Kelainan pada plasentaEndarteritis dapat terjadi dalam villi
koriales dan menyebabkan
oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangg
uan pertumbuhan dankematian janin. Keadaan ini bisa terjadi
sejak kehamilan muda misalnya karenahipertensi menahun.
c) Penyakit ibuPenyakit mendadak, seperti pneumonia, tifus
abdominalis, pielonefritis,malaria, dan lain-lain dapat
menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus,
atau plasmodium dapat melalui plasenta masuk ke janin, sehin
gga menyebabkankematian janin, dan kemudian terjadilah
abortus. Anemia berat, keracunan,laparotomi, peritonitis
umum, dan penyakit menahun seperti
brusellosis,mononukleosis infeksiosa, toksoplasmosis juga
dapat menyebabkan abortuswalaupun lebih jarang.
d) Kelainan traktus genitalisRetroversio uteri, mioma uteri, atau
kelainan bawaan uterus dapatmenyebabkan abortus. Tetapi,
harus diingat bahwa hanya retroversio uterigravidi inkarserata
atau mioma submukosa yang memegang peranan
penting.Sebab lain abortus dalam trimester ke-2 ialah servik
inkompeten yang dapatdisebabkan oleh kelemahan bawaan
pada serviks, dilatasi serviks berlebihan,konisasi, amputasi,
atau robekan serviks luas yang tidak dijahit.
e) Kelainan endokrin (hyperthiroid, diabetes melitus, kekurangan
progesteran)
f) Trauma
g) Gangguan nutrisi
h) Stress psikologis
C. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis
kemudiandiikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya. Hal tersebut
menyebabkan hasilkonsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga
merupakan benda asingdalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus
berkontraksi untuk mengeluarkanisinya. Pada kehamilan kurang dari 8
minggu hasil konsepsi itu biasanyadikeluarkan seluruhnya karena villi
koriales belum menembus desidua secaramendalam. Pada kehamilan antara 8
sampai 14 minggu villi koriales menembusdesidua lebih dalam, sehingga
umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yangdapat menyebabkan
perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnyayang dikeluarkan
setelah ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa waktukemudian plasenta.
Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas denganlengkap.
Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur.
D. woc
E. Manifestasi klinik
Biasanya, tetapi tidak selalu, pertama-tama akan terjadi perdarahan,
yangsetelah beberapa jam sampai beberapa hari akan diikuti oleh kram
abdomen. Nyeri pada abortus dapat terletak di sebelah anterior dan berirama
seperti nyeri pada persalinan biasa; serangan nyeri tersebut bisa berupa nyeri
pinggang bawahyang persisten disertai perasan tekanan pada pangggul; atau
nyeri tersebut bisa berupa nyeri tumpul atau rasa pegal di garis tengah pada
daerah suprasimpisisyang disertai dengan nyeri tekan di daerah uterus.
Bagaimanapun bentuk nyeriyang terjadi, kelangsungan kehamilan dengan
perdarahan dan rasa nyerimemperlihatkan prognosis yang jelek. Meskipun
demikian, pada sebagian wanitayang menderita nyeri dan terancam
mengalami abortus, perdarahan bisa berhenti,rasa nyeri menghilang dan
kehamilan yang normal terjadi.
Pada mulanya perdarahan hanya sedikit kemudian berulang dan
bertambah banyak. Kadang-kadang perdarahan berulang dapat berlangsung
berhari-hari atau beberapa minggu bahkan berbulan lamanya. Warna darah
lebih banyak merahsegar, kecuali telah bercampur dengan darah tua sehingga
warnanya kecoklatan.Tanda-tanda kehamilan muda tetap ada. Rasa nyeri pada
suprasimfisis atau pinggang mulanya belum ada atau ringan saja.
Tanda dan gejala pada abortus Imminen:
1. Terdapat keterlambatan datang bulan2. Terdapat perdarahan, disertai
sakit perut atau mules3. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim
sama dengan umur kehamilan danterjadi kontraksi otot Rahim4. Hasil
periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan
kanalisservikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot
Rahim5. Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif.
A. Pengkajian
Data yang perlu dikaji oleh perawat adalah :
Data dasar yang meliputi :
a) Aspek biologi
b) Aspek psikologis
c) Aspek sosial kultural
d) Aspek spiritual
Data fokus yaitu :
data yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini yangmeliputi :
Riwayat kehamilan
Riwayat sebelumnya, penggunaan kontrasepsi dan jenisnya,
riwayatkehamilan sebelumnya, lahir hidup atau lahir mati,
riwayat haid yangmeliputi siklus haid, lama haid dan akhir
hair
Pengkajian fisik meliputi :
Usia kehamilan saat ini, adanya tanda-tanda awal
kehamilan
Perhatian pendarahan yang terjadi
Adanya infeksi
Rasa nyeri pada saat terjadi pendarahan
Ada riwayat masalah pengobatan
Aktivitas yang dilakukan selama kehamilan
B. Diagnosa keperawatan
Menurut Lowdermilk (2013) dan SDKI (2016) diagnosa keperawatan
yang mungkin muncul adalah sebagai berikut :
Edukasi