Anda di halaman 1dari 15

“KELAINAN AIR KETUBAN”

(KPSW, POIHIDRAMNION DAN


OLIGOIDRAMNION)

AYU CITA LARASARI(P07220116085)


HELDA WURI C(P07220116098)
SRI BINTANG REGITA (P07220116117)
YULPIANTI ANNISA (P07220116120)
KELAINAN AIR KETUBAN KPSW
KPSW adalah Ketuban
( KETUBAN PECAH SEBELUM
pecahnya dinyatakan pecah
ketuban WAKTUNYA) dini bila terjadi
sebelum sebelum proses
persalinan
waktunya
berlangsung.
tanpa disertai KPSW disebabkan
tanda inpartu oleh karena
dan setelah KPSW adalah pecahnya berkurangnya
satu jam tetap ketuban sebelum terdapat kekuatan
tidak diikuti tanda-tanda persalinan membrane atau
mulai dan ditunggu satu meningkatnya
dengan proses
jam belum terjadi inpartu tekanan intar
inpartu uterin atau oleh
sebagaimana (kapita selekta
kedua factor
penatalaksanaan rutin
mestinya. tersebut.
Obstetri Ginekologi dan
Sebahagian Berkurangnya
KB). kekuatan
pecahnya
membrane
ketuban secara
disebabkan
dini terjadi adanya infeksi
sekitar usia yang dapat
kehamilan 37 berasal dari
minggu vagina serviks.
Faktor penyebab atau etiologi
terjadinya KPSW tetap tidak
jelas, tetapi berbagai jenis faktor
yang menimbulkan terjadinya
KPSW yaitu infeksi vagina dan
serviks, fisiologi selaput ketuban
yang abnormal, inkompetensi
serviks, dan devisiensi gizi dari
tembaga atau asam askorbat
(vitamin c).
(manuaba, Ida Bagus Gde. 2007)
Faktor yang berhubungan dengan meningkatnya insidensi KPD antara
lain

Fisiologi selaput amnion/ketuban yang abnormal

Infeksi vagina/serviks

Inkompetensi serviks

Serviks yang pendek

Kehamilan ganda

Polihidramnion

Stress maternal

Distensi uteri

Stress fetal

Trauma
Pathofisiologis

KPSW biasanya terjadi karna berkurangnya


kekuatan membran atau penambahan tekanan
intra uterin ataupun sebaliknya. Kemungkinan
tekanan intra uterin yang kuat adalah
penyebab independen dari KPSW dan selaput
ketuban yang tidak kuat akibat kurangnya
jaringan ikat dan vaskularisasi akan mudah
pecah dengan mengeluarkan air ketuban.
Manifestasi dan penatalaksanaan
medis
Tanda dan Gejala Penatalaksanaan
1. Keluar air ketuban warna  Lebih baik untuk membawa pasien ke
RS dan melahirkan bayi yang berumur
putih keruh, jernih, > 37 minggu dalam 24 jam dari
kuning, hijau atau pecahnya ketuban untuk memperkecil
kecoklatan sedikit-sedikit resiko infeksi intrauterin
atau sekaligus banyak.  Tindakan konservatif (mempertahankan
kehamilan) diantaranya pemberian
2. Dapat disertai demam antibiotik dan cegah infeksi, tokolisis,
bila sudah ada infeksi pematangan paru, amnioinfusi,
3. Janin mudah diraba epitelisasi, fetal and maternal
monitoring. Tindakan aktif (terminasi /
4. Pada pemeriksaan dalam mengakhiri ) yaitu dengan sectio
selaput ketuban tidak caesarea (SC) atau pun partus
ada, air ketuban kering pervagina
 Untuk usia kehamilan <37 minggu
5. Inspekulo : tanpa air dilakukan penanganan konservatif
ketuban mengalir atau dengan mempertahankan kehamilan
selaput ketuban tidak ada sampai usia kehamilan matur.
dan air ketuban sudah  Untuk usia kehamilan 37 minggu atau

kering. lebih lakukan terminasi dan pemberian


profilaksis streptokokkus grup B. Untuk
kehamilan 34-36 minggu lakukan
KELAINAN AIR KETUBAN
POLIHIDRAMNION

Polihidramnion atau disebut juga dengan


hidramnion adalah keadaan dimana air
ketuban melebihi 2000 ml.
Hidramnion akut adalah
penambahan air ketubansesecara
mendadak dan cepat dalam
da
beberapa hari, biasanya terdapat
pada kehamilan yang agak muda,ng
bulan ke 5 dan ke 6.
kan Hidramnion kronis adalah
penambahan air ketuban secara
perlahan-lahan, biasanya terjadi
pada kehamilan lanjut. Diagnosis
pasti bisa didapatkan dari
pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Insidensi hidramnion adalah 1% dari
semua kehamilan. Biggio dkk (1999)
melaporkan dari Alabama, insisden
hidramnion 1% diantara lebih dari
Faktor penyebab atau etiologi
Sampai sekarang penyebab hidramnion masih
belum jelas. Banyak kasus hidramnion terjadi
berhubungan dengan kelainan malformasi janin,
khususnya kelainan sistem syaraf pusat dan
traktus gastrointestinal. Namun secara teori,
hidramnion bisa terjadi karena :
1. Produksi air ketuban bertambah, air ketuban
dibentuk oleh sel-sel amnion, tetapi air ketuban
dapat bertambah cairan lain masuk kedalam
ruangan amnion, misalnya air kencing janin dan
cairan otak anensefalus.
2. Pengaliran air ketuban terganggu, Air ketuban
yang dibentuk, secara rutin dikeluarkan dan
diganti dengan yang baru. Salah satu cara
pengeluaran adalah ditelan oleh janin, diabsorpsi
Pathofisiologis
Pada awal kehamilan, rongga amnion terisi oleh
cairan yang komposisinya sangat mirip dengan
cairan ektrasel. Selama paruh pertama kehamilan,
pemindahan air dan molekul kecil lainnya
berlangsung tidak saja melalui amnion, tapi juga
menembus kulit janin.
Selama trimester kedua, janin mulai berkemih,
menelan dan menghirup cairan amnion. Hampir
pasti proses ini secara bermakna mengatur
pengendalian volume cairan amnion. karena dalam
keadaan normal janin menelan cairan amnion,
diperkirakan bahwa mekanisme ini adalah salah
satu cara pengaturan volume cairan amnion.
Manifestasi dan
penatalaksanaan medis
gejala penatalaksanaan
Perut Ibu hamil sangat besar. Misalnya
1.
saja pada usia kehamilan enam
Terapi hidromnion
minggu,besar perut Ibu seperti telah dibagi dalam tiga
menginjak usia kehamilan delapan
hingga sembilan bulan fase:
2. Tulang punggung Ibu semasa hamil
terasa nyeri.
1) Waktu hamil
3. Perut terasa kembung dan lebih 2) Waktu bersalin
kencang.
4. Kulit perut tampak mengkilap. 3) Post partum
5. Terkadang Ibu merasakan sakit pada
perut ketika berjalan.
6. Rahim Ibu tumbuh lebih cepat
daripada yang seharusnya. Tekanan
pada diafragma menyebabkan ibu
mengalami sesak nafas.
7. Denyut jantung janin sulit dipantau.
Bagian-bagian tubuh janin sulit diraba.
KELAINAN AIR KETUBAN
OLIGOHIDRAMNION

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana


air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang dari
500 cc. VAK (Volume Air Ketuban) meningkat
secara stabil saat kehamilan, volumenya sekitar
30 cc pada 10 minggu dan mencapai puncaknya
1 Liter pada 34-36 minggu, yang selanjutnya
berkurang. Rata-rata sekitar 800 cc pada akhir
trisemester pertama sampai pada minggu ke-40.
Berkurang lagi menjadi 350 ml pada kehamilan
42 minggu, dan 250 ml pada kehamilan 43
minggu. Tingkat penurunan sekitar 150
ml/minggu pada kehamilan 38-43 minggu.
Faktor penyebab atau etiologi
Maternal :
Fetal:
Dehidrasi
Kromosom
Congenital Insufisiensi uteroplasental
Hambatan pertumbuhan janin
Preeklamsia
Diabetes
Kehamilan poster
Faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya
oligohidramnion antara lain:
A. Faktor Janin B. Faktor Plasenta
1. Bocornya membran amnion. 1. Abrupsio plasenta.
2. Ketidaknormalan janin. 2. anak kembar
3. Faktor genetik. 3. obat- obatan
Pathofisiologis
Fenotip Potter merupakan gambaran keadaan khas pada
bayi baru lahir, dimana cairan ketubannya sangat sedikit
atau tidak ada. Oligohidramnion menyebabkan bayi tidak
memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari
dinding rahim menyebabkan gambaran wajah yang khas
(wajah Potter). Selain itu, karena ruang di dalam rahim
sempit, maka anggota gerak tubuh menjadi abnormal atau
mengalami kontraktur dan terpaku pada posisi abnormal.
Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya
perkembangan paru-paru (paru-paru hipoplastik), sehingga
pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Pada sindroma Potter, kelainan yang utama
adalah gagal ginjal bawaan, baik karena kegagalan
pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral) maupun
karena penyakit lain pada ginjal yang menyebabkan ginjal
gagal berfungsi.
Manifestasi dan
penatalaksanaan medis
gejala klinis
1. Uterus tampak lebi kecil dari usia kehamilan
dan tidak ada ballotemen.
2. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap
pergerakan anak
3. Sering berakir dengan partus premarturus.
4. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai
bulan kelima san terdengar jelas
5. Persalinan lebih lama dari biasanya.
6. Sewaktu his akan sakit sekali.
7. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali
bahkan tidak ada yang keluar.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai