Anda di halaman 1dari 16

Kasus 6

Seorang laki-laki berumur 23 tahun dibawa kerumah sakit jiwa karena melakukan bunuh diri
dengan menyayat pergelangan tangannya. dari hasil pengkajian didapatkan data pasien tampak
murung dan sedih, rambut tidak tersisir rapi, baju tampak kusut , dan tercium bau yang tidak
enak, terlihat menyendiri, menolak berinteraksi, kontak mata (-). Afek datar, menurut keluarga
klien telah mengalami droup out dari kuliah dan 1 bulan yang lalu pacarnya telah memutuskan
apakah core problem kasus tersebut,

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama Mahasiswa : Nurlia


NPM : 2018727079

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. G Tanggal Pengkajian : 7 juli 2020
Umur :23 tahun RM No. : xxxxxx
Informan: Keluarga Tanggal Masuk RS : xxxxxx

II. ALASAN MASUK

Klien mencoba melakukan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? ( ) Ya ( √ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ( - ) Berhasil ( - ) Kurang berhasil ( - ) Tidak berhasil
3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
 Aniaya fisik ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( -
)
 Aniaya seksual ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - )

 Penolakan ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - )

 Kekeraasan dalam keluarga ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - )

 Tindakan kriminal ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - )

Jelaskan : berdasarkan informasi yang didapatkan dari keluarga klien, klien tidak
memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya, keluarga mengatakan klien telah
mengalami droup out dari kuliah dan 1 bulan yang lalu
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ( ) Ya ( √ ) Tidak
Hubungan keluarga, Gejala, Riwayat, pengobatan/perawatan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu tidak menyenangkan


Keluarga klien mengatakan klien telah mengalami droup out dari kuliah dan 1 bulan
yang lalu pacarnya telah memutuskannya.

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD:120/84 mmhg N: 88 x/m S:36oC RR: 17 x/m
2. Ukur : TB :168 cm BB : 60 kg
3. Keluhan fisik : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Jelaskan : Tanda vital dalam batas normal, keadaan umum normal
MasalahKeperawatan :

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

23

Keterangan :
: Laki – laki : Klien
: Perempuan : Tinggal serumah

Jelaskan : Klien anak pertama dari 3 bersaudara, klien tinggal dengan orang tua nya
komunikasi dengan keluarga kurang, setelah klien mengalami droup out dari kuliah klien
menjadi pribadi yang cenderung menyendiri, menolak berinteraksi, kontak mata (-) afek
datar,

Masalah Keperawatan : mekanisme koping keluarga tidak efektif


2. Konsep diri :
a. Gambaran diri :
Klien merasa dirinya cukup tanpa ada kecacatan dan atau kekurangan pada dirinya pada
anggota tubuhnya. Hanya saja klien kurang suka dengan wajahnya yang dirasa terlalu
banyak jerawatnya.
b. Identitas :
Klien adalah anak tertua dikeluarganya, klien merasa dirinya adalah panutan untuk adik
adiknya.
c. Peran :
Klien adalah anak tertua dikeluarganya, sebagai anak tertua klien merasa gagal menjadi
panutan untuk adik adiknya.
d. Ideal diri :
Klien merasa seharusnya dia masih kuliah sekarang, lulus dengan baik dan mendapat
kan pekerjaan yang baik, sehingga dia tidak perlu putus dengan pacarnya.
e. Harga diri :
Klien merasa gagal dalam hidupnya karena tidak bisa membakan orang tuanya dan
droup out dari kuliah
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang paling berarti yaitu ibu klien, karena ibu nya yang paling
mengerti tentang klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien tidak pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan dilingkungan tempat tinggalnya,
klien lebih sering murung dan sedih, terlihat menyendiri, seta menolak berinteraksi,
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien menolak berinteraksi dengan orang lain lebih memilih menyendiri.
Masalah Keperawatan : Isolasi social

2. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan merasa tidak berarti dalam kehidupanya, merasa hampa serta kehilangan
arah karena belum dapat mencapai apapun sampai detik ini.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan sudah mulai malas sholat dan berdoa kepada Allah SWT, selama
dirumah sakit klien juga tidak pernah sholat
Masalah Keperawatan : Distress spiritual

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
( √ ) Tidak rapi ( - ) Penggunaan pakaian
( - ) Cara berpakaian tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Penampilan klien tampak rambut tidak tersisir rapi, baju tampak kusut , dan
tercium bau yang tidak enak.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
( - ) Cepat ( - ) Keras ( - ) Gagap ( - ) Inkoheren
( - ) Apatis ( √ ) Lambat ( - ) Membisu (√ ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Saat berinteraksi dengan perawat nada suara klien pelan dan lambat, klien
tidak mampu memulai pembicaraan, tampak diam dan seperlunya bila bicara.
Masalah Keperawatan : Isolasi social
3. Aktivitas Motorik
( √ ) Lesu ( - ) Tegang ( - ) Gelisah ( - ) Agitasi
( - ) Tik ( - ) Grimasen ( - ) Tremor ( - ) Kompulsif
Jelaskan : klien tampak lesu dan murung saat berinteraksi dengan perawat kontak mata
klien negative.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
4. Alam Perasaan
( √ ) Sedih ( - ) Ketakutan (√ ) Putus Asa ( - ) Khawatir
( - ) Gembira Berlebihan
Jelaskan : Klien merasa gagal, klien telah di droup out dari kuliah serta telah diputusi
oleh pacarnya.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
5. Afek
( √ ) Datar ( - ) Tumpul ( - ) Labil ( - ) Tidak sesuai
Jelaskan : Afek klien datar ditunjukkan dengan hampir tidak ada perubahan ekspresi
emosi yang terlihat saat berinteraksi dengan perwat, tampak diam dan bicara seperlunya
saja.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
6. Interaksi selama wawancara
( - ) Bermusuhan ( - ) Tidak kooperatif ( - ) Mudah tersinggung
( √ ) Kontak mata kurang ( - ) Defensif ( - ) Curiga
Jelaskan : Saat wawancara klien cukup kooperatif, kontak mata kurang, klien bicara
seperlunya saja.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

7. Persepsi
( - ) Halusinasi Pendengaran ( - ) Halusinasi Penglihatan
( - ) Halusinasi Perabaan ( - ) Halusinasi Pengecapan
( - ) Halusinasi Penghidu
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
8. Proses pikir
( - ) Sirkumstansial ( - ) Tangensial
( - ) Kehilangan asosiasi ( - ) Flight of ideas
( - ) Blocking ( - ) Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
9. Isi Pikir
( - ) Obsesi ( - ) Fobia ( - ) Hipokondria ( - ) Depersonalisa
( - ) Ide yang terkait ( - ) Pikiran magis ( - ) Waham ( - ) Agama

( - ) Somatik ( - ) Kebesaran ( - ) Curiga ( - ) Nihilistik


( - ) Sisip pikir ( - ) Siar piker ( - ) Kontrol pikir
Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan isi pikir dan tidak mengalami waham
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
1. Tingkat Kesadaran
( - ) Bingung ( - ) Sedasi ( - ) Stupor ( - ) Disorientasi
( - ) Waktu ( - ) Tempat ( - ) Orang
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian tingkat kesadaran klien composmentis, tidak terdapat
disorientasi tempat, waktu dan orang dibuktikan dengan klien mampu menyebutkan
nama, umur, alamat rumah dan menyebutkan dimana dirinya sekarang
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
10. Memori
( - ) Gangguan daya ingat jangka Panjang
( - ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( - ) Gangguan daya ingat saat ini
( - ) Kofabulasi
Jelaskan : Klien dapat mengingat memori jangka panjang dan pendek.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( - ) Mudah beralih ( - ) Tidak mampu
( - ) Tidak mampu berhitung ( - ) Berkonsentrasi sederhana
Jelaskan : Klien mampu berkonsentrasi dan mampu berhitung sederhana ditandai
dengan klien mampu menjawab pertanyaan perhitungan sederhana.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

1. Kemampuan Penilaian
( - ) Gangguan ringan ( - ) Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien mampu menentukan satu pilihan dari dua kegiatan yang harus
didahulukan seperti klien memilih cuci tangan sebelum makan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Daya tilik diri
( - ) Mengingkari penyakit yang diderita
( - ) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
( √ ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
2. BAB/BAK
( √ ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
3. Mandi
( √ ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
( √ ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
( √ ) Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.00
( √ ) Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00
( - ) Kegiatan sebelum/sesudah tidur

6. Penggunaan obat
( √ ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
7. PemeliharaanKesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan (√) (-)
Sistem pendukung (√) (-)

8. Kegiatan di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan (-) ( √ )
Menjaga kerapihan rumah (-) ( √ )
Mencuci pakaian (-) ( √ )
Pengaturan keuangan (-) ( √ )

9. Kegiatan di luar rumah


Ya Tidak
Belanja (-) (-)
Transportasi (-) (-)
Lain-lain (-) (-)
Jelaskan : Kebutuhan sehari-hari klien seperti makan, BAB/BAK, mandi,serta
penggunaan obat masih memerlukan bantuan minimal.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
( - ) Bicara dengan orang lain ( - ) Minum Alkohol/ shabu
( - ) Mampu menyelesaikan masalah ( - ) Reaksi lambat/berlebih
( - ) Teknik reloksasi ( - ) Bekerja berlebihan
( - ) Aktivitas konstruktif ( √ ) Menghindar
( - ) Olah raga ( √ ) Mencederai diri
( √ ) Lainnya : kontak mata kurang
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial, Resiko menciderai diri

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


( - ) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
-
( √ ) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Klien menolak berinteraksi dengan orang lain, klien tampak lebih sering menyendiri.
( √ ) Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klien telah didroup out dari tempat dia kuliah
( - ) Masalah dengan pekerjaan,
-
( - ) Masalah dengan perumahan, spesifik
-
( - ) Masalah ekonomi, spesifik
-
( - ) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
-
( √ ) Masalah lainnya, spesifik
Klien diputuskan oleh pacarnya
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah dan Isolasi social.
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
( - ) Penyakit jiwa ( - ) Sistem pendukung
( - ) Faktor presipitasi ( - ) Penyakit fisik
( - ) Koping ( - ) Obat-obatan
( - ) Lainnya :
MasalahKeperawatan : tidak ada masalah keperawatan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik :
Terapi medic :

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Resiko Bunuh Diri
2. Isolasi social: menarik diri
3. Harga Diri Rendah
4. Deficit perawatan diri
5. Resiko menciderai diri
6. Mekanisme koping keluarga tidak efektif
7. Distress spiritual

Nurlia, 8 Juli 2020


Perawat,

(……………………….)
ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan


1 DS:
- klien merasa frustasi dan sedih karena dirinya di drop out dari
kuliah dan dipitusi pacarnya
- klien penah mencoba melakukan bunuh diri dengan menyayat Resiko Bunuh Diri
pergelangan tangannya.
DO:
- Dari hasil pengkajian keluarga mengatakan klien mencoba
melakukan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya.
2 DS: -
DO:
- Klien tampak lebih sering sendiri Isolasi sosial
- Klien tampak murung dan sedih
- Klien menolak berinteraksi
- Kontak mata (-)
- Afek datar
3 DS:
- Klien merasa telah gagal karena dirinya telah di drop out dari
kuliah dan dipitusi pacarnya Harga Diri Rendah
DO:
- Kontak mata (-)
- Klien tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain
- Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain
4 DS: Defisit perawatan diri
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien jarang mandi, dan
merawat diri
DO:
- Penampilan klien rambut tidak tersisir rapih, baju tampak kusut,
dan tercium bau yang tidak enak
5 DS: - Resiko menciderai diri (RPK)
DO:
- Klien tampak menyendiri
- Klien tampak murung dan sedih
- Hasil pengkajian keluarga mengatakan klien pernaah mencoba
bunuh diri
6 DS: Mekanisme koping keluarga in
- Keluarga mengatakan komunikasi klien dengan keluarga kurang efektif
baik. Setelah di drop out kuliah klien menjadi pribadi yang
cenderung menyendiri, menolak berinteraksi, kontak mata (-)
afek datar,
DO: - Tampak keluarga kurang memperhatikan kesedian klien
7 DS: Distress spiritual
- Klien mengatakan merasa tidak berarti dalam kehidupanya,
merasa hampa serta kehilangan arah karena belum dapat
mencapai apapun sampai detik ini.
- Klien mengatakan sudah mulai malas sholat dan berdoa kepada
Allah SWT, selama dirumah sakit klien juga tidak pernah sholat
DO:
- Klien tampak berdiam diri saat waktu sholat datang
- Klien tampak tidak melakukan sholat
POHON MASALAH

Resiko mencederai diri (RPK)

Resiko Bunuh Diri


(core problem)

Defisit Perawatan Diri

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Distress spiritual Koping keluarga tidak efektif

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Bunuh Diri
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi social: menarik diri
4. Harga Diri Rendah
5. Deficit perawatan diri
6. Mekanisme koping keluarga tidak efektif
7. Distress spiritual
INTERVENSI
DX Perencanaan Pr
f
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Tujuan umum: - Ekspresi wajah Bina hubungan saling percaya Dengan membina
Resiko Klien tidak bersahabat dengan menggunakan prinsip hubungan saling
Bunuh mencederai - Menunjukkan rasa komunikasi terapeutik : percaya di
Diri diri. senang, 1. Sapa klien dengan nama baik harapkan klien
- Ada kontak mata, verbal maupun non verbal. dapat menjadi
mau berjabat 2. Perkenalkan diri dengan sopan. lebih terbuka dan
.
tangan,mau 3. Tanyakan nama lengkap klien dapat
TUK 1 menyebutkan dan nama panggilan yang mengungkapkan
nama, mau disukai klien. perasaan yang di
Klien dapat menjawab salam, 4. Jelaskan tujuan pertemuan alaminya.
membina - Mau duduk 5. Jujur dan menepati janji
hubungan berdampingan 6. Tunjukkan sikap empati dan
saking dengan perawat, menerima klien apa adanya.
percaya. - Mau mengutara- 7. Berikan perhatian kepada klien
kan masalah yang dan perhatikan kebutuhan
dihadapi dasar

TUK 2 Klien dapat terlindung 1. Jauhkan klien dari benda- Dengan


dari perilaku bunuh benda yang dapat menjauhkan
Klien dapat diri membahayakan. benda atau alat
terlindung dari 2. Tempatkan klien diruangan yang berbahaya
perlaku bunuh yang tenang dan selalu terlihat dan selalu
diri oleh perawat. menemani klien
3. Awasi klien secara ketat setiap dapat mencegah
saat adanya usaha
bunuh diri dari
klien.

TUK 3 Klien dapat 1. Dengarkan keluhan yang Dengan sikap


mengekspresikan dirasakan klien. empati dan
Klien dapat perasaannya 2. Bersikap empati untuk memberikan
mengekspresik meningkatkan ungkapan kesempatan pada
an keraguan, ketakutan dan klien
perasaannya keputusasaan. menceritakan
3. Beri waktu dan kesempatan perasaannya
untuk menceritakan arti
penderitaannya.
4. Beri dukungan pada tindakan
atau ucapan klien yang
menunjukkan keinginan
untuk hidup.

TUK 4 Klien dapat 1. Bantu untuk memahami Dengan harga diri


meningkatkan bahwa klien dapat mengatasi yang meningkat
Klien dapat harga dirinya keputusasaannya. klien akan lebih
meningkatkan 2. Kaji dan kerahkan sumber- rasional dalam
harga diri, sumber internal individu. mengatasi
3. Bantu mengidentifikasi masalah yang di
sumber-sumber harapan hadapinya.
(misal : hubungan antar
sesama, keyakinan, hal-hal
untuk diselesaikan).

TUK 5 Klien dapat 1. Ajarkan mengidentifikasi Dengan


menggunakan pengalaman-pengalaman mengetahui cara
Klien dapat koping yang yang menyenangkan. cara koping yang
menggunakan adaptif 2. Bantu untuk mengenali hal- adaptif
koping yang hal yang ia cintai dan yang ia diharapkan klien
adaptif, sayangi dan pentingnya bisa merubah
terhadap kehidupan orang koping mal
lain. adaptif yang
3. Beri dorongan untuk berbagi selama ini di
keprihatinan pada orang lain. lakukan menjadi
adaptif sehingga
tidak berpikir
untuk bunuh diri.

TUK 6 Klien dapat 1. Kaji dan manfaatkan sumber- Dukungan


menggunakan sumber eksternal individu. keluarga dan
Klien dapat dukungan sosial. 2. Kaji sistem pendukung lingkungan sosial
menggunakan keyakinan yang dimiliki klien. merupakan
dukungan 3. Lakukan rujukan sesuai pendukung untuk
sosial indikasi (pemuka agama). kesembuhan klien

TUK 7 Klien dapat 1. Diskusikan tentang obat Dengan minum


menggunakan obat (nama, dosis, frekuensi, efek obat benar dan
Klien dapat dengan tepat dan efek samping minum teratur maka akan
menggunakan obat). sangat membantu
obat dengan 2. Bantu menggunakan obat kesembuhan klien
benar dan dengan prinsip 5 benar.
3. Anjurkan membicarakan efek
tepat, dan efek samping yang
dirasakan oleh klien.
4. Beri reinforcement positif
bila menggunakan obat
dengan benar

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien : Tn. G


Hari/Tanggal/Jam : Kamis , 9 Juli 2020 Ruangan : xxxxxx

Implementasi Evaluasi/SOAP Prf


Kamis , 9 Juli 2020 S:
Resiko Bunuh Diri - Klien mengatakan dorongan untuk
SP 1 bunuh diri sudah berkurang
Data : - Klien mengatakan sudah mengerti cara
DS: mengontrol dorongan bunuh dirinya
- klien merasa frustasi dan sedih karena dirinya di drop out dengan cara meminta pertolongan ke
dari kuliah dan dipitusi pacarnya perawat, keluarga ataupun teman
- klien penah mencoba melakukan bunuh diri dengan O:
menyayat pergelangan tangannya. - Klien mampu menyebutkan cara
mengontrol dorongan bunuh dirinya
DO: dengan cara meminta pertolongan ke
Dari hasil pengkajian keluarga mengatakan klien mencoba perawat, keluarga ataupun teman
melakukan bunuh diri dengan menyayat pergelangan A : Resiko bunuh diri masih ada
tangannya. P : Latihan cara mengontrol dorongan bunuh
Tindakan : dirinya dengan cara meminta pertolongan
1. Membina hubungan saling percaya ke perawat, keluarga ataupun teman
2. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan
pasien
3. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan
pasien
4. Melakukan kontrak treatment
5. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
6. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
RTL :
- Pasien
Motivasi kepada klien untuk melakukan cara mengontrol
dorongan bunuh dirinya dengan cara meminta pertolongan
ke perawat, keluarga ataupun teman.
- Perawat
mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan klien pada SP
1, Lanjut SP 2

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


DENGAN RESIKO BUNIH DIRI

Hari / tanggal : Kamis, 9 Juli 2020


Pertemuan / sp : 1 / 1
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS : Klien merasa frustasi dan sedih karena dirinya di drop out dari kuliah dan diputusi
pacarnya
Klien penah mencoba melakukan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya.
DO : Klien tampak menyendiri
Klien tampak murung dan sedih
Klien menolak berinteraksi
Kontak mata (-)
Afek datar
2. Diagnosa keperawatan
Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan khusus
a. Membina hubungan saling percaya
b. Melindungi pasien agar tetap aman dan selamat
4. Tindakan keperawatan
a. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
b. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
c. Melakukan kontrak treatment
d. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
e. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a) Salam terapeutik
Assalamu’alaikum Bapak G kenalkan saya adalah perawat N yang bertugas di ruang ini,
saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”
b) Evaluasi validasi
Bagaimana perasaannya hari ini ? Apakah Bapak ada keluhan hari ini?
c) Kontrak
(1) Topik
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang Bapak rasakan selama ini?”.
(2) Waktu
Bapak ingin berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?
(3) Tempat
Bapak ingin dimana tempatnya? Bagaimana diruangan ini?
(4) Tujuan
Agar Bapak mampu mengendalikan dorongan untuk bunuh diri

2. Fase kerja
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah ini Bapak merasa paling menderita di dunia
ini? Kenapa bapah merasa seperti itu? Apakah Bapak kehilangan kepercayaan diri? Apakah
Bapak merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah Bapak
merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah Bapak berniat untuk menyakiti
diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap Bapak mati? Apakah bapak pernah mencoba untuk
bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang Bapak rasakan saat itu sehingga
berniat bunuh diri?”
Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, dilanjutkan dengan tindakan keperawatan
untuk melindungi pasien dari tindakan bunuh diri, misalnya dengan mengatakan:
“Apakah bapak merasa dengan bunuh diri masalah bapak telah selesai? Meurut Bapak apakah
ayah, ibu dan adik bapak tidak akan sedih jika Bapak mati? Menurut bapak apa yang baiknya
bapak lakukan? Nah itu Bapak tahu kalau bisa begitu Bapak masih ingin bunuh diri?” ” baik
lah karena tampaknya Bapak masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup
saya akan mengajarakan Bapak apa yang harus dilakukan kalau keinginan bunuh diri itu
muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya Bapak harus langsung minta
bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi
Bapak jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan
untuk mengakhiri kehidupan usahakan Bapak jangan sering melamun sendirian”. ”Saya
percaya Bapak dapat mengatasi masalah?” ”lalu saya juga perlu memeriksa seluruh isi kamar
Bapak ya untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan Bapak”

3. Fase terminasi
”Coba Bapak sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani Bapak sampai keinginan bunuh diri itu hilang”
( jangan meninggalkan pasien )
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri?
b. Evaluasi objektif
Ayo Bapak sebutkan lagi cara tersebut. Wahh bagus sekali Bapak bisa menceritakan dan
menyebutkannya.
c. Rencana tindak lanjut
Bapak, jika dorongan ingin bunuh diri itu muncul kembali Bapak segera katakan
pada perawat, keluarga atau teman ya.
d. Kontrak yang akan datang
(1) Topik
Bapak besok kita akan berbincang-bincang lagi ya, kita akan berbincang
tentang aspek positif Bapak dan mendorong Bapak untuk berfikir positif.
(2) Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincangnya? Bagaimana kalu disini saja?
(3) Waktu
Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 90.30 WIB
Baik Bapak kalau begitu sampai jumpa besok ya, assalamu’alaikum…

Anda mungkin juga menyukai