ASUHAN KEBIDANAN
DENGAN KETUBAN PECAH DINI
A. Pengertian
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum tanda-
tanda persalinan. (Mansjoer, Arif, dkk.2002). Ketuban pecah dini(KPD) atau
premature rupture of membranes(PROM) adalah pecahnya kantung ketuban dan
kebocoran dari cairan ketuban awal minimal 1 jam sebelum awal persalinan pada
setiap usia kehamilan. (Lowdermilk , Deitra Leonard, 2000)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban disertai keluarnya cairan amnio
inin sebelum proses persalinan dimulai baik pada kehamilan cukup bulan
maupun pada persalinan premature. Walaupun penyebabnya belum diketahui, hal
tersebut dihubungkan dengan infeksi pada membran (korioamnionitis).Ketuban
pecah dini merupakan ancaman bagi janin, khususnya jika hal ini terjadi di awal
kehamilan, karena, setelah ruptur, perlindungan terhadap janin hilang, dan infeksi
uterus dan janin dapat terjadi.
Kejadian KPD berkisar 5-10% dari semua kelahiran, dan KPD preterm terjadi
1% dari semua kehamilan.70% kasus KPD terjadi pada kehamilan cukup
bulan.KPD merupakan penyebab kelahiran prematur sebanyak 30%.
D. Anatomi Fisiologi
Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan adalah 1000 – 1500 cc
Ciri-ciri kimiawi :
Air ketuban berwarna putih kekeruhan, berbau khas amis, dan berasa
manis, reaksinya agak alkalis atau netral, berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri
atas 98 % air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut
lanugo, verniks kaseosa dan garam anorganik.Kadar protein kira-kira 2,6 gr %
per liter terutama sebagai albumin.
Dijumpai lecitin spingomyelin dalam air ketuban amat berguna untuk
mengetahui apakah janin sudah mempunyai paru-paru yang matang. Sebab
peningkatan kadar lecitin pertanda bahwa permukaan paru-paru diliputi zat
surfaktan. Ini merupakan syarat bagi paru-paru untuk berkembang dan bernapas.
Bila persalinan berjalan lama atau ada gawat janin atau pada letak sungsang akan
kita jumpai warna ketuban keruh kehijau-hijauan, karena telah bercampur dengan
mekonium.
Fungsi Air Ketuban
1. Untuk proteksi janin.
2. Untuk mencegah perlengketan janin dengan amnion.
3. Agar janin dapat bergerak dengan bebas.
4. Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu.
5. Mungkin untuk menambah suplai cairan janin
6. Meratakan tekanan intra – uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban
pecah.
7. Peredaran air ketuban dengan darah cukup lancar dan perputarannya cepat,
kira-kira 350-500 cc.
Asal Air Ketuban
1. Kencing janin (fetal urin)
E. Manifestasi Klinis
Menurut Mansjoer, 2001 manifestasi klinis ketuban pecah dini adalah :
1. Keluarnya air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning atau kecoklatan
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi.
3. Janin mudah diraba.
4. Pada periksa dalam sepaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah bersih.
5. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air
ketuban sudah kering.
6. Takikardi pada ibu hamil muncul kemudian, ketika ibu mulai demam.
F. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut :
Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi.
Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan
mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban.
Pemeriksaan penunjang
Amniosentesis
Komplikasi
Infeksi
Partus preterm
Kolagenase jaringan
Penjelasan patofisiologi:
Pada kondisi yang normal kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion,
fibroblast, jaringan retikuler korion dan trofoblas, sintesis maupun degradasi
jaringan kolagen dikontrol oleh system aktifitas dan inhibisi interleukin -1 (iL-1)
dan prostaglandin, tetapi karena ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan
aktifitas iL-1 dan prostaglandin, mengevaluasikan kolagenase jaringan, sehingga
terjadi depolimerasi kolagen pada selaput korion/amnion, menyebabkan ketuban
tipis, lemah dan mudah pecah spontan sehingga terjadi ketuban pecah dini. (Maria,
2009 : 2)
G. Penatalaksanaan
Sebagai gambaran umum untuk penatalaksanaan KPD dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Waktu terminasi pada hamil aterm dapat dianjurkan selang waktu 6 jam
sampai 24 jam, bila tidak terjadi his spontan.
berkurang.
ada his
7. Memantau kemajuan
Evaluasi : VT telah
dilakukan
menyiapkan perlengkapan
perlengkapan bayi.
disiapkan
Ibu mengatakan kenceng-
kenceng seperti ingin BAB Ny.A G P A hamil … 1. Melihat adanya tanda gejala
mgg,janin tunggal
KU kala II
hidup
Evaluasi : adanya doran,
TTV intrauterine,letak
memanjang,preskep, teknus, perjol, vulka
lengkap
VT
nyaman
6. Melakukan pertolongan
persalinan
Hasil : Pertolongan
Ibu mengatakan lega atas
persalinan telah dilakukan.
kelahiran bayinya
Ibu mengatakan lemas dan 1. menjelaskan keadaan ibu
perutnya mules Ny. A umur 21ahun PI
dan prosedure manajement
A0 dengan inpartu kala
TTV aktif kala III.
III dengan KPD