PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan proses yang alamiah, tetapi bukannya tanpa resiko dan
merupakan beban tersendiri bagi seorang wanita. Sebagian ibu hamil akan mengalami
kegawat dengan derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya
bayinya. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan pasca persalinan, uri
tertinggal, partus tak maju/partus lama serta infeksi. Komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas merupakan masalah kesehatan yang penting, bila tidak ditanggulangi akan
oleh setiap ibu hamil, namun tidak semua kehamilan berakhir dengan persalinan
normal. Hal tersebut harus melihat kondisi ibu maupun janin benar-benar mampu
untuk bersalin normal, apabila terindikasi ataupun terancam jiwa baik ibu maupun
keduanya.
1
sejak dua dekade terakhir ini telah terjadi perubahan tren sectio caesarea di
Indonesia. Dalam 20 tahun terakhir ini terjadi kenaikan proporsi sectio caesarea
dari 5% menjadi 20%. Menurut Depkes RI (2010) secara umum jumlah persalinan
sectio caesarea di rumah sakit pemerintah adalah sekitar 20 – 25% dari total
persalinan, sedangkan di rumah sakit swasta jumlahnya sangat tinggi, yaitu sekitar
30 – 80% dari total persalinan. Peningkatan ini disebabkan oleh teknik dan
fasilitas operasi bertambah baik, operasi berlangsung lebih asepsis, teknik anestesi
bertambah baik, kenyamanan pasca operasi dan lama perawatan yang menjadi
lebih singkat. Di samping itu morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai sampai
6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan
mengalami perubahan seperti sebelum hamil. Selama masa nifas perlu mendapat
perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas
(Maritalia, 2012).
2
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan
pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari
nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan
memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. Adanya permasalahan pada
ibu akan berimbas juga kepada kesejahtaraan bayi yang dilahirkan karena bayi
demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan semakin meningkat
(Sulistyawati, 2009).
buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan syarat dalam keadaan utuhdan berat rahim diatas 500
3
dengan jalan operasi. Indikasi medis ada dua faktor janin dan faktor ibu. Faktor
janin terdiri dari bayi terlalu besar, kelainan letak, ancaman gawat janin, janin
abnormal, faktor placenta, kelainan tali pusat, dan bayi kembar, sedangkan
faktor ibu terdiri dari usia, jumlah anak yang dilahirkan (paritas), tulang
A. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah yaitu “bagaimanakah
penerapan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin dengan Bekas SC di Rumah Sakit Bhakti
Asih Brebes?”.
B. Tujuan
Dalam tujuan asuhan kebidanan ini mempunyai 2 tujuan yaitu:
a. Tujuan umum
Agar penulis dapat mengetahui bagaimana manajemen pelaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan kehamilan bekas sc di rumah sakit Bhakti Asih
Brebes tahun 2020 melalui pengkajian dan pendekatan proses manajemen kebidanan
b. Tujuan khusus
Tentang perbedaan atau kesenjangan antara teori dengan praktek kebidanan.
4
1. Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data baik subjektif
maupun objektif secara sistematis untuk mengetahui keadaan persalinan dengan
Bekas SC.
2. Mampu menginterpretasikan data keadaan persalinan patologis tentang Bekas SC.
3. Mampu mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial pada ibu bersalin
patologi.
4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk
di konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain.
5. Mampu merencanakan asuhan keseluruhan yang didukung penjelasan rasional
sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan sesuai dengan langkah
sebelumnya.
6. Mampu melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat secara efisien dan aman.
7. Mampu mengevaluasi keefektifan dan asuhan yang sudah diberikan.
8. Mampu membuat dokumentasi asuhan kebidanan ibu bersalin dengan Bekas SC.
9. Mampu menganalisa hasil asuhan kebidanan.
C. Manfaat
Dalam studi kasus ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi:
a. Penulis
Sebagai bahan masukan dan pengalaman dalam menambah wawasan ilmu
pengetahuan serta kemampuan penulis dalam menghadapi kasus pada ibu bersalin
dengan kehamilan Bekas SC.
b. Instansi Pelayanan
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan kehamilan Bekas SC di
RS Bhakti Asih Brebes
c. Pasien
Pasien dan keluarga dapat memahami keadaan yang terjadi pada diri dan si pasien,
sehingga dapat berfikir positif atas tindakan yang dilakukan tenaga kesehatan untuk
kesehatan dan keselamatan pasien.
5
6