Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ESSAY

Kasus 2
Ditengah pandemic covid-19 masyarakat Indonesia harus tetap waspada terhadap penyakit
menular yakni DBD, TBC, Dan peningkatan Kasus penyakit tidak menular

A. Langkah langkah apa yang harus dilakukan oleh seluruh pengelola program puskesmas
dalam mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD di wilayahnya dengan kondisi
pandemic.
Berdasarkan Juknis Pelayanan Puskesmas pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020, langkah-
langkah yang harus dilakukan pengelola Program puskesmas dalam mencegah terjadinya
peningkatan kasus DBD di wilayahnya, Pada masa pandemi COVID-19, upaya pelayanan kesehatan
tetap dilaksanakan dengan memperhatikan skala prioritas. Pelaksanaan pelayanan kesehatan di
puskesmas, yang sudah terjadwal sebaiknya dilihat kembali apakah tetap dapat dilaksanakan seperti biasa,
dilaksanakan dengan metode atau teknik yang berbeda, ditunda pelaksanaannya, atau sama sekali tidak
dapat dilaksanakan, tentunya dengan memperhatikan kaidah-kaidah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) dan physical distancing guna memutus mata rantai penularan. Dalam peningkatan kasus DBD,
langkah yang bisa dilakukan adalah

a) Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi (PE) serta fogging sebagai tindak lanjutnya


dilakukan oleh petugas menggunakan masker dan mengedepankan physical
distancing.
b) Pada saat pandemi pelaksanaan fogging hanya dilakukan di luar rumah dengan
radius 200 m dari rumah penderita DBD yang ditemukan.
c) Surat Edaran Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian DBD dalam Situasi
Pandemi COVID-19

Dalam surat edaran pelaksanaan pencegahan dan pengendalian DBD, dalam situasi pandemic,
beberapa hal yang perlu diperhatikan
1) Dalam hal upaya pencegahan dan pengendalian DBD harus mengedepankan langkah-
langkah preventif dan promotif dengan kemandirian masyarakat melalui gerakan 1
rumah 1 jumantik
2) Penegakkan diagnosis dini infeksi Dengue dapat dilakukan dengan Rapid Test
Diagnostik(RDT) antigen dengue NS1 pada hari 1-5 demam di Puskesmas
3) Setiap hasil positif dari pemeriksaan RDT Dengue NS1 harus dilakukan PE
4) Pelaksanaan PE, Petugas menggunakan Masker dan melakukan Physical Distancing,
PE dilakukan di luar rumah dan penghuni dilakukan edukasi untuk mengidentifikasi
sarang nyamuk didalam rumah
5) Pelaksanaan PE Ke Daerah Fokus, petugas menggunakan masker sebagai pelindung
diri dan mengedepankan Social distancing
6) Pelaksanaan Fogging fokus yang dilakukan harus didahului dengan hasil penilaian PE
dan harus memenuhi kriteria sesuai dengan persyaratan yang diberlakukan, serta
dilakukan 2 siklus dengan jarak 7 hari, dengan petugas menggunakan APD Fogging
lengkap
7) Untuk saat ini (pandemic covid-19), pelaksanaan Fogging hanya dilakukan di luar
rumah dengan radius area pengabutan 200 m dari rumah penderita DBD yang
ditemukan dan tetap memperhatikan protokol social distancing yang berlaku,
sementara pengendalian vector dengue di dalam rumah dilaksanakan oleh penghuni
rumah dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melakui gerakan
1 Rumah 1 Jumantik dengan 3M Plus dan penyemprotan dalam rumah (Indoor
Sprayin) dengan produk peptisida rumah tangga
8) Penegakkan diagnosis yang dilakukan oleh dokter di Fasyankes dengan menggunakan
serological RDT Dengue IgM-IgG
9) Mengingat adanya Cross Reaction dengan flavivirus dan unspesific virus lainnya
(termasuk Covid-19), sehingga setiap pemeriksaan Serological Dengue IgM Positif
pada keadaan Pandemi Covid-19, harus dipikirkan kemungkinan infeksi Covid-19
sebagai Differential Diagnosis terutama bila gejela klinis semakin memberat

B. Bagaimana pengelolaan terhadap peningkatan PTM di Masa Pandemi?

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dimasa Pandemi covid-19


a. Pemantauan faktor risiko PTM seperti pengecekan gula darah dan pengukuran
tekanan darah tetap dilakukan, dapat melalui kunjungan rumah, janji temu, atau
penjadwalan khusus untuk pelayanan tersebut.
b. Peningkatan edukasi pencegahan faktor risiko PTM dan COVID-19, agar orang
dengan faktor risiko PTM tidak menjadi PTM, terutama untuk tidak merokok karena
perokok lebih berisiko 14 kali terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan bukan
perokok dan perokok 2,4 kali lebih banyak yang kondisi penyakitnya masuk dalam
katagori berat dan mempunyai prognosis yang buruk termasuk yang harus
mendapatkan perawatan intensif dan menggunakan ventilator.

Berdasarkan surat edaran SE Dirjen P2P No. HK.01.07/I/3402/2020 tentang  Penanganan


Orang dengan Faktor Risiko dan Penyandang PTM selama Masa Pandemi COVID-19
beberapa langkah-langkah pengelolaan terhadap Peningkatan PTM di Masa Pandemi
adalah
1) Menghimbau orang dengan faktor risiko dan penyendang PTM tetap berada dirumah
menerapkan protokol jaga jarak, sering cuci tangan dan memakai masker jika
mendesak keluar rumah
2) Bagi penyandang Diabetes agar rutin periksa gula darah sewaktu dirumah atau
perhatikan adanya tanda-tanda peningkatan gula darah seperti sering buang air kecil
pada malam hari, sering merasa kehausan, sakit kepala, lelah dan lesu
3) Bagi penyandang hipertensi agar rutin periksa tekanan darah di rumah atau perhatikan
gejala peningkatan tekanan darah seperti nyeri kepala, jantung berdebar, penglihatan
kabur, leher kaku
4) Penyandang PTM agar mengkonsumsi obat-obatan secara teratur sesuai anjuran
dokter, menyimpan nomor kontak dokter/fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat
untuk dapat dihubungi segera apabila ada keluhan sewaktu-waktu
5) Bahwa obat-obatan bagin penyandang PTM peserta JKN dan peserta Rujuk Balik
(PRB) dimasa pandemic covid-19 dapat diperoleh untuk 2 bulan dengan mekanisme
untuk 1 bulan diambil pada saat berobat dan kemudian dengan copy resep dapat
diambil untuk 1 bulan berikutnya di apotik. (SE Direktur Jaminan Pelayanan
Kesehatan BPJS No.14 Tahun 2020 tentang pelayanan Kesehatan bagi peserta JKN
selama masa pandemic covid-19)
6) Masyarakat yang memiliki faktor risiko PTM untuk cek dirumah, menerapkan prilaku
hidup sehat, mengkonsumsi makanan sehat dan tidak berlebihan gula, garam dan
lemak. Upayakan aktivitas fisik minimal 30 menit dirumah saja dan stop merokok
7) Bila memerlukan layanan informasi kesehatan dapat menghubungi layanan digital
health ( SehatPedia, Halodoc, Alodokter, KlikDokter,ProSehat, dan lain-lain)
8) Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami demam, batuk, sesak napas,
suara serak , diare

Referensi :
1. Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tentang Pelaksanaan
Pengendalian dan pencegahan DBD dalam Masa Situasi Pandemi COVID-19
2. Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tentang Penanganan Orang
Dengan Faktor Risiko dan Penyandang Penyakit Tidak Menular (PTM) Selama Masa Pandemi
COVID-19
3. PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN PUSKESMAS PADA MASA PANDEMI COVID-19
Tahun2020

Anda mungkin juga menyukai