Anda di halaman 1dari 20

Protokol Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi Dengue dalam


Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA
Kasubdit Arbovirosis
Baru di Masa COVID-19
SERIAL SEMINAR VIRTUAL ARBOVIROSIS 2020 #SERI1
Kamis, 10 September 2020
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Pencegahan dan pengendalian COVID-19 tetap dilakukan dalam


pelaksanaan pencegahan dan pengendalian Infeksi Dengue
 Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dilakukan oleh anggota keluarga
yang bersangkutan; hindari kunjungan rumah oleh orang dari luar
rumah.
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan jajarannya tetap melaksanakan


kegiatan pencegahan dan pengendalian Infeksi Dengue dengan langkah-langkah
strategis serta inovatif dalam tatanan dan AKB di samping melaksanakan kegiatan
pencegahan dan pengendalian COVID-19.
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Kegiatan pencegahan dan pengendalian Infeksi Dengue di


lapangan dilaksanakan dengan memperhatikan Prinsip
Pencegahan Penularan COVID-19.

Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Dengue NS1 perlu


disediakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Petugas pencegahan dan pengendalian Infeksi
Dengue, baik di fasyankes maupun di lapangan harus
menggunakan
Fogging APD standar
fokus dilaksanakan di dalamsesuai protokol
dan di luar rumah.
pencegahan penularan COVID-19
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Dengue NS1


perlu disediakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP).

Fogging fokus dilaksanakan di dalam dan


di luar rumah.
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Kabupaten/ Kota yang belum memasuki


tahap AKB; atau apabila oleh sesuatu hal
terjadi lagi peningkatan kejadian COVID-19
di Kabupaten/Kota yang sebelumnya telah
menerapkan AKB,
 digunakan protokol sesuai Surat Edaran
Dirjen P2P No. HK.02.02/IV/2360/ 2020,
tanggal 6 April 2020, tentang Pencegahan
dan Pengendalian DBD dalam Situasi
Pandemi COVID-19.

.
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dan Pencegahan


Penularan COVID-19

Masyarakat perlu menjalankan


protokol pencegahan penularan
COVID-19

Setiap petugas harus menerapkan Setiap pasien harus dicegah agar


Pencegahan dan Pengendalian tidak tertular penyakit lain akibat .
Infeksi (PPI) penumpukan pasien dan terlalu
lama berada di fasyankes.
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Dukungan Manajemen dalam Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi Dengue

Pastikan kebutuhan dan ketersediaan logistik pencegahan dan


pengendalian Infeksi Dengue terpenuhi pada setiap jenjang administrasi
Provinsi/ Kabupaten/ Kota/ Rumah Sakit dan Puskesmas terutama RDT
antigen Dengue NS1, obat antipiretik Paracetamol dan larutan infus Ringer
Laktat

.
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dan Pencegahan


Penularan COVID-19

Jika ada indikasi atau dugaan infeksi


Dengue pada pasien COVID-19 maka
dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan RDT Dengue Antigen NS1
atau RDT serologi IgM-IgG
bila positif lakukan tatalaksana Infeksi
Dengue .
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Diagnostik dan Tatalaksana Pasien COVID-19 dengan Infeksi Dengue

Pada situasi masa COVID-19, pasien COVID-19 patut diduga terinfeksi Dengue bila
ditemukan :

• Gejala klinis demam tinggi mendadak (biasanya ≥39◦C) 2-7 hari,


terus menerus, ditambah dua atau lebih gejala penyerta berupa
nyeri kepala, nyeri belakang bola mata, nyeri otot & tulang, ruam
kulit, manifestasi perdarahan, leukopenia (jumlah lekosit ≤ 5000
/mm³), trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000 /mm³ ),
hematokrit >40 vol % dan/atau
• Pemeriksaan RDT Antigen Dengue NS1 positif pada penderita
dengan riwayat demam ≤ 5 hari positif
• Tanda WARNING SIGN berupa tidak ada perbaikan klinis setelah
demam reda, menolak makan/minum, muntah berulang, nyeri
perut hebat, letargi (lemah) dan perubahan perilaku.
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Diagnostik dan Tatalaksana Pasien COVID-19 dengan Infeksi Dengue

Pemeriksaan RDT Serologi IgM-IgG Dengue dapat dilakukan dengan memperhatikan


hal-hal sebagai berikut :

• Pada Infeksi Primer


 IgM terdeteksi hari sakit ke 3-5, dapat terdeteksi hingga 3- 8
bulan
 IgG terdeteksi pada hari ke 14 sampai beberapa tahun
kemudian
• Pada Infeksi Sekunder
 IgM kadar rendah, sehingga dapat tidak terdeteksi
 IgG terdeteksi pada hari ke-2
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Bagan untuk penapisan penderita COVID-19 pada Infeksi Dengue


Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Surveilans Dengue
Penemuan Penderita
• Penemuan penderita secara pasif tetap
dilakukan di fasyankes dengan
memperhatikan protokol pencegahan
penularan COVID-19 .
• Penemuan penderita secara aktif tetap
dilaksanakan oleh petugas Puskesmas
dengan menggunakan teknologi
informasi dan media sosial
(telpon/SMS/WA ).
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Bagan Penyelidikan Epidemiologi (PE)


Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Surveilans Dengue
WASPADA TERJADINYA KLB DENGUE DI MASA COVID-19

PSN 3M
PE Plus
PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI
NEGATIF +
OLEH PUSKESMAS LARVASIDASI & PENYULUHAN
KE RADIUS 100M
SEKITAR DOMISILI
PASIEN
UNTUK MENCARI PSN 3M
SUMBER PE Plus
PENULARAN DAN
MEMUTUS
RANTAI PENULARAN
POSITIF +
LARVASIDASI , PENYULUHAN &
FOGGING FOKUS
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Surveilans Dengue

PSN 3M PLUS LARVASIDASI


Dilakukan oleh Jumantik dilakukan oleh Jumantik Rumah
Rumah Tangga dan Tangga/Lingkungan di masing-masing
Jumantik Lingkungan rumah/lingkungan mereka.

PENYULUHAN
.
Dilakukan dengan strategi komunikasi untuk penanggulangan Infeksi Dengue
dengan lebih memanfaatkan saluran komunikasi yang aman dan tidak
mengumpulkan massa
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Surveilans Dengue

FOGGING FOKUS

Dilakukan oleh petugas kesehatan sesuai dengan SOP dengan


memakai APD lengkap standar fogging dan memperhatikan protokol
pencegahan penularan COVID-19.

Area pengabutan seluas radius 200 meter dari rumah penderita


infeksi Dengue yang ditemukan.
Dilakukan 2 siklus dengan jarak waktu 1 minggu
.

Dilakukan pada pagi hari atau sore hari


Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

Surveilans Dengue

Pemantauan Jentik Berkala tetap dilakukan oleh petugas


Puskesmas setempat tiap 3 bulan sekali. Pelaksanaannya
mempertimbangkan protokol pencegahan penularan COVID-19.

.
Protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dengue dalam
Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB di masa COVID-19

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Jika ditemukan kasus ko-infeksi Dengue dan


COVID-19, maka dilaporkan:
COVID-19 sebagai Diagnosis Utama dan
Infeksi Dengue sebagai Diagnosis Sekunder
(KEPMENKES RI Nomor HK.01.07/MENKES/238/2020)

Dicatat dan dilaporkan dengan


menggunakan form KD/RS-DBD pada
diagnosis akhir “lainnya” sebagai kasus ko-
infeksi Dengue dan COVID-19. .
Terima Kasih

20

Anda mungkin juga menyukai