Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Administrasi Negara ISSN 2085-1804 Vol. 15 No.

2 Oktober 2018

MANAJEMEN SAMPAH (WASTE MANAGEMENT) BERBASIS ECOPRENEURSHIP


DI DESA RATO KECAMATAN BOLO KABUPATEN BIMA

Jasman*, Arman
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima
E-mail ; jasman.stisipmbojo@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1). Menemukan Model manajemen Sampah
(Waste Management) yang bisa diterapkan di Desa Rato Kecamatan Bolo
Kabupaten Bima.;2). menemukan strategi yang tepat untuk menumbuhkan jiwa
Ecopreneurship pada Masyarakat terutama generasi muda desa Rato Kecamatan
Bolo Kabupaten Bima.; 3). Menganalisis Apa pengaruh dari Manajemen sampah
(Waste Management) berbasis Ecopreneurship pada Masyarakat terutama generasi
muda desa Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Populasi dalam yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah seluruh Warga atau Penduduk yang berdomisili di
Desa Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan Non Probability sampling. jumlah sampel ditentukan oleh peneliti
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sedangkan dalam pengumpulan data,
menggunakan cara Observasi, wawancara berstruktur, kuisioner dan studi
kepustakaan. Setelah diperoleh data akan dianalisis dengan analisis deskriptif
kualitatif, Fishbone diagram, dan analisis skala sikap. Hasil dari penelitian ini
menunjukan Dari hasil interpretasi secara kuantitatif menunjukkan manajemen
sampah berbasis Ecopreneurship di Desa Rato memiliki prospek untuk dilakukan
tentunya dengan mereduksi hambatan-hambatan didalamnya.

Kata Kunci : Ecopreneurship, Manajemen Sampah,Waste Management

PENDAHULUAN baik di Desa apalagi di Kota. Hal ini


Sampah merupakan juga yang dirasakan oleh masyarakat
konsekuensi kehidupan, yang sering Desa Rato Kecamatan Bolo
menimbulkan masalah, dan Kabupaten Bima, Mulai dari sampah
jumlahnya akan semakin meningkat rumah tangga, sampah pasar karena
seiring dengan peningkatan jumlah pasar kecamatan Bolo berada di
penduduk dan beragam aktivitasnya. wilayah desa Rato, sampah hasil
Peningkatan jumlah penduduk limbah ternak seperti sapi dan
berarti peningkatan jumlah timbunan kambing. Cara pengolahan sampah
sampah, dan semakin beragam yang masih sangat tradisional seperti
aktivitas berarti semakin beragam pembakaran sampah, dan membuang
jenis sampah yang dihasilkan sampah ke sungai, Kali atau selokan
Sampah selalu menjadi malah menjadi masalah baru seperti
masalah tersendiri bagi masyarakat, polusi udara akibat asap dan

1
Jasman & Arman : Manajemen Sampah (Waste Management) Berbasis Ecopreneurship Di
Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima

tercemarnya sungai, kali atau selokan memiliki rasionalitas berpikir cukup


yang ada di sekitar lingkungan desa tinggi dibandingkan desa-desa yang
Rato,dan bahkan bias menimbulkan lain di Kecamatan Bolo Kabupaten
kebanjiran akibat saluran air yang Bima karena memiliki latar belakang
tersumbat. Karenanya, sampah harus sosial dan pendidikan yang cukup
mulai dipandang sebagai sumber baik, sehingga masyarakat desa Rato
daya. Ini berarti kebiasaan bisa dijadikan sebagai pilot project
membuang harus diubah menjadi bagi manajemen sampah (Waste
mengolah sampah. Sampah adalah management) berbasis
Barang bekas atau sesuatu yang tidak Ecopreneurship sebagai cikal bakal
dikehendaki lagi oleh yang punya dan bagi desa-desa yang lain yang berada
bersifat padat dan cair. di kecamatan Bolo. Mengapa hal ini
Menurut UU No 18 Tahun cukup penting untuk diperkenalkan
2008 tentang Pengelolaan Sampah, bahkan di sosialisasikan kepada
disebutkan sampah adalah sisa masyarakat karena kalau kesadaran
kegiatan sehari-hari manusia atau dan cara pandang tentang sampah ini
proses alam yang berbentuk padat tidak di bangun sedini mungkin maka
atau semi padat berupa zat organik setelah masyarakat sudah begitu
atau anorganik bersifat dapat terurai banyak dan besar serta beragam
atau tidak dapat terurai yang maka kesadaran ini akan semakin
dianggap sudah tidak berguna lagi sulit dibangun.
dan dibuang ke lingkungan sekitar. Ecopreneurship adalah
Menurut WHO, sampah adalah wirausahawan plus yang memandang
sesuatu yang tidak digunakan, tidak atau berwawasan
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu lingkungan.(ditunjukkan terhadap
yang dibuang berasal dari kegiatan pengusaha-pengusaha yg peduli
manusia dan tidak terjadi dengan terhadap lingkungan).
sendirinya. Banyak sampah organik Ecopreneurship adalah konsep
masih mungkin digunakan kewirausahaan yang tidak hanya
kembali/pendaurulangan (re-using), berorientasi terhadap profit saja
walaupun akhirnya akan tetap melainkan juga perduli terhadap
merupakan bahan atau material yang aspek-aspek lainnya terutama aspek
tidak dapat digunakan kembali. lingkungan. Ecopreneurship
Cara pandang masyarakat merupakan perilaku
terhadap keberadaan sampah entrepreneurship yang
menjadi hal penting dalam proses memperhatikan atau mementingkan
manajemen sampah, sehingga keberlangsungan dan keberlanjutan
sampah yang dihasilkan tidak hanya dari lingkungan pada masa yang akan
dipandang sebagai beban masyarakat datang.
karena dampaknya tapi juga bisa Manajemen sampah (Waste
memberikan nilai ekonomis bagi Manajemen) berbasis Ecopreneurship
masyarakat bila di olah menjadi ini sangat penting terutama bagi
material atau barang yang bisa di generasi muda Desa Rato Kecamatan
gunakan kembali. Bolo Bima, karena bagaimana mereka
Masyarakat Desa Rato memiliki mind set seorang pengusaha
Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, dan memulai dari hal yang tidak
merupakan masyarakat yang bernilai atau berguna menjadi

2
Jurnal Administrasi ISSN 2085- Vol. 15 No. 2 Oktober

sesuatu yang memiliki Value sehingga Sampah (Waste Management)


kalau mind set ini sudah terbangun, Berbasis Ecopreneurship di Desa
maka akan mudah untuk Rato Kecamatan Bolo Kabupaten
menciptakan nilai bagi segala sesuatu Bima. Meskipun penelitian ini adalah
yang ada disekitar kita. penelitian deskriptif namun akan
tetap dilakukan interpretasi dan
Melihat konsep ini sangat analisa yang mendalam sehingga
penting bagi masyarakat desa Rato akan diperoleh gambaran yang jelas
terutama Generasi Muda agar tidak dan dapat di generalisasi.
terpaku pada membuat lamaran kerja Penelitian ini dimulai dari
sebanyak-banyaknya untuk mencari identifikasi permasalahan yang ada
kerja tapi juga mampu menciptakan dan terkait dengan konsep
lapangan pekerjaan minimal bagi diri Manajemen Sampah (Waste
sendiri, maka kami sebagai penulis Manajemen) Berbasis ecopreneurship
tertarik untuk mengeksplor di Desa Rato Kecamatan Bolo , selain
penelitian dengan judul “ itu juga melakukan study literatur
Manajemen Sampah (Waste yang diperlukan dan terkait masalah
Management) berbasis penelitian, dilanjutkan dengan study
Ecopreneurship Studi Kasus di lapangan yaitu ; Observasi,
Desa Rato Kecamatan Bolo wawancara dan penyebaran angket
Kabupaten Bima dan dokumentasi.
Sesuai dengan uraian Penelitian ini dilakukan pada
latarbelakang diatas maka dapat Desa Rato Kecamatan Bolo
dirumuskan permasalahan sebagai
Kabupaten Bima yang beralamat; Jln.
berikut :
1. Bagaimanakah Model manajemen
Lintas Sumbawa – Bima Desa Rato
Sampah (Waste Management) yang Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
bisa diterapkan di Desa Rato Populasi dalam yang
Kecamatan Bolo Kabupaten Bima ? dimaksud dalam penelitian ini adalah
2. Bagaimanakah strategi yang seluruh Warga atau Penduduk yang
dilakukan untuk menumbuhkan berdomisili di Desa Rato Kecamatan
jiwa Ecopreneurship pada Bolo Kabupaten Bima saat
Masyarakat terutama generasi Sekarang.Teknik pengambilan
muda desa Rato Kecamatan Bolo sampel dengan menggunakan Non
Kabupaten Bima ? Probability sampling yaitu
3. Apa Benefit yang akan dihasilkan
Convienences sampling, dimana
dari Manajemen sampah (Waste
Management) berbasis
dengan teknik sampling ini, peneliti
Ecopreneurship pada Masyarakat mengambil sample sesuai keperluan
terutama generasi muda desa Rato dan tentunya yang memiliki
Kecamatan Bolo Kabupaten Bima ? keterikatan dengan variabel yang
diteliti. Sedangkan jumlah sampel
METODE PENELITIAN ditentukan oleh peneliti sesuai
Jenis penelitian yang dengan kebutuhan penelitian
digunakan dalam proses penelitan ini tentunya menilik pada batasan
yaitu penelitian deskriptif yang jumlah sample secara statistic
bertujuan untuk mendiskripsikan Teknik pengumpulan data
atau menggambarkan tentang yang digunakan adalah Observasi,
Manajemen atau pengelolaan Wawancara berstuktur, Kucsioner

5
Jasman & Arman : Manajemen Sampah (Waste Management) Berbasis Ecopreneurship Di
Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima

dan Studi Kepustakaan ada jabatan setingkat KAUR saat ini


Teknik analisis yang yang bertugas sebagai coordinator
digunakan, dalam penelitian ini gotong-royong. Pembangunan
adalah Analisis deskriptif kualitatif fasilitas umum yang dimaksud adalah
dengan menggunakan alat-alat pembangunan gedung sekolah,
Kualitatif, seperti Fishbone diagram, sarana ibadah, pembukaan jalan
pareto diagram dan diagram desaa, dan lain-lain. Berdasarkan data
kuadran. Analisis skala persepsi tersebut bahwa pembangunan Desa
penduduk Desa Rato Kecamatan Bolo Rato pada masa awal umumnya
Kabupaten Bima. bersumber dari swadaya masyarakat.
Selain untuk fasilitas umum, kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN gotong-royong juga hadir dan
Gambaran Obyek Penelitian melekat dalam kehidupan social
Sejarah Pemerintahan Desa masyarakat, seperti pada acara
Pemerintahan Desa di Kabupaten pernikahan warga desa, acara Do’a,
Bima sebelumnya yaitu acara sunatan, khataman Al-Qur’an
pemerintahan swapraja, Desa Rato dan pekerjaan pertanian.
memakai system pemerintahan yang Namun pada saat ini,
struktur pemerintahannya sebagai pelaksanaan pembangunan Desa Rato
berikut : berasal dari anggaran pemerintah
a. Galarang merupakan jabatan (Pusat, Propinsi dan daerah) ,
setingkat kepala Desa saat ini. walaupun sebahagiannya masih
b. Waki yaitu wakil Galarang bersifat swadaya. Semangat gotong-
c. Nenti Rasa (Kepala) yang royong yang masih cukup tinggi
berperan sebagai juru tulis, atau tersebut menjadi modal yang sangat
Jabatan sekretaris desa saat ini/ berharga bagi Desa dalam rangka
d. Penggalasa yang dipimpin oleh menyukseskan program
ompu panggalasa tua bertugas pembangunan yang dicanangkan oleh
mengurus masalah keagamaan. pemerintah. Warga desa cukup
e. Bumi yang mengurus Pertanian paham bahwa semua pembangunan
f. Jena yang bertugas yang dicanangkan oleh pemerintah
memobilisasi masyarakat untuk adalah untuk kebaikan dan kemajuan
melakukan gotong royong. masyarakat secara keseluruhan.
Pada tahun 1950-an bergabung
dengan system pemerintahan Deskripsi Data
Republik Indonesia akibat adanya Karakteristik Informan /
perombakan system pemerintahan Responden Berdasarkan Jenis
Negara Republik Indonesia. Kelamin
Berdasarkan jenis kelaminnya,
Sejarah Pembangunan Desa Rato Informan / Responden dalam
Pada masa-masa awal pembangunan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Desa Rato, bahwa segala kegiatan
untuk kepentingan umum dilakukan
secara gotong-royong. Hal tersebut
terlihat dari struktur pemerintahan
yang dipakai pada saat itu, dimana

5
Jurnal Administrasi ISSN 2085- Vol. 15 No. 2 Oktober
Tabel 4.1
Karakteristik Informan / Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

Laki-Laki 25 50%

Perempuan 25 50%

Jumlah 50 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.1. Informan Karakteristik Informan /


/ Responden dengan jenis kelamin Responden Berdasarkan Usia
laki-laki sebanyak 25 orang atau Berdasarkan usia, Informan /
50%, dan Informan / Responden Responden dalam penelitian ini
perempuan sebanyak 25 orang atau adalah sebagai berikut:
50%.
Tabel 4.2
Karakteristik Informan / Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Prosentase (%)
<20 tahun 0 0
21 – 30 tahun 7 14%
31 – 40 tahun 19 37%
41 – 50 tahun 17 33%
>50 tahun 7 16%
Jumlah 50 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.2. Tidak ada


Informan / Responden berusia
dibawah 20 tahun, sebanyak 7 orang
atau 14% berusia antara 21-30 tahun,
sebanyak 19 orang atau 37% berusia
antara 31-40 tahun, sebanyak 17
orang atau 33% berusia antara 41-50
tahun, dan sebanyak 7 orang atau
16% berusia diatas 50 tahun.
Karakteristik Informan /
Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan

Berdasarkan tingkat
pendidikan, Informan / Responden
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

5
Jasman & Arman : Manajemen Sampah (Waste Management) Berbasis Ecopreneurship Di
Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima

Tabel 4.3
Karakteristik Informan / Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidkan Frekuensi Prosentase (%)
SMA 6 12%
Diploma 5 10%
Sarjana (S1) 34 69%
Magister (S2 dan S3) 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.3, Karakteristik Informan /


Informan / Responden dengan Responden Berdasarkan Lama
lulusan SMA sebanyak 6 orang Tinggal
atau 12%, lulusan Diploma Berdasarkan Lama Tinggal,
sebanyak 5 orang atau 10%, Informan / Responden dalam
lulusan Sarjana (S1) sebanyak 34 penelitian ini adalah sebagai
orang atau 69% dan lulusan berikut:
Magister (S2) sebanyak 5 orang
atau 10%.

Tabel 4.5
Karakteristik Informan / Responden Berdasarkan Lama Tinggal
Usia (Thn) Frekuensi Prosentase (%)
1-5 7 16%
6-10 14 29%
11-15 5 10%
16-20 6 12%
21-25 9 18%
>25 8 16%
Jumlah 50 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.5. Sebanyak 7 tinggal antara 21-25 tahun, dan


orang atau 16% memiliki masa sebanyak 8 orang atau 16% memiliki
tinggal antara 1-5 tahun, sebanyak 14 masa kerja diatas 25 tahun
orang atau 29% memiliki masa
tinggal antara 6-10 tahun, sebanyak Interpretasi secara Kualitatif
5 orang atau 10% memiliki masa Setelah peneliti melakukan
tinggal antara 11-15 tahun, sebanyak observasi, survey dan wawancara
6 orang atau 12% memiliki masa pada Pihak-pihak yang terkait mulai
tinggal antara 16-20 tahun, sebanyak dari pihak pemerintah desa,
9 orang atau 18% memiliki masa Kecamatan Bolo dan juga warga Desa

5
Jurnal Administrasi ISSN 2085- Vol. 15 No. 2 Oktober

Rato sendiri, peneliti memiliki ternak di


mengidentifikasi pengelolaan pekarangan rumah.
sampah berdasarkan dimensi 3 R b. Belum ada daur ulang
(Reduce, Reuse, dan Recycle) dan sampah kayu untuk
hambatannya dalam masyarakat Desa keperluan rumah tangga
Rato kecamatan Bolo yaitu : karena cenderung dibakar
1. Reuse (Guna Ulang) c. Sampah dalam bentuk
a. Masih terlihat banyak limbah ternak yang
masyarakat yang sebenarnya bisa di olah
menggunakan kembali menjadi biogas dan pupuk
sampah yang dibuang organic belum ada kegiatan
terutama sampah plastic, seperti itu
kaleng, dan ban bekas
b. Belum ada pemisahan antara Adapun faktor penghambat
sampah organic dan non manajemen sampah berbasis
organic. ecopreneurship meliputi yaitu :
c. Sampah plastic dan sampah 1. Masih menganggap sampah
kaleng yang jadi perhatian sebagai barang yang hanya untuk
walaupun memiliki nilai di buang
ekonomis bila dijual ke 2. Kurangnya pengetahuan atau
pengumpul plastic dan pendidikan yang rendah
kaleng. 3. Budaya tradisionalistik yang
mereduksi sampah hanya dengan
2. Reduce (Mengurangi) membakar atau membuang dikali
a. Proses reduksi sampah yang dan pinggir jalan
masih menggunakan cara 4. Tidak ada informasi bahwa
tradisional seperti dibakar sampah organic masih bisa di
malah menimbulkan masalah fermentasi kembali sehingga bisa
polusi udara bagi lingkungan. dimanfaatkan untuk pakan
b. Mengurangi sampah masih ternak maupun pupuk kompos.
dengan cara membuang 5. Adanya budaya tidak mau repot
sampah tidak pada tempatnya dengan reuse dan daur ulang
sehingga pinggir jalan raya sampah
jadi tempat sampah dan kotor. 6. Kondisi geografis dimana wilayah
c. Mengurangi sampah masih pedesaan yang masih banyak
menggunakan cara membuang lahan yang kosong sehingga
sampah di kali dan di sungai sampah bisa dibuang dimana saja
yang menimbulkan banjir di sesuka hati
musim hujan karena air 7. Latar belakang pendidikan
tertahan oleh tumpukan masyarakat juga mempengaruhi
sampah. pola piker masyarakat yang
3. Recycle (Mendaur Ulang) cenderung apatis terhadap mind
a. Belum ada pengolahan set kekinian
sampah organic dengan 8. Belum melihat contoh yang
fermentasi untuk pakan dilakukan oleh orang lain secara
ternak, walaupun langsung.
masyarakat rata-rata

5
Jasman & Arman : Manajemen Sampah (Waste Management) Berbasis Ecopreneurship Di
Rato Kecamatan Bolo Kabupaten Bima

9. Pemuda dan pemudi yang ada recycle sampah sehingga mampu


didesa cenderung berpikir untuk merubah nilai
menjadi PNS tanpa mencoba
untuk membuat kreatifitas dan Dari hasil identifikasi baik faktor
lapangan kerja sendiri. pendorong maupun penghambat
10. Ketersediaan peralatan diatas maka dapat di buat Fishbone
penunjang untuk melakukan Diagram yaitu :

Gambar 4.2
Fishbone Diagram

Reuse Reduce Recycle

Cenderung dilakukan Ada keinginan kuat


oleh masyarakt Masih untuk recycle
menggunakan sampah
Hanya untuk sampah cara tradisional
plastik
Masih dirasakan sebagai hal
Belum ada pemilahan baru bagi masyarakat
sampah organic dan non Masih membuang sampah
organik bukan pd tempatnya

Manajemen Sampah
Masih banyak lahan
berbasis
Budaya buang Ecopreneurship
kosong utk sampah sembarangan Pemerintah baru
pembuangan menyiapkan TPA di
satu Tempat
Lingkungan yg
tidak tertata Belum dialokasikan
Budaya reduksi
anggaran untuk
sampah dgn
recycle sampah
membakar
berbasis kreatifitas

Lingkungan Misi Pemerintah tentang


Budaya Masyarakat
sampah

Interpretasi secara Kuantitatif Berdasarkan hasil pengolahan data,


maka diperoleh nilai-nilai sebagai
Hasil Analisa data untuk berikut:
variabel Intrapreneurship adalah n = 51 = 39,17
sebagai berikut :
4.4.1 Analisis t-test one sampel ∑x = 1998 359,412

5
Jasman & Arman : Manajemen Sampah (Waste Management) Berbasis Ecopreneurship Di
( X  X) 2 =

5
Jurnal Administrasi ISSN 2085- Vol. 15 No. 2 Oktober

µo = 60% x skor ideal (50)


Berdasarkan data diatas, kemudian S
 ( X1  X 2)
dianalisa dengan menggunakan uji t n 1
satu sampel dengan tingkat 394,42
signifikansi 0,05 pada uji pihak S 50  1
kanan, dengan perhitungan sebagai
berikut: 394,42
S 49
1.
Mencari Nilai µohit
Skor ideal = Jumlah Soal x Skor S  8,05
Tertinggi x Jumlah Informan / S = 2,8371
Responden
3.
T-Test One Sampel
Jumlah Informan / Responden
x
t s o
Skor ideal = 10 x 5 x 51
n
51
Skor ideal = 50 38,46  30
t 2,8371
µo hitung = µo x Skor Ideal 50
µo hitung = 0,60 x 50 8,46
t  2,8371
µo hitung = 30
2.
Mencari nilai Standar Deviasi 7,071
(SD) sebagai berikut: t = 21,085

hasil olahan SPSS Versi 20.


One-Sample Test
Test Value = 30
t df Sig. (2- Mean 95% Confidence Interval of the
tailed) Difference Difference
Lower Upper
Manajemen Sampah 21.085 49 .000 8.46000 7.6537 9.2663
Berbasis Ecopreneurship

Untuk membuktikan hipotesis dalam Pada taraf signifikansi 0,05 (ρ=


penelitian ini yaitu dengan 95%), maka dk =n–1 atau dk=50-
membandingkan besarnya nilai ttabel 1=49, besarnya ttabel = 1,671.
dengan thitung, dengan hipotesis sebagai Dengan membandingkan thitung
berikut: “Manajemen sampah (Waste dengan ttabel, ternyata nilai thitung lebih
Management) Berbasis Ecopreneurship di besar dari pada ttabel yaitu
Desa Rato Kecamatan Bolo Kabupaten (21,085>1,671), maka Ha diterima
Bima memiliki prospek untuk dilakukan”. dan Ho ditolak dan dapat
digambarkan sebagai berikut :

5
Jasman & Arman : Manajemen Sampah (Waste Management) Berbasis Ecopreneurship Di Desa
Kecamatan Bolo Kabupaten Bima

Daerah penolakan
Daerah penerimaan

Gambar 4.3
0 1,671 21,085
Distribusi Uji-t Pihak
Dari gambar diatas t-hit jatuh pada 5. Kurangnya alokasi program
daerah penerimaan Ha atau hipotesis dari pemerintah baik dari
alternatif yaitu “Manajemen sampah pemerintah Desa Maupun
(Waste Management) Berbasis Kecamatan pada pengelolaan
Ecopreneurship di Desa Rato sampah membuat kurangnya
Kecamatan Bolo Kabupaten Bima dorongan masyarakat kearah
memiliki prospek untuk dilakukan” pengelolaan sampah berbasis
Ecopreneurship
SIMPULAN 6. Dari hasil interpretasi secara
kuantitatif menunjukkan
Setelah melalui proses manajemen sampah berbasis
penelitian yaitu dari pra survey Ecopreneurship di Desa Rato
sampai pada proses pengolahan data memiliki prospek untuk
dan pembahasan, maka tim peneliti dilakukan tentunya dengan
dapat menyimpulkan bahwa : mereduksi hambatan-
1. Masyarakat Desa Rato masih hambatan didalamnya.
mereduksi Limbah (sampah) 7. Bagi warga masyarakat Desa
dengan cara-cara Tradisional Rato, dengan banyaknya
sehingga menimbulkan polusi sampah baik sampah rumah
baru. tangga, sampah pasar, sampah
2. Masyarakat Desa Rato me industry, dan sampah
REUSE sampah hanya pada (Limbah) ternak merupakan
sampah plastic dan kaleng peluang untuk melakukan
3. Masyarakat Desa Rato juga manajemen sampah berbasis
memiliki keinginan untuk ecopreneurship agar sampah
memanage sampah sampai tidak menjadi masalah bagi
pada tahap recycle (daur masyarakat tetapi
ulang) atau metode memberikan manfaat.
pengumpulan seperti Bank 8. Bagi pemerintah Desa Rato
Sampah dan sejenisnya. dan Kecamatan bolo supaya
4. Kurangnya informasi tentang memberikan skala prioritas
manajemen sampah dan pada penyediaan program,
teknologi daur ulang sampah infrastruktur dan pelatihan
sehingga mampu memberikan tentang manajemen sampah
manfaat kembali bagi supaya selain mampu
masyarakat menjadi kendala mereduksi sampah di wilayah
tersendiri. tapi juga mampu memberikan
benefit bagi masyarakat.

5
Jurnal Administrasi ISSN 2085- Vol. 15 No. 2 Oktober

9. Akademisi dan Peneliti Kementerian Lingkungan


selanjutnya, dapat Hidup, 2008, Undang-Undang RI
memberikan masukan dan Nomor 18 Tahun 2008, tentang
informasi tentang manajemen Pengelolaan Sampah, Jakarta
sampah dan konsep Pinchot, G., 1985,
Ecopreneurship kepada Intrapreneuring: Why Your do not
masyarakat sehingga menjadi have to Leave the Corporation to be
bahan penelitian lebih lanjut an Intrepreneur, New York, Harper &
dan pengabdian kepada Row.
masyarakat Robbin, Stephen P, (1996),
Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa
REFERENSI Indonesia, Jilid I, PT. Prenllindo,
Ansorudin, M. Kebijakan Jakarta
sampah berbasis masyarakat. Jakarta: Sugiyono.2010.Statistika untuk
Badan penelitian.Bandung:Alfabeta.
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Syamjul Arifin,
(BPPT); 2006. 2011pengembangan pendidikan
De Jong, Jeroen dan Sander berbasis Intrapreneurship : Akulturasi
Wennekers, 2008, Intrapreneurship: sikap Intrapreneurship dalam dunia
Conceptualizing Entrepreneurial pendidikan Makalah Disampaikan
Employee Behavior, Scales, Scientific PadaSeminar Nasional Universitas
Analysis of Entrepreneurship and Negeri MalangMalang, 9 Juli 2011
SMEs Wahono, Sri. Teknologi
http://www.rmci.ase.ro/no12 pengolahan sampah berbasis
vol5/12.pdf Journal of masyarakat. Edisi
Entrepreneurship versus 2007.
Intrapreneurship. Diakses tanggal 5 http://www.solusisampah.com,
Pebruari 2016 Winardi Dwi Nugraha, Denok
ILO-IGEP Training Kit “ Start Ambun Suri, Syafrudin. 2007. Studi
Your Green Business” Jakarta 2013 Potensi Pemanfaatan Nilai Ekonomi
Isti Surjandari, Akhmad Sampah Anorganik Melalui Konsep
Hidayatno, Ade Supriatna Jurnal Daur Ulang Dalam Rangka
Teknik Industri, Vol. 11, No. 2, Optimalisasi Pengelolaan Sampah
Desember 2009, pp. 134-147ISSN (Studi Kasus : Kota Magelang).
1411-2485“Model Dinamis http://ejournal.undip.ac.id/index.php
Pengelolaan Sampah Untuk /teknik/article/viewFile/2077/1828
Mengurangi Beban Penumpukan” Wibowo. (2009). Manajemen
Fakultas Teknik, Departemen Teknik Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Industri, Universitas Indonesia Zahra Sausan Pratiwi Drs.
Kampus UI Depok, Jakarta 16424 Tirto Siswoyo, M.Sn Jurnal
Kementerian Lingkungan “Perancangan Kampanye
Hidup, 1997, Undang-Undang RI peningkatan kesadaran berwirausaha
Nomor 23 Tahun 1997, tentang sosial generasi pengubah”
Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai