Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR) PELAKSANAAN

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)


UPT PUSKESMAS AMPELGADING KABUPATEN MALANG
ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3447);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang
Jenis Penyakit Menular Tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 503);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1113);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1755);
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(COVID-19);
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/3602/2021 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/446/2021 Tentang Penggunaan Rapid
Diagnostic Test Antigen Dalam Pemeriksaan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19).
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4641/2021
tentang Panduan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, dan Isolasi dalam
rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/4794/2021tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/446/2021 tentang
Penggunaan Rapid Diagnostic Test Antigen Dalam Pemeriksaan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19);
17. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kemenkes RI Nomor : H.K.02.02/II/1918/2021 Tentang Percepatan
Pemeriksaan dan Pelacakan Dalam Masa Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM).
2. Gambaran Umum
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID- 19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis
(ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS
ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke
manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih
belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-
rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19
yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan
pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di
kedua paru. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia
yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus
(coronavirus disease, COVID-19).
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of
International Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke
manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang
paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien
COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar
untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur
menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan bersin,
menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta
menghindari kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit
pernapasan seperti batuk dan bersin.
Tes, Lacak dan Isolasi merupakan satu proses rangkaian kegiatan
berkesinambungan yang akan berhasil jika dilakukan dengan cepat dan disiplin.
Untuk itu proses ini membutuhkan keterlibatan masyarakat dalam
pelaksanaannya dan koordinasi antara unit pemerintah pada berbagai level.
TES minimal 1/1000 penduduk per minggu dengan meningkatkan akses,
kapasitas, dan efisiensi lab PCR. LACAK 15-30 kontak erat per kasus sebagai
bentuk kewaspadaan dini terhadap kontak yang bergejala maupun tidak
bergejala. ISOLASI pasien tidak bergejala dan bergejala ringan di luar RS
sedangkan pasien bergejala sedang dan berat di RS.
Dukungan anggaran DAK Non Fisik untuk upaya pencegahan dan
pengendalian COVID-19 dengan besaran alokasi 10 - 25 % dari masing -
masing total pagu alokasi BOK.Menguraikan masing-masing rincian menu
kegiatan, milsalnya:

N Rincian Uraian
o Menu/Komponen
Upaya Pencegahan Pengendalian Covid-19
a Pelacakan kontak Pelacakan kontak
dan Pemantauan
harian selama Pemantauan harian selama karantina
karantina dan/
atau isolasi oleh
tracer dan/atau
petugas
puskesmas
b Biaya Komunikasi Komunikasi Pelacakan kontak dan Pemantauan
Pelacakan kontak
dan Pemantauan
c Pengolah data Pengolah data puskesmas
puskesmas
d Biaya Komunikasi Komunikasi pengelolah data puskesmas
untuk pengolah
data puskesmas
e Pengiriman Pengiriman spesimen covid 19 ke labkesda dinkes kab
spesimen Malang

B. PENERIMA MANFAAT
Dalam Upaya Pencegahan Pengendalian Covid-19 oleh Puskesmas Ampelgading di
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang penerima manfaat kegiatan tecantum dalam matrik
sebagai berikut :
Penerima
No Nama Kegiatan Jumlah
Manfaat
Upaya Pencegahan Pengendalian Covid-19    
1 Pelacakan kontak 1 Orang
2 Pemantauan harian selama karantina 1 Orang
3 Komunikasi Pelacakan kontak dan Pemantauan 26 Orang
4 Pengolah data puskesmas 2 Orang
5 Komunikasi Pengolah data puskesmas 2 Orang
6 Pengiriman spesimen covid 19 ke labkesda dinkes 1 Orang
kab malang

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


N Rincian Output Metode Tahapan
o Menu/Komponen Satuan Volum Pelaksanaan Pelaksana
e
Upaya Pencegahan Pengendalian Covid-19
a Pelacakan kontak Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
dan Pemantauan Laporan Administrasi
harian selama 2. Pelaksanaan
karantina dan/ atau Kegiatan
isolasi oleh tracer 3. Waktu
dan/atau petugas Pelaksanaan
puskesmas 4. Pembuatan
Laporan Akhir

b Biaya Komunikasi Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan


Pelacakan kontak Laporan Administrasi
dan Pemantauan 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
4. Pembuatan
Laporan Akhir

c Pengolah data Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan


puskesmas Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
4. Pembuatan
Laporan Akhir

d Biaya Komunikasi Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan


untuk pengolah Laporan Administrasi
data puskesmas 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
4. Pembuatan
Laporan Akhir

e Pengiriman Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan


spesimen Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
4. Pembuatan
Laporan Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Bulan
N
Rincian Menu / Komponen 1
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
Upaya Pencegahan                        
Pengendalian Covid-19
1 Pelacakan kontak                        
2 Pemantauan harian selama                        
karantina
3 Peningkatan kapasitas bagi                        
petugas pelacakan kontak /tracer
4 Komunikasi Pelacakan kontak                        
dan Pemantauan
5 Pengolah data puskesmas                        
6 Komunikasi Pengolah data                        
puskesmas
7 Pengiriman spesimen covid 19 ke                        
labkesda dinkes kab malang

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan
Kabupaten dalam menu Upaya Pencegahan Pengendalian Covid19 sebesar
Rp.92.100.000 (Sembilan Puluh Dua Juta Seratus Ribu Rupiah) dengan
kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya
1 Pelacakan kontak dan Pemantauan harian selama karantina 46.800.000
dan/ atau isolasi oleh tracer dan/atau petugas puskesmas
2 Komunikasi Pelacakan kontak dan Pemantauan 15.300.000

3 Pengolah data puskesmas 24.000.000

4 Biaya Komunikasi untuk pengolah data puskesmas 2.400.000

5 Pengiriman spesimen 3.600.000

TOTAL 92.100.000
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

KEPALA UPT PUSKESMAS


AMPELGADING

drg. RAHMAWATI DAHA


NIP. 19790425 200903 2 006

Anda mungkin juga menyukai