Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID 19


PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS SUNGAI RAYA DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
Berdasar Kan hukum pelaksanaan kegiatan bersumber DAK Non fisik :
1. Permenkes No 210/ Menkes /Per/I/2011 Tentang petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Kesehatan tahun 2011.
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Reproduksi
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Usia Reproduktif di Pusat kesehatan Masyarakat
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Pemenuhan Mutu Pelayanan Standar Pada Standart pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
10. Peraturan Menteri kesehatan Republik IndonesiaNomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pelayanan Puskesmas

2. Gambaran Umum
Berisi gambaran umum terkait kondisi kesehatan di daerah dan program-program
prioritas kesehatan didaerah dana arah pemanfaatan DAK Nonfisik berdasar
kanprioritas kegiatan. Kesehatan Reproduksi adalah Suatu Keadaan sejahtera Fisik,
Mental dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecatatan
dalam suatu keadaan yang berkaitan dengan sistem repdoduksi, fungsi dan prosesnya
(WHO). Kesehatan reproduksi adalah keadaan sempurna fisik, mental dan keejahteraan
sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang
berkaitan dengan sistem Reproduksi dan fungsi serta proses ( ICPD, 1994).
Sehat menurut WHO merupakan suatu keadaan sempurna baik fisik, mental,
sosial dan spiritual serta tidak hanya bebas dari penyakit ataupun kelemahan.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Hal ini sangat penting dalam
membantu kita untuk melakukan aktivitas kehidupan serta rutinitas kita sehari-hari.
Bila keadaan kita tidak baik (sakit) maka itu akan mempengaruhi produktifitas kita
juga.
Salah satu modal pembangunan Nasional adalah sumber daya manusia
yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan social serta
mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan sumber daya manusia
yang sehat fisik, mental dan social serta produktivitas yang optimal diperlukan upaya-
upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai
sejak dalam kandungan, balita/ usia prasekolah, usia sekolah sampai dengan usia
lanjut.
Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat mental, fisik dan
kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem
dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit
dan kacamata serta dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi
kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa,
spirityal yang memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota
dengan masyarakat dan lingkungan.
Kesehatan Reproduk adalah kemampuan seseorang untuk dapat memanfaatkan
alat Reproduk dengan mengukur kesuburannya dapat menjalani kehamilannya dan
persalinan serta aman mendapatkan bayi tanpa resiko apapun ( Well Health Mother
Baby ) dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal ( IBG
Manuaba ). Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh
mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta
proses Reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukanya kondisi yang bebas
dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang
memuaskan sebelum dan sesudah menikah.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya


manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta untuk
mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Upaya perbaikan
kesehatan masyarakat harus ditingkatkan melalui pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, penyehatan lingkungan pemukiman, perbaikan gizi, penyediaan air
bersih, penyuluhan kesehatan dibidang kesehatn lingkungan, Masyarakat Akses Ke
Jamban Sehat melalui pengerakan STBM
Program Penyehatan Lingkungan sesuai Rencana Strategis Kementerian
,maka salah satu aksi nyata yang telah berlangsung adalah peningkatan penyediaan
air minum, sanitasi, meningkatkan perilaku higienis, Menciptan Desa Open Devication
Free ( ODF) masyarakat dengan tujuan utama untuk menurunkan angka penyakit
diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor492/MENKES/PER/IV/2010 tentang


Persyaratan Kualitas Air Minum dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
Permenkes RI. No.3 tahun 2014 tentang sanitasi total berbasis masyarakat dan Peraturan
Daerah Aceh Timur No:43 tahun 2012,Tentang sanitasi total berbasis masyarakat
( STBM) Pengawasan ini berlaku untuk internal pengelola air minum dan eksternal dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Peraturan perundangan tersebut di atas menjadi acuan bagi Kementerian
Kesehatan cq Direktorat Kesehatan Masyarakat dan Program Penyehatan Lingkungan
untuk membuat upaya-upaya yang bersifat kegiatan di lapangan serta berdampak
langsung bagi masyarakat. Salah satunya yaitu kegiatan-kegiatan Pemberdayaan
masyarakat melalui pemicuan dan penguatan kapasitas petugas dan sosialisasi tentang
penyehatan lingkungan pemukim

A. Menguraikan masing-masing rincian menu kegiatan ,misalnya:


No RinciaanMenu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pencegahan Pengendalian Covid
1. Transport pelacakan dan Proses mencari, mengidentifikasi, menilai dan mengelola serta
pemantauan kontak, serta memantau orang-orang yang berkontak erat dengan kasus
A memastikan kontak erat konfirmasi untuk mencegah penularan selanjutnya dengn
diperiksa dengan RDT melakukan pemeriksaan RDT Antigen
antigen
2. Transport pemantauan Proses memantau orang yang memiliki riwayat kontak dengan
harian selama karantina orang terkonfirmasi covid19, atau rwayat bepergian ke
oleh tracer wilayah yang telah terjaadi transmisi komunitas secara masif
3. Transport pemantauan
harian selama isolasi oleh Proses memantau orang yang memiliki riwayat kontak dengan
tracer dan petugas orang terkonfirmasi covid19
puskesmas
4. Insentif pemantauan harian Imbalan yang diberikan kepada tracer yang bertuga mencari
selama karantina oleh tracer dan mengidentifikasi kasus covid 19
5. Insentif pemantauan harian Bonus atau konfesi yang diberikan kepada petugas puskesmas
selama isolasi oleh tracer dalm proses memantau orang yang telah terkonfirmasi covid
dan petugas puskesmas 19
Imbalan yang diberikan kepada tracer yang bertuga mencari
6. Honor tracer
dan mengidentifikasi kasus covid 19
7. Belanja penggadaan /
percetakan formulir Pengagandaan instrumen pelacakan
pelacakan kontak
Biaya komunikasi
Proses penghimpunan dan pelacakan dan pemantauan kasus
b pelacakan kontak dan
covid19
pemantauan
Imbalan yang diberikan kepada pengelola PKM yang bertuga
c 1. Honor pengelola data PKM
mencari dan mengidentifikasi kasus covid 19
d Biaya komunikasi untuk Proses penghimpunan dan pelacakan dan pemantauan kasus
pengelola data puskesmas covid19
Pengamatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi yang
e Penyelidikan epidemologi
mempengaruhi timbulnya kasus atau wabah

B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkansiapapenerimamanfaatmisalnya,ibuhamil,ibubersalin,bayibarulahir,kaderposyandu,t
okohmasyakarakat,lintas sektordan lain-lain.

Penerima
No NamaKegiatan Jumlah
Manfaat
11 Upaya Pencegahan Pengendalian Covid

Penerima
No NamaKegiatan Jumlah
Manfaat
1. Transport pelacakan dan pemantauan kontak, serta
A 50 Masyarakat
memastikan kontak erat diperiksa dengan RDT antigen

2. Transport pemantauan harian selama karantina oleh tracer 20 Masyarakat

3. Transport pemantauan harian selama isolasi oleh tracer


126 Masyarakat
dan petugas puskesmas

4. Insentif pemantauan harian selama karantina oleh tracer 20 Tracer


Tracer & Petugas
5. Insentif pemantauan harian selama isolasi oleh tracer dan
126 Surveilnas &
petugas puskesmas
Pengelola Data
6. Honor tracer 24 Tracer

7. Belanja penggadaan / percetakan formulir pelacakan Pengelola


1
kontak Surveilans

B Biaya komunikasi pelacakan kontak dan pemantauan 24 Tracer

C 1. Honor pengelola data PKM 12 Pengelola data PKM

Pengelola
2. Honor Surveilans 12
Surveilans

D Biaya komunikasi untuk pengelola data puskesmas 24 Pengelola Data PKM

E Penyelidikan epidemologi 5 Masyarakat

C. STRATEGIPECAPAIANKELUARAN
Output Metode
Tahapan
No RincianMenu/Komponen Pelaksanaa
Satuan Volume Pelaksana
n
Fungsi Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3)

1. PersiapanAdmini
Lokakarya mini dalam rangka
penguatan perencanaan (P1), strasi
penggerakan pelaksanaan (P2), 2. PelaksanaanKegia
pengawasan pengendalian dan Kegiatan 24 Swakelola tan
penilaian (P3), kinerja 3. Waktu
puskesmas serta kegiatan Pelaksanaan(agu
koordinasi lintas sektor lainnya stus-desember

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Menggambarkankurunwaktupencapaianpelaksanaankegiatan, misalnya6 bulanatau1tahun
Upaya Pencegahan Pengendalian Covid-19

BULAN
Uraian Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
1. Transport pelacakan dan pemantauan
a kontak, serta memastikan kontak erat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
diperiksa dengan RDT Antigen
2. Transpor tPemantauan harian selama
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
karantina oleh tracer
3. Transport pemantauan harian selama
isolasi oleh tracer dan petugas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
puskesmas
4. Insentif Pemantauan harian selama
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
karantina oleh tracer
5. Insentif Pemantauan harian selama
Isolasi oleh tracer dan Petugas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Puskesmas
6. Honor tracer √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Belanja penggandaan /percetakan

formulir pelacakan kontak
Biaya komunikasi pelacakan kontak dan
b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pemantauan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
c 1. Honor pengolah data pkm

2. Honor Surveilans √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

biaya komunikasi untuk pengelola data √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


d puskesmas
penyelidikan epidemiologi √ √ √ √ √
e

E.BIAYA YANG DI PERLUKAN


Biaya yang di perlu kan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Upaya
Pencegahan Pengendalian Covid19 sebesar Rp. 57.738.000,- (Lima ratus dua puluh satu juta delapan
ratus tiga ribu rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No RincianMenuKegiatan KebutuhanBiaya
Upaya Pencegahan Pengendalian Covid19 Rp. 57.738.000
Transport pelacakan dan pemantauan kontak, serta memastikan
1 Rp. 468.000
kontak erat diperiksa dengan RDT Antigen
3 Transpor tPemantauan harian selama karantina oleh tracer Rp. 4.200.000
Transport pemantauan harian selama isolasi oleh tracer dan
4 Rp. 11.760.000
petugas puskesmas
5 Insentif Pemantauan harian selama karantina oleh tracer Rp. 45.000
Insentif Pemantauan harian selama Isolasi oleh tracer dan
6 Rp. 45.000
Petugas Puskesmas
7 Honor tracer Rp. 15.600.000
9 Biaya komunikasi pelacakan kontak dan pemantauan Rp. 600.000
10 Honor pengolah data pkm Rp. 12.000.000
11 Honor Surveilans RP. 12.000.000
12 biaya komunikasi untuk pengelola data puskesmas Rp. 600.000
13 penyelidikan epidemiologi Rp. 420.000

Total Rp. 57.738.000


RincianAnggaranBiaya(RAB)terlampir

Kepala UPTD Puskesmas Sungai Raya

Khairul Anwar,Skm
Nip.19720403 99303 1 004

Anda mungkin juga menyukai