(Takwinul Usrah)
Oleh : Dr. H. Baharuddin Husin, MA
A. Pengantar
Rumah tangga merupakan sumber kekuatan masyarakat. Keluarga laksana sel-
sel yang membentuk tubuh masyarakat. Jika keluarga baik tentu masyarakat
pun menjadi baik.
Keluarga bahagia merupakan dambaan setiap insan, baik mereka yang baru
ingin memasuki kehidupan rumah tangga, maupun yang tengah mengalaminya.
Namun mewujudkan RTB bukan suatu yang ringan, diperlukan kesungguhan
dan pengorbanan. Diperlukan pribadi-pribadi tangguh, agar mampu menahan
badai dan ombak yang merupakan biduk rumah tangga.
Kebahagiaan hakiki bersumber dari Allah SWT Yang Maha Kuasa dan Yang
Maha Mengetahui kebutuhan makhluk-Nya. Makanya setiap manusia harus
mengikuti aturan yang telah diturunkan dan dicontohkan oleh pilihan-Nya.
Mendambakan pasangan merupakan fitrah sebelum dewasa dan dorongan
yang sulit dibendung setelah dewasa. Oleh karena itu Islam
mensyari’atkan dijalinnya pertemuan antara laki-perempuan kemudian
mengarahkan pertemuan itu sehingga terlaksana pernikahan dan
berakhirlah kerisauan laki dan perempuan menjadi ketentraman sakinah
yakni diam/tenang setelah bergejolak.
B. Pengertian Nikah
Kata nikah berarti
Perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami isteri .1
.”Perkawinan/ “berhimpun .2
Dalam Al-Qur'an kata nikah dalam berbagai bentuk derivasinya terulang 23 kali al: QS.
Al-Baqarah/2: 221, 235; An-Nur/24: 32)
Selain kata nikah, Al-Qur'an Juga menggunakan kata zawwaja/zawj berarti “pasangan”,
karena pernikahan menjadikan seseorang memiliki pasangan, kata ini terulang dalam Al-
Qur’an sebanyak 80 x (al: QS. Asy-Su’ara/26: 7; Luqman/31: 10; An-Nisa/4: 1, dll)
Implikasi hukum dari kata-kata tersebut adanya ijab kabul (serah terima) pernikahan.
Pernikahan (keberpasangan) merupakan ketetapan Ilahi atas segala makhluk-Nya,
misalnya:
َ َو ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َخلَ ْقنَا َز ْو َجي ِْن لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر
)٤٩( ُون
“Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari (kebesaran
Allah)” (QS. Adz-Dzariyat, 49)
2. Menjaga pandangan memelihara faraj (kemaluan dan bertakwa kepada Allah SWT)
ثال ثة حق على هللا عز وجل عونهم اعو كاتب يريد األداء والناكح الذى
)يريد العفاف والمجاهد فى سبيل هللا (رواه الترمذى وابن ماجة
“Ada tiga orang yang Allah jamin untuk memperoleh pertolongan-Nya; orang yang
berjihad di jalan-Nya; hamba sahaya yang berusaha memerdekakan dirinya, dan
orang yang menikah dengan tujuan menjaga kesucian dirinya”.
5. Sasaran Medis
Melindungi pemuda/remaja dari berbagai penyakit kotor yang diakibatkan oleh
kebebasan seks. Melindungi masyarakat dari perzinahan dan kemungkaran. Membina
masyarakat dan rumah tangga atas kesucian dan ketakwaan.
ماظهرت الفاخشة فى قوم قط اال أصابهم الطاعون واألوبئة التى لم تكن فى اسالفهم
“Tidaklah suatu perzinahan muncul di masyarakat kecuali mereka akan ditimpa oleh penyakit
menular dan wabah penyakit yang belum pernah terjadi pada umat sebelumnya”. (HR. Thabrany).
Menyelamatkan masyarakat dari penyakit lainnya, seperti: Penyakit Gonorkoe; Bernanah;
Cacar lunak; Syphilis; Kematangan seksual secara dini; lumpuh; hilang keindahan wajah
6. Sasaran Spiritual
Pembentukan keluarga sebagai alat terbaik untuk mendidik jiwa,
menumbuhkan sifat-sifat keutamaan dalam individu, di mana
kehidupan diliputi oleh rasa kasih sayang, pengorbanan, sikap
itsar (mendahulukan orang lain). Setiap individunya terlatih
memikul tanggung jawab, saling tolong menolong dalam
menunaikan kewajiban.
Kasih sayang orang tua terhadap anaknya, dan mencari nafkah
untuk membesarkan serta mendidik mereka termasuk hal-hal yang
bisa mengakibatkan tercurahnya Rahmat Allah dan ampunan-Nya
kepada mereka; menolak murka Allah; menghindari ancaman
neraka (QS. Al-Furqan: 68-69; HR. Thabrani)
ان م•ن ال•ذ نوب ذنب•ا ال تكفرة الص•الة وال الص•وم وال الح•ج ولك•ن تكف•ر له•م ف•ى
طلب المعيشة
“Diantara dosa ada yang tidak bisa dihapus oleh sholat, puasa ataupun haji, akan
tetapi hanya terhapus oleh kesusahan dalam mencari nafkah” (HR. Thabrany).
E. Perekat pernikahan
Cinta, mawaddah, rahmah & amanah Allah itulah tali temali
ruhani perekat pernikahan.
Mawaddah, berarti kelapangan dada & kekosongan jiwa dari
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah amalnya selain dari tiga
perkara: Shodaqah yang mengalir, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak yang shaleh
yang berdo’a untuknya. (HR. Muslim)
Inilah di antara sasaran takwinul usrah dalam Islam. Mudah-mudahan siraman rohani
yang singkat ini akan bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kedua pengantin,
rasa sehari yang sedang kita saksikan dan do’akan pada hari ini, amien...