Anda di halaman 1dari 9

MEWUJUDKAN KELUARGA HARMONIS

Pengantar
Sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia adalah impian dan dambaan semua orang.
Bahkan sebelum menikah pun pasti sudah punya rencana dan bayangan ingin
membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis dengan pasangannya kelak.

Namun rintangan dan hambatan seringkali menjadikan impian dan dambaan tersebut
pudar dan lenyap, yang terjadi justru kondisi keluarga yang disharmonis. Berikut kami
kutipkan apa yang disampaikan dari Suara merdeka 16 September 2020:

“Realita yang ada pada keluarga di Indonesia berdasakan Badan Peradilan Agama
Mahkamah Agung, angka perceraian di Indonesia, khususnya beragama Islam, pada 2019
tembus 480.618 kasus dan hingga Agustus 2020 jumlahnya sudah 306.688 kasus.
Selama lima tahun terakhir rata-rata perceraian 250 ribu kasus. Jika rata-rata jumlah
pernikahan dalam setahun dua juta kasus, maka 25 persen terjadi perceraian.”

Data diatas menunjukkan prosentase angka perceraian, tidak termasuk data keluarga
yang berada diambang perceraian atau disharmonis, mereka masih bersetatus keluarga,
namun realitasnya mereka hidup masing-masing. Hal diatas menggambarkan kondisi
keluarga yang terjadi secara umum di negeri ini, yang juga mencakup kondisi keluarga di
sekitar kita, atau bahkan di keluarga kita. (naudzubillahi min dzalik)

Sementara membangun kehidupan keluarga yang kokoh bagi seorang muslim adalah
bagian dari melaksanakan ajaran Islam.(QS.66:6):

ٌ ‫ارةُ َع َل ْي َها َم ٰ َٓل ِئ َك ٌة غِ اَل‬


‫ظ‬ َ ‫وا قُ ٓو ۟ا أَنفُ َس ُك ْم َوأَهْ لِي ُك ْم َنارً ا َوقُو ُد َها ٱل َّناسُ َو ْٱلح َِج‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
َ ‫ون َما ي ُْؤ َمر‬
‫ُون‬ َ ُ ‫ُون ٱهَّلل َ َمٓا أَ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعل‬
َ ‫شِ دَ ا ٌد اَّل َيعْ ص‬

Arti: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Bagi muslim keluarga itu harus dipersiapkan, dibangun dan dirawat, agar menjadi batu
bata yang kokoh menuju masyarakat dan negara yang kokoh pula.

Demikian juga pentingnya keluarga harmonis, karena keluarga adalah tempat yang
pertama dan utama untuk tumbuh dan kembang generasi
Pengertian Keluarga
Perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1, ialah ikatan lahir
batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau ayah
dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Dalam buku Membumikan Harapan Rumah Tangga Islami, Abu Al-Hamd Rabi
disebutkan, Keluarga dalam Islam merupakan aturan Allah, petunjuk rosulullah dan
perilaku yang manusiawi. Kehidupan dibawah naungan keluarga Islami dipandang
sebagai ibadah yang kompreshensif, petunjuk yang diteladani, dan tarbiyah yang
berkesinambungan.

Ketetapan itu sudah berlaku sejak Allah menakdirkan bahwa perkembangan manusia
pertama kali melalui keluarga nabi Adam dan Siti hawa. Sebagai mana Allah sampaikan
dalam surat Ar-Rum ayat 21

‫َو ِمنْ َءا ٰ َي ِت ِهۦٓ أَنْ َخ َل َق َل ُكم مِّنْ أَنفُسِ ُك ْم أَ ْز ٰ َوجً ا لِّ َتسْ ُك ُن ٓو ۟ا إِ َل ْي َها َو َج َع َل َب ْي َن ُكم م ََّو َّد ًة َو َرحْ َم ًة ۚ إِنَّ فِى‬
ٍ ‫ٰ َذل َِك َل َءا ٰ َي‬
َ ‫ت لِّ َق ْو ٍم َي َت َف َّكر‬
‫ُون‬
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Dalam ayat yang lain, di surat Furqon ayat 54:

‫ك َق ِديرً ا‬ َ ‫َوه َُو ٱلَّذِى َخ َل َق م َِن ْٱل َمٓا ِء َب َشرً ا َف َج َع َلهُۥ َن َسبًا َوصِ هْرً ا ۗ َو َك‬
َ ‫ان َر ُّب‬
Arti: Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu
(punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

Keluarga Harmonis
Berikut kami kutipkan beberapa pengertian dari keluarga harmonis:

Keluarga yang harmonis dan berkualitas yaitu keluarga yang rukun berbahagia, tertib,
disiplin, saling menghargai, penuh pemaaf, tolong menolong dalam kebajikan, memiliki
etos kerja yang baik, bertetangga dengan saling menghormati, taat mengerjakan ibadah,
berbakti pada yang lebih tua, mencintai ilmu pengetahuan dan memanfaatkan waktu luang
dengan hal yang positif dan mampu memenuhi dasar keluarga (Hasan Basri, Merawat
Cinta Kasih. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996).

Keluarga harmonis merupakan keluarga yang penuh dengan ketenangan, ketentraman,


kasih sayang, keturunan dan kelangsungan generasi masyarakat, belas-kasih dan
pengorbanan, saling melengkapi dan menyempurnakan, serta saling membantu dan
bekerja sama (Ali Qaimi, Menggapai Langit Masadenpan Anak, (Bogor: Cahaya,
2002).

Gunarsah berpendapat bahwa keluarga bahagia adalah apabila seluruh anggota keluarga
merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya rasa ketegangan, kekecewaan, dan
puas terhadap seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi dan aktualisasi diri)
yang meliputi aspek fisik, mental, emosi, dan sosial. Sebaliknya keluarga yang tidak
bahagia adalah apabila dalam keluarganya ada salah satu atau beberapa anggota
keluarga yang diliputi oleh ketegangan, kekecewaan, dan tidak pernah merasa puas
dengan keadaan dan keberadaan dirinya terganggu atau terhambat (Singgih D. Gunarsa.
dan Yulia Singgih D. Gunarsa. Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga.
(Jakarta: Gunung Mulia. 1991).

Menurut Gangsar W. dalam artikelnya Ciri- ciri Keluarga Harmonis tahun 2009 Keluarga
Harmonis adalah sebuah keluarga yang di dalam hidup kesehariannya berjalan selaras
dan seimbang satu dengan lainnya. Selaras artinya masing-masing anggota keluarga
memiliki keterikatan hubungan. Seimbang berarti masing-masing anggota keluarga bukan
hanya sekedar menerima, tetapi juga memberi. Hubungan yang memiliki ikatan batin, dan
perilaku saling memberi menerima ini akan membuahkan sebuah situasi keluarga yang
memberi rasa bahagia. Bahagia dan kepuasan batin tentunya, karena kebutuhan dasar
manusia akan rasa kasing sayang dan hubungan persaudaraan dapat diperoleh.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan, ada beberapa indikator keluarga yang
harmoni, yaitu :
- Adanya ikatan batin yang kuat antar anggota keluarga
- Adanya saling memberi dan menerima
- Adanya kenyamanan ( sakinah), saling mencintai ( mawaddah) dan kasihsayang
( rahmah)

Upaya Mewujudkan Keluarga harmonis


Mewujudkan keluarga harmonis merupakan tanggungjawab suami-isteri, bukan hanya
isteri ataupun suami saja. Harus ada keterpaduan dari keduanya.

Ikatan batin yang kuat antar anggota keluarga


keluarga bukan hanya kumpulan orang dibawah suatu atap atau rumah, tetapi merupakan
ikatan yang suci dan sakral, dalam al-qur’an disebut dengan mitsaqon gholidzo.
Sebagaimana Allah firmankan dalam An-Nisa ayat 21 :

‰‫ ا‬‰‫ ًظ‬‰‫ ي‬‰ِ‫ ل‬‰‫ َغ‬‰‫ ا‬‰‫ ًق‬‰‫ ا‬‰‫ َث‬‰‫ ي‬‰‫ ِم‬‰‫ ْم‬‰‫ ُك‬‰‫ ْن‬‰‫ ِم‬‰‫ َن‬‰‫ذ‬‰ْ ‫َخ‬‰ َ‰‫ أ‬‰‫ َو‬‰‫ض‬
‰ٍ ‰‫ع‬‰ْ ‰‫ َب‬‰‫ى‬‰ٰ ‰َ‫ ل‬‰ِ‫ إ‬‰‫ ْم‬‰‫ ُك‬‰‫ض‬ َ ‰‫َ ْف‬‰‫ أ‬‰‫د‬‰ْ ‰َ‫ ق‬‰‫ َو‬‰‫ ُه‬‰‫ َن‬‰‫ و‬‰‫ ُذ‬‰‫خ‬‰ُ ‰ْ‫ أ‬‰‫ َت‬‰‫ف‬
ُ ‰‫ع‬‰ْ ‰‫ َب‬‰‫ى‬‰ٰ ‰‫ض‬ َ ‰‫ ْي‬‰‫ َك‬‰‫َو‬
Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul
(bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah
mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.

saling memberi dan menerima


siap berkeluarga berarti siap memberi dan menerima, dalam artian siap melaksanakan
kewajiban masing masing sebagai suami dan istri, yang dengan sendirinya melaksanakan
hak bagi pasangannya.
Berikut ada beberapa hak dalam keluarga ( dari buku Membumikan Harapan Rumah
Tangga Islam Idaman, Abu Al-Hamd Rabi’):
- Diperlakukan dengan lembut
- Mendapat cinta dan kasih saying
- Percaya diri dan berprasangka baik
- Berempati dalam suka dan duka
- Berpenampilan baik
- Hubungan biologis
- Mendapatkan keturuanan
- Hiburan
- Kecemburuan

kenyamanan ( sakinah), saling mencintai ( mawaddah) dan


kasihsayang ( rahmah)

Rasa cinta suami istri adalah rasa yang terhormat dan mulia, karena rasa ini dititiskan oleh
Allah pada diri hamba-hamba yang dikehendaki-Nya ( QS. Ar-Rum:21)
Rasa cinta ini ditumbuhkan oleh Allah SWT, hanya dalam ikatan pernikahan, bukan
melalui selainnya ( pergaulan bebas dan semacamnya). Untuk semakin meningkatkan
cinta ini, maka harus ditingkatkan pendekatan kepada sang pemilik cinta yang
sesungguhnya, yaitu Allah SWT

Penutup
Keluarga harmonis bukan kelurga tanpa masalah atau konflik, tapi keluarga yang bisa
menghadapi dan mengatasi konflik secara bersama.

Keluarga bisa harmonis, suami-isteri dapat rukun jika masing-masing mensyukuri apa
yang ada pada pasangannya. Adanya perbedaan merupakan hal yang biasa, karena
suami-isteri pada dasarnya adalah dua orang yang berbeda. dibesarkan oleh keluarga
yang berbeda, latar belakang lingkungan social yang berbeda. Bahkan bisa jadi dari strata
social ekonomi yang berbeda. untuk itu diperlukan saling pengertian kedua belah pihak
agar dapat memahami, menerima, dan menyesuaikan diri.

Untuk mewujudkan keluarga harmonis sangat diperlukan ilmu dan pemahaman yang
memadai dari suami dan istri, karenanya penting kita terus belajar dan belajar untuk
meningkatkan ilmu dan pengetahuan kita tentanga hal ini. Lebih baik lagi ketika persiapan
mewujudkan rumah tangga harmonis ini dimulai lebih dini, sejak masa pra-nikah.
Sehingga lebih banyak bekal yang dipersiapkan, termasuk persiapan secara psikis
terhadap hal-hal yang mungkin terjadi dalam keluarga.

CONTAC PERSON

KETUA
DINA LESTARI,S.Pd / 081369223165
Departemen kajian perempuan, ank dan keluarga (DEKAPAK)
TUTI RACHMAWATI,S.Pd / 082373200128

MATERI WEBINAR
PERINGATAN HARI IBU KERJASAMA PD.SALIMAH
DAN TAPIS LAMPUNG BERJAYA
TEMA
MEWUJUDKAN KELUARGA HARMONIS
AHAD 20 DESEMBER 2020

Pengantar

Sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia adalah impian dan dambaan semua
orang. Bahkan sebelum menikah pun pasti sudah punya rencana dan bayangan
ingin membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis dengan
pasangannya kelak, namun rintangan dan hambatan seringkali menjadikan impian
dan dambaan tersebut pudar dan lenyap, yang terjadi justru kondisi keluarga yang
disharmonis. Berikut kami kutipkan apa yang disampaikan dari Suara merdeka 16
September 2020:

“Realita yang ada pada keluarga di Indonesia berdasakan Badan Peradilan


Agama Mahkamah Agung, angka perceraian di Indonesia, khususnya beragama
Islam, pada 2019 tembus 480.618 kasus dan hingga Agustus 2020 jumlahnya
sudah 306.688 kasus. Selama lima tahun terakhir rata-rata perceraian 250 ribu
kasus. Jika rata-rata jumlah pernikahan dalam setahun dua juta kasus, maka 25
persen terjadi perceraian.”

Data diatas menunjukkan prosentase angka perceraian, tidak termasuk data


keluarga yang berada diambang perceraian atau disharmonis, mereka masih
bersetatus keluarga, namun realitasnya mereka hidup masing-masing. Hal diatas
menggambarkan kondisi keluarga yang terjadi secara umum di negeri ini, yang
juga mencakup kondisi keluarga di sekitar kita, atau bahkan di keluarga kita.
(naudzubillahi min dzalik)
Sementara membangun kehidupan keluarga yang kokoh bagi seorang muslim
adalah bagian dari melaksanakan ajaran Islam.(QS.66:6):

ُ‫ ُك ْم َوأَهْ لِي ُك ْم نَارً ا َوقُو ُدهَا ٱل َّناس‬‰‰‰‫و ۟ا أَنفُ َس‬‰‰‰ ۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
ٓ ُ‫وا ق‬‰‰‰ َ ‫ٰ َٓيأَيُّهَا ٱلَّذ‬
َ ‫هَّلل‬ ٌ ٌ ٰٓ
‫مَر ُه ْم‬
َ ‫أ‬ ‫مَٓا‬ َ َ ‫ٱ‬ ‫ون‬ ‰ ‫ص‬
ُ ْ‫ع‬‫ي‬َ ‫اَّل‬ ٌ
‫د‬ ‫ا‬ ‫د‬
َ ‰ ‫ش‬
ِ ‫ظ‬ ‫اَل‬ ِ‫غ‬ ‫ِكَة‬ ‫ئ‬ َ
‫ل‬ َ َ‫َو ْٱلحِج‬
‫ارةُ َع َليْهَا َم‬
‫ُون‬َ ‫ون َما ي ُْؤ َمر‬ َ ُ‫َو َي ْف َعل‬
Arti: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.

Bagi muslim keluarga itu harus dipersiapkan, dibangun dan dirawat, agar menjadi
batu bata yang kokoh menuju masyarakat dan negara yang kokoh pula.
Demikian juga pentingnya keluarga harmonis, karena keluarga adalah tempat yang
pertama dan utama untuk tumbuh dan kembang generasi
Pengertian Keluarga

Perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1, ialah ikatan


lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian Keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan
anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Dalam buku Membumikan Harapan Rumah Tangga Islami, Abu Al-Hamd Rabi
disebutkan, Keluarga dalam Islam merupakan aturan Allah, petunjuk rosulullah dan
perilaku yang manusiawi. Kehidupan dibawah naungan keluarga Islami dipandang
sebagai ibadah yang kompreshensif, petunjuk yang diteladani, dan tarbiyah yang
berkesinambungan.

Ketetapan itu sudah berlaku sejak Allah menakdirkan bahwa perkembangan


manusia pertama kali melalui keluarga nabi Adam dan Siti hawa. Sebagai mana
Allah sampaikan dalam surat Ar-Rum ayat 21

‫ ُك ُن ٓو ۟ا إِ َليْهَا َو َجعَ َل‬‰‫ ا لِّ َت ْس‬‰ً‫َو ِمنْ َءا ٰ َي ِت ِهۦٓ أَنْ َخ َل َق َل ُكم مِّنْ أَنفُسِ ُك ْم أَ ْز ٰ َوج‬
َ ‫ت لِّ َق ْو ٍم َي َت َف َّكر‬
‫ُون‬ ٍ ‫ك َل َءا ٰ َي‬ َ ِ‫َب ْي َن ُكم م ََّو َّد ًة َو َرحْ َم ًة ۚ إِنَّ فِى ٰ َذل‬
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Dalam ayat yang lain, di surat Furqon ayat 54:

‫ُّك‬
َ ‫كَان َرب‬ ِ ‫بًا َو‬‰‫َوه َُو ٱلَّذِى َخ َل َق م َِن ْٱل َمٓا ِء َب َشرً ا َف َج َع َلهُۥ َن َس‬
َ ‫هْرً ا ۗ َو‬‰‫ص‬
‫َق ِديرً ا‬

Arti: Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia
itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

Keluarga Harmonis
Berikut kami kutipkan beberapa pengertian dari keluarga harmonis:

Keluarga yang harmonis dan berkualitas yaitu keluarga yang rukun berbahagia,
tertib, disiplin, saling menghargai, penuh pemaaf, tolong menolong dalam
kebajikan, memiliki etos kerja yang baik, bertetangga dengan saling menghormati,
taat mengerjakan ibadah, berbakti pada yang lebih tua, mencintai ilmu
pengetahuan dan memanfaatkan waktu luang dengan hal yang positif dan mampu
memenuhi dasar keluarga (Hasan Basri, Merawat Cinta Kasih. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996

Keluarga harmonis merupakan keluarga yang penuh dengan ketenangan,


ketentraman, kasih sayang, keturunan dan kelangsungan generasi masyarakat,
belas-kasih dan pengorbanan, saling melengkapi dan menyempurnakan, serta
saling membantu dan bekerja sama (Ali Qaimi, Menggapai Langit Masadenpan
Anak, (Bogor: Cahaya, 2002).

Gunarsah berpendapat bahwa keluarga bahagia adalah apabila seluruh anggota


keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya rasa ketegangan,
kekecewaan, dan puas terhadap seluruh keadaan dan keberadaan dirinya
(eksistensi dan aktualisasi diri) yang meliputi aspek fisik, mental, emosi, dan sosial.
Sebaliknya keluarga yang tidak bahagia adalah apabila dalam keluarganya ada
salah satu atau beberapa anggota keluarga yang diliputi oleh ketegangan,
kekecewaan, dan tidak pernah merasa puas dengan keadaan dan keberadaan
dirinya terganggu atau terhambat (Singgih D. Gunarsa. dan Yulia Singgih D.
Gunarsa. Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga. (Jakarta: Gunung
Mulia. 1991).

Menurut Gangsar W. dalam artikelnya Ciri- ciri Keluarga Harmonis tahun 2009
Keluarga Harmonis adalah sebuah keluarga yang di dalam hidup kesehariannya
berjalan selaras dan seimbang satu dengan lainnya. Selaras artinya masing-
masing anggota keluarga memiliki keterikatan hubungan. Seimbang berarti
masing-masing anggota keluarga bukan hanya sekedar menerima, tetapi juga
memberi. Hubungan yang memiliki ikatan batin, dan perilaku saling memberi
menerima ini akan membuahkan sebuah situasi keluarga yang memberi rasa
bahagia. Bahagia dan kepuasan batin tentunya, karena kebutuhan dasar manusia
akan rasa kasing sayang dan hubungan persaudaraan dapat diperoleh.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan, ada beberapa indikator


keluarga yang harmoni, yaitu :
- Adanya ikatan batin yang kuat antar anggota keluarga
- Adanya saling memberi dan menerima
- Adanya kenyamanan ( sakinah), saling mencintai ( mawaddah) dan
kasihsayang ( rahmah)

Upaya Mewujudkan Keluarga harmonis

Mewujudkan keluarga harmonis merupakan tanggungjawab suami-isteri, bukan


hanya isteri ataupun suami saja. Harus ada keterpaduan dari keduanya.

Ikatan batin yang kuat antar anggota keluarga


keluarga bukan hanya kumpulan orang dibawah suatu atap atau rumah, tetapi
merupakan ikatan yang suci dan sakral, dalam al-qur’an disebut dengan mitsaqon
gholidzo.

Sebagaimana Allah firmankan dalam An-Nisa ayat 21 :


‫َن‬‰ ‰‫ذ‬‰ْ َ‰‫َخ‬‰‫ أ‬‰‫ َو‬‰‫ض‬
‰ٍ ‰‫ع‬‰ْ ‰‫ َب‬‰‫ى‬‰ٰ َ‰‫ل‬‰ِ‫ إ‬‰‫ ْم‬‰‫ ُك‬‰ ‫ض‬ َ ‰‫َ ْف‬‰‫ أ‬‰‫د‬‰ْ َ‰‫ ق‬‰‫ َو‬‰‫َ ُه‬‰‫ن‬‰‫ و‬‰‫ ُذ‬‰‫ ُخ‬‰ْ‫ أ‬‰‫ َت‬‰‫ف‬
‰ُ ‰‫ع‬‰ْ ‰‫ َب‬‰‫ى‬‰ٰ ‰ ‫ض‬‰ َ ‰‫ْي‬‰ ‰‫ َك‬‰‫َو‬
‰‫ ا‬‰‫ ًظ‬‰‫ي‬‰ِ‫َغ ل‬‰ ‰‫ ا‬‰‫ ًق‬‰‫ ا‬‰‫ َث‬‰‫ ي‬‰‫ ِم‬‰‫ ْم‬‰‫ ُك‬‰‫ ْن‬‰‫ِم‬
Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah
bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-
isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.

saling memberi dan menerima


siap berkeluarga berarti siap memberi dan menerima, dalam artian siap
melaksanakan kewajiban masing masing sebagai suami dan istri, yang dengan
sendirinya melaksanakan hak bagi pasangannya.
Berikut ada beberapa hak dalam keluarga ( dari buku Membumikan Harapan
Rumah Tangga Islam Idaman, Abu Al-Hamd Rabi’):
- Diperlakukan dengan lembut
- Mendapat cinta dan kasih saying
- Percaya diri dan berprasangka baik
- Berempati dalam suka dan duka
- Berpenampilan baik
- Hubungan biologis
- Mendapatkan keturuanan
- Hiburan
- Kecemburuan

kenyamanan ( sakinah), saling mencintai ( mawaddah) dan kasihsayang


( rahmah)

Rasa cinta suami istri adalah rasa yang terhormat dan mulia, karena rasa ini
dititiskan oleh Allah pada diri hamba-hamba yang dikehendaki-Nya ( QS. Ar-
Rum:21)
Rasa cinta ini ditumbuhkan oleh Allah SWT, hanya dalam ikatan pernikahan,
bukan melalui selainnya ( pergaulan bebas dan semacamnya). Untuk semakin
meningkatkan cinta ini, maka harus ditingkatkan pendekatan kepada sang pemilik
cinta yang sesungguhnya, yaitu Allah SWT

Penutup

Keluarga harmonis bukan kelurga tanpa masalah atau konflik, tapi keluarga yang
bisa menghadapi dan mengatasi konflik secara bersama.

Keluarga bisa harmonis, suami-isteri dapat rukun jika masing-masing mensyukuri


apa yang ada pada pasangannya. Adanya perbedaan merupakan hal yang biasa,
karena suami-isteri pada dasarnya adalah dua orang yang berbeda. dibesarkan
oleh keluarga yang berbeda, latar belakang lingkungan social yang berbeda.
Bahkan bisa jadi dari strata social ekonomi yang berbeda. untuk itu diperlukan
saling pengertian kedua belah pihak agar dapat memahami, menerima, dan
menyesuaikan diri.

Untuk mewujudkan keluarga harmonis sangat diperlukan ilmu dan pemahaman


yang memadai dari suami dan istri, karenanya penting kita terus belajar dan
belajar untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan kita tentanga hal ini. Lebih baik
lagi ketika persiapan mewujudkan rumah tangga harmonis ini dimulai lebih dini,
sejak masa pra-nikah. Sehingga lebih banyak bekal yang dipersiapkan, termasuk
persiapan secara psikis terhadap hal-hal yang mungkin terjadi dalam keluarga.
CONTAC PERSON

KETUA
DINA LESTARI,S.Pd / 081369223165
Departemen kajian perempuan, ank dan keluarga (DEKAPAK)
TUTI RACHMAWATI,S.Pd / 082373200128

Anda mungkin juga menyukai