“Kebanyakan orang belum menyadari bahwa anak-anak adalah salah satu unsur umat ini. Hanya
saja dia bersembunyi di balik tabir kekanak-kanakannya. Apabila kita singkapkan tabir itu, pasti
kita temukan dia berdiri sebagai salah satu tiang penyangga bangunan umat ini. Akan tetapi,
ketentuan Allah pasti berjalan, yaitu bahwa tabir terebut tidak akan tersingkap selain dengan
bimbingan dan pendidikan secara berkala, sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, harus dilakukan
dengan perencanaan yang matang dan bertahap.”
Kalimat itu tertulis dalam buku Manhaj at-Tarbiyyah an-Nabawiyyah lith Thifl karya DR.
Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid. Buku yang terbit tahun 1983 lalu itu lantas
diterjemaahkan dalam bahasa Indonesia tahun 2010 dengan judul Prophetic Parenting, Cara Nabi
Mendidik Anak. Diantaranya adalah :
Memberikan contoh
Suri teladan yang baik memiliki dampak yang besar pada kepribadian anak. Mayoritas karakter
yang ditiru anak berasal dari kedua orangtuanya. Karena itu, Rasulullah Saw. memerintahkan
kedua orangtua untuk menjadi suri tauladan yang baik dalam bersikap dan berperilaku jujur
dalam berhubungan dengan anak..
Doa
Doa merupakan landasan asasi yang setiap orangtua dituntut untuk selalu konsisten
menjalankannya. Dengan doa, rasa sayang akan semakin membara, rasa cinta kasih akan
semakin tertanam kuat di hati sanubari kedua orangtua, sehingga keduanya akan semakin tunduk
kepada Allah Swt dan berusaha sekuat tenaga untuk dapat memberikan yang terbaik bagi anak
mereka untuk masa depannya..
Dalam perjalanan
Nabi Muhammad SAW memberi nasihat dan pengarahan pada anak-anaknya ketika sedang
melakukan perjalanan, baik berjalan kaki ataupun naik kendaraan. Pengarahan ini tidak
dilakukan dalam kamar tertutup, tetapi di udara terbuka ketika jiwa si anak dalam keadaan sangat
siap menerima pengarahan dan nasihat..
Waktu makan
Saat makan bersama keluarga, anak seringkali menampilkan perilaku sesungguhnya dan apa
adanya. Terkadang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan adab sopan santun. Nah, Nabi
Muhammad SAW selalu memerhatikan dan mencermati sejumlah kesalahan yang dilakukan
anak. Kemudian beliau memberi pengarahan dengan metode yang dapat memengaruhi akal dan
meluruskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan..
Menceritakan kisah
Menceritakan kisah orang terdahulu memainkan peranan penting dalam menarik perhatian anak
dan membangun pola pikirnya. Bahkan menceritakan kisah menempati peringkat pertama
sebagai landasan asasi metode pemikiran yang memberikan dampak positif pada akal anak.
Tanya-jawab
Berdialog atau tanya-jawab dapat merangsang pertumbuhan akal anak dan meluaskan
wawasannya, serta menambah semangat anak. Dengan tanya-jawab, anak dapat mengungkapkan
apa yang terlintas dalam benaknya, dan bertanya tentang berbagai hal yang belum dia ketahui.
Selain itu, pikiran anak juga dapat menjadi lebih terbuka sehingga mampu ikut serta dalam
diskusi orang dewasa.
Melatih anak dengan beraktivitas Mengajak anak melakukan sesuatu akan melatih indera anak
sehingga menghasilkan pengetahuan. Ketika si anak mulai tumbuh dan menyibukkan diri dengan
suatu pekerjaan, hal tersebut dapat merangsang kesadaran akalnya sehingga dia dapat mengamati
bagaimana cara melatih inderanya dan meniru pekerjaan tersebut.