Narasumber: Dr. Yulianti, S.Psi.I., M.Pd., M.M.Pd. (Associates Counselor ULP UIN) Sabtu, 9 Desember 2023.
SMART PARENTING ISLAMI DI ERA DIGITAL
• Dalam QS An-Nisa ayat 9 mengajarkan tentang makna: Kekhawatiran orang tua terhadap kesejahteraan anak apabila mereka telah tiada. Maka dari itu, orang tua diperintahkann untuk mendidik dan membina anak secara baik dengan memberi mereka bekal dalam menjalani kehidupan di dunia yakni pendidikan aqidah, ibadah, akhlak sehingga ananda menjadi pribadi yang cerdas berakhlak karimah. • Hindari ananda bermain gadget berlebihan, dan harus selalu mengawasinya. Karena dengan teknologi yang canggih akan sangat mempengaruhi otak anak yang akan berakibatkan ke hal yang kurang baik. Teknologi serius akan menghambat perkembangan spiritual dan emosi anak. • Mendidik anak sama dengan mendidik diri kita sendiri sebagai orang tua. Pada prinsipnya, ajarkan anak bukan hanya memerintah, tetapi ajarkan juga dengan diri kita yang memberikan contoh, sehingga dengan adanya keadaan yang konkret bisa dengan mudah dipahami dan dicontoh dengan baik oleh anak yang kemudian akan menjadi kebiasaan baik yang berkelanjutan. • Dalam QS At-Tahrim ayat 6 dijelaskan bahwa: Tanggung jawab orang tua dalam pendidikan keluarga adalah membimbing dan mendidik anak agar tidak terjerumus ke dalam api neraka seperti orang-orang kafir dan batu yang dijadikan bahan bakarnya, serta menjadikan keluarga yang senantiasa taat kepada Allah, itulah pentingnya pendidikan islam sejak dini agar paham dengan agama yang diridhai Allah swt. • Orang tua ada yang berperan sebagai orang tua yang hangat, penuh cinta dan ada orang tua yang berperan sebagai kawat, seperti singa. Maka jadilah orang tua yang hangat, bermakna, ramah dan penuh cinta. • Bahasa cinta orang tua terhadap anak: 1. Afirmasi positif: memberikan kata-kata yang dimengerti dan penuh kasih saying. 2. Quality time: selalu sempatkan waktu bersama antara orang tua dan anak, sehingga tercipta bonding yang baik. Hindari kegiatan kumpul namun masing-masing asyik memainkan gadget, berikan kesempatan anak untuk selalu bercerita tentang hal apapun. 3. Memberikan hadiah: berikan hadiah dari hal yang sederhana, selalu apresiasi setiap pencapaian anak yang sudah/ belum diraih. 4. Tindakan melayani/ berkhidmat: memberikan kata-kata Tindakan, seperti saya akan, saya bantu. 5. Sentuhan: berikan selalu kasih sayang dengan langsung kepada anak, anak membutuhkan pelukan kasih sayang dari orang tua. • Langkah pengasuhan Islami: 1. Sabar 2. Muhasabah 3. Allah sebagai tujuan 4. Religius 5. Teladan • Memberikan teladan kepada anak adalah bersamaan dengan orang tua meneladani sifat- sifat kenabian yakni shiddiq, amanah, tabglih, fathanah. • Cara menjawab/ menyikapi dari pertanyaan anak yang menanyakan tentang ketauhidan yakni dengan mencari jawaban bersama-sama antara orang tua dan anak dari berbagai sumber yang sesuai, kemudian konkretkan dengan keadaan. Sehingga, anak bisa paham dan mampu memaknainya dengan jelas. “Menjadi teladan adalah bukan menunggu sempurna, melainkan menjadi teladan adalah bertumbuh bersama, membersamai anak dengan cinta, menyemai benih, asa, cita membangun generasi bertaqwa”. (Dr. Yulianti)