DOSEN PENGAMPUH
NURDIN, M, Pd
DISUSUN OLEH:
NURHALIZAH
191220005
2
Pengertian Pembiasaan Berbagi
Secara etimologi pembiasaan berasal dari kata “biasa”. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia, “biasa” berarti 1) lazim atau umum, 2) seperti sedia kala,
3) sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan seharihari.
sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu/seseorang
menjadi terbiasa Dalam kaitannya dengan metode pengajaran, dapat dikatakan
bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan
anak didik berfikir, bersikap, bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran islam.
Maka, semakin kecil umur anak, hendaknya semakin banyak latihan dan
pembiasaan agama dilakukan pada anak. Dan semakin bertambah umur anak,
maka hendaknya semakin bertambah pula penjelasan dan pengertian tentang
agama itu diberikan sesuai dengan tingkat perkembangnnya.
seperti John Locke yang terkenal dengan teori “Tabularasa”nya yang
menyampaikan bahwa manusia lahir itu seperti kertas putih yang masih bersih
sehingga tergantung dari orang tuanya akan menulis apa. Menurutnya segala
sesuatu yang ada dalam pikirannya berasal dari pengalaman inderawi. Artinya
dengan pengalaman panca indera akan mengisi jiwa dengan kesankesan yang
dengan jalan sintesis, analisis, dan perbandingan diolah menjadi pengetahuan.
Pendidikan menurut John Locke bersifat utilities, yang didasarkan atas dasar
kegunaan. Beliau beranggapan bahwa proses pendidikanlah yang memberi banyak
hal kepada anak.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembiasaan Berbagi
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara kebiasaan yang baik dapat
dilakukan dengan cara:
a) Melatih hingga benar-benar paham dan bisa melakukan tanpa kesulitan.
b) Mengingatkan anak yang lupa melakukan.
c) Apresiasi pada masing-masing anak secara pribadi
d) Hindarkan mencela pada anak
Cara mengajarkan anak untuk berbagi
1. Mengajarkan anak untuk berbagi di usia yang tepat
Anak-anak biasanya belum mengembangkan rasa empati dengan baik ketika
usianya di bawah enam tahun. Mengajarkan anak untuk berbagi tidak boleh
dilakukan tanpa mempertimbangkan usia tersebut Usia yang paling baik untuk
mengajari anak berbagi yakni sekitar 3-4 tahun ketika anak-anak mulai bermain
dan bekerja sama dengan teman sebayanya. Jangan kaget bila di masa awal
mengajarkan anak untuk berbagi ternyata ia tampak sangat mengutamakan
keinginan dan kebutuhannya. Bahkan, si kecil bisa saja marah bila keinginannya,
misalnya untuk bermain mainan, terhalang karena ia harus berbagi dengan
temannya.
3
2. Jelaskan arti berbagi
Sebelum Anda mengajarkan anak untuk berbagi, alangkah baik jika dimulai
lebih dulu dengan memberinya pemahaman yang sederhana. Misalnya, memberi
tahu bahwa berbagi tidak selalu memberikan apa yang si kecil miliki. Akan tetapi,
berbagi juga memiliki arti sebagai meminjamkan suatu benda
3. Jangan memaksa
Mengajarkan anak berbagi memang penting untuk kehidupan anak, tapi Anda
tidak boleh memaksanya. Anda tetap harus menghargai kemauan si kecil,
terutama bila ia cukup selektif. Ambil contohnya, anak hanya mau meminjamkan
bolanya namun tidak ingin meminjamkan bonekanya. Jika memang seperti itu,
jangan paksa si kecil untuk meminjamkan bonekanya. Pada tahap awal, Anda dan
anak mungkin perlu menyortir barang mana yang boleh dipinjamkan atau tidak.
4. Jadilah contoh
Mengajarkan anak untuk berbagi akan lebih efektif jika Anda juga berperilaku
demikian. Supaya bisa menjadi contoh, Anda mungkin perlu melakukan beberapa
hal ini: Coba utarakan niat Anda supaya si kecil paham, “Pisang ini keliatannya
enak, boleh Ayah/Ibu minta sedikit?” Dari percakapan kecil seperti ini, Anda
mengajarkan bahwa berbagi itu bisa membuat orang lain senang
4
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/268759-upaya-meningkatkan-moral-
pada-anak-melal-8e26630a.pdf
https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-
anak/mengajarkan-anak-untuk-berbagi/