السالمعليكم ورحمةاللهوبركاته
الحمد هلل الذى ارسل رسوال مبشرين ومنذرين وداعيا إلى هللا بإذنه وسراجا منيرا أللهم فصلى وسلم
}على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين{ أما بعد
َقاَل ُهللا َتَع اَلى. َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن، ُاْو ِص ْيكم و َنْفِس يا ِبَتْقَو ى هللا،َفَيا ِع َباَد هللا
َيا َأُّيَها اّلذين آمنوا اَّتُقْو ا َهللا. ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم،ِفْي ِكَتاِبِه اْلَك ِرْيم
َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن
Ibrahim Amini seorang praktisi pendidikan anak dalam bukunya Agar Tak Salah
Mendidik Anak tahun 2006 halaman 253 dalam memahami anak berbicaralah dengan
bahasa yang mereka pahami, jalinlah komunikasi, tunjukkan respek padanya, jangan vonis
kesalahannya dan perlakukanlah dengan penuh simpati dan cinta. Ungkapan ini hadirin
menunjukkan kepada kita bahwa orang tua merupakan aktor utama dalam perkembangan
sang anak.
Keluarga adalah aset negara yang sangat berharga. Jika keluarga kuat maka negara
akan kuat begitu sebaliknya jika keluarga lemah maka negara akan lemah. Oleh karena itu,
untuk mencapai ketahanan nasional diperlukan penguatan keluarga agar menjadi keluarga
sejahtera baik a secara fisik, mental, maupun spiritual.
Namun sayang hadirin, keluarga yang kita harapkan saat ini justru hanya
sedikit yang sejalan dengan norma-norma yang ada. Orang tua saat ini lalai terhadap
anaknya, pergi pukul tujuh pulang sudah larut malam, mereka sibuk dengan
pekerjaan dan jabatan, tak ada lagi anak dapat perhatian, begitu libur panjang eeehh
justru mereka main gadget kesayangan yang akibatnya anak kurang kasih sayang,
berfikirinya tak cemerlang, kenal dengan minum minuman terlarang obat-obatan
terlarang, bahkan stress berkepanjangan sebab tak tahu apa yang harus dilakukan.
Naudzubillahimindzalik.
Berkenaan dengan hal tersebut, betapa pentingnya anak-anak bangsa yang
berkualitas melalui pendekatan keluarga, maka hal tersebut sesuai dengan firman
Allah swt di dalam al-Qur’an surat at-Tahrim ayat 6 :
َياَأُّيَها اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا ُقوا َأْنُفَس ُك ْم َو َأْهِليُك ْم َناًرا َو ُقوُدَها الَّناُس َو اْلِح َج اَر ُة َع َلْيَه ا َم اَل ِئَك ٌة ِغ اَل ٌظ ِش َداٌد اَل َيْعُص وَن َهَّللا َم ا َأَم َر ُهْم
}٦{ َو َيْفَع ُلوَن َم ا ُيْؤ َم ُروَن
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Hadirin Rahimakumullah.
Demikian penegasan Allah tentang mendidik anak dengan redaksi kalimat amar
atau perintah yang terangkai pada kalimat قوا أنفسكم وأهليكم ناراmewajibkan kepada kita agar
bisa menjaga diri dan ahli-ahli kita dari api neraka. Baik neraka dunia, ataupun neraka
akherat. Lalu siapakah ahli dalam ayat tadi? para ahli tafsir bersepakat bahwa ahli dalam
ayat tersebut adalah anak dan isteri.
Hadirin, ketika turun ayat ini Umar bin Khotab bertanya kepada baginda Rasulullah
saw :
نقي أنفسنا وكيف بأهلينا
Artinya : “Ya Rasulallah, kami talah menjaga diri kami masing-masing tapi
bagaimankah menjaga ahli kami ?”
Rasulullah menjawab :
تنهونهم عمانهاكم هللا وتأمرو نهم بماامرهللا
Artinya : “Kamu larang mereka terhadap hal-hal yang dilarang allah kepadamu, dan
perintah mereka terhadap hal-hal yang diperintahkan Allah kepadamu”
Hadirin Rahimakumullah…
Ayat yang baru saja kita simak bersama, dijelaskan oleh Ali bin Ahmad al-
Hamidi di dalam kitab al-Wajiz fi tafsir al kitab al-Aziz, juz 1 halaman 707: