Disusun oleh :
1. Alfina Eka Astuti (30902000019)
2. Alfiyatur Rohmaniah (3090200021)
3. Alissa Putri Efendi (30902000023)
4. Amalia Anjani Sugma ( 30902000024)
5. Amanda Silvia Ningrum (30902000025)
6. Amelia Salsabila (30902000026)
7. Amirul Isnaini Kasanah (30902000027)
8. Andini Eka Sari (30902000028)
9. Andini Oktavia Prayitno (30902000029)
10. Andy Prayitno (30902000030)
11. Angga Khoerul Rizal M (30902000031)
A. Latar Belakang
Islam adalah agama fitrah, dan kehidupan manusia sejatinya haruslah berjalan di dalam
fitrahnya. Sehingga, pola-pola kehidupan manusia dalam suasana kebaikan dan penuh
kesesuaian. Islam agama fitrah terlihat dari fokusnya agama ini dalam mengatur manusia
terhadap dirinya sendiri, manusia terhadap Allah SWT, yang paling penting dan paling sering
dihadapi manusia adalah Islam mengatur antar sesama manusia, seperti dalam
hal muamalah (masalah politik, sosial, ekonomi/jual beli/keuangan, militer, keamanan,
beroganisasi/partai, dan keluarga) dan uqubat (sanksi pidana).
Dalam hal muamalah tersebut, terdapat sebuah konsep pernikahan
Islam (munakahat) yang diatur dengan adil dan berjalan dalam kebijaksanaan oleh yang
disebut syariah. Syariah (aturan Islam) bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah yang berasal
keduanya dari Zat yang Maha Adil dan Bijaksana, Allah SWT. Allah SWT menurunkan
wahyuNya kepada Rasulullah ﷺ yang salah satunya mengenai masalah keluarga, demikian pula
dengan Rasulullah ﷺ yang memberikan contoh (uswah) terbaik dalam membangun keluarga
yang sakinah, mawadah wa rahmah. Sehingga yang diharapkan dari pernikahan tersebut adalah
terbentuklah keluarga-keluarga yang membentuk suatu tatanan masyarakat di dalam negara
dengan melahirkan generasi khoir al ummah (generasi umat terbaik). Betapa pentingnya peranan
keluarga ini dalam mengubah arah dan kemajuan peradaban suatu negeri.
Karenanya, konsep keluarga dalam Islam menjadi sangat penting pembahasannya dan
kajiannya. Berfikir tentang konsep kehidupan keluarga yang Islami merupakan keharusan bagi
setiap muslim. Sebab, Al Qur’an memberikan kabar bahwa keluargalah tempat yang tentram,
kasih dan sayang bagi manusia.[1] Jika tidak di dalam keluarga, dimana lagi tempat seorang ayah
untuk melepas penat bekerja dan aktifitas ibadahnya, seorang ibu yang menyalurkan naluri
keibuannya, anak yang butuh kasih sayang kedua orang tuanya jika tidak di dalam keluarga.
Serta, di dalam keluargalah rezeki yang baik dan berkah dari Allah SWT diberikan.[2]
ْ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
٦ وا قُ ٓو ْا َأنفُ َس ُكمۡ َوَأ ۡهلِي ُكمۡ ن َٗارا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At
Tahrim: 6)
Dari ayat ini peran konsep keluarga Islam menjadi sangat penting dibahas, sebab kita
wajib memelihara diri dan keluarga, yaitu istri, anak-anak dan siapa saja yang disebut keluarga
agar tidak masuk neraka. Abdullah bin Abbas r.a memberikan penafsiran pada ayat tersebut
sebagai berikut: “Kamu semua hendaknya mengajar keluargamu dalam urusan-urusan syariat
Allah dan didiklah mereka dengan akhlak yang sempurna.”[3]
Dalam makalah ini akan dibahas secara singkat menegenai konsep keluarga dalam Islam yang
menarik untuk kita ketahui.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Kewajiban Istri
a. Kewajiban istri terhadap suaminya tidak ada yang berbentuk materi secara langsung,
tetapi dalam bentuk nonmateri[22] seperti, taat dan patuh kepada suaminya(Q.S an-
Nisa ayat 34) dalam batasan syariah Islam.
b. Selain itu istri juga harus mengupayakan untuk melaksanakan fungsi reproduksi
secara baik dan sehat. Adapun penentuan kapan dan jumlah keturunannya dilkukan
dengan musyawaha keduanya (Q.S. Asy-Syuura: 38).[23]