Anda di halaman 1dari 13

PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA

PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAH AT-TAHRIM AYAT 1-6

(Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Misbah)

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama rahmatan lil’alamiin. Hal tersebut dapat dilihat dari

cara Islam memposisikan kaum perempuan.Jika kita lihat kembali pada zaman

jahiliyyah,kaum wanita dipandang rendah,pada saat itu mengubur hidup-hidup

bayi berjenis kelamin perempuan sudah dianggap tradisi dalam masyarakat

jahiliyyah.1

Ketika islam datang,kondisi kaum wanita jauh lebih baik dari

sebelumnya.Islam memberikan kebebasan kepada wanita,menjaminnya dapat

menggunakan hak pribadiya dan independensinya,memulihkan kembali harga

dirinya,menyatakan bahwa wanita dan pria satu sama lain hidup saling

melengkapi dan saling mendukung.

Dalam al-Qur’an ada banyak surah yang membahas tentang wanita,salah


satunya yaitu surah al-Nisa/4 yang artinya adalah wanita,yang mana di dalamnya

banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita.Dari sini kita dapat

melihat betapa besarnya peran perempuan dalam kehidupan sehingga Allah

memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman agar tidak meremehkan hal-

hal yang menjadi hak para perempuan.

Bagi umat islam adanya pembatasan seks dengan pernikahan,itu berarti

telah menyelamatkan kaum wanita untuk terjun dalam dunia prostitusi.2 Maka dari

1
Andri Sri Surianti Amal, Perempuan sebagai Muslimah,ibu, dan istri,
(Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama,,2013), h.1-2
2
Lynn Wilcox,Wanita dalam Al-Qur’an perspektif Sufi, terj. DICTIA, (Bandung:Pustaka
Hidayah, 2001), Cet. I,h.46
itu,Islam menganjurkan kita untuk menikah ketika sudah siap dan mapan,karena

pernikahan dalam islam menawarkan ketenangan jiwa,dan kedamaian

pikiran,sehingga laki-laki dan perempuan bisa hidup bersama dalam cinta,kasih

sayang,kepahitan dalam hidup,harmonis,kerja sama ,saling menasehati,dan toleran

dalam meletakkan pondasi untuk mengagkat keluarga dalam islam dalam satu

lingkungan yang lestari dan sehat.3

Menurut Undang-Undang Perkawinan(UUP) No.1 tahhun 1974:

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang

bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.4

Dalam kehidupan berkeluarga,suami istri dituntut untuk menjaga

hubungan yang baik,menciptakan suasana yang harmonis,yaitu dengan saling

pengertian,saling menjaga,saling mengahrgai,serta saling memenuhi kebutuhan

masing-masing.Apabila suami istri melalaikan kewajiban,maka akan terjadi

kesenjangan hubungan yang akibatnya dapat menimbulkan berbagai masalah

dalam kehidupan rumah tangga.Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat

Ar-rum/30: 21
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫اجا لِّتَ ْس ُك ُْٓنوا الَْي َها َو َج َع َل َبْينَ ُك ْم َّم َو َّدةً َّو َرمْح َةً ۗا َّن يِف ْ ٰذل‬
‫ك‬ ً ‫َوم ْن اٰيٰتهٖٓ اَ ْن َخلَ َق لَ ُك ْم ِّم ْن اَْن ُفس ُك ْم اَْز َو‬
٢١ ‫ت لَِّق ْوٍم يََّت َف َّكُر ْو َن‬
ٍ ٰ‫اَل ٰي‬

Terjemahnya:
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa
tentram,dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang.Sesungguhnya
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir.5

3
Muhammad Ali Al-Hasyimi, Menjadi Muslimah Ideal, terj. Ahmad Baidowi, (Jakarta:
PT Mitra Pusaka,1999), Cet. I, h.93
4
Kemitraan Agama RI, Etika Berkeluarga, Bermasyarakat, dan Berpolitik, (Jakarta
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2012), Cet.II, h. 343
Ayat tersebut menggambarkan jalinan ketentraman,rasa kasih dan sayang

sebagai suatu ketenangan yang dibutuhkan masing-masing individu.Setiap suami

istri menikah,tentu sangat menginginkan kebahagian hadir dalam kehidupan

rumah tangga mereka,ada ketenangan,ketentraman,kenyamanan dan kasih

sayang.Rumah tangga yang menjadi surga dunia tidaklah indetik dengan limpahan

materi,kebahagian bukanlah sebuah kemustahilan untuk dicapai,sebab kebahagian

merupakan pilihan dan buah dari cara berfikir dan bersikap.maka dari itu hanya

dengan pasangannyalah ia dapat menikmati manisnya cinta dan indahnya kasih

sayang dan kerinduan.6

Islam sebagai agama yang memberikan perhatian besar pada pentingnya

institusi keluarga,secara normatif memberikan seperangkat aturan-aturan yang

komperehensif,baik berkaitan dengan persoalan memilih pasangan hidup tata cara

perkawinan,tata krama hubungan suami istri,menyambut kelahiran

anak,pendidikan anak dan keluarga,bahkan kematian dan soal harta warisan.7

Keluarga merupakan bagian dari institusi sosial terkecil di tingkat

masyarakat.di satu sisi dapat dipahami sebagai bagian dari proses sosial,namun di

sisi lain juga dapat dipahami sebagai cara membangun masyarakat yang ramah

nilai,manfaat dan arti kehidupan yang lebih luas.Untuk menghantarkan sebuah

harapan,keluarga mesti memiliki seperangkat aturan yang dapat menumbuhkan

kesadaran yang tinggi diantara anggota keluarga terhadap hak dan kewajibannya

masing-masing.8

5
Kemitraan Agama RI, Etika Berkeluarga,Bermasyarakat, dan Berpolitik,(Jakarta:
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an), h.345
6
Lembaga Darul-Tauhid, Kiprah Muslimah dalam Keluarga Islam , Terj. A. Chumaidi
Umar ( Bandung:nMizan, 1990), Cet. I, h. 82
7
Hamim Ilyas, dkk, Perempuan Tertindas?, (Yogyakarta: Pusat Studi Wanita IAIN Sunan
Kalijaga, 2003), Cet. I, h.89-90
8
Zaitunah Subhan, Menggagas FIkhi Pemberdayaan Perempuan, ( Jakarta: El-
Kahfi,2008), Cet. I, h.223
Setiap pasangan harus berusaha dan bertekad untuk membangun rumah

tangga yang bahagia dan langgeng,konflik antara suami istri itu merupakan

sesuatu yang tidak bisa di hindari,dapat dikatakan bahwa hal itu merupakan suatu

keadaan yang buruk yang tidak mungkin terlepas dari mereka.karen pada dasarnya

manusia itu berbeda-beda dalam perasaan,keahlian,kemampuan dan

kepribadiannya.perbedaan-perbedaan itulah yang menyebabkan konflik.9

Dalam al-Qur’an ditemukan berbagai kisah,jika dikaji secara

mendalam,bukan saja akan mengungkapkan rahasia pesona bahasa yang memiliki

daya tarik yang begitu kuat,tetapi juga dapat mengungkapkan banyak hal,berupa

nilai-nilai yang berharga yang terkandung dalam kisah tersebut.Nilai-nilai

tersebut dapat berfungsi sebagai petunjuk, peringatan,rahmat,penawar

penderitaan, serta pelajaran, pada akhirnya bisa menambah keyakinan akan

kebenaran al-Qur’an dan risalah Nabi Muhammad SAW.

Dalam surat At-tahrim terdapat 12 ayat yang saling berkaitan dan

membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam keluarga Nabi-

nabi,salah satunya adalah keluarga Nabi Muhammad SAW yang mengalami

goncangan bahkan ada wacana bahwa beliau akan menceraikan istrinya. Pada ayat

1-5 membahas sumpah nabi yang mengharamkan atas apa yang dihalalkan Allah

terhadap dirinya,dikarenakan kedua istrinya yaitu Aisyah dan Hafshah yang

cemburu. Kemudian Allah memerintahkan Nabi untuk membebaskan sumpahnya

dan memberitahukan apa yang telah dilakukan oleh istri-istrinya, dan

memerintahkan kepada istri-istrinya untuk segera bertaubat.Lalu pada ayat 6

Allah memerintahkan kepada seluruh orang-orang yang beriman untuk menjada

dirinya dan keluarganya dari api neraka.

9
Ra’ad Kamil Al-Hayali, Trik Mengatasi Konflik Suami Istri, ( Surabaya: Dunia Ilmu
1999), Cet. I, h.38
Calon peneliti tertarik untuk mengungkap pelajaran apa saja yang bisa

diambil dari permasalahan yang terjadi dalam keluarga Nabi beserta istri-istrinya

tersebut.Maka dari itu,yang akan menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini

Tafsir Al-Ahzah yang merupakan karya dari Buya Hamka dan Tafsir Al-Misbah

yang merupakan karya M.Quraish Shihab.Buya Hamka dan M.quraish Shihab

merupakan tokoh agama dan juga mufassir kontenporer Indonesia yang cukup

disegani di Indonesia,kedua tokoh tersebut merupakan tokoh yang ahli dalam

bidang tafsir dan berbagai permasalahan ummat. Dengan adat istiadat,sosio

historis dan latar belakang yang berbeda dari kedua mufassir tersebut,maka

penelitian ini akan membandingkan dan menganalisis tentang bagaimana kedua

tokoh tersebut menafsirkan ayat mengenai perempuan di dalam kedua kitabnya

yakni Tafsir al-Ahzar dan Tafsir Al-Misbah

Dari penjelasan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul,’’ Peran Perempuan dalam Keluarga Perspektif Al-

Qur’an surat At-Tahrim ayat 1-6’’

B.Rumusan Masalah

Berdasrkan latar belakang diatas, maka peneliti akan merumuskan


pokok masalah yaitu:
1. Bagaimana peran perempuan dalam keluarga perspektif Al-
Qur’an surat At-Tahrim ayat 1-6.
2. Bagaimana pandangan Buya Hamka dan M.Quraish Shihab
tentang Peran Perempuan dalam Keluarga.
3. Bagaimana penafsiran Buya Hamka dan M.Quraish Shihab
tentang Peran Perempuan dalam Keluarga pada kitab Al-Ahzar
dan Al-Misbah

C.Definisi Operasional

Definisi oprasional dimaksudkan untuk menjelaskan istilah-istilah atau


konsep-konsep penting sehubungan dengan penelitian ini

1.Peran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,kata peran adalah perangkat


tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat. Peran menentukan apa yang harus diperbuat oleh seseorang bagi
masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberkan masyarakat
kepadanya.10

2.Perempuan

Orang (manusia) yang dapat menstruasi,hamil,melahirkan anak, dan


menyusui. Perempuan adalah wanita yang mengandung daya tarik, kecantikan
dan memiliki sifat keibuan yang telah mencapai usia dewasa dan telah dapat
memiliki kematangan secara emosi dan efeksi serta memiliki sifat-sifat khas
kewanitaan.11

3.Keluarga

10
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/peran
11
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/perempuan
Merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam
masyarakat yang terdiri dari ibu,bapak,beserta anak-anaknya.12 Keluarga
dipahami sebagai kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang
mempunyai jaringan interaksi interpersonal,hubungan darah, hubungan
perkawinan dan adopsi.

4.Al-Qur’an

Merupakan kitab suci umat islam yang berisi firmah Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,dengan perantaraan malaikat jibril
umtuk dibaca,dipahami,dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup
bagi umat manusia.13

Secara keseluruhan judul ini akan membahas ‘’Peran perempuan dalam


keluarga perspektif al-Qur’an surat at-Tahrim ayat 1-6’’.

D.Tujuan & Kegunaan Penelitian

1.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian:

a) Untuk mengetahui cara Nabi dalam menyikapi permasalahan yang ada


dalam keluarganya.
b) Untuk mengetahui pelajaran dan hikmah dari peran perempuan dalam
keluarga.

2.Kegunaan Penelitian
a) Dapat menambah pengetahuan kita tentang seperti apakah keluarga
Nabi dalam surat At-Tahrim
b) Memberi acuan untuk setiap keluarga agar dapat membangun keluarga
yang harmonis.
c) Sebagai pedoman dalam membentuk keluarga yang sakinah,
mawaddah,dan warahmah.

12
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/keluarga
13
https://kbbi.web.id/Alquran
E.Tinjauan Pustaka

Sejauh ini tulisan yang berkaitan dengan peran perempuan dalam keluarga
ternyata telah banyak ditemukan.pembahasan tentang peran perempuan dalam
keluarga perspektif al-Qur’an surat at-Tahrim/1-6 (Studi komparatif Tafsir Al-
Ahzar dan Al-Misbah) belum banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Diantara tulisan-tulisan yang membahas tentang peran perempuan adalah sebagai
berikut:
1. Jurnal Salimiya, dengan judul “Peran Wanita dalam keluarga perspektif al-

Qur’an surah al-Ahzab ayat 33 (studi pemikiran Quraisy Shihab)”.14 Dalam

jurnalnya menerangkan bahwa setiap hidup manusia pastilah mendambakan

keluarga yang bahagia lahir batin,tenang, tentram, saling menghormati dan

saling menghargai,penuh cinta dan sayang,seolah taman indah yang

mempesona,itulah surga,Baiti jannati,bilah ada surga di dunia ini,itulah

keluarga yang bahagia. Sebalikanya bila ada neraka di dunia ini ,itulah

keluarga yang berantakan. Dalam jurnal Salimiyah menerangkan pengertian

ayat ini bahwa Allah secara umum telah memberi tahukan bahwa memendang

indah didalam kehidupan dunia terhadap macam-macam yang dapat

menyenangkan, antara lain wanita dan anak-anak,diawali dengan menyebutkan


wanita sebagai yang pertama yang akan menyenangkan hati kaum laki-laki.

Adapun persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Salimiya yaitu

sama-sama meneliti tentang peran perempuan dalam kelurga dan menggunakan

metode kepustakaan, kemudian adapun perbedaannya yaitu penelitian ini lebih

fokus membahas tentang peran perempuan dalam keluarga perspektif al-Qur’an

surat al-Ahzab ayat 33 studi pemikiran Quraish Shihab, sedangkan penelitian

calon peneliti mengkaji peran perempuan dalam keluarga perspektif al-Qur’an

14
Qoharuddin,Moch Aziz.’’Peran Wanita dalam Keluarga Perspektif Al-Qur’an Surat
Al-Ahzab Ayat 33 Studi Pemikiran Quraish Shihab.’’ Salimiya Jurnal Studi Ilmu Keagamaan
Islam, Vol. 3, no.2 (2022).
surat at-Tahrim ayat 1-6 dengan membandingkan tafsir al-Misbah dan tafsir al-

Ahzar.

2).Jurnal Alfa Mardiyana dengan judul ‘’Peran Istri dalam Pembentukan

Keluarga Sakinah menurut Al-Qur’an Perspektif Tafsir Al-Ahzar dan Al-

Misbah’’15.Dalam jurnalnya menerangkan bahwa sebuah peran yang dilakukan

oleh soerang istri dalam pembentukan keluarga yang sakinah,khusunya yang

ditinjau dalam perspektif Tafsir Al-Misbah dan Al-Ahzar.

Adapun persamaan yang antara peelitian yang dilakukan oleh Alfa

Mardiyana `yaitu sama-sama membahas peran seorang wanita dan menggunakan

metode kepustakaan,kemudian adapun perbedaannya yaitu penelitian ini lebih

fokus membahas tentang peran istri dalam keluarga sakinah menurut al-Qur’an

perspektif tafsir Al-Misbah dan Al-Ahzar sedangkan penelitian calon peneliti

mengkaji peran perempuan dalam keluarga perspektif al-Quran surat at-Tahrim

ayat 1-6 dengan membandingkan tafsir Al-Misbah dan tafsir Al-Ahzar.

3).Skripsi Nazmi Aulia Rahmah dengan judul ‘’Peran Perempuan dalam

Surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran (Studi Komparatif Tafsir Al-Ahzar dan

Tafsir Al-Misbah)16 dalam skripsinya menerangkan bahwa ayat yang membahas

tentang peran-peran perempuan,khususunya pada surah Al-Baqarah dan Ali Imran

terdapat 20 ayat yang membahas tentang peran perempuan,diantaranya yaitu

peran perempuan sebagai diri sendiri dan makhluk sosial terdapat 5 ayat,peran

peremouan sebagai istri terdapat 13 ayat,peran perempuan sebagai ibu terdapat 2

pembahasan.Peran-peran perempuan yang lebih dominan dari ke dua surat

tersebut yaitu peran sebagai istri.Hasil dari penelitian ini menunjukkan penafsiran

15
Mardiana,Alfa. ‘’Peran Istri dalam Pembentukan Keluarga Sakinah Menurut Al-
Qur’an(Perspektif Tafir al-Misbah dan Al-Ahzar).’’ Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin
Vol. 5, no.1
16
Rahmah, Nazi Aulia. ‘’Peran Perempuan dalam Surat Al-Baqarah dan Ali Imran (Studi
Banding Tafsir Al-Ahzar dan Tafsir Al-Misbah)’’. (2021)
Buya Hamka mengenai peran perepuan lebih cenderung kepada perempuan dalam

membela hak-haknya dibandingkan dengan Quraish Shihab. Pada zaman sekarang

dari beberapa ayat yang relevan dari kedua surah tersebut salah satunya adalah

QS. Al-Baqarah/2 ayat 233,yang membicarakan peran perempuan sebagai ibu

ketika menyusui anaknya,karena bertemu pula apa yang dialami oleh ilmu

ketabiban moderen,bahwasanya air susu ibulebih baik dari susu yang

lain.Pemberian ASI selama 2 tahun sebenarnya sudah memnuhi standa gizi yang

cukup memadai bagi si bayi,tidak boleh lebih atau kurang.Islam memberikan jalan

keluar kepada para orang tua untuk menyusukan kepada orang lain dengan

perempuan yang menyusukannya itu haruslah orang yang sehat jasmani dan

rohaniyyah.

4.Skripsi Nurul Ilmah Nafi’ah ‘’Peran Wanita dalam rumah tangga

menurut Al-Quran Surat An-Nisa ayat 34 (Studi Perbandingan Tafsir Al-Sya’rawi

oleh Muhammad Mutawalli Al-Sya’rawi dan Tafsir Ibnu Katsir). Dalam

Skripsinya menerangkan bahwa pemahaman terhadap Peran Perempuan dalam

rumah tangga terutama ayat Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 228 dan surat An-

Nisa ayat 34 baik mufassir klasik msaupun kontenporer sangat berbeda.Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa laki-laki mengemban tugas mencari rezeki,

menjaga istri dan anaknya serta memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Sedangkan, peran perempuan umtuk menjaga kekayaan suami, melahirkan anak-

anak, serta memberikan ketenangan dan kasih sayang bagi suaminya. Dilihat dari

persamaan penelitan terdahulu dengan penelitian penulis yaitu sama-sama

membahas tentang Peran Perempuan, adapun perbedaan penelitian terdahulu

dengan penelitian yang sedang berlangsung yaitu penelitian terdahulu lebih fokus

pada peran perempuan dalam keluarga menurut Al-Qur’an surat An-Nisa ayat
34,sedangkn penelitian yang sedang berlangsung lebih fokus pada Peran

Perempuan dalam Keluarga Perspektif Qur’an surat At-Tahrim ayat 1-617

F. Kerangka Pikir

Kerangka fikir yaitu penjelasan ataupun pernyataan kerangka konsep

pemecahan masalah yang sudah dirumuskan serta disediakan secara skematis.

Agar penelitian ini lebih sistematis, maka akan disajikan dengan gambar skema

berikut.

QS At-Tahrim ayat 1-6

Peran Perempuan
dalam Keluarga

Gambaran Pandangan Penafsiran

Hasil

Gambaran diatas menunjukkan bahwa penelitian ini akan mengkaji


tentang QS At Tahrim ayat 1-6 tentang Peran Perempuan dalam Keluarga. Maka
ada 3 hal yang akan dikaji yaitu mengetahui gambarang, pandangan, dan
penafsiran Buya Hamka dan M.Quraish Shihab pada Tafsir Al-Azhar dan Al-
Misbah.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian
17
Nurul Ilmah Nafi’ah,’’ Peran Perempuan dalam Keluarga menurut Al-qur’an surat An-
Nisa ayat 34(Studi Perbandingan Tafsir Al-Sya’rawi oleh Muhammad Mutawalli Al-Sya’rawi dan
Tafsir Ibnu Katsir)’’. Sunan Ampel,Bandung 2018
Dilihat dari judul, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian
kepustakaan (library research),yaitu rangkaian penelitian yang berkenaan
dengan pengumpulan data dan pustaka dari literatur yang berkaitan dengan
judul penelitian ini. Penelitian ini bersifat Kualitatif.18

2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa pendekatan yang
bersifat deskriptif- analisis. Deskriptif- analisis, yaitu suatu pendekatan
masalah dengan menguraikan terlebih dahulu sebagai gambaran awal dan
setelah itu baru dianalisis. Metode deskriptif yang dimaksud untuk
menggambarkan objek apa adanya, sedangkan metode analisis di anggap
perlu guna menganalisis objeek yang telah digambarkan sebelumnya.

3. Data dan Sumber Data


Data adalah suatu keterangan (informasi) tentang hal yang berkaitan
dengan tujuan penelitian dan akan menjawab rumusan masalah. Adapun
data yang berkaitan dengan penelitian yaitu:
a. Data Primer merupakan data yang diperoleh dan digali dari sumber
utama(sumber utama) berupa data kualitatif. Adapun sumber data
yang menjadi sasaran adalah Al-Qur’an.
b. Data Sekunder merupakan referensi pelegkap sekaligus sebagai
data pendukung terhadap sumber data primer. Dalam penelitian ini
yang menajdi rujukan pendukung di antaranya seperti jurnal,
skripsi, dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian.

4.Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam meneliti adalah teknik
studi documenter (documentary study), yaitu suatu metode pengumpulan data
yang menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen, baik tertulis, maupun
gambar.

5.Teknik Analisi Data


Adapun Teknik Anlisi Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni
teknik analisis komparatif yaitu, dengan membandingka berbagai
pendapat para ulama tafsir dalam menafsirkan ayat-ayat yang dibahas
oleh penulis untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan
identitas dan pola pikir dari masing-masing mufassir.19

18
Huzemah T. Yanggo, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi Institut Ilmu
Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, (Jakarta: IIQ Press, 2011), Cet II, h. 22
19
Nasharuddin Baidan, Metode Penafsiran Al-Qur’an, (Yogyakrta: Pustaka Pelajar,
2002), h. 59

Anda mungkin juga menyukai