I. IDENTITAS MAHASISWA
a. Nama : Rivai
b. NIM : 170231001
Barru
II. JUDUL
BAB I
PENDAHULUAN
Perkawinan yang merupakan ikatan suci dan mulia diantara laki-laki dan
sebuah keluarga atau rumah tangga bersama anak-anak mereka, adalah merupakan
sumber kekuatan yang sangat besar sekali yang akan membentuk masyarakat
kaum muslimin menjadi masyarakat Islami yang berjalan sesuai dengan apa yang
1
Abdul Hakim bin Amir Abdat, Pernikahan dan Hadiah Pengantin (t.t: Maktabah
Mu’awiyah bin Abi Sufyan, 2008), h. 336.
diciptakan Allah Swt berpasang-pasangan dan berjodoh-jodohan, sebagaimana
perkawinan diatur oleh berbagai etika dan peraturan lain yang menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan yang beradab dan berakhlak. Oleh karena itu, perkawinan
di dunia ini menjadi tenteram, sebagaimana firman Allah Swt dalam Q.S surah al-
Rum/30: 21.
Terjemahnya:
2
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya (Depok: Adhwaul Bayan, 2015), h.
522.
3
Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Perceraian Keluarga Muslim
(Bandung: Pustaka Setia, 2013), h.17.
bagi kaum yang berfikir.4
Allah Swt sengaja menumbuhkan rasa kasih dan sayang ke dalam hati
jenisnya melalui penanaman. Seorang istri laksana ladang yang disiapkan untuk
memilih pasangan hidup yang baik. Karena lembaga pernikahan di dalam Islam
4
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 306
5
M.Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga Dalam Islam (Jakarta: Prenada Media,
2003), h.2-3
6
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 35.
perencanaan yang matang untuk memakmurkan dan menghidupkan bumi melalui
keturunan yang baik. Dan pernikahan merupakan salah satu sumber utama
berhak mendapat lingkupan perhatian dan perawatan yang begitu signifikan dari
dengan Allah Swt dan ketakwaan kepada-Nya dalam setiap ayat keluarga yang
sistem rabbani bagi manusia yang mencakup segala karakteristik dasar fitrah
dari fitrah dan karakter alamiah yang merupakan basis penciptaan pertama
makhluk hidup. Sebagaimana firman Allah Swt di dalam Q.S Yasin/ 36 :36.
7
Sobri Mersi Al- Faqi, Solusi Problematika Rumah Tangga Modern (Surabaya: Pustaka
Yassir, 2011), h. 29-30.
8
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 442.
tama disebutkan, jiwa pertama yang menjadi sumber pasangan manusia, yaitu
Adam dan Hawa, kemudian anak keturunannya, dan selanjutnya umat manusia
secara keseluruhan. Firman Allah Swt di dalam Q.S al- Hujurat/49: 13.
tangga bisa dibangun, keluarga bisa dibina dan masyarakat yang bahagia bisa
diciptakan. Keluarga adalah kesatuan suci yang memiliki tujuan luhur. Islam
dan kokoh, yang dapat mencapai tujuan-tujuannya dan mampu menghadapi segala
mendapatkan ketenangan batin antara suami dan istri, dan menciptakan hubungan
yang bahagia di antara anggota keluarga dalam naungan syari’at Allah Swt yang
abadi. Keluarga yang didirikan di atas pondasi Islam yang sejati akan menjadi
keluarga yang bertahan sepanjang hayat dan tidak akan terpecah belah.10
9
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 518.
10
Sobri Mersi Al-Faqi, Solusi Problematika Rumah Tangga Modern (Surabaya: Pustaka
Yassir, 2011), h. 45-46.
sebagian besar pasangan di dunia. Khususnya budaya negara timur beranggapan
influencer dan artis tanah air yang mengungkapkan untuk tidak ingin memiliki
anak menjadi topik hangat untuk dibicarakan. Banyaknya pro dan kontra
seseorang yang tidak memiliki anak dan tidak ingin memiliki anak. Definisi
childfree berbeda dengan seseorang yang ingin memiliki anak namun tidak bisa
childfree, karena seseorang tetap akan berperan sebagai orang tua. Berbeda juga
dengan kondisi seseorang yang belum berencana memiliki anak di masa depan.
Budaya kita lekat dengan anggapan bahwa memiliki anak setelah menikah
Indonesia bahwa konsep keluarga harmonis dan bahagia tercipta ketika terdapat
keberadaan anak dalam keluarga. Hal ini didasari oleh teori fungsi reproduksi
keharmonisan keluarga.12
11
Jennifer Watling Neal dan Zachary P. Neal, Prevalence and characteristics of childfree
adults in Michigan (AS) (Bangladesh: University of Science and Technology, 2021)
12
Wirawan, Teori-teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial,dan
Perilaku Sosial) (Jakarta: Kencana, 2012)
Diantara kita mungkin pernah mendengar “banyak anak banyak rejeki?”,
bukan? Namun kini sepertinya hal tersebut tidak lagi menjadi semboyan yang
ideal bagi beberapa pasangan. Era modern saat ini lebih mengedepankan kualitas
kehidupan yang optimal. Pasangan yang memilih untuk memiliki anak berupaya
memberikan kehidupan yang ideal bagi anak. Melahirkan anak menjadi penerus
generasi yang berkualitas, penuh tanggung jawab merupakan prioritas saat ini,
pasangan childfree:
yang bahagia dan harmonis tidak harus memiliki anak. Menjadi pasangan yang
saling melengkapi satu sama lain dianggap cukup membentuk keluarga yang
ideal. Melahirkan anak erat kaitannya dengan peran seorang ibu. Beberapa wanita
menganut bahwa melahirkan bukan salah satu keharusan sebagai wanita di dunia
13
dr. Liofelita Christi Adhi Mulia, Sedang Ramai Istilah Childfree, apa sebenarnya?
(Sebuah Artikel)
dengan pasangan pria yang menganggap bahwa melahirkan anak atau tidak adalah
cenderung berpikir tidak ingin memiliki anak yang mengalami hal serupa di masa
3. Masalah Keuangan
cenderung berpikir tidak ingin memiliki anak yang mengalami hal serupa di masa
sekitar. Faktor keluarga dan kelompok sosial yang menanamkan nilai kebebasan
pasangan suami istri yang tidak memiliki anak dibuktikan dengan adanya stigma
istri dikatakan juga mengakibatkan beban emosional yang besar akibat nilai yang
B. Rumusan Masalah
C. Pengertian Judul
1. Pengertian Judul
skripsi ini, maka penulis perlu mengangkat suatu batasan sederhana tentang
pengertian judul dan beberapa kata yang dianggap penting, yaitu “Studi Analisis
a. Studi
b. Analisis
15
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), h. 1.530.
duduk perkara, dsb). Menguraikan suatu pokok atas bagian-bagiannya dan
c. Fenomena
disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah,
d. Childfree
seseorang yang tidak memiliki anak dan tidak ingin memiliki anak. Definisi
childfree berbeda dengan seseorang yang ingin memiliki anak namun tidak bisa
cara bahasa berarti hal-hal yang berkaitan dengan pribadi. Sedangkan secara
bahas Inggris Personal Law dan bahasa Belanda Personenrecht. Kedua istilah
16
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, h. 59.
17
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, h. 410.
18
Jennifer Watling Neal dan Zachary P. Neal, Prevalence and characteristics of childfree
adults in Michigan (AS) (Bangladesh: University of Science and Technology, 2021)
(rechtsbevoegdheid) dan kewenangan bertindak (handelingsbevoegdheid).19 al-
penantian pasca cerai (‘iddah) dan ketentuan rujuk atau kembali mengikat tali
hubungan kekerabatan.
D. Kajian Terdahulu
Kajian Pustaka pada penelitian ini pada dasarnya adalah untuk men
dapatkan hubungan gambaran topik yang akan diteliti dengan penelitian sejenis
yang pernah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya sehingga diharapkan tidak
bahkan sebagai musuh bagi orang tuanya. Penelitian ini juga menjelaskan
19
L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, (cet. 26: Jakarta: Pradnya Paramita, 1996),
h. 221.
relasi orang tua dan anak di dunia dalam bentuk hak dan kewajiban.
2. Penelitian yang dilakukan oleh La Ode Ismail Ahmad yang berjudul “‘Azl
keluarga dalam segala hal baik itu yang bersifat individual maupun yang
yang cukup intens terhadap kandungan dan kualitas hadis tentang ‘azl dan
praktek ‘azl adalah sesuatu yang sah dalam pandangan agama Islam.
20
Agus Imam Kharomen, Kedudukan Anak Dan Relasinya Dengan Orang Tua Perspektif
Al-Qur’an (Perspektif Tafsir Tematik). Skripsi Jurusan Al-Ahwal Asykhsiyyah Fakultas Syari’ah
dan Hukum UIN Walisongo Semarang (2019).
21
La Ode Ismail Ahmad, ‘Azl (Coitus Interruptus) Dalam Pandangan Fukaha, Jurnal
Hukum Diktum, Volume 8, Nomor 1, januari 2010, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Parepare.
berkesimpulan bahwa penggunaan alat kontrasepsi spiral dalam
bersangkutan atau orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang
pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitan
yaitu suatu bentuk penelitian yang sumber datanya diperoleh dari data
22
Astriana Dwi Lestari, Penggunaan Alat Kontrasepsi Spiral Perspektif Maqashidus
Syari’ah. Skripsi Jurusan Ahwalus Syakhshiyyah (AS) Fakultas Syariah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro, 1439 H / 2018 H.
kepustakaan. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data penelitian yang ada
kaitannya dengan permasalahan yang diteliti dengan merujuk pada sumber data
2. Sifat Penelitian
3. Sumber Data
yang berkaitan dengan penelitian ini, dengan data-data sebagai berikut: al-
pernikahan.25
Sumber data sekunder adalah data yang berfungsi untuk memperkaya dan
23
Abudin Nata, Metode Studi Islam (Cet. VI; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), h.
125.
24
Deskriptif berarti bersifat menggambarkan atau menguraikan sesuatu hal menurut apa
adanya.
25
Muhammad Faris Kasyidi, Pendidikan Keluarga berbasis Tauhid (Jakarta: Daarul
Hijrah Technology, 2015), h. 11.
dokumen-dokumen baik berupa buku-buku dari perpustakaan, kamus-kamus,
jurnal dan bacaan lain yang masih relevan dengan tema skripsi ini.26
c. Sumber Tersier
pembahasan skripsi ini.27 Metode ini terdiri atas dua bahagian yaitu:
buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas
1. Tujuan Penelitian
26
Muhammad Faris Kasyidi, Pendidikan Keluarga berbasis Tauhid, h. 11.
27
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 43.
28
Nasution, Metode Research, Jilid 1 (Jakarta: Jemrah, 1992), h. 165.
a. Untuk mengetahui Bagaimana kedudukan anak dalam Islam.
Childfree.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoretis
Islam.
b. Kegunaan Praktis
anak, kedudukan anak, hak dan kewajibannya serta relasinya dengan orangtua.
Bab Ketiga, membahas tentang analisis hukum islam terhadap upaya
pembatasan anak dengan berbagai metode, yang meliputi upaya pembatasan anak
dengan berbagai metode dan analisis hukum Islam terhadap upaya pembatasan
anak.
ketentuan dan etika islam bagi keluarga yang memilih childfree dan implikasi
sosialnya.