Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MUAMALAH

KONSEP IDEAL KELUARGA MUSLIM

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Ghina Mahdiani Putri (2105025036)


Wulan Afitria Widyaputri (2105025088)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR HAMKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan
BAB II
ISI

 Definisi keluarga Sakinah


Keluarga adalah suatu pondasi awal sekaligus sebagai penyangga terpenting bagi
perkembangan dan kemajuan pembentukan keluarga. Islam memerintahkan umatnya agar
menikah, di antara manfaatnya adalah: menundukkan pandangan mata, memelihara
kemaluan, menjauhkan diri dari yang diharamkan Allah swt dan mendekatkan diri kepada
yang disukai dan diridhai-Nya, di samping untuk menabur rasa cinta dan kasih sayang antar
manusia. Keluarga ideal adalah terdiri dari ayah, ibu, dan anakanaknya. Kata ideal di sini
identik dengan sakinah, mawaddah, warahmah. Sakinah berarti tenang, tenteram, dan tidak
gelisah, mawaddah berarti penuh cinta, dan warahmah berarti penuh kasih sayang. Dengan
demikian yang dimaksud dengan keluarga ideal adalah keluarga yang bahagia, penuh kasih
sayang dan memperoleh rahmat Allah swt.

Surat al-Taḥrīm ayat 6:


َ ‫غ َكة ِ َلئ َ ا م َ ه ْ لَي َ ُ ع ة َ ار َ ا ْْلِج َ و ُ ا النَّاس َ ُه ُود ق َ ا و ً ار َ ن ْ ي ُكم ِ ل ْ َأه َ و ْ ُكم‬ ِ ‫ا َ ه ُّ ا َأي َ ي َل ٌظ‬
ِ ٌ‫ش‬
‫ُس ْف ُوا َأن ُوا ق ن َ َآم َ ين ِ َون الَّذ ُ ْص ع َ ٌ َل ي اد َ د َون ُ ر َ م ْ ؤ ُ ا ي َ لُ َون م َ ْع ف َ ي َ و ْ م ُ ه َ ر َ ا َأم َ م َ هَّللا‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. Al-Taḥrīm: 6).

Membina keluarga Islami, diperlukan pembinaan secara terus menerus agar dapat
mewujudkan keluarga ideal, yaitu:

1. Memberi peringatan sejak dini, baik terhadap tindakan istri maupun suami yang
berpotensi akan membahayakan dan mengancam keutuhan rumah tangga. Allah swt
berfirman: “Peringatkan keluargamu yang terdekat” (QS. Al-Syurā: 214).
2. Memelihara hal-hal baik, melalui keteladanan dan nasihat yang baik. Hal ini
dilakukan supaya kehidupan rumah tangga tetap tenang dan tenteram, berjalan
sesuai dengan petunjuk agama, serta terhindar dari berbagai percekcokan, Allah swt
firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa
api neraka….” (QS. Al-Taḥrīm: 6).
3. Saling mengingat untuk perintah agama, melaksanakan ibadah seperti, shalat puasa
dan zakat. Hanya dengan ketaatan dalam menjalankan ibadah, keluarga akan
menjadi tenang.
Kata “keluarga” menurut makna sosiologi berarti kesatuan kemasyarakatan (sosial)
berdasarkan hubungan perkawinan atau pertalian darah. Dalam Islam keluarga juga
dibangun berdasarkan sebuah perkawinan. Perkawinan sendiri merupakan sesuatu yang
bersifat sakral untuk membentuk sebuah keluarga yang penuh kebahagiaan dan sesuai
dengan ketentuan agama. Pengertian sakinah dalam bahasa arab di dalamnya terkandung
arti tenang, terhormat, aman, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan.
Pengertian ini pula yang dipakai dalam ayat-ayat al-Qur'an dan hadis dalam konteks
kehidupan manusia. Jadi, keluarga sakinah adalah kondisi yang sangat ideal dalam kehidupan
keluarga. Dalam bahasa Arab keluarga adalah ahlun, kata ahalun berawal dari kata ahila yang
memiliki arti rasa senang, rasa suka, dan ramah.

Fungsi – Fungsi keluarga :

a. Keluarga sebagai tempat yang baik untuk melangsungkan keturunan secara sehat
dan sah. Salah satu tujuan disunnahkannya perkawinan dalam agama adalah
untuk memperbanyak keturunan yang berkualitas
b. Keluarga sebagai tempat yang baik untuk melangsungkan keturunan secara sehat
dan sah. Salah satu tujuan disunnahkannya perkawinan dalam agama adalah
untuk memperbanyak keturunan yang berkualitas.
c. Kelurga merupakan tempat penanaman nilai moral agama melalui pemahaman,
penyadaran dan praktik dalam kehidupan sehari – hari sehingga tercipta iklim
keagamaan didalamnya.
d. Kelurga merupakan tempat penanaman nilai moral agama melalui pemahaman,
penyadaran dan praktik dalam kehidupan sehari – hari sehingga tercipta iklim
keagamaan didalamnya.
e. Keluarga merupakan tempat yang dapat memberikan kesejukan dan melepas
lelah dari seluruh aktivitas masing – masing anggota keluarga. Fungsi ini
mewujudkan suasana keluarga yang menyenangkan, saling menghargai,
menghormati dan menghibur masing – masing anggota keluarga sehingga
tercipta hubungan harmonis, damai dan kasih sayang.

Al – Qur’an menyatakan bahwa sakinah dimasukkan oleh Allah melalui kalbu artinya
kedua belah pihak yakni suami istri harus mempersiapkan kalbunya terlebih dahulu dengan
kesabaran dan ketakwaan. Dalam hal ini Quraish Shihab kata sakinah berarti ketenangan,
ketenagan disini ialah ketenagan yang dinamis setiap rumah tangga ada saat dimana terjadi
gejolak, namun dapat segera tertanggulangi dan akan melahirkan sakinah. Sakinah bukan
hanya tampak pada ketenangan lahir, tetapi harus disertai dengan kelapangan dada, budi
bahasa yang halus dilahirkan oleh ketenangan batin akibat menyatunya pemahaman dan
kesucian hati dan bergabungnya kejelasan pandangan dengan tekad yang kuat.

Dengan demikian keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan
yang sah, mampu memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga sehingga mereka
memiliki rasa aman, tentram damai serta bahagia. Diikemukakan oleh M. Quraish Shihab
bahwa sakinah tidak datang begitu saja, tetapi ada syarat bagi kehadirannya. Kalbu harus
disiapkan dengan kesabaran dan ketakwaan karena sakinah diturunkan Allah kedalam kalbu.
Sakinah baru diperoleh setelah melalui beberapa fase, bermula dari mengosongkan kalbu
dari segi sifat tercela dan buruk, dengan jalan menyadari dosa dan kesalahan yang telah
diperbuat, kemudian memutuskan hubungan dengan masa lalu yang kelam, dengan
penyesalan dan pengawasan ketat terhadap diri menyangkut hal – hal mendatang, disusul
dengan perjuangan melawan sifat – sifat yang terpuji, mengganti yang buruk dengan yang
baik. Membangun keluarga yang Sakinah, yaitu :

o Menjelaskan pemilihan pasangan ( Q.S Al – Baqarah ayat 221 ).


o Menjelaskan sikap pasangan terkait rasa cinta didalam keluarga mulai memudar. ( Q.S
An – Nisa’ Ayat 19).
o Menjelaskan pentingnya kasih saying yang dimiliki antara suami dan istri. ( Q.S An –
Nahl Ayat 72).
o Menjelakan tujuan pemerintah ( Q.S Ar – Rum Ayat 21).
o Menjelaskan keluarga dari bahaya. ( Q.S At – Tahrim Ayat 6).

 Aspek – Aspek Keluarga Sakinah

 Indikator Keluarga Sakinah

 Perbandingan Konsep Keluarga Sakinah dengan Keluarga Dalam Budaya dan Masyarakat.

 Keluarga Sakinah dalam Sejarah Manusia


BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai