Anda di halaman 1dari 15

Menuju

Keluarga Sakinah
ROIS SAPUTRO,S.Ud.
Penyuluh Agama Islam
KUA Kec.Wadaslintang
ATAP KEMASLAHATAN
• Status melekat masing-masing sebagai manusia,
yakni hanya hamba Allah
• Amanah melekat masing-masing sebagai manusia,
yakni menjadi pemimpin di muka bumi (Khalifah
fil Ardl) yang tugasnya adalah mewujudkan
kemaslahatan seluasnya di muka bumi, baik di
dalam maupun luar rumah/ keluarga.
• Setiap pihak dalam keluarga terikat untuk
melakukan tindakan yang berdampak baik pada diri
sendiri, sekaligus seluruh pihak lain dalam keluarga
tanpa kecuali;
3 FONDASI

1. MUADALAH: Semua pihak dalam perkawinan dan


keluarga saling bersikap adil pada diri sendiri dan pihak
lain, termasuk keadilan yang mempertimbangkan
persamaan sekaligus perbedaan,
2. MUWAZANAH: Semua pihak dalam perkawinan dan
keluarga sama-sama bersikap seimbang, memperhatikan
persamaan dan perbedaan masing-masing,
3. MUBADALAH: semua pihak dalam perkawinan dan
keluarga sama-sama saling mewujudkan kemaslahatan
untuk diri sendiri dan pihak lain, juga mencegah
kerusakan dari diri sendiri dan pihak lain, termasuk
kesalingan yang mempertimbangkan persamaan
sekaligus perbedaan.
IKRAR PEKAWINAN
Bismillahirrahmanirrahim
Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna
Muhammadan Rasulullah

KAMI BERIKAR BAHWA:


1. Sama2 menyakini bahwa suami dan istri adalah
BERPASANGAN,
2. Sama2 meyakini bahwa perkawinan adalah JANJI
KOKOH,
3. Hanya saling BERGAUL SECARA BERMARTABAT
sebagai suami dan istri,
4. Bersama menyelesaikan masalah keluarga melalui
MUSYAWARAH,
5. Sama-sama meyakini bahwa RIDLA Allah pada
suami-istri tergantung ridlo suami sekaligus istri.
MENYIAPKAN KELUARGA
SAKINAH
RELASI KELUARGA
Kemaslahatan Keluarga Sakinah membangun relasi sinergis
(tabaduliyyah) sebagai berikut:
MARITAL: relasi antara suami dan istri (suami shalih dan istri
shalihah)
PARENTAL: relasi antara orangtua (shalih-shalihah) dan anak
(dzurriyyah thayyibah)
SOSIAL: antara keluarga dan keluarga besar, keluarga dengan
masyarakat, keluarga dengan negara, dan keluarga dengan masyarakat
dunia.
ENVIRONMENTAL: antara keluarga dengan lingkungan hidup
(alam).
JENJANG KEMASLAHATAN

Anugrah
Semesta Raya

Negara
Makmur

Masyarakat
Terbaik

Keluarga
Sakinah
Tujuan Dan Relasi Perkawinan
TUJUAN PERKAWINAN:
 SAKINAH, yaitu kondisi ketenangan jiwa karena kebutuhan spiritual,
intelektual, mental, sosial, seksual, finansial, dan lain-lain terpenuhi
dengan baik sesuai dengan ikhtiyar maksimalnya, dalam kondisi suka
maupun duka,
 RELASI PERKAWINAN, mensyaratkan setiap pihak menjaga dan
mamupuk dua sifat ini secara bersamaan, yaitu:
 MAWADDAH: Cinta kasih yang melahirkan kemaslahatan bagi pihak
yang mencintai,
 RAHMAH: cinta kasih yang melahirkan kemaslahatan bagi pihak yang
dicintai,
Sungai Kehidupan
‫ْالَي ْو َم َن ْخ ِتُم َع َلى َأْف َو اِه ِه ْم َو ُتَك ِّلُم َن ا َأْيِديِه ْم َو َت ْش َه ُد َأْر ُج ُلُهْم ِبَم ا َك اُنوا َي ْك ِس ُبوَن‬

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan.(QS. Yasin: 65)
Memantaskan dırı dengan status melekat sebagai hamba Allah dan amanah
melekat sebagai Khalifah Fil Ardl yang bertugas mewujudkan kemaslahatan,
Keluarga sakınah hakıkı dı akherat yang perlu diproses selaras dengan status
dan amanah melekat selama di dunia
Perkawınan tıdak melunturkan status melekat lakı-lakı dan perempuan
sebagaı hanya hamba allah dan amanah melekat sbg khalıfah dıl ardl, bahkan
justru jadi bagian dr pembuktian ketaqwaan (al-Hujurat/49:13 dan
at-Taubah/9:71)
KAFA’AH

: ‫ ( ُتْن َك ُح َاْلَم ْر َأُة َأِلْر َب ٍع‬: ‫َو َع ْن َأِبي ُه َر ْي َر َة رضي هللا عنه َع ِن الَّن ِبِّي صلى هللا عليه وسلم َق اَل‬
‫ َف اْظ َف ْر ِبَذ اِت َالِّد يِن َت ِر َب ْت َي َداَك ) ُم َّت َف ٌق َع َلْي ِه َمَع َب ِقَّيِة‬, ‫ َو ِلِد يِنَه ا‬, ‫ َو ِلَج َم اِلَه ا‬, ‫ َو ِلَح َس ِبَه ا‬, ‫ِلَم اِلَه ا‬
‫َالَّسْب َع ِة‬
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perempuan itu
dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat
.beragama, engkau akan berbahagia." Muttafaq Alaihi dan Imam Lima

، ‫ َو اْن ِكُحوُهَّن ِللِّد يِن‬، ‫ َو اَل ِلَم اِلِه َّن َف َلَع َّلُه ُيْط ِغ يِه َّن‬، ‫َف َلَع َّلُه ُيْر ِد يِه َّن‬ ‫اَل َت ْن ِك ُحوا الِّن َس اَء ِلُحْس ِنِه َّن‬
‫ِد يٍن َأْف َض ُل‬ ‫َو َأَلَم ٌة َس ْو َداُء َخ ْر َق اُء َذ اُت‬
Janganlah kalian menikahi perempuan karena cantiknya. Boleh jadi kecantikan tersebut akan “
membinasakannya. Jangan pula karena hartanya karena harta boleh jadi akan menyebabkannya melampaui
batas. Menikahlah karena agama. Sungguh budak hitam yang cacat namun baik agamanya itu yang lebih
.baik”(HR. Ibnu Majah)
EMPAT PILAR PERKAWINAN

1. zawaj (berpasangan). Suami-istri itu laksana sepasang sayap yang bisa


membuat seekor burung terbang tinggi untuk hidup dan mencari
kehidupan.
2. Mitsaqan ghalizhan Suami-istri sama-sama menghayati
perkawinan sebagai ikatan / Janji yang kokoh
3. mu’asyaroh bil-ma’ruf Ikatan perkawinan harus dipelihara
dengan cara saling memperlakukan pasangannya secara
bermartabat
4. musyawarah. Pengelolaan rumah tangga terutama
jika menghadapi persoalan harus diselesaikan bersama
PENGHANCUR
HUBUNGAN

1. SIKAP MENYALAHKAN, KRITIK PEDAS


Tidak mau melihat keunggulan pasangan
2. SIKAP MEMBENCI DAN MERENDAHKAN
Aku menyesal menikah denganmu
3. SIKAP MEMBELA DIRI DAN MENCARI ALASAN
“Aku sibuk di luar krn dia tidak membuatku kerasan”
4. SIKAP MENDIAMKAN DAN ABAI
“tidak mau bertengkar, tapi acuh dan tak peduli”
PPEMBANGUN
HUBUNGAN

1. MEMAHAMI KEBUTUHAN YANG BERBEDA ANTAR PASANGAN.


Kebutuhan Saya dan Kebutuhan Pasangan Saya adalah sama-sama
penting dan perlu diselaraskan
2. REKENING BANK HUBUNGAN, di mana masing-masing
istri/suami memiliki kesempatan untuk membangun hubungan
dengan memperlakukan pasangannya dengan baik/ Setiap
tindakan baik akan menambah saldo rekening
3. KEMATANGAN DALAM BERINTERAKSI, yaitu
pondasi penting dalam melakukan musyawarah
“Bersama mencari yang terbaik Untuk Keluarga”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai