Anda di halaman 1dari 22

Menyiapkan

KELUARGA SAKINAH

TIM MODUL 2019


GAMBARAN MODUL
TUJUAN:
Mengajak calon pasangan pengantin untuk membangun keluarga sakinah
dengan cara memandang bahwa keluarga sebagai ikhtiar yang memiliki
dimensi manusiawi sekaligus ilahi. Calon pengantin mampu menyelaraskan
cara pandang atas perkawinan dan mampu mendialogkan cita-cita dan
prioritas dalam keluarga untuk memperoleh kebahagiaan.

POKOK BAHASAN:
1. Tauhid dan khalifah fil ardl
2. Fondasi Keluarga Sakinah

METODE:
 Sungai kehidupan; Curah pendapat; Ceramah dan tanya-jawab;
 Diskusi Kelompok; Presentasi.
WAKTU:
120 menit

MEDIA:
Kertas flipchart, spidol besar, kertas HVS, pulpen,
LCD, laptop

LANGKAH:
1. Menggambar sungai kehidupan
2. Diskusi Kelompok dan presentasi
3. Diskusi calon pasangan pengantin
LANGKAH-LANGKAH Rumusan cita-cita, road map,
Panca harapan Perkawinan
bersama calon pengantin
Menentukan cita-cita di dunia & akhirat (laki-laki & perempuan)

Lima prioritas hidup

Road map dalam keluarga

Menggambar Sungai Kehidupan Diskusi Pasangan calon Pengantin

Mengidentifikasi faktor yang “Meragukan” dan “Meyakinkan”

Standar Kafa’ah atau Kufu’

Empat Pilar Perkawinan


Mana yang berubah dan tidak berubah?
Ikrar Perkawinan
Mana yang banyak?
Langkah Pertama:
Menggambarkan sungai Kehidupan
 Gambarlah aliran sungai dari ujung kiri sampai ke ujung kanan HVS
(lanscape/memanjang)
 Gambarlah tiga batu, yaitu satu batu di ujung paling kiri, satu batu di
ujung paling kanan, dan satu batu di sebelah kiri batu paling kanan,
 Tulislah di bawah batu paling kanan satu kalimat tentang cita-cita terkait
dengan kondisi keluarga (suami-istri dan anak-anak) di hadapan Allah
kelak pada Hari Perhitungan (Yaumul Hisab) di Akhirat. Peserta dapat
diingatkan kondisi umum saat itu adalah sebagaimana digambarkan oleh
QS. Yasin: 65 (mulut tertutup kaki yang bersaksi)
 Tulislah di bawah batu paling kiri usia saat ini, dan di bawah batu dekat
batu paling kanan usia maksimal harapan hidup
Lanjutan langkah 1…
 Gambarlah beberapa batu sejumlah kelipatan lima yang ada (mulai usia
saat ini hingga usia maksimal harapan hidup) di sepanjang aliran sungai
dan tulislah masing-masing usia kelipatan lima tersebut. Misalnya usia saat
ini 20 tahun dan usia maksimal harapan hidup 60 tahun, maka
menggambar 7 batu dan ditulis di bawahnya secara berurutan 25, 30, 35, 40,
45, 50, dan 55. Tulislah satu saja capaian hidup tertinggi ingin diraih per
lima tahun di bawah setiap batu tersebut.
 Presentasi 1 laki-laki, 1 perempuan
 Tanyakan pada peserta 1 laki, 1 perempuan ttg manfaat membuat sungai
kehidupan
 Pengayaan
PENGAYAAN: SUNGAI KEHIDUPAN
Status Hamba Allah dan Amanah sebagai Khalifah di muka
Bumi

‫اْلَيْو َم َنْخ ِتُم َع َلى َأْفَو اِهِهْم َو ُتَك ِّلُم َنا َأْيِد يِهْم َو َتْش َهُد َأْر ُج ُلُهْم ِبَم ا َك اُنوا َيْك ِس ُبوَن‬
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan.(QS. Yasin: 65)
 Memantapkan dırı
 Keluarga sakınah hakıkı dı dunia dan akhirat
 Perkawınan tıdak melunturkan status melekat lakı-lakı dan perempuan
sebagaı hanya hamba allah dan amanah melekat sbg khalıfah fıl ardl,
bahkan justru jadi bagian dr pembuktian ketaqwaan (al-Hujurat/49:13 dan
at-Taubah/9:71)
 Dımenası ılahı dan manusıawı perkawınan (Khutbah
Haji Wada):

‫َفاَّتُقواَهَّللا ِفي الِّنَس اِء َفِإَّنُك ْم َأَخ ْذ ُتُم وُهَّن ِبَأَم انِة ِهَّللا َو اْس َتْح َلْلُتْم ُفُروَج ُهَّن‬
‫“ ِبَك ِلَم ِةِهَّللا‬...Bertaqwalah kalian semua kepada Allah dalam
memperlakukan para istri. Sesungguhnya kalian telah
meminang mereka dengan amanah dari Allah dan menghalalkan
farji mereka dengan kalimat Allah.” (HR. Muslim
MICRO TEACHING
Bagilah peserta menjadi dua kelompok dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Setiap kelompok memiliki 2 orang yang berperan sebagai Tim Narasumber yang
bertanggungjawab untuk memfasilitasi sesi mikro teaching di setiap kelompok,
2. Setiap kelompok memiliki 2 orang yang berperan sebagai Tim Reviewer yang
bertugas mengamati dan membuat catatan apakah Tim Narasumber telah
praktek sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam modul atau tidak,
dan memberikan masukan-masukan jika diperlukan,
3. Sisa peserta dalam setiap kelompok akan berperan sebagai calon pengantin.
4. Kelompok 1 akan praktek pokok bahasan Fondasi Keluarga Sakinah, sedangkan
kelompok 2 akan praktek Latihan untuk Calon Pasangan Suami Istri,
5. Kelompok-1 dibekali dengan 1 kertas flipchart dan 1 spidol besar, sedangkan
kelompok-2 dibekali dengan kertas HVS sejumlah separo anggota kelompok.
6. Infokan bahwa durasi praktek maksimal 30 menit.
Langkah-2:
Fondasi Keluarga Sakinah
HADIS KAFAA’H

: ‫َو َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة رضي هللا عنه َع ِن الَّنِبِّي صلى هللا عليه وسلم َقاَل‬
‫ َفاْظَفْر‬, ‫ َو ِلِد يِنَها‬, ‫ َو ِلَج َم اِلَها‬, ‫ َو ِلَحَس ِبَها‬, ‫ ِلَم اِلَها‬: ‫ُتْنَك ُح َاْلَم ْر َأُة َأِلْر َبٍع‬
‫ ُم َّتَفٌق َع َلْيِه َم َع َبِقَّيِة َالَّسْبَع ِة‬-- ‫ِبَذ اِت َالِّد يِن َتِر َبْت َيَد اَك‬
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perempuan itu
dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan,
dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau
".akan berbahagia
)HR. Muttafaq ‘alaihi dan imam lima(
‫ َو اْنِكُحوُهَّن‬، ‫ َو اَل ِلَم اِلِهَّن َفَلَع َّلُه ُيْطِغ يِهَّن‬، ‫اَل َتْنِكُحوا الِّنَس اَء ِلُح ْس ِنِهَّن َفَلَع َّلُه ُيْر ِد يِهَّن‬

‫ َو َأَلَم ٌة َس ْو َد اُء َخ ْر َقاُء َذ اُت ِد يٍن َأْفَض ُل‬، ‫ِللِّد يِن‬


Janganlah kalian menikahi perempuan karena cantiknya. Boleh jadi “
kecantikan tersebut akan membinasakannya. Jangan pula karena
hartanya karena harta boleh jadi akan menyebabkannya melampaui
batas. Menikahlah karena agama. Sungguh budak hitam yang cacat
.namun baik agamanya itu yang lebih baik”(HR. Ibnu Majah)
Standar kemuliaan manusia &
standar kafaah pasangan suami istri TAQWA

‫َياَأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفوا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم‬
‫ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ِإَّن َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر‬

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian terdiri dari


laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
TUJUAN
PERKAWINAN
 Ketentraman (sakinah) yang diperoleh melalui pergaulan suami-istri
yang didasarkan pada mawaddah (cinta-kasih yang memberi manfaat
pada pihak yang mencintai) dan rahmah (cinta kasih yang memberi
manfaat pada pihak yang dicintai) (QS. Ar-rum/30:21).
 Jadi ketentraman dalam keluarga mensyaratkan suami dan istri juga
orang tua dan anak kelak sama-sama memiliki dan memelihara cinta-
kasih membuat diri sendiri bahagia sekaligus membahagiakan lainnya.
SAKINA
H

Zawaj
Mitsaqan
ghalidhan

Musyawarah Mu’asyarah
bil ma’ruf
IKRAR PERKAWINAN
1. Kami, sebagai suami dan isteri, meyakini bahwa kami adalah
pasangan (zawaj) yang tepat, kafa’ah, dan serasi.
2. Kami, sebagai suami dan istri, memegang teguh bahwa
perkawinan yang kami laksanakan adalah janji yang sangat
kokoh (mitsaqan ghalidhan).
3. Kami, sebagai suami dan istri, berjanji untuk saling
memperlakukan pasangan secara adil dan bermartabat
(mu’asyaroh bil-ma’ruf).
4. Kami, sebagai suami dan istri, berjanji untuk menyelesaikan
semua urusan keluarga melalui jalan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
Langkah 4:
Harapan Calon Pasutri

 Rumusan kondisi keluarga yang diharapkan


terwujud saat Yaumul Hisab kelak di Akhirat.
 Rumuskan sejumlah prioritas dalam lima tahun
pertama usia perkawinan.
 Rumuskan “Panca Harapan Perkawinan.”
Perubahan pola kerja gender
yang dapat menimbulkan persoalan gender
Masyarakat Tradisional-Feodal Urban-Modern

Pola Kerja Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Gender
Publik √ √ √
Domestik √ ? √
Produksi √ √ √
Reproduksi √ ? √
19
AKIBAT KETIDAKSETARAAN GENDER
(Apabila salah satu jenis kelamin berada dalam keadaan
tertinggal dibandingkan jenis kelamin lain karena adanya
bentuk-bentuk diskriminasi)

BENTUK-BENTUK
DISKRIMINASI:
 Stereotip
 Subordinasi
 Marjinalisasi
 Beban ganda/berlebih
 Kekerasan

BEBAN BERLEBIH
LIMA MACAM BENTUK
KELUARGA

1. Suami mencari nafkah --- Istri tidak


2. Istri mencari Nafkah --- suami tidak
3. Dua-duanya mencari nafkah
4. Dua-duanya tidak mencari nafkah
5. Single Parent

MANAKAH KELUARGA YANG IDEAL?


KELUARGA SAKINAH
Suatu keluarga yang:
1. Momosisikan suami dan istri sebagai pasangan (zawaj) yang saling
membutuhkan, saling melengkapi, dan saling menyempurnakan untuk
menemukan kebahagiaan bersama.
2. Menjaga keutuhan perkawinan hingga akhir hayat sebagai perjanjian
bersama yang sangat kokoh (mitsaqan ghalidhan).
3. Menjamin pemenuhan kebutuhan sosial, ekonomi, politik, dan budaya
setiap anggota keluarga agar terjadi kekerasan (fisik, psikis, seksual, dan
ekonomi) dan diskriminasi (mu’asyarah bil ma’ruf).
4. Menghargai dan menjungjung tinggi martabat, hak, peran, dan posisi setiap
anggota keluarga dengan jalan musyawarah.
 THANKS

Anda mungkin juga menyukai