Anda di halaman 1dari 16

Perempuan dan

Kesetaraan
Gender (?)

Korps PMII Putri (KOPRI) PC PMII


Jember Periode 2019/2020
Perempuan

Secara Etimologis, Perempuan berasal dari bahasa Sansekerta, muncul dari kata
per-empu-an. ‘Per’ artinya mahluk dan ‘puan’ artinya tuan, mulia, atau mahir.
Perempuan berdasarkan KBBI, adalah “perempuan/pe·rem·pu·an/ n 1 orang
(manusia) yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan
menyusui; wanita”
Perempuan Pra Islam

Konferensi Kristen di Perancis Tahun 286 SM


 Apakah perempuan adalah manusia yang punya ruh atau tidak?
 Jika punya ruh, apakah ruhnya ruh manusia atau hewan?
 Apakah ruh perempuan setara dengan ruh laki-laki?
Hasil: Disepakati bahwa perempuan punya ruh, tetapi tidak setara dengan ruh laki-laki
karena perempuan diciptakan untuk melayani keinginan/ birahi laki-laki
Plato: Perempuan diciptakan dari ruh yang tidak sempurna, pengecut, dan jahat.
Kondisi Perempuan Pra Islam di Arab

1. Dikubur hidup-hidup ketika bayi, karena membuat malu keluarga.


2. Dikawinkan sebelum menstruasi dan dicerai
3. Diperdagangkan
4. Diwariskan
5. Simbol kehinaan
6. Alat pemuas seksual laki-laki
7. Menanggung anak sendirian, karena tidak diakui ayahnya
8. Dijadikan jaminan hutang
Pandangan Chimamanda Ngozi Adichie
(Feminist Nigeria yang Bahagia)

Sterotipe yang melekat pada seorang feminist perempuan :


1. Pendebat
2. Wanita tak bahagia yang sulit menemukan suami
3. Terpengaruh budaya barat
4. Membenci pria
5. Tidak memakai riasan dan selalu marah
Konsep, Fakta dan Mitos Gender

 Konsep Gender mengacu pada seperangkat sifat, peran, tanggungjawab, fungsi,


hak, dan perilaku yang melekat pada diri perempuan dan laki-laki sebagai akibat
benturan budaya atau lingkungan masyarakat. Sehingga muncul dikotomi
maskulin dan feminin.
 Perbedaan gender sesungguhnya merupakan hal yang biasa saja sepanjang
tidak menimbulkan ketimpangan-ketimpangan gender.
 Kenyataan di masyarakat, perbedaan gender telah melahirkan berbagai bentuk
ketimpangan dan ketidakadilan
Perspektif Gender

1. Relasi Laki-laki dan Perempuan, melihat hubungan-hubungan,khususnya hubungan


kekuasaan dan pengambilan keputusan
2. Mempertimbangkan, memposisikan spesifikasi kebutuhan, kepentigan, kekhasan
laki-laki dan perempuan sebagai aspek yang harus difasilitasi secara setara,
khususnya kelompok yang tidak beruntung.
3. memperhitungkan, memposisikan laki-laki dan perempuan sebagai dua pihak yang
sama-sama penting, sama-sama membutuhkan perhatian dan sama-sama
memberikan kontribusi yang signifikan.
4. Mengikutsertakan, melibatkan perempuan sebagaimana pelibatan pada laki-laki.
Keduanya subjek yang harus didorong partisipasinya.
Mengapa perspektif gender penting?

– Sejarah, sejarah lebih menyuarakan pengalaman dan sejarah laki-laki, sedangkan


sejarah perempuan cenderung dihilangkan.
– Wacana, wacana tentang perempuan dan laki-laki tidak seimbang, perempuan banyak
dikontruksikan sebagai mahluk nomor dua
– Ekspektasi, tuntutan dan harapan pada perempuan kerap tidak selalu sejalan dengan
kepentingan dan harapan perempuan.
– Praktik, tindak kekerasan berbasis jenis kelamin masih terjadi dalam jumlah yang
signifikan
– Advokasi, praktik perlindungan hak asasibagi kelompok rentan masih banyak tidak
berpihak pada perempuan
Konsep Keadilan Gender

– Akses: Kesempatan yang sama dalam memperoleh hak-hak dasar


– Partisipasi: Keterlibatan yang sama dalam memperoleh sumber daya
– Kontrol: Keterlibatan dalam pengambilan keputusan
– Manfaat: Jaminan untuk mendapatkan hasil yang sama dari pembangunan
Teks keadilan gender dalam Islam

1. Perempuan adalah manusia. Nilai manusia tidak ditentukan oleh jenis kelamin tetapi
oleh ketakwaan (al-Hujurat, 49/13)

‫يم َخبِ ٌير‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ


ٌ ‫َّاس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم م ْن ذَ َك ٍر َوأُْنثَى َو َج َعلْنَا ُك ْم ُشعُوبًا َو َقبَائ َل لَت َع َارفُوا إِ َّن أَ ْك َرَم ُك ْم عنْ َد اللَّه أَْت َقا ُك ْم إِ َّن اللَّهَ َعل‬
ُ ‫يَا أ َُّي َها الن‬
Artinya,
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al Hujurat Ayat 13)
2. Perempuan dan laki-laki sama-sama menjadi pemimpin atas makhluk lain (khlaifah) (QS Albaqarah : 30) dan sama-
sama menjadi hamba Allah (adz-Dzariyat/51:56)

ً‫ض َخلِي َفة‬ ِ ‫ك لِلْماَل ئِ َك ِة إِنِّي ج‬


ِ ‫اع ٌل ِفي اأْل َ ْر‬ َ َ‫َوإِ ْذ ق‬
َ َ َ ُّ‫ال َرب‬
Artinya :

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi". (al-Baqarah: 30)
3. Perempuan dan laki-laki diciptakan dari bahan dan proses yang sama (al-Mu’minun/ 23:12-16)

‫ضغَةَ ِعظَ ًاما‬


ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ال ُْم‬ ْ ‫) ثُ َّم َخلَ ْقنَا النُّطْ َف َة َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا ال َْعلَ َقةَ ُم‬13( ‫) ثُ َّم َج َعلْنَاهُ نُطْ َف ًة ِفي َق َرا ٍر َم ِكي ٍن‬12( ‫سا َن ِم ْن ُساللَ ٍة ِم ْن ِطي ٍن‬ َ ْ‫َولََق ْد َخلَ ْقنَا اإلن‬
)16( ‫) ثُ َّم إِنَّ ُك ْم َي ْوَم ال ِْقيَ َام ِة ُت ْب َعثُو َن‬15( ‫ك لَ َميِّتُو َن‬ َ ِ‫) ثُ َّم إِنَّ ُك ْم َب ْع َد ذَل‬14( ‫ين‬ ِِ
َ ‫س ُن الْ َخالق‬َ ‫َح‬ َ ْ‫فَ َك َس ْونَا ال ِْعظَ َام لَ ْح ًما ثُ َّم أَن‬
ْ ‫شأْنَاهُ َخ ْل ًقا آ َخ َر َفتَبَ َار َك اللَّهُ أ‬

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan nuftah dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. [Al Mu’minun : 12 – 16]
Membangun Perspektif Gender sebagai Gerakan Arus Utama
(Inpres Nomor 9 Tahun 2000)

1. Karya Tulis, kajian dan penelitian


2. Program dan Pemberdayaan
3. Advokasi kebijakan
4. Pendidikan Publik
5. Media dan Informasi
6. Metodologi dan Teknik
Upaya seharusnya Departemen Pendidikan dan Nasional
(Depdiknas) dalam memasukkan subtansi Inpres Nomor 9 tahun
2000
– Terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan
pembangunan pendidikan yang perspektif gender
– Mensosialisasikan pendidikan yang berperspektif gender di tingkat pusat dan daerah baik kepada
tingkat penentu kebijakan, tingkat pelaksana operasional, dan para stakeholder pendidikan.
Ketidakadilan Gender dalam Dunia
Pendidikan
– Pemerataan Kesempatan Belajar. Akibat dari konstruk budaya di dalam keluarga
dan masyarakat.
– Pemilihan jurusan dan bidang studi
– Kurikulum, bahan ajar, proses pendidikan, partisipasi perempuan dalam
pengambilan keputusan di bidang pendidikan.
Bagaimana mewujudkan adil gender
dalam dunia pendidikan?

LET’S DISCUSS ABOUT THIS!!!


– Peraturan Presiden (Perpres) SDGs Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
– Inpres nomor 9 tahun 2020 tentang Pengarusutamaan gender
– Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan Anak nomor 5 tahun
2014
– Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyebutkan bahwa wanita
berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran di semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Lebih lanjut dijelaskan dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa sistem pendidikan harus
mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, manajemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan globa

Anda mungkin juga menyukai