Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA

KONSEP PENCIPTAAN MANUSIA DALAM ISLAM


“PROSES PENCIPTAAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF
AL-QUR’AN DAN SAINS”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. DESTA HANDAYANI (06031282328030)
2. OKTA RAMA DINI (06031282328020)
3. DWI APRILLIA PUTRI (06031282328061)
4. SINTYA TRIANA (06031282328040)
5. YOSI HERLINDA (06031282328051)
6. SITI JUMARIAH (06031182328011)
7. NESA BELA (06031182328060)
8. FIANA DWI LESTARI (06031382328073)
9. AUREL GEA ANANTA (06031182328001)

DOSEN PENGAMPU :
UST. DR. H. NURHASAN, S. AG, M. AG.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah kita curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah Swt. atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah Agama yang berjudul “Proses Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur’an dan Sains” secara tepat waktu. Makalah ini kami buat dan susun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Agama dengan dosen pengampu Ust. Dr. H. Nurhasan, S. Ag, M. Ag.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan didalam-nya. untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari teman-teman
serta dosen pengampuh untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian nantinya apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Indralaya, September 2023

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

A. Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Al-Qur’an ............................................ 2

1) Penciptaan manusia dari tanah ............................................................................ 2

2) Penciptaan manusia dari thin (Air) ..................................................................... 4

3) Penciptaan Manusia Dari Shalshal (Tembikar) ................................................. 5

B. Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Perspektif Sains .................................. 5

BAB III ...................................................................................................................................... 8

PENUTUP ................................................................................................................................. 8

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 8

B. Saran ........................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna di antara makhluk lain di bumi. Ada
banyak ketidaksepakatan tentang penjelasan tentang penciptaan manusia. Menurut ilmuwan
Barat, manusia diturunkan dari kera melalui proses seleksi alam. Hal ini menimbulkan
kontroversi bagi beberapa peneliti. Namun, pada dasarnya apa yang tertulis dalam Al-
Qur'an lebih mudah diterima secara rasional. Manusia lahir dari setetes air mani yang
disimpan dalam rahim wanita, tumbuh menjadi segumpal darah, menjadi segumpal daging,
tumbuh menjadi tulang yang tertutup daging, dan ditiupkan roh. Nabi Adam merupakan
manusia pertama yang diciptakan oleh Allah swt. Karena itu, Nabi Adam dijuluki sebagai Abu
al-Basyar (nenek moyang manusia).

Manusia adalah salah satu makhluk cerdas dan memainkan peran yang sangat
penting di bumi. Dengan berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
menemukan teori-teori tentang proses penciptaan manusia yang tertulis dalam Al-Qur'an,
hadist, dan Ilmu Pengetahuan (Sains).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur’an dan penjelasannya?
2. Bagaimana tinjauan proses penciptaan manusia berdasarkan Sains dan penjelasannya?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur’an dan penjelasannya.
2. Mengetahui proses penciptaan manusia berdasarkan Sains dan penjelasannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Al-Qur’an


Pada penciptaan manusia, ada orientalitas yang bingung mengenai dengan sejumlah
rumusan yang berbeda-beda menyangkut penciptaan manusia didalam Al-Qur’an. Ada ayat
yang menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, tembikar, saripati tanah, saripati
air yang hina, air yang tertumpah dan mani yang terpancar.

Bila diamati lebih dalam dapat disimpulkan bahwa manusia berasal dari dua jenis yaitu
dari benda padat dan benda cair. Benda padat berbentuk tanah (turab), tanah yang sudah
mengandung air (thin) dan tembikar (shalshal). Benda cair berbentuk air mani.

1) Penciptaan manusia dari tanah (turab)


• Surat Ali-Imran [3] : 59

ٍ ‫ّٰللا َك َمث َ ِل ٰا َد َم ۗ َخلَقَ ٗه ِم ْن ت ُ َرا‬


ُ‫ب ث ُ َّم قَا َل لَ ٗه ك ُْن فَيَك ُْون‬ ِ ‫ا َِّن َمث َ َل ِع ْي ٰسى ِع ْن َد ه‬
Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) ‘Isa bagi Allah, seperti
(penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata
kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu”. QS. Ali-Imran :59

Pada ayat tersebut, Allah SWT menyatakan kepada nabi Muhammad Saw bahwa
penciptaan nabi Isa a.s. sama dengan penciptaan nabi Adam a.s yaitu sama-sama dari tanah.
Penciptaan nabi Isa a.s memang dari unsur sel telur yang berasal dari ibunya. Tetapi perlu
diingat bahwa sel telur itu berasal dari darah, sedangkan darah dari makanan, dan makanan
tumbuh dari tanah. Maka, nabi isa a.s juga berasal dari tanah. (Salman Harun 2016).

• Q.S.. Al-Mu’minun [23]: 12-14

ۖ ‫س ٰللَ ٍة ِم ْن ِط ْي ٍن ۚ ث ُ َّم َج َع ْل ٰنهُ نُ ْطفَةً ِف ْي قَ َر ٍار َّم ِك ْي ٍن‬


ُ ‫ان ِم ْن‬ َ ‫س‬ ِ ْ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا‬
َ ‫اْل ْن‬
‫ضغَةَ ِع ٰظ ًما‬ ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم‬ ْ ‫علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْلعَلَقَةَ ُم‬
َ َ‫ث ُ َّم َخلَ ْقنَا النُّ ْطفَة‬
‫سنُ ا ْل َخا ِل ِق ْي ۗ َن‬
َ ‫ّٰللاُ ا َ ْح‬ َ َ‫س ْونَا ا ْل ِع ٰظ َم لَحْ ًما ث ُ َّم ا َ ْنشَأ ْ ٰنهُ َخ ْلقًا ٰا َخ ۗ َر فَتَب‬
‫اركَ ه‬ َ ‫فَ َك‬

2
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik”. (Q.S. al-Mu‟minun[23]: 12-14).

Dalam ayat diatas jelas terlihat bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari tahap
sulalah (saripati makanan) kemudian nutfah (sperma) lalu terjadi konsepsi (pembuahan) dan
masuk kedalam rahim (menjadi embrio) kemudian berkembang membentuk ‘alaqah kemudian
berproses menjadi mudhghah, ‘izaman (tumbuh tulang belulangnya) kemudian tulang-tulang
itu dibungkus dengan daging. Setelah terbentuk manusia yang utuh, kemudian Allah SWT
meniupkan (nafakha) kepadanya ruh nya kemudian jadilah ia makhluk yang unik (khalqan
Akhar). Disebut demikian karena manusia memiliki substansi psikis yang berasal dari substansi
tuhan sama sekali tidak dimiliki makhluk-makhluk lain.

• Q.S. Al-Hajj [22]: 5

Artinya: “Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka


sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani
kemudian dari segumpal darah kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur)

3
kamu sampai kepada usia dewasa, dan diantara kau ada yang diwafatkan dan (ada
pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua, sehingga dia tidak
mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) diatasnya, hiduplah bumi itu dan
menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang
indah.” (Q.S. Al-Hajj[22]: 5).

Dalam ayat ini Allah menyapa Manusia dan menerangkan bahwa mereka diciptakan
dari tanah, kemudian berproses dari zigot sampai janin. Lalu Manusia lahir menjadi kanak-
kanak dan dewasa. Ada yang kemudian meninggal dan ada pula yang diberi usia lanjut.

2) Penciptaan manusia dari thin (Air)


Menurut Al-Asfahani, kata thin bermakna tanah yang sudah bercampur air atau tanah
basah. Dalam Al-Qur‟an ada salah satu surah yang mengindikasi peran air dalam penciptaan
makhluk, salah satunya Q.S. Al-Anbiya ayat 30

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi
keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dan Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka mengapa mereka tidak
beriman?” Q.S. Al-Anbiya: 30

Ayat tersebut berkaitan dengan penciptaan manusia dan makhluk lainnya


memperlihatkan bahwa salah satu penciptaan makhluk hidup dari air. Air adalah segalanya,
sebagai contoh protoplasma merupakan materi fluida yang mengisi bagian dalam sel. Itu
merupakan substansi dasar dari semua makhluk untuk dapat hidup. Ada 80% dari protoplasma
adalah air dan berfungsi sebagai penunjang kehidupan sangat tergantung pada adanya air.

Pada tahun 1640-an peneliti bernama Jan Baptista van Helmont menemukan bahwa
kandungan air didalam tanah adalah elemen terpenting bagi kehidupan tumbuhan. Peran air
sangat besar dalam komposisi material di bumi. Sekitar 72% permukaan bumi masih ditutupi
air.

4
3) Penciptaan Manusia Dari Shalshal (Tembikar)

Shalshal adalah tembikar kering yang berongga yang dibuat dari tanah. Sehingga
mengeluarkan bunyi bila ditiup atau diayunkan. Benda itu menurut Al-Qur’an dibuat dari
hama’ yaitu tanah liat yang sedikit berbau. Tanah itu dibentuk (Masnun) menjadi shalshal
tersebut. Kata tersebut diulang empat kali didalam Al-Qur’an.

• Surat Ar-Rahman [55] : 14


‫خار‬
ِ ‫فه‬َ ‫صال كَا إل‬
َ ‫ص إل‬
َ ‫سا َن ِمن‬ ِ‫ق إ‬
َ ‫اْلن‬ َ َ‫َخل‬
Artinya: “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”.

Allah menciptakan asal manusia dari Nabi Adam AS. dan Nabi Adam dicipta dari
shalshal yaitu tanah yang kering yang terdengar bunyi darinya,27 shalshalah itu bermakna
bunyi.28 Jadi, Nabi Adam dicipta dari shalshal yaitu tanah kering tidak karena dibakar.

• Surat Al-Hijr [15]: 26,28 dan 33

‫سنُ ْو ۚ ٍن‬ َ ‫ص ْل‬


ْ ‫صا ٍل ِم ْن َح َم ٍا َّم‬ ِ ْ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا‬
َ ‫اْل ْن‬
َ ‫سا َن ِم ْن‬
Artinya :“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat
kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. Q.S Al-Hijr: 26

‫سنُ ْو ۚ ٍن‬ َ ‫ص ْل‬


ْ ‫صا ٍل ِم ْن َح َم ٍا َّم‬ ٌۢ ‫َواِ ْذ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم ٰٰۤل ِٕى َك ِة اِنِ ْي َخا ِل‬
َ ‫ق بَش ًَرا ِم ْن‬
Artinya ;“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
“Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur
hitam yang diberi bentuk”. Q.S Al-Hijr: 28
‫سنُ ْو ٍن‬ َ ‫ص ْل‬
ْ ‫صا ٍل ِم ْن َح َم ٍا َّم‬ ْ َ‫قَا َل لَ ْم اَك ُْن ِْل‬
َ ‫س ُج َد ِلبَش ٍَر َخلَ ْقتَ ٗه ِم ْن‬
Artinya: “Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang
Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.” Q.S Al-Hijr: 33

B. Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Perspektif Sains

Kata sains dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan sistematis yang
diperoleh dari suatu observasi, penelitian dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat
dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki dan dipelajari.

5
Secara etimologi, kata ilmu berasal dari bahasa Arab 'ilm yang berarti memahami,
mengerti atau mengetahui. Kata sains berasal dari kata berbahasa latin scientia yang berarti
sama dengan kata ilmu yaitu pengetahuan. Ilmu bukan hanya sekedar pengetahuan
(knowledge) tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematis diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu.

Menurut perspektif sains modern, dijelaskan bahwa proses kejadian manusia juga
terjadi dalam tiga fase yaitu fase zigot yaitu sejak konsepsi hingga akhir minggu ke-2. Fase
embrio yaitu akhir minggu ke-2 hingga akhir bulan ke-2 dan fase janin yaitu akhir bulan ke-2
hingga kelahiran. Sains modern mendapatkan informasi perkembangan manusia dalam rahim
setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan peralatan modern.

Berdasarkan perspektif sains modern, pada usia 120 hari (sekitar Minggu ke 18), janin
sudah bisa mendengar. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun
berkembang, ia akan mengetahui adanya cahaya jika kita menempelkan senter yang menyala
diperut. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu.

Sedangkan menurut teori biologi yang dikembangkan oleh Charles Robert Darwin
(1800-1882) ia mengemukakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari makhluk hidup yang
sangat sederhana (satu sel organisme) pada awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan
melalui proses penurunan dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi berbagai
spesies organisme di muka bumi sekarang ini termasuk kejadian manusia.

Prinsip yang mendasar pada teori Darwin sebagai suatu hipotesis atau dugaan adalah
suatu spesies berevolusi menjadi spesies baru melalui bentuk-bentuk transisi. Proses evolusi
terjadi karena adanya seleksi alam dan bukti terjadinya evolusi karena adanya kesamaan fungsi,
anatomi dan keragaman bentuk fisik organ dan adanya keragaman tersebut terjadi masih dalam
satu keturunan. Proses perubahan bentuk fisik organ dibuktikan oleh Darwin adalah penemuan
fosil-fosil makhluk hidup yang ditemukan diberbagai lokasi permukaan bumi. Hipotesis
praktisnya adalah manusia dan hewan masih satu keturunan karena seleksi alam terjadi
perubahan bentuk fisik organ tubuh.

Darwin memperlihatkan evolusi kera menjadi manusia dengan mengumpulkan dan


merangkai fosil-fosil temuan sehingga terkesan terjadi proses perubahan bentuk organ kera

6
secara bertahap sampai menuju manusia. Evolusi suatu spesies menjadi spesies lain
berlangsung secara bertahap selama jutaan tahun, dan tentu diantara perubahan bertahap itu
terjadi bentuk-bentuk transisi.

Menurut evolusi Darwin, manusia adalah hewan atau binatang yang sudah lebih maju.
Pokok pemikiran Darwin dan para pengikutnya (Darwinian) mengemukakan bahwa ada
sejumlah ras manusia yang berevolusi lebih cepat dan ada ras yang lambat berevolusi. Ras yang
cepat berevolusi akan maju, sedangkan ras yang lambat berevolusi akan tertinggal jauh bahkan
terlihat masih primitif setingkat kera.

Dalam tulisan Harun Yahya berjudul “Runtuhnya Teori Evolusi Darwin dalam 20
Pertanyaan” menjelaskan berbagai penemuan atau pendapat ilmiah yang akurat merobohkan
bangunan teori Darwinisme sampai ke akarnya dengan berlandaskan sains yang bersesuaian
dengan nilai-nilai agama. Menurutnya tidak mungkin semua bagian penyusun sel itu
berkembang secara kebetulan dalam membentuk struktur yang kompleks dan rumit secara
kebetulan dalam jutaan tahun. Oleh sebab itu, rancangan yang begitu kompleks dan sistem
rumit dari sebuah sel saja, sudah jelas menunjukkan suatu proses penciptaan yang cerdas, yaitu
Tuhan yang menciptakan makhluk.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada penciptaan manusia, mengenai dengan sejumlah rumusan yang berbeda-beda
menyangkut penciptaan manusia didalam Al-Qur’an. Ada ayat yang menyatakan bahwa
manusia diciptakan dari tanah liat, tembikar, saripati tanah, saripati air yang hina, air yang
tertumpah dan mani yang terpancar. Proses penciptaan manusia dalam kitab Al-Qur’an
sebagaimana yang tertera dalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14. Dalam perspektif sains
modern, dijelaskan pula bahwa proses kejadian manusia juga terjadi dalam tiga fase yaitu fase
zigot, fase embrio dan fase janin. Perbedaan pula diungkapkan oleh Charles Robert Darwin
yang mengatakan bahwa manusia adalah hewan atau binatang yang sudah lebih maju.
Kemudian menurut Harun Yahya dalam tulisannya yang berjudul “Runtuhnya Teori Evolusi
Darwin dalam 20 Pertanyaan” tidak sependapat dengan Darwin. Menurut Harun sendiri tidak
mungkin semua bagian penyusun sel itu berkembang secara kebetulan dalam membentuk
struktur yang kompleks dan rumit secara kebetulan dalam jutaan tahun. Oleh sebab itu,
rancangan yang begitu kompleks dan sistem rumit dari sebuah sel saja, sudah jelas
menunjukkan suatu proses penciptaan yang cerdas, yaitu Tuhan yang menciptakan makhluk.

B. Saran
Setelah mengetahui proses penciptaan manusia, hendaknya setiap manusia menyadari
akan tujuan hidupnya yaitu mencari ridha Allah SWT. Karena jiwa yang memperoleh Ridha
Allah adalah jiwa yang berbahagia, mendapat ketenangan serta akan memperoleh imbalan
surga.

8
DAFTAR PUSTAKA

Oktaviani, R. (2020). Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains.


Khusnah, F. N. A. (2022). Proses Penciptaan Manusia dalam Al-Qur'an Menurut Tantawi bin
Jauhari (Doctoral dissertation, IAIN PONOROGO).
Febrika, D. S., & Sani, A. F. (2023). PROSES PENCIPTAAN MANUSIA DALAM
PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN SAINS: STUDI LITERATUR. Al-Alam: Islamic
Natural Science Education Journal, 2(2), 52-58.
Fitriani, F., Heryana, E., Raihan, R., Lutfiah, W., & Darmalaksana, W. (2021). Proses
Penciptaan Manusia Perspektif Al-Qur’an dan Kontekstualitasnya dengan Ilmu
Pengetahuan Sains: Kajian Kesehatan Reproduksi. Jurnal Riset Agama, 1(3), 716-
730.
Fahrudin, F. (2021). Tanah sebagai Bahan Penciptaan Manusia: Analisis Semiologi Roland
Barthes padaKata Thin dalam Al-Qur’an. TAFSE: Journal of Qur'anic Studies, 6(1),
21-36.

Anda mungkin juga menyukai