Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“MANUSIA DAN KEHIDUPAN”

Mata kuliah : Al-islam dan kemuhammadiyahan


Dosen pengampu : Drs. Madaling, M.A.P

Disusun Oleh :
Kirey zavira (0910581023004)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
2023
KATA PENGANTAR

Dalam nama Allah, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kami memulai makalah ini dengan
penuh harap dan rasa hormat kepada-Nya. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah, Tuhan semesta
alam, yang telah memberikan kita ilmu dan akal untuk memahami dan membahas konsep manusia dan
kehidupan.
Dalam setiap langkah kehidupan, manusia senantiasa terjalin dalam dinamika yang kompleks antara
eksistensi dirinya dan lingkungan sekitarnya. Melalui makalah ini, kami berusaha menggali lebih dalam
tentang esensi manusia dan signifikansi kehidupan yang dipersembahkan oleh Sang Pencipta.
Makalah ini merupakan sebuah upaya untuk merenungkan peran manusia dalam jagad ini,
sebagaimana yang ditekankan dalam berbagai perspektif, termasuk Islam. Kami berusaha menjelaskan
hakikat manusia, tujuan penciptaannya, serta peran yang diamanahkan kepadanya dalam menjalani
kehidupan di dunia ini.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami merangkai berbagai pemikiran dari berbagai sumber,
mencoba menyajikan sudut pandang yang komprehensif. Namun, kami sadar akan keterbatasan ilmu
dan pemahaman kami, oleh karena itu, masukan dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat manusia dan
kehidupan, serta dapat menjadi pijakan bagi pembaca untuk merenungkan tugas dan tanggung jawab
manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Sidenrang rappang, april 2024

Kirey zavira

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 perjalanan hidup manusia dari alam ruh smpai akhir ............................................................. 2
2.2 ragam orientasi hidup manusia .............................................................................................. 4
2.3 tujuan dan fungsi penciptaan manusia .................................................................................... 5
2.4 hidup sukses dalam pandangan al-quran................................................................................. 7

KESIMPULAN ................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap orang memiliki pengertian yang berbeda tentang arti sebuah kesuksesan karena
pada dasarnya kesuksesan dapat menjadi milik kita semua hanya saja kita sering tidak tahu
bagaimana cara meraihnya.
Kejayaan dan keberhasilan kehidupan dunia dan akherat hanya terletak pada Agama.
Setiap orang mempunyai standard yang berbeda terhadap kesuksesan. Padahal standard
kesuksesan seseorang ini telah Allah tetapkan, namun kita tidak mampu memikirkannya.
Allah telah jadikan sahabat dan kehidupan mereka sebagai model untuk ditiru. Walaupun
secara teknis cara hidup mereka berbeda dengan kita sekarang.Kesuksesan itu hanya terjadi
bila manusia ini dapat memasuki surganya Allah, oleh kama itu manusia harus berusaha
untuk menjadi orang sukses dunia dan akhirat walapun semuanya telah di tentukan oleh
Allah kama pada dasar manusia hanya dapat berusaha dan bertawakal karna hasil akhimya
tetap Allah yang menentukan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perjalanan hidup manusia dari alam ruh sampai akhir
2. Bagaimana ragam orientasi hidup manusia
3. Apakah tujuan dan fungsi penciptaan manusia
4. Bagaimana hidup sukses dalam pandangan al-quran
1.3 Tujuan Masalah
1. ingin mengetahui bagaimana perjalanan hidup manusia dari alam ruh sampai akhir
2. ingin mengetahui ragam orientasi hidup manusia
3. ingin mengetahui apa tujuan dan fungsi penciptaan manusia
4. ingin mengetahui bagaimana hidup sukses dalam pandangan al-quran

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perjalanan hidup manusia dari alam ruh sampai akhir


1. Alam Ruh ( Arwah )
Hidup manusia dimulai dari alam ruh, waktu dimana Allah mengumpulkan semua ruh
manusia yang akan diturunkan kebumi. Kejadian ini dikisahkan dalam Al-Quran, yaitu :

‫علَى أَنفُ ِس ِه ْم أَلَ ْستُ ِب َر ِبِّ ُك ْم ۖ قَالُوا‬


َ ‫ور ِه ْم ذ ُ ِ ِّريَّتَ ُه ْم َوأ َ ْش َهدَ ُه ْم‬
ِ ‫ظ ُه‬ ُ ‫َو ِإ ْذ أ َ َخذَ َرب َُّك ِمن بَ ِنى َءادَ َم ِمن‬
. َ‫ع ْن َهذَا َغ ِفلِين‬ َ ‫ش ِه ْدنَآ ۛ أَن تَقُولُوا َي ْو َم ْٱل ِقيَ َم ِة إِنَّا ُكنَّا‬
َ ۛ ‫بَلَى‬
Artinya; "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (keesaan Tuhan)" (QS: Al-A'raf Ayat: 172)
2. Alam Rahim
Perjalan yang kedua ialah Alam Rahim (kandungan). Rahim artinya kasih sayang. Alam
rahim adalah suatu alam di mana manusia dibentuk atas dasar kasih sayang Allah kepada
hamba-hamba Nya. Waktu berada di alam rahim ini, sejak itulah terjalin kasih sayang yang
disebut "Silaturahmi". Setelah melewati alam roh dan setelah membuat kesaksian tentang
Allah maka manusia akan memasuki kehidupan dalam rahim (kandungan). Ketika manusia
berada di alam rahim, jasad manusia di ciptakan dalam beberapa tahap :

ُ‫ام لَ ْحما ً ث ُ َّم أَنشَأْنَاه‬


َ ‫ظ‬َ ‫س ْونَا ْال ِع‬
َ ‫ظاما ً فَ َك‬ ْ ‫ضغَةً َف َخلَ ْقنَا ْال ُم‬
َ ‫ضغَةَ ِع‬ ْ ‫علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُم‬ ْ ُّ‫ث ُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬
َ َ‫طفَة‬
َ‫س ُن ْالخَا ِلقِين‬َ ‫َّللاُ أ َ ْح‬ َ َ‫خ َْلقا ً آخ ََر فَتَب‬
َّ ‫ار َك‬
Artinya : Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” QS. Al-Mu’minun
: 14

3. Alam Dunia
Setelah manusia berhasil melewati alam rahim, maka manusia telah memasuki tahap ketiga
dari perjalanan hidupnya, yaitu alam dunia. Dalam dunia ini perjalanan manusia melalui
2
proses yang panjang, mulai dari bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-
anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal.
proses ini tidak berjalan sama antara satu dengan yang lainnya, tidak semua manusia dapat
hidup sampai remaja, dewasa, atau tua, karena kematian bisa datang kapanpun dan di
manapun, serta tidak memandang usia, ada sebagian manusia yang hidup hanya sampai bayi,
sampai remaja, dan sebagian yang lain ada yang hidup sampai tua bahkan sampai pikun. Di
alam dunia ini manusia mendapatkan tugas dari Allah, yaitu berupa ibadah, sedangkan alam
dunia adalah tempat ujian bagi manusia.
Di dunia manusia tidak di larang untuk menikmati kehidupan duniawi, hanya saja perlu
dipahami, bahwa dunia ini tempat berbakti, tetapi penuh dengan berbagai tipu daya. Allah
berfirman;

ِ‫ى ِللَّذِينَ َءا َمنُوا فِى ْٱل َحيَوة‬


َ ‫ق ۚ قُ ْل ِه‬
ِ ‫ٱلر ْز‬
ِّ ِ َ‫ت ِمن‬ َّ ‫ٱّللِ ٱلَّ ِتى أ َ ْخ َر َج ِل ِعبَا ِدِۦه َو‬
ِ ‫ٱلط ِيِّ َب‬ َّ َ‫قُ ْل َم ْن َح َّر َم ِزينَة‬
َ‫ت ِلقَ ْوم َي ْع َل ُمون‬ ْ ‫ص ُل‬
ِ ‫ٱل َءا َي‬ ِّ ِ َ‫صةً َي ْو َم ْٱل ِق َي َم ِة ۗ َكذَ ِل َك نُف‬
َ ‫ٱلدُّ ْن َيا خَا ِل‬
Artinya: "Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki
yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS: Al-A'raf Ayat: 32)
Manusia hidup di dunia hanya sekali, dan tidak akan ada kesempatan hidup di dunia untuk
yang kedua kalinya, maka manusia wajib mencari bekal untuk menuju ke alam yang
selanjutnya, yaitu dengan cara beribadah kepada Allah, menjalankan perintahnya dan
menjauhi semua larangannya.
4. Alam Barzakh
Setelah manusia melewati alam dunia, maka manusia akan mengalami kematian, jika
kematian telah datang maka putuslah semua hubungannya dengan kehidupan dunia.
Setelah meninggal dunia manusia akan memasuki alam barzakh (kubur), di alam kubur
manusia tinggal sendiri hanya amal baik dan buruk yang akan selalu menemaninya.
Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka.
Sedangkan Alam Kubur adalah alam tempat penantian untuk menanti hari kiamat, di alam
kubur ini Allah menyediakan dua keadaan, nikmat atau azab kubur. Alam kubur ini
merupakan awal alam akhirat.
5. Alam Akhirat
Alam akhirat juga di sebut dengan alam baka, alam akhirat di dahului dengan terjadinya
kiamat, di mana alam semesta menjadi rusak total. seluruh jagat raya ini akan hancur,
3
entah seperti apa gambaran ketika semua ini terjadi.
Alam akhirat setelah terjadi kiamat menjadi 3, yaitu:
a. Padang Mahsyar adalah tempat penghitungan amal (hisaban). pada peristiwa ini
seluruh ummat manusia mulai dari Nabi adam as sampai manusia terakhir di
kumpulkan dalam satu tempat.
b. Surga adalah tempat orang yang rajin beribadah kepada Allah, menjalankan segala
perintahnya, maka mereka di selamatkan dan di masukkan ke dalam surga.
c. Neraka adalah tempat bagi Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani
maupun orang-orang musyrik yang tidak mau bertaubat,, maka mereka akan kekal di
dalam neraka yang penuh dengan siksaan. dan bagi orang yang tidak patuh terhadap
perintah Allah. dan yang selalu berbuat dosa, maka mereka akan di masukkan ke dalam
neraka, mereka akan di siksa dan di bersihkan dari dosa-dosanya.
6. Setelah Hari Akhir
Setelah hari akhir, di akhirat manusia akan menempuh beberapa fase, yaitu :
a. Yaumul Barzah, adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah meninggal.
b. Yaumul Ba'as, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur.
c. Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari
alam kubur, untuk menunggu pengadilan dari Allah SWT.
d. Yaumul Hisab, adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia selama selama
hidup di dunia.
e. Yaumul Mizan, adalah penimbangan amal perbuatan manusia setelah diperhitungkan
baik buruknya selama hidup di dunia.
f. Sirat, adalah jalur atau jalan penentu dari masing-masing manusia stelah dihisab dan
ditimbang amal baik buruknya. Pada tahap ini manuisa akan ditentukan msuk neraka
atau masuk surga . Hal ini tergantung amal baik dan amal buruk.
g. Syafaat, adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang beriman, Islam dan
ihsan. Pertolongan tersebut berasal dari amal perbuatan yang baik ketika di dunia
h. Surga dan Neraka, adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi yang beramal
baik akan masuk surga dan sebaliknya orang yang beramal buruk akan masuk neraka.

2.2 Ragam orientasi hidup manusia


Ada 2 hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang untuk menyikapi orientasi hidup, yaitu :
1. Orientasi hidup yang salah

4
Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200 menyebutkan bahwa ada
diantara manusia yang orientasi hidupnya didunia hanya mengejar kenikmatan duniawi,
sehingga ia lupa bahkan tidak pernah memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak. Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 200 sebagai berikut:

‫اخ َرةِ ِم ْن َخلَق‬ ْ ‫اس َمن يَقُو ُل َربَّنَا َءاتِنَا فِى ٱلدُّ ْنيَا َو َما لَ ۥهُ فِى‬
ِ ‫ٱل َء‬ ِ َّ‫فَ ِمنَ ٱلن‬
Artinya: “maka diantara manusia ada orang yang berdoa: “ya Tuhan kami, berilah kami
(kebaikan) didunia” , dan tiadalah baginya bahagia (yang menyenangkan) diakhirat.”
Dalam ayat tesebut dijelaskan, betapa banyaknya manusia dari zaman dahulu yang sangat
terobsesi, berambisi dan sangat teikat dengan dunia, sehingga tidak ada celah bagi
hatinya untuk melihat akhirat, seperti yang dilakukan oleh Fir’aun, Qorun dan lainnya.
Maka yang demikian itu sungguh tidaklah dibenarkan dalam pandangan Islam.
2. Orientasi hidup yang benar
Firman Allah dalam QS.AL Baqarah ayat 256 :
Artinya : tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat.. karena itu barang siapa yang ingkar
kepada thaghut [syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah] dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang keppada buhul tali yang amat kuat yang
tidak akan putus . dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.”
Dalam Ayat ini, dengan jelas bahwa Allah telah menunjukkan jalan kehidupan yang
harus dilalui oleh setiap manusia, yaitu jalan menuju kebenaran dan jalan menuju
kesesatan. Diantara kedua jalan ini, Allah mempertegaskan perbedaannya, begitu juga
dengan konsekwensi bagi setiap manusia yang menempuh jalan ini.
Siapa orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia termasuk tergolongan
orang-orang yang cerdas. Salah satu indikatornya adalah mampu memanfaatkan potensi-
potensi pemberian Allah kepada dirinyamana yang harus digunakan dan mana yang tidak
harus digunakan, sehingga membawa manfaat bagi dirinya dan orang-orang
disekelilingnya. Di samping itu, dia selau menghitung dan mempertimbangkan secara
cermat dan berhati – hatian untung dan ruginya terhadap aktivitas yang dilakukanya,
karena dia memahami resiko yang dilakukannya akan berdampak pada kehidupan
didunia, dialam kubur dan dialam akhirat.

2.3 Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia

5
Dalam Alquran sangat jelas bahwa manusia pada mulanya tidak seperti yang dikatakan
oleh Darwin melalui teorinya. akan tetapi manusia pertama Nabi Adam AS adalah salah
satu makhluk Tuhan yang diciptakan dengan sempurna atau dalam bahasa Quran
dikatakan ahsani Taqwim. ahsani Taqwim ini menunjukkan bahwa manusia memiliki
kelebihan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain baik itu hewan maupun
malaikat secara lebih rinci.
Pada hakekatnya Allah menciptakan manusia dengan Tujuan nya adalah :
1. Manusia diciptakan Allah bukan secara main-main,

َ‫عبَثًا َوأَنَّ ُك ْم ِإلَ ْينَا ََل ت ُ ْر َجعُون‬


َ ‫َح ِس ْبت ُ ْم أَنَّ َما َخلَ ْق َن ُك ْم‬
Artinya:“Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada
maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” [Al-Mu’minun: 115]

2. Untuk mengemban amanah atau tugas keagamaan

‫ض َو ْٱل ِجبَا ِل فَأَبَيْنَ أَن َي ْح ِم ْلنَ َها َوأ َ ْش َف ْقنَ ِم ْن َها َو َح َملَ َها‬
ِ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬ َ َ‫ضنَا ْٱْل َ َمانَة‬
َّ ‫علَى ٱل‬
ِ ‫س َم َو‬ َ ‫إِنَّا‬
ْ ‫ع َر‬
‫ظلُو ًما َج ُهو ًل‬
َ َ‫س ُن ۖ إِنَّهۥُ َكان‬ ِْ
َ ‫ٱْلن‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-
gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu, dan mereka khawatir tidak dapat
melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu
sangat dzalim dan sangat bodoh.” [Al-Ahzab; 72]
3. Untuk Mengabdi atau Beribadah

ِ ‫نس ِإ ََّل ِل َي ْعبُد‬


‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْٱل ِج َّن َو‬
َ ‫ٱْل‬
Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepadaKu”. [Adz-Dzariyat: 56]
Ayat ini mengindikasikan tentang tujuan penciptaan manusia sebagai hamba Allah. Indikasi
ini dapat dipahami dari klausa kata “Li ya’budun” yang berarti agar mereka mengabdi
kepada-Ku. Maksudnya Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk menyuruh mereka
beribadah kepada Allah, bukan karena Allah membutuhkan manusia. Ali bin Abi Thalhah
meriwayatkan dari Ibnu Abbas: Atinya, melainkan supaya mereka mau tunduk beribadah
kepada-Ku, baik secara sukarela maupun terpaksa”. Dan itu pula yang menjadi pilihan Ibnu
Jarir. Sedangkan Ibnu Juraij menyebutkan: “Yakni supaya mereka mengenal-Ku.
4. Untuk menjadi Khalifah

6
Dari segi bahasa, khalifah bermaksud pengganti. Ia menjelaskan bahawa Allah
mengamanahkan manusia sebagai ‘pengganti’ untuk mentadbir bumi dengan merujuk kepada
manual dan panduan daripadaNya. Mengingat kejadian yang diabadikan dalam Al-Qur’an,
ketika Allah Swt berdialog dengan malaikat soal rencana menciptakan khalifah di bumi.
Artinya:“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang
yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
mensucikan nama-mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.” [Al-Baqarah: 30]
5. Tujuan lain dari penciptaan manusia adalah untuk menyeru kepada sesama dalam
kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar (Amar ma'ruf dan nahi munkar).

‫ف َوتَ ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُؤْ ِمنُ ْونَ ِب ه‬


‫اّللِ َولَ ْو‬ ِ ‫اس تَأ ْ ُم ُر ْونَ ِب ْال َم ْع ُر ْو‬ ْ ‫ُك ْنت ُ ْم َخي َْر ا ُ َّمة ا ُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت ِللن‬
َ‫ب لَ َكانَ َخي ًْرا لَّ ُه ْم ِم ْن ُه ُم ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ َوا َ ْكثَ ُر ُه ُم ْالف ِسقُ ْون‬ِ ‫ا َمنَ ا َ ْه ُل ْال ِكت‬
"Kamu ( umat Islam ) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang Ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada
Allah sekiranya ahli kitab beriman tentu itu lebih baik bagi mereka. di antara mereka ada
yang beriman namun kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. [Q.S. Ali
Imron ayat 110].

2.3 Hidup sukses dalam pandangan al-quran


Al-Quran menjelaskan tentang kehidupan manusia yang harus dilewati didunia, sehingga
dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat sebagai berikut:
1. Menyeimbangkan Duniawi dan Ukhrowi
Dengan memperhatikan potensi-potensi yang dimiliki setiap manusia, maka potensi
potensi tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal sesuai petujuk Allah. Dalam arti
ini manusia dituntut untuk melakukan pengembangan diri secara seimbang, antara aspek
spiritual yang mengarah hubungan kepada Allah juga mengembangkan fungsi ilmu dan
akal dalam memunuhi perintah Allah dibumi secara praktis. Dan ini Nampak sempurna
dengan diperkuat doa yang selalu dibaca yaitu dalalam QS.Al-Baqarah ayat 201

ِ َّ‫اب ٱلن‬
‫ار‬ َ ‫سنَةً َوقِنَا‬
َ َ ‫عذ‬ َ ‫اخ َرةِ َح‬ ْ ‫سنَةً َوفِى‬
ِ ‫ٱل َء‬ َ ‫َو ِم ْن ُهم َّمن يَقُو ُل َربَّنَآ َءا ِتنَا فِى ٱلدُّ ْنيَا َح‬
Artinya :”Dan diantara mereka ada yang berdoa:” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan
di dunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
Dalam memahami kebaikan dunia dan akhirat pada ayat diatas terdapat beberapa pendapat
7
yaitu:
a. Kebaikan dunia akhirat tidak hanya berbentuk sesuatu yang baik dan bukan pula
sifatnya kesenangan dunia semata
b. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya berupa iman yang kokoh,sehat wal afiat,
rezeki yang memuaskan,pasangan yang ideal dan memperoleh keturunan yang soleh
dan solehah
c. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya bersifat keterbebasan dari rasa takut di hari
akhir, akan tetapi lebih dari itu yaitu memperolrh anugerah Allah yang tidak terbatas
Dengan kata lain memperoleh kebaikan adalah segala sesuatu yang menyenangkan
di dunia dan berakibat pula menyenangkan di akirat. Untuk itu ada beberapa cara
untuk meraih keseimbangan duniawi dan ukhrowi :
a. Memahami makna hidup, bahwa manusia hidup dimuka bumi tidak lepas dengan
memilih jalan hidupnya, ada jalan menuju kebenaran ada jalan menuju kesesatan
b. Memahami Al-Quran sebagai petunjuk yang menerikan rambu-rambu kepada manusia,
kemana dan dimana jalan yang dapat dilaluinya untuk meraih keseimbngan duniawi dan
ukhrowi
c. Mengasah kepekan hati masing-masing, sebagai penasehat yang diberikan oleh Allah
agar memiliki signal yang kuat ketika akan membuka salah satu pintu kesesatan.
d. Menghindari atau menepis perbuatan yang mengarah pada kemaksiatan atau dosa.
3. Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Kepekaan Emosional
Iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan merupakan potensial yang telah diberikan Allah
kepada manusia tanpa pengecualian sedikitpun. Oleh karena itu setiap orang berhak
menggapai ketiganya dengan cara menggabungkannya dengan akal fikiran dan panca
indera. Maka dilalah termasuk orang-orang yang memiliki kesungguhan dan siap
berkorban untuk menggapai cita-citanya sesuai dengan ketentuann Allah dan RosulNya.
Dengan demikian tujuan mencari,menggali dan mengembangkan ilmu adalah untuk (1)
meningkatkan amal ibadah yang dijatuhkan dalam mencari ridha Allah (2) meningkatkan
kuliatas amal saleh bagi kepentingan hidup kemanusiaan.

8
KESIMPULAN

manusia merupakan entitas yang kompleks dengan kemampuan unik untuk berpikir,
merasakan, dan bertindak. Kehidupan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
lingkungan, budaya, dan interaksi sosial. Penting bagi manusia untuk memahami dirinya sendiri
dan tujuan hidupnya agar dapat hidup secara bermakna. Selain itu, kesadaran akan keterbatasan
dan tanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup merupakan aspek penting yang harus
dipertimbangkan dalam menjalani kehidupan. Melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai
tersebut, manusia dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan membangun hubungan yang
lebih harmonis dengan lingkungan sekitarnya

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 1998
Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum,
Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2001
Romlah,dkk.2012.Al Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan
Ibadah.Malang:UMM Press
Anis Matta (2006). Dari Gerakan ke Negara. Jakarta: Fitrah Rabbani.
Muhammad bin Said al Qahthani (2005). Al Wala’ wal Bara’. Solo: Era Intermedia.
Sayyid Quthb (2010). Ma’alim Fi Ath Thariq. Yogyakarta: Uswah.
Artikel :
http://budirich.wordpress.com/2009/01/02/apa-tujuan-dan-tugas-hidup-
manusia-di-

http://abibakarblog.com/agama/tujuan-hidup-manusia/

1
0

Anda mungkin juga menyukai