Anda di halaman 1dari 55

KOMPONEN PENTING TAHAP PERKEMBANGAN

DALAM HUBUNGAN HUBUNGAN PASANGAN


PASANGAN, SUAMI ISTRI,

PENGHANCUR
HUBUNGAN VS
PEMBANGUN KESIAPAN MENIKAH
HUBUNGAN,

KETERAMPILAN
KOMUNIKASI
• Perkawinan merupakan sesuatu yang dinamis,
karena memiliki banyak faktor yang mempengaruhi
seiring dengan proses yang terjadi. Banyak
perkawinan menjadi tidak harmonis atau bahkan
gagal karena, misalnya disebabkan oleh
ketidaksiapan pasangan dalam menjalani perannya
dalam perkawinan itu, selain itu juga karena
ketidaksiapan dalam menghadapi berbagai problema
dan tantangan yang dihadapi dalam perjalanan
rumah tangganya
ice breaking - sungai kehidupan
Peserta menggambar aliran sungai dari ujung kiri
sampai ke ujung kanan HVS, lalu gambarkan tiga batu,
yaitu satu batu di ujung aliran sungai paling kiri, satu
batu paling kanan, dan satu batu di sebelah kiri batu
paling kanan,
Tuliskan usia saat ini bawah batu pertama, usia
harapan maksimal hidup di bawah batu kedua dan
gambaran singkat cita-cita tertinggi hidup yakni kondisi
seperti apa yang ingin dialami bersama keluarga di
hadapan Allah pada hari perhitungan (YaumulHisab).
Gambar batu pada kelipatan lima mulai dari usia saat
ini hingga usia maksimal harapan hidup, dan letakkan
batu-batu tersebut di sepanjang aliran sungai dan tulis
usia dengan kelipatan 5
• Tuliskan satu capaian hidup yang paling ingin
diraih di setiap tahapan lima tahunan tersebut di
bawah setiap batu yang selaras dengan cita-cita
tertinggi hidup yang ada di bawah batu paling
kanan
• waktu 10 menit
Langkah 2
• satu peserta laki-laki dan satu peserta
perempuan membacakan sungai kehidupan
mereka,
INTERNAL
• SEKUFU/TIDAK SEKUFU
• RAGAM KARAKTER PASANGAN
• PERBEDAAN KEBIASAAN, POLA ASUH DAN POLA PIKIR

EKSTERNAL
• TANTANGAN PERKAWINAN
• PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI, LINGKUNGAN
Status Manusia sebagai Hamba
Allah
• (Qs. adz-Dzariyat/51:56):

Kedudukan sebagai hamba Allah artinya selama


hidupnya manusia dilarang untuk diperhamba oleh
harta, kedudukan, dan kenikmatan duniawi lainnya.
Di samping itu juga berarti manusia dilarang
memperhamba manusia dan makhluk hidup lainnya,
baik dalam dunia kerja dan pergaulan sosial lainnya,
maupun dalam kehidupan perkawinan dan keluarga.
Suami-istri dan orangtua-anak dengan demikian
dilarang keras memperhamba atau diperhamba
kepada dan oleh masing-masing pihak,
Kedudukan Manusia sebagai
Khalifah di muka Bumi
• Kedudukan manusia sebagi khalifah berarti bahwa
sejak di dalam rumah, suami-istri dan orangtua- anak
mesti membiasakan diri bekerjasama dalam kebaikan.
Keluarga menjadi tempat belajar untuk saling
mendukung agar potensi suami- isteri, dan orangtua-
anak berkembang maksimal, bermusyawarah dalam
mengambil keputusan, dan menghormati keputusan
yang berbeda dengan keinginan pribadi karena
pertimbangan kemaslahatan bersama yang lebih besar.
Hal ini juga berarti bahwa setiap pihak dalam keluarga
perlu bekerjasama agar suami-isteri dan orangtua- anak
dapat memberi kemaslahatan pada diri sendiri,
keluarga, masyarakat, negara, dan semesta raya,
• Perlunya kerjasama laki-laki dan
perempuan sebagai khalifah: (Qs. at-
Taubah/9:71):
• Kedudukan sebagai hamba Allah dan khalifah ini juga
menyebabkan setiap perbuatan orang yang beriman mesti
bisa dipertanggung jawabkan kemaslahatannya, baik di
hadapan Allah maupun manusia. Demikian pula dalam
kehidupan perkawinan dan keluarga, baik sebagai seorang
suami, istri, orangtua, maupun anak.Dalam al-
Hujurat/49:13,al-Qur’an menegaskan bahwa orang yang
paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa.
• Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian terdiri
dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku- suku supaya kalian saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kalian disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
Rasulullah dalam Khutbah Haji Wada’

“Bertaqwalah kalian semua kepada Allah dalam memperlakukan para


istri. Sesungguhnya kalian telah meminang mereka dengan amanah dari
Allah dan menghalalkan farji mereka dengan kalimat Allah.” (HR.
Muslim).
RANGKUMAN PERMAINAN
• PEMANTASAN DIRI

• KEDUDUKAN SEBAGAI HAMBA ALLAH BAHWA MANUSIA TIDAK


BOLEH DI PERHAMBA OLEH ORANG LAIN, HARTA DAN
JABATAN

• KEDUDUKAN SEBAGAI KHALIFAH BAHWA MANUSIA PUNYA


TANGGUNGJAWAB TERHADAP AMANAH YANG MELEKAT PADA
DIRINYA. MANUSIA JUGA PUNYA TANGGUNGJAWAB
TERHADAP TERWUJUDNYA KEMASHLAHATAN DIATAS MUKA
BUMI INI. MAKA AMANAH DALAMA KEHIDUPAN
BERKELLUARGA ADALAH KENISCAYAAN NAMUN TANPA
KERJASAMA YG BAIK DG ANGGOTA KELUARGA LAINNYA
AMANAH TIDAK AKAN BERJALAN SESUAI HARAPAN.
• BAHWA KEDUDUKAN SEBAGAI HAMBA
ALLAH DAN SEBAGAI KHALIFAH
MENYEBABKAN SEMUA PERBUATAN KITA
DIPERTANGGUNGJAWABKAN DIHADAPAN
ALLAH DAN DIHADAPAN MANUSIA.
• SETIAP ORANG MESTI BERUSAHA MENJADI
ORANG YANG BAIK DIMATA ALLAH DAN
BERGUNA BAGI MASYARAKAT LUAS
5 PILAR PERKAWINAN
1. Berpasangan (Zawaj):
Suami-istri itu laksana sepasang sayap yang bisa
membuat seekor burung terbang tinggi untuk hidup dan
mencari kehidupan. Keduanya penting, saling
melengkapi, saling menopang, dan saling kerjasama.
Dalam ungkapan al- Qur’an, suami adalah pakaian bagi
istri dan istri adalah pakaian bagi suami (Qs. al-
Baqarah/ 2:187),

“Mereka (istrimu) adalah pakaian bagi kalian, dan kalian


adalah pakaian bagi mereka
4 PILAR PERKAWINAN- LANJUTAN
2. Janji Kokoh (mitsaaqan ghalizhan)
• suami-istri sama-sama menghayati perkawinan sebagai ikatan yang
kokoh (Qs. an-Nisa/ 4:21)

“Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu


telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan
mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat (Qs.
an-Nisa/4:21),

• agar bisa menyangga seluruh sendi- sendi kehidupan rumah tangga.


Keduanya diwajibkan menjaga ikatan ini dengan segala upaya yang
dimiliki. Tidak bisa yang satu menjaga dengan erat, sementara yang
lainnya melemahkannya,
4 PILAR PERKAWINAN- LANJUTAN

3. Saling memperlakukan pasangan dengan baik (mu’asyarah bil


ma’ruf):
Ikatan perkawinan harus dipelihara dengan cara saling memperlakukan
pasangannya dengan baik (Qs.an-nisa/4:19). Seorang suami harus selalu berpikir,
berupaya, dan melakukan segala yang terbaik untuk istri. Begitupun istri pada
suami. Kata mu’syaroh bil ma’ruf’ adalah bentuk kata kesalingan sehingga perilaku
berbuat baik harus bersifat timbal balik, yakni suami kepada istri dan istri kepada
suami

Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (Qs. an- Nisa/ 4:19).
4 PILAR PERKAWINAN- LANJUTAN

4. Musyawaroh:..
Pengelolaan rumah tangga terutama jika menghadapi
persoalan harus diselesaikan bersama
Musyawarah adalah cara yang sehat untuk berkomunikasi,
meminta masukan, menghormati pandangan pasangan, dan
mengambil keputusan yang terbaik

Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan


kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada
dosa atas keduanya (Qs. al-Baqarah/ 2:233)
SALING REDHO
Langkah-2

• Peserta laki-laki di bagi menjadi dua kelompok,


demikian juga untuk peserta perempuan.
• Mintalah salah satu kelompok laki-laki dan
perempuan untuk menggambar keluarga yang
harmonis, dan kelompok lainnya untuk
menggambar keluarga yang gagal (tidak
harmonis).
• Diskusikan apa saja hal yang membuat keluarga
menjadi tidak harmonis, dan bahkan menjadi
gagal,
Kesimpulan diskusi
• Perkawinan bukanlah hal yang statis, tetapi
merupakan sesuatu yang dinamis karena
memiliki banyak faktor dan dipengaruhi oleh
proses yang terjadi. Banyak perkawinan menjadi
tidak harmonis atau bahkan gagal karena
pasangan suami istri tidak siap menjalani
perannya dalam perkawinan, dan tidak siap
dengan berbagai tantangan yang datang silih
berganti.
• KATA KUNCI DLM DINAMIKA PERKAWINAN
ADL : 4 PILAR DALAM PERKAWINAN (MATERI
SEBELUMNYA)
KOMPONEN HUBUNGAN
PERKAWINAN
 KEDEKATAN EMOSI
yaitu bagaimana suami istri saling memiliki,
saling terhubung antara dua pribadi menjadi satu
(sejiwa). Kedekatan emosi inilah kunci sakinah (Q.S
Ar Rum:21)
‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه أ َ ْن َخلَقَ لَ ُك ْم ِم ْن أ َ ْنفُ ِس ُك ْم أ َ ْز َوا ًجا ِلت َ ْس ُكنُوا ِإلَ ْي َها َو َجعَ َل‬
‫ون‬ ٍ ‫بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدة ً َو َر ْح َمةً ِإ َّن ِفي ذَ ِل َك آليَا‬
َ ‫ت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَ َّك ُر‬
Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya,
dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir” [Ar-Rum 21].
KOMPONEN HUBUNGAN
PERKAWINAN LANJUTAN
 KOMITMEN
Yaitu bagaimana pasangan mengikat
janji agar hubungan lestari dan membawa
kebaikan Q.S An nisa : 21
 GAIRAH
Yaitu bagaimana dalam hubungan
suami istri tercipta keinginan untuk
mendapatkan kepuasan fisik dan seksual
KOMITMEN

IKATAN EMOSI GHAIRAH


POLA HUBUNGAN
PERKAWINAN
Kedekatan Emosi + Gairah + Komitmen
Kedekatan Emosi + Gairah - Komitmen
Gairah + Komitmen – Kedekatan Emosi
Komitmen + Kedekatan Emosi – Gairah
Kedekatan Emosi - Gairah – Komitmen
Gairah - Komitmen – Kedekatan Emosi
Komitmen - Kedekatan Emosi – Gairah
TAHAPAN PERKEMBANGAN
HUBUNGAN
• Hubungan perkawinan merupakan proses
berkelanjutan yang terdiri dari tahap-tahap yang
memiliki tantangan yang berbeda-beda,
• Kebanyakan pasangan tidak memahami
tantangan ini, dan karenanya tidak siap
mengelola tantangan, lalu menjadi mudah
menyerah dan memilih untuk berpisah,
• Bila dikelola dengan baik, setiap Tahap
Perkembangan Hubungan akan memperkuat
hubungan.
 Tahap Jatuh Cinta
Jatuh Cinta berbeda dengan cinta.
Tanda tanda Orang yang jatuh cinta
umumnya:
a. Ingin selalu bersama,
b. perasaan sering berdebar debar,
c. mendadak cocok luar dalam,
d. Merasa sangat di mengerti
e. Biasanya usianya 3 s.d 18 bulan
Perasaan ini belum menetap (lumerens)
 Tahap Hubungan Percintaa
perasaan jatuh cinta hilang seiring pasangan semakin
mengenal lebih dekat dan mulai berkomitmen membangun
kehidupan bersama. Tiga komponen hubungan berperan
menimbulkan cinta yang sebenarnya yang diwujudkan
dalam prinsip menuju kebaikan bersama
Pasangan yang tidak bias membedakan jatuh cinta dengan
cinta mengira bahwa rasa cinta sudah hilang dan merasa
kecewa karena beranggapan salah memilih pasangan
Tetapi pasangan yang mengerti beda jatuh cinta dengan
cinta justru makin kuat hubungannya. Karena itulah
pasangan harus mengerti tahapan hungan dalam
pernikahan
Tahapan Hubungan dalam Pernikahan

 Tahap Menyatu /blending(12-18 bulan), tantangan:


mengikhlaskan proses penyatuan yang terjadi,
tanpa takut kehilangan kebutuhan pribadi,
 Tahap Bersarang/nasting (2-3 tahun), tantangan:
mengelola perbedaan dan pertengkaran. Di
sinilah mulai muncul pertengkaran kecil maupun
besar, karena pertimbanganpertimbangan pribadi
mulai bermunculan,
 Tahap Kebutuhan Pribadi /self(tahun 3-4),
tantangan: kompromi atau mencari titik tengah
bila tidak berhasil diselesaikan, pasangan akan
berjalan sendiri-sendiri,
Fase Perkembangan Relasi Suami-Istri

• Tahap Kolaborasi (tahun ke 5-14), tantangan:


berbesar hati untuk tidak saling mengungkung,
• Tahap Penyesuaian (tahun 15-24), tantangan:
menjadi pendengar yang baik di masa ini,
pasangan sudah melalui banyak persoalan
hidup bersama-sama, seringkali memunculkan
saling menggampangkan,
• Tahap Pembaruan (tahun 25 ke atas)
tantangan: kesabaran.
Langkah-2: Penghancur dan Pembangun
Hubungan Perkawinan

• Peserta MEMAINKAN DRAMA PASANGAN


YANG SEDANG BERTENGKAR:
• Silahkan Memilih satu dari tema berikut:
• 1. Persoalan Mendidik anak
• 2. Persoalan Kebutuhan
• 3. Persoalan tempat tinggal
Video pertengkaran pasutri
Peserta Mengamati Pola Komunikasi
pasangan
1. Apa saja Sikap, Prilaku, Pesan yang
mengindikasikan Menghancurkan
hubungan pasangan
2. Apa saja Sikap, Prilaku, Pesan yang
mengindikasikan membangun hubungan
pasangan
faktor-faktor komunikasi yang
mempengaruhi hubungan
• Komunikator: cara bicara, gestur (bahasa
tubuh), pilihan kata
• Pesan: pesan yang memberdayakan atau
pesan yang merendahkan/menghancurkan
• Proses komunikasi: active listening,
clarifying expectation
Perbandingan Kata dan Sikap pada
Pasangan Suami-Istri
(Gottman, 1994)
KATA/ SIKAP + KATA / SIKAP -
PASANGAN DHUB 5 1
YANG STABIL

PASANGAN DHUB 1 8
YANG LABIL

KATA KUNCI : sikap penghancur hubungan, yaitu kritik (sikap


menyalahkan), sikap membenci dan merendahkan, sikap membela
diri dan mencari alasan, serta sikap mendiamkan (mengabaikan),
4 sikap penghancur hubungan
• Kritik Berlebihan (critism)
• Sikap Membenci dan merendahkan
(contempt)
• Mempertahankan diri (defensif)
• Mengabaikan (snowlling)
Langkah-3: PEMBANGUN
PENEKANAN: HUBUNGAN
Kebutuhan Saya dan Kebutuhan Pasangan Saya adalah sama-
sama penting dan perlu diselaraskan. Nilai adil menjadi prinsip
utama dalam memahami kebutuhan saya, kebutuhan pasangan, dan
kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara kedua hal ini (Qs. an-
Nisa/4:129-130),
Rekening Bank Hubungan, di mana masing-masing istri/suami
memiliki kesempatan untuk membangun hubungan dengan
memperlakukan pasangannya dengan baik (mu’asyarah bil ma’ruf, Qs.
an-Nisa/4:19). Setiap tindakan baik akan menambah saldo rekening,
dan setiap tindakan yang menyakiti akan mengurangi saldo rekening,
Kematangan dalam berinteraksi, yaitu pondasi penting dalam
melakukan musyawarah (Qs. al-Baqarah/2:23). Musyawarah hanya
akan dapat terwujud bila pasangan suami-istri memahami bahwa demi
tujuan perkawinan, diperlukan kesepakatan untuk tidak saling
mengalahkan tetapi mencari yang terbaik bagi keluarga
Kematangan dalam berinteraksi
Adalah bagaimana kita menyeimbangkan antara
kebutuhan kita dengan kebutuhan pasangan yang
sama sama penting. Di harapkan keseimbangan
ini memberikan rasa adil pada keduabelah pihak.
Bila salah satu terlalu agresif menuntut untuk
dipenuhi keinginannya tanpa mempertimbangkan
perasaan pasangan bias di pastikan hubungan
yang terciptapun menjadi hubungan yang tidak
matang dan rentan gagal
Rekening Emosi
Debet : Sikap Prilaku Pasangan Yang di
Harapkan.. Apabila
Ia berprilaku seperti Itu … Saya Bahagia.
Merasa Dihargai.. Merasa Nyaman dsb

Kredit : Sikap Prilaku Pasangan Yang Tidak


Diharapkan
Jika Ia Berprilaku Seperti Itu Saya Sedih,
Marah, Kecewa, terganggu dsb
Rekening Emosi
REKENING BANK EMOSI
NO DEBED KREDIT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
• Rekening Bank Hubungan

SETORAN PENARIKAN

Hal yang saya harapkan Hal yang tidak saya


terjadi dalam hubungan harapkan terjadi dalam
kami hubungan kami

Hal yang saya harapkan dari Hal yang tidak saya


pasangan saya harapkan dari pasangan
saya

Bila sedang bertengkar, hal Bila sedang bertengkar, hal


yang dapat meredakan yang dapat membangkitkan
emosi saya emosi saya
4 hal yang mesti kita peroleh
dalam proses ini
1. Kesadaran Diri (Self awareness)
mengenai apa yang penting bagi setiap
pasangan suami istri
2. Kesadaran Social (Social Awarenss)
3. Menajemen diri (Self Management)
mengambil keputusan, mengelola emosi
dan kematangan diri
4. Menajemen Hubungan (Relationship
Management)
MENGELOLA KONFLIK
Langkah-4 Sumber Konflik dan
Ancaman Ketahanan Keluarga
• Bagi Peserta menjadi 2 kelompok laki dan 2 kelompok
perempuan
• Peserta Membaca kasus secara berkelompok
• Masing2 kelompok mendiskusikan tayangan dengan
menjawab pertanyaan berikut:
1. Fakta-fakta apa yang terjadi dalam tayangan tersebut (apa
yang dilakukan suami dan apa yang dilakukan istri)
2. Apa Apa saja faktor internal dan eksternal yang mungkin
menjadi penyebab
3. Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya kasus tersebut baik oleh suami maupun oleh istri
• Fasilitator mengamati perbedaan
pendapat dari kelompok yang berbeda
jenis kelamin
• Fasilitator menjelaskan beberapa
perbedaan cara berpikir, bersikap dan
merespon antara laki laki dan perempuan
Kesimpulan diskusi kelompok
• Keluarga bisa runtuh jika semua pihak berpikir
untuk memperuncing perbedaan dan
menjadikannya sebagai sumber konflik,
membiarkannya membesar serta tidak
mengelolanya secara baik sebagai
pemberlajaran
• Tantangan masa kini sangat komplek baik
internal maupun eksternal
• Tantangan internal bersumber dari pasangan
sedangkan eksternal bersumber dari luar
pasangan
• Contoh tantangan internal :
1. kecemburuan,
2. kesetiaan,
3. perselingkuhan,
4. KDTR,
5. prilaku anak,
6. tuntutan kebutuhan,
7. pilihan2 hidup
• Tantangan ekternal seperti:
1. budaya dan kebiasaan
2. konflik sosial
3. Teknologi informasi
4. Kenakalan remaja
5. Maraknya narkoba dan pornografi
Sumber sumber konflik
• Ketidaksetaraan status, posisi dan relasi
• Kebutuhan hubungan yang tidak terpenuhi
• Perbedaan kebiasaan dan budaya
pasangan dan keluarga masing-masing
• Perbedaan peran dan tanggungjawab baik
dalam ranah domestik maupun publik
CARA MENGELOLA KONFLIK
Cara pandang terhadap konflik
• Perbedaan adalah fitrah dan merupakan
tantangan yang mesti dihadapi
• Konflik merupakan ketegangan akibat
perbedaan yang ada yang harus dikelola
sebagaI DINAMISASI HUBUNGAN
• Konflik merupakan proses menuju harmonisasi
hubungan. Jika proses gagal maka akan
membawa pataka dalam kehidupan rumah
tangga
Tahapan dan Langkah
Mengelola Konflik
• Pastikan selalu memandang perbedaan secara positif
(Win win solution)
• Hindari sikap2 negatif spt ( egoisme, selalu
menyalahkan dan menghakimi
• Pahami dulu pasangan, dan bantu pasangan memahami
kita
• Lakukan sinergi berdua, kerjasama.. Caramu .. Caraku
menjadi cara kita
• Usahakan membuka kesempatan untuk tawar menawar
dan negoisasi untuk membangun kesepakatan bersama
• Jangan ragu untuk mencari mediasi jika diperlukan
BAGAN ALUR NEGOISASI
IDENTIFIKASI MASALAH

IDENTIFIKASI KEINGINAN PARA PIHAK

MEMAHAMI KONTEN KEADAAN

ALTERNATIF SOLUSI

MEMBANGUN KESEPAKATAN
NAFKAH TIDAK CUKUP

Suami : Sudah Berasa Maksimal


Istri : Kebutuhan Ekonomi Banyak

Suami : Terkena PHK


Istri : Baru punya anak Bayi

Alternatif Solusi:
Usulan Istri : Istri yang bekerja karena ada peluang, Suami dirumah, tetap saling
Menghormati
Usulan Suami : Suami Pindah Ke kota lain yang ada tawaran kerja, Istri Menyusul
setelah adaptasi

Suami Pindah Ke kota lain yang ada


tawaran kerja, Istri Menyusul
setelah adaptasi
Langkah 5 Tantangan keluarga masa
kini
• Minta pendapat peserta terkait bentuk 2
Perkawinan dengan Resiko konflik yang Tinggi
• Upaya mengurangi resiko konflik dapat di
lakukan sejak pra nikah sampai masa
perkawinan
• Perkawinan merupakan proses panjang yg
diijalani pasangan, maka hal apapun yaang
awalnya tidak selevel (sekufu) bisa di proses
bersama menjada sekufu
• Kemauan dan Komitmen merupakan
faktor penting dalam menjaga keutuhan
keluarga ( ingat 4 pilar)
• Setiap tantangan yang hadir harus
direspon secara arif sebagai ujian menuju
perkawinan yang tangguh
• Prinsip prinsip perkawinan di pegang
teguh pasangan. Tujuan mesti dijadikan
alasan bertahan ketika menghadapi
tantangan
085271497719
haryati_ria79@yahoo.com
SEMOGA BERMANFAAT
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai