Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL SKRIPSI

KONSEP KELUARGA SAKINAH PRESPEKTIF


KITAB QURRATUL ’UYUN

A. Konteks Penelitian

Pernikahan merupakan sebuah anjuran dalam agama, yang telah

dibawa oleh para nabi dan merupakan salah satu tanda dari orang-orang yang

bertaqwa. Sehingga tujuan melangsungkan perkawinan pun hendaknya sesuai

petunjuk agama. Islam telah memberikan peraturan rinci pada pernikahan, ia

mendudukannya pada kedudukan yang utama dalam kehidupan dan

meletakannya dalam strata yang tinggi, serta mengaturnya secara adil, agar

tercapai semua tujuan yang diinginkan, dan agar menjadi rahmat serta kasih

sayang, kedamaian, kesejahteraan, dan ketentraman bagi seluruh umat

manusia.1

Di samping itu, pernikahan adalah suatu hal yang sangat sakral, dan

perlu dilestarikan kenberadaannya demi tercapainya segala sesuatu yang

dimaksudkan dalam pernikahan. Juga merupakan jalan meregenerasi

keturunan yang kita miliki demi keberlangsungan dalam berkeluarga yang

harmonis.2

Ibarat sebuah bangunan, keluarga bagaikan fondasinya. Manakala

pondasinya kokoh, maka dindingnya akan kuat. Atapnya dapat meneduhkan,

jendela dan pintunya dapat terpasang. Demikian juga dengan keluarga,

1
M. Ali Maghfur Syadzili Iskandar, Keluarga Sakinah, (Surabaya: Al-miftah, 2009),
hlm. 6.
2
Sulaiman bin Abdulkarim al-Mufarraj, Nasehat untuk Calon Pengantin (Yogyakarta:
Santusta, 2010), hlm. 40.

1
berawal dari keluarga yang maslahat, maka unsur-unsur yang lain pun dapat

berkualitas, seperti terbentuklah RT, RW, desa, hingga bangsa dan negara

yang beradab.3

Namun, di zaman sekarang sangat disayangkan. Keluarga yang

seharusnya menjadi tonggak bagi kemajuan peradaban bangsa, justru

berperan sebaliknya, yang banyak terjadi adalah krisis keluarga. Krisis

keluarga yaitu “kehidupan keluarga dalam keadaan kacau, tak teratur, orang

tua kehilangan kewibawaan, dan anak-anak melawan orang tua”. 4 Jika hal

ini semakin parah, yang terjadi adalah antar rukun tetangga saling

bermusuhan, antar desa tawuran, antar suku saling bunuh-bunuhan, belum

lagi yang namanya perceraian, bagaikan jamur di musim hujan

Berdasarkan penelitian Nick Stinnet dan Defrain yang berjudul “The

National Study On Family Strength” bahwasanya untuk menciptakan

keluarga yang sakinah (sehat dan bahagia), ada enam prasyarat yang harus

dipenuhi. Dalam penelitiannya tersebut ia menempatkan fondasi agama

sebagai posisi pertama. 5Dalam penelitian lain, yang dilakukan oleh Dadang

Hawari menunjukkan bahwa kebahagiaan hidup di dalam keluarga ternyata

eratkaitannya dengan komitmen agama, dengan indikator hasil temuannya

yaitu: (1) Pasangan yang berpegang teguh kepada ajaran agama dalam

kehidupan berkeluarga menduduki peringkat tertinggi bagi keberhasilan dan

3
Asy-Syaikh Al Imam Abu Muhammad At-Tahami, Berbulan Madu Menurut Ajaran
Rasulullah, Terj-Misbah Mustofa (Surabaya: Al-Balagh, Tt) Hlm. VI
4
Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga, Suatu Upaya Membantu Anggota Keluarga
Memecahkan Masalah Komunikasi didalam Sistem Keluarga, (Bandung: Alfabeta, 2009.)
Hlm.13
5
Dadang Hawari, Al-Quran” Ilmu Kedokteran Jiwa dan Ilmu Kesehatan Jiwa”,
(Yogyakarta: DanaBhakti Prima Yasa, 1997), Hlm.3

2
kebahagiaan dalam berumah tangga. (2) pasangan yang tidak berpegang

kepada ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari menduduki peringkat

tertinggi untuk kegagalan dan ketidak bahagiaan dalam berumah tangga.(3)

rumah tangga yang tidak mempunyai komitmen agama, mempunyai resiko 4

kali lebih besar untuk mengalami broken home (suami/isteri/anak minggat,

kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan naza (narkotika, alkohol&

zat adiktif)).6

Salah satu cara terpenting yang harus dilakukan adalah menjalankan

kehidupan keluarga berdasarkan bimbingan keluarga islami. Dengan adanya

bimbingan agama tersebut, maka persoalan manusia, khususnya persoalan

kehidupan keluarga dapat teratasi sehingga menjadi keluarga yang sakinah,

bahagia, baik di dunia maupun akhirat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

mengkaji lebih lanjut tentang konsep keluarga sakinah agar kehidupan dapat

tercipta keluaraga yang sakinah, mawaddah dan warohmah, sehingga

diangkat sebuah karya ilmiah yang berjudul;

KONSEP KELUARGA SAKINAH PRESPEKTIF KITAB

QURRATUL -‘UYUN.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah:

1. Bagaimana keluarga sakinah dalam Islam?

6
Dadang Hawari, Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi,
(Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002) Hlm. 131

3
2. Bagaimana konsep keluarga sakinah perspektif kitab Qurratul ‘Uyun ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep keluarga

sakinah menurut kitab Qurratul ‘Uyun dengan cara menganalis isi dari kitab

Qurratul ‘Uyun yang mana cangkupannya meliputi: hakikat keluarga sakinah

menurut kitab Qurratul ‘Uyun, dan pembentukan keluarga sakinah dalam

kitab Qurratul ‘Uyun. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi

bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama jurusan Hukum Keluarga

Islam (Akhwal Syakhsiyyah). Hasil dari penelitian ini semoga dapat

memperkaya dan menyempurnakan penelitian yang telah berkembang

sebelumnya.

D. Telaah Pustaka

Penelitian tentang kitab Qurratul ‘Uyun memang masih jarang

dilakukan. Kebanyakan penelitian yang sudah dilakukan lebih membahas

tentang validitas hadits, bukan pada konsep keluarga sakinahnya. Diantara

penelitian yang sudah pernah dilakukan yaitu:. Yang pertama, penelitian yang

dilakukan Rohma Hidayah dengan judul “Pemenuhan Kebutuhan Biologis

Suami dalam Perspektif Kitab Qurratul Uyun, Kajian Validitas Hadits dan

Implikasi Hukumnya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas

hadits tentang pemenuhan kebutuhan biologis suami dalam kitab Qurratul

Uyun, baik dari segi sanad maupun matannya, dan untuk memahami

implikasi hukum dari hadits tersebut. Penelitian ini termasuk ke dalam

4
kategori penelitian perpustakaan (library research). Diperoleh kesimpulan

bahwa hadits pemenuhan kebutuhan biologis suami dalam kitab Qurratul

Uyun yang berjumlah 5 (lima) hadits, dari sisi sanad hanya satu yang

berkualitas shahih, sedangkan matan kelima hadits tersebut kesemuanya

dhaif, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai hujjah. Mengenai implikasi

hukumnya, diperoleh kesimpulan dari pendapat dua kelompok. Kelompok

pertama lebih memaknai hadits tersebut secara tekstual, bahwa seks adalah

hak suami dan kewajiban istri, karena itu kapanpun dan dimanapun istri harus

selalu sedia melayani suaminya.

Sedangkan kelompok kedua memaknai hadits tersebut secara

kontekstual, yaitu ada luang bagi istri untuk melakukan penolakan dengan

alasan tertentu selain udzur syar‟i, misalnya karena lelah atau yang lainnya.

Jika suami tetap memaksa maka ia melanggar konsep mu‟asyarah bil ma;ruf,

dan kewajibanYang kedua penelitian dengan judul “Kontekstualisasi Kitab

Qurratul Uyun dalam Perspektif Pendidikan Gender Studi Relasi Interaksi

LakiLaki dan Perempuan dalam Pernikahan di Pesantren” yang disusun oleh

Afwah Mumtazah. Tujuan penelitian yaitu (1) Untuk memperoleh gambaran

secara deskriptif tentang relasi interaksi laki-laki dan perempuan dalam

pernikahan menurut perspektif gender dan (2) Untuk mengetahui relasi

interaksi laki-laki dan perempuan dalam pernikahan menurut perspektif kitab

Qurratul Uyun. (3). Untuk mengetahui peluang kontekstualisasi dalam

pembelajaran kitab Qurrot al „Uyun tentang relasi interaksi laki-laki dan

perempuan dalam pernikahan menurut perspektif pendidikan gender.

5
Metodologi yang digunakan yaitu maqashid as-syari‟ah . Kesimpulan hasil

penelitian yaitu ditemukan hubungan yang tidak equal dalam relasi laki-laki

dan perempuan dalam pernikahan menurut perspektif mushonif Qurratul

Uyun. Menghindari penafsiran yang bersifat tekstual dan bias, para ustadz

dapat melakukan kontekstualisasi Qurratul Uyun dalam pembelajaran istri

lebih karena untuk membantu meredam agresifitas seksual suami7

Yang kedua penelitian dengan judul “Kontekstualisasi Kitab Qurratul

Uyun dalam Perspektif Pendidikan Gender Studi Relasi Interaksi LakiLaki

dan Perempuan dalam Pernikahan di Pesantren” yang disusun oleh Afwah

Mumtazah. Tujuan penelitian yaitu (1) Untuk memperoleh gambaran secara

deskriptif tentang relasi interaksi laki-laki dan perempuan dalam pernikahan

menurut perspektif gender dan (2) Untuk mengetahui relasi interaksi laki-laki

dan perempuan dalam pernikahan menurut perspektif kitab Qurratul Uyun

Qurratul Uyun. (3). Untuk mengetahui peluang kontekstualisasi dalam

pembelajaran kitab Qurratul Uyun tentang relasi interaksi laki-laki dan

perempuan dalam pernikahan menurut perspektif pendidikan gender.

Metodologi yang digunakan yaitu maqashid as-syari‟ah . Kesimpulan hasil

penelitian yaitu ditemukan hubungan yang tidak equal dalam relasi laki-laki

dan perempuan dalam pernikahan menurut perspektif mushonif Qurratul

Uyun. Menghindari penafsiran yang bersifat tekstual dan bias, para ustadz

dapat melakukan kontekstualisasi Qurratul Uyun dalam pembelajaran8


7
Rochma Hidayah, Pemenuhan Kebutuhan Biologis Suami dalam Perspektif Kitab
Qurrat Al-„Uyun, Kajian Validitas Hadis dan Implikasi Hukumnya, Skripsi (Malang:
UniversitasIslam Negeri Maulana Malik Ibrahim: 2011),
8
Afwah Mumtazah, Kontekstualisasi Kitab Qurrot Al „Uyun dalam Perspektif
Pendidikan Gender Studi Relasi Interaksi Laki-Laki dan Perempuan dalam Pernikahan di
Pesantren, Thesis (Cirebon: Iain Syekh Nurjati, 2011)

6
Ketiga, penelitian Sutoyo dengan judul “Pendidikan Keluarga

Sakinah Menurut Syaikh Nawawi dalam Kitab Uqudullijain”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah ada relevansi pemikiran Syaikh Nawawi

dalam kitab Uqudullijain dalam pendidikan keluarga sakinah di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data. Subjek penelitian kitab

Uqudullijain karangan Syaikh Nawawi. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa pendidikan keluarga sakinah dalam kitab „Uqudullijain karangan

Syaikh Nawawi berpengaruh besar dalam membentuk keluarga sakinah,

sebagaimana kehidupan keluarga pada zaman Rasulullah SAW.9

Berlandaskan beberapa pemaparan skripsi di atas hal yang

membedakan dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Dengan demikian

tidak mungkin ada upaya pengulangan pada penelitian ini, serta penelitian ini

sangat mempunyai nilai kebaruan karena belum pernah ada yang mengkaji

sebelumnya. Atas dasar itulah, peneliti termotivasi untuk mengetahui

gambaran kitab Qurratul Uyun dalam membentuk keluarga sakinah .

E. Kerangka Teoritik

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dalil atau sember utama

dalam islam yaitu al-Qur’an dan Hadist yang kemudian apabila tidak

ditemukan status hukumnya dalam dua sumber ini akan mencari dari sumber

lain seperti ijma’, qiyas dan lain-lain. Yang menurut penulis masih berkaitan

dengan tema yang dibahas.

9
Sutoyo, “Pendidikan Keluarga Sakinah dalam Kitab Uqudulijjain”, Skripsi (Salatiga:
StainSalatiga,2013)

7
Adapun ayat al-Quran yang menjelaskan tentang

anjuranuntukmenikah yaitu terdapat dalam surah An-Nisa’ayat4 :

ِ ِ ِ ِ ِ
...ً‫ني َو َح َف َدة‬ ً ‫َواللَّهُ َج َع َل لَ ُك ْم م ْن َأْن ُفس ُك ْم َْأز َو‬
َ ‫اجا َو َج َع َل لَ ُك ْم م ْن َْأز َواج ُك ْم بَن‬

Artinya:“Dan allah telah menjadikan bagi kamu pasangan-

pasangan dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagi kamu itu anak-

anak dan cucu-cucu...... 10

Juga terdapat dalam surat An-nisa’ ayat 1 dan surat Ar-Rum ayat 21:

َّ َ‫اح َد ٍة َو َخلَ َق ِمْن َه ا َز ْو َج َه ا َوب‬


‫ث ِمْن ُه َم ا‬ ِ‫سو‬ ِ ِ َّ
َ ٍ ‫َّاس َّات ُق وا َربَّ ُك ُم الذي َخلَ َق ُك ْم م ْن َن ْف‬
ُ ‫يَ ا َأيُّ َه ا الن‬

... ً‫ِر َجااًل َكثِ ًريا َونِ َساء‬

Artinya: “Hai Sekalian Manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang

telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan

istrinya, dan dari keduanya Allah mngembangbiakan laki-laki dan

peempuan yang banyak .... 11

‫اج ا لِتَ ْس ُكنُوا ِإلَْي َه ا َو َج َع ل َبْينَ ُك ْم َم و َّدةً َو َرمْح َ ةً ِإ َّن يِف‬ ِ ِ ِِ ِ


ً ‫َوم ْن آَيَات ه َأ ْن َخلَ َق لَ ُك ْم م ْن َأْن ُفس ُك ْم َْأز َو‬
َ َ

‫ات لَِق ْوٍم َيَت َف َّكُرو َن‬


ٍ ‫ك آَل َي‬
َ َ ‫ذَل‬
ِ

Artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya iyalah dia

menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya. Diantaramu rasa kasih

10
QS. An-Nahl (16):72
11
QS. An-nisa’ (4):1

8
dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda bagi kaum yang berfikir. 12

Dari beberapa dalil diatas dapat dijadikan landasan bahwa pada

dasarnya menikah merupakan salah satu perintah tuhan kepada manusia.

Hal tersebut menjadi penting demi terciptanya keluarga yang

harmonis sesuai dengan impian dari masing-masing individu.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Adapun pendekatan penelitian ini penulis menggunakan

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian menggunakan penelitian

pustaka (library research), yakni penelitian yang dilakukan dengan

mengumpulkan data dan keterangan yang berhubungan dengan objek

penelitian, kemudian dikaji dan dianalisis menggunakan bahan-bahan

kepustakaan.

2. Sumber Data

Untuk menghasilkan Sumber data yang menjadi acuan dalam

proses penelitian ini, dapat dibedakan dalam dua kategori, primer

(referensi utama) dan sekunder (referensi penunjang). Adapun data primer

dalam penelitian ini adalahKitab Qurratul Uyun karya Syaikh Muhammad

at-Tihami bin Madani.

Adapun bahan sekunder yang digunakan dalam penelitian ini ialah

buku-buku dan penelitian terdahulu yang terkait dengan pemilihan


12
QS. Ar-Rum (30):21

9
pasangan hidup, serta sumber- sumber lain yang masih berhubungan

dengan permasalahan yang diteliti.

3. Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil kajian pustaka, dokumen dan bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan semuanya dapat dinformasikan

kepada orang lain. Atau dengan bahasa lain, suatu cara untuk mencari dan

menata data secara sistematis. Dalam artian, analisis ini digunakan dalam

bentuk content analysis (Teknik Analisis Isi, yaitu teknik yang digunakan

untuk mengeksplorasi data sebanyak-banyaknya dengan berpijak pada

objekvitas yang sistematis.13 Metode content analiysis ini adalah

dikhususkan pada metode yang digunakan untuk mengkaji buku sedalam-

dalamnya agar mendapat data yang lebih valid dan fleksibel.14

G. Sistematika Pembahasan

Untuk dapat mempermudah dan menjaga alur pembahasan secara

sistematis, maka penelitian ini diklasifikasikan menjadi lima bab dengan

sub-sub bab sebagai berikut:

Bab I merupakan bab Pendahuluan, diawali dengan pemaparan latar

belakang permasalahan, kemudian dirangkai dengan rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode

penelitian dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.

13
Bekker Anton, Metode-Metode Filsafat, (Jakarta: Ghaila Indonesia, 1984), h. 56. 38
14
Neong Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yokyakarta: Rake Sarasin, 1992),
hlm. 78

10
Bab II membahas tentang landasan teori, yang berisi pengertian

keluarga sakinah dalam Islam dan konsep keluarga sakinah perspektif

kitab Qurratul Uyun. Penyusun akan menjelaskan beberapa pendapat

tokoh-tokoh yang menjelaskan tentang sejarah, makna, serta hal yang

terkait dengan fungsi.

Bab III memuat tentang keluarga sakinah prespektif kitab Qurratul

Uyun. Dalam bab ini penyusun memaparkan biografi penulis kitab

Qurratul Uyun, kandungan kitab Qurratul Uyun. Kemudian, akan

dijelaskan juga gambaran ringkas kitab Qurratul Uyun.

Bab IV merupakan pembahasan keluarga sakinah Prespektif Kitab

Qurrah al-‘Uyun.

Bab V merupakan kesimpulan atau Penutup yang berisi kesimpulan,

saran dan rekomendasi. Selain dari itu juga dalam skripsi ini akan

dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang dianggap penting.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana, 2003.

Deni Sutan Bahtiar, Ladang Pahala Cinta Berumah Tangga Menuai Berkah,
Jakarta: Amzah, 2012.

Huzzaemah Tahiddo Yanggo, Fikih Perempuan Kontemporer, Jakarta: Ghalia


Indonesia, 2010.

Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an; Fungsi dan Peran Wahyu


dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1994.

Neong Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,


1992.

Sulaiman, Nasehat untuk Calon Pengantin, Yogyakarta: Santusta, 2010.

T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, Semarang: Pustaka Rizki


Putra, 2002.

12

Anda mungkin juga menyukai